Anda di halaman 1dari 14

KADAR ZAT PADAT (TOTAL DISSOLVE SOLID DAN TOTAL SUSPENDED SOLID)

AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA SALAH SATU PERUMAHAN MENENGAH


KEATAS YANG BERADA DI TANGGERANG SELATAN

disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Bahasa Indonesia

Oleh

David Arya Prayoga 3212211001

Nabila Nur Setiawan 3212211006

Prodi : Kimia

Fakultas : Fakultas Sains dan Informatika

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
tugas makalah untuk mata kuliah Bahasa Indonesia ini dapat diselesaikan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Dede Abdulrahman, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah
yang berjudul “Kadar Zat Padat(Total dissolve Solid dan Total Suspended) Air Limbah Rumah
Tangga Pada Salah Satu Perumahan Menengah Keatas yang Berada Di Tanggerang Selatan” ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu mendukung dan
membantu kami dalam membuat makalah ini.

Mungkin dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah
ini.

Bandung, 16 November 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii
Daftar Tabel ................................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat............................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................................................. 4
2.1.1 Air limbah rumah tangga .......................................................................................... 4
2.1.2 TDS (Total Dissolved Solid)..................................................................................... 4
2.1.3 TSS (Total Suspended Solid) .................................................................................... 5
2.2 Pembahasan...................................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 9
3.1 Simpulan........................................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka

ii
Daftar Tabel

Tabel 2. 1 Hasil pengujian kadar TSS dan TDS air limbah rumah tangga ..................................... 7

iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak akan dapat tergantikan
oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air,
mulai dari membersihkan diri (mandi), membersihkan ruangan tempat tinggalnya,
menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Sebagian
besar keperluan air sehari-hari berasal dari sumber air tanah dan sungai. Air permukaan
terdapat dalam danau, sungai dan sumber-sumber air lainnya, sedangkan air tanah (ground
water), terdapat di dalam tanah. Air tanah dapat melarutkan mineral-mineral bahan induk
dari tanah yang dilewatinya.

Selain air limbah, rumah tangga juga menghasilkan limbah kotoran manusia, yang
dikenal dengan blackwater . Bahan organik, anorganik, maupun gas yang terkandung di
dalam limbah cair rumah tangga dapat mencemari lingkungan serta menyebabkan berbagai
penyakit. Selain itu, sebagian bahan tersebut diurai oleh mikroorganisme menjadi suatu
senyawa yang dapat menimbulkan bau tidak sedap. Air limbah terdiri dari 99.7% air dan
0.3% bahan lain, seperti bahan padat, koloid dan terlarut. Bahan lain tersebut terbagi atas
bahan organik dan anorganik.

Umumnya, orang membuang air limbah langsung ke selokan yang ada di depan
rumah, tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya, sungai yang menjadi tempat bermuaranya
selokan berpotensi tercemar; warnanya menjadi coklat dan mengeluarkan bau busuk.
Selain bisa menyebabkan ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah
juga bisa menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain.

Beberapa ahli sanitasi menambahkan satu kategori lagi untuk limbah tetesan AC
dan kulkas sebagai clearwater. Dalam kehidupan seharihari, clearwater umumnya tidak
berjumlah banyak, terutama dari kulkas, sehingga sulit diolah untuk dimanfaatkan kembali.
Tetesan AC jumlahnya sedikit lebih banyak dan bila ditampung dalam wadah dapat
langsung digunakan untuk keperluan bersih-bersih, misalnya cuci piring atau pakaian.

1
Sejalan dengan pertambahan penduduk maka kebutuhan akan perumahan juga semakin
meningkat.

Daerah Tangerang Selatan adalah sebuah kota yang baru terbentuk dan berada di
bawah pemerintahan provinsi Banten. Kota Tangerang Selatan menjadi salah satu daerah
tujuan pengembang memperluas jaringan bisnis perumahannya dikarenakan berada di
sekitar Jabodetabek. Perumahan yang semakin banyak memberi dampak juga terhadap
kegiatan yang dilakukan dan air limbah rumahtangga yang di hasilkan dari kegiatan tsb.

Perumahan Batan Indah yang menjadi lokasi penelitan berada di Kelurahan


Kademangan Kota tangerang Selatan. Perumahan Batan Indah adalah perumahan kelas
menengah keatas, luas tanah minimal 150 m2 dengan penghuni yang sebagian besar adalah
PNS. Dikelompokkan dalam kriteria menengah keatas berdasarkan luas tanah yang
minimal 150 m2 . Air limbah yang dihasilkan dari perumahan ini dialirkan ke sungai kecil
Cirompang yang berlokasi di belakang perumahan, selanjutnya air limbah dialirkan ke
sungai Cisadane

Terdapat beberapa parameter kualitas air, beberapa diantaranya adalah


Konduktivitas TDS, TSS dan kadar besi dalam air. Air yang mengandung banyak besi
menyebabkan bekas karat pada pakaian, porselin dan alat-alat lainnya. Besi dalam air bisa
berupa ion-ion atau endapan. Konduktivitas, TDS dan TSS diduga memiliki hubungan
dengan kadar besi di dalam air. TDS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik yang
berupa ion-ion yang biasa ditemukan di perairan. TSS terdiri atas lumpur, pasir halus dan
jasad-jasad renik, yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang
terbawa ke badan air.

1.2 Rumusan Masalah

Air limbah rumah tangga adalah air yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti
dapur, mandi, cucian, dan bersih rumah/pel namun tidak termasuk yang berasal dari WC
(water closet). Air limbah rumah tangga ini mengandung bahan kimia yang di gunakan
dalam aktifitas rumah tangga dan harus diolah agar tidak mencemari dan tidak
membahayakan kesehatan dan lingkungan. Sebelum dilakukan pengelolaan, perlu

2
diketahui karakteristik air limbah tersebut, agar tindakan pengelolaannya tepat sasaran.
Berapakah kandungan TSS dan TDS dari air limbah rumah tangga tersebut?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kadar zat
padat (Total Dissolved Solid dan Total Suspended Solid) air limbah rumah tangga pada
salah satu perumahan menengah keatas di Tanggerang Selatan dan untuk mengetahui
apakah kandungan TSS dan TDS air limbah tersebut memenuhi standar mutu.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai sarana untuk memberikan informasi bagi pembaca mengenai fungsi dari
parameter pengujian Total Dissolve Solid atau TDS dan Total Suspended Solid atau
TSS
2. Memberi informasi cara Analisa TDS dan TSS baik secara instrument kimia, maupun
dengan analisis konvensional menggunakan gravimetri.
3. Memberikan informasi mengenai seberapa besar kandungan Total Dissolve Solid atau
TDS dan Total Suspended Solid atau TSS pada air limbah rumah tangga.

3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Air limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga/ domestik bersumber dari air mandi cuci dari dapur.
Air limbah rumah tangga yang berasal dari dapur biasanya banyak membawa
sampah atau sisa makanan/masakan, sehingga sampah yang berukuran besar seperti
potongan sayur, daun, karet, kertas, atau plastik dan lain-lain yang terbawa oleh air
limbah rumah tangga dipisahkan di bak pengumpul air limbah yang dilengkapi
dengan saringan kasar. Sampah padat tersebut dibersihkan secara periodik dan
karena tergolong sampah rumah tangga sehingga dapat dibuang di tempat sampah.
Air limbah dari bak pengumpul yang telah bebas dari sampah tersebut dialirkan ke
bak pengendap awal, dengan tujuan untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir
dan kotoran lainnya yang masih lolos dari saringan kasar.

2.1.2 TDS (Total Dissolved Solid)

Kelarutan zat padat dalam air atau disebut sebagai TDS adalah terlarutnya
zat padat, baik berupa ion, berupa senyawa, koloid di dalam air. Sebagai contoh
adalah air permukaan apabila diamati setelah turun hujan akan mengakibatkan air
sungai maupun kolam kelihatan keruh yang disebabkan oleh larutnya partikel
tersuspensi didalam air, sedangkan pada musim kemarau air kelihatan berwarna
hijau karena adanya ganggang di dalam air. Konsentrasi kelarutan zat padat ini
dalam keadaan normal sangat rendah, sehingga tidak kelihatan oleh mata telanjang.

Residu dianggap sebagai kandungan total bahan terlarut dan tersuspensi


dalam air. Selama penentuan residu ini, sebagian besar bikarbonat yang merupakan
ion utama di perairan telah mengalami transformasi menjadi karbondioksida,
sehingga karbondioksida dan gas-gas lain yang menghilang pada saat pemanasan
tidak tercakup dalam nilai padatan total. TDS biasanya disebabkan oleh bahan
anorganik yang berupa ion-ion yang biasanya ditemukan di perairan.

Pada parameter TDS ada juga alat khusus yang digunakan, yaitu TDS meter.
Dalam prinsipnya TDS meter dan Pengujian TDS menggunakan gravimetri kadar

4
air sedikit berbeda, karena dalam TDS meter kita hanya memasukan batang
elekroda yang bersifat inert (tidak bereaksi dengan apapun) kedalam larutan yang
akan diuji, kemudian bisa menghasilkan arus arus listrik dari zat terlarut yang
nantinya akan dibaca oleh detector dalam TDS meter. Hal yang lebih rumit bila
menggunakan metode gravimetri kadar air untuk pengujian TDS, karena kita harus
menimbang cawan, memipet larutan, menimbang cawan yang sudah terisi sampel,
lalu mengoven dalam suhu tertentu agar kandungan air menguap dan yang tersisa
adalah zat yang terlarut yang tak teruapkan.

Pada dasarnya pengujian TDS untuk menentukan kandungan zat terlarut


dalam media cair, teruatama dalam air mineral dimana kandungan mineral mineral
dalam air bisa diketahui dengan metode TDS secara kualitatif dan kuantitatif.
Analisa kuantitatif TDS yaitu dengan menentukan ada tidaknya mineral dalam air,
sedangkan analisis kuantitatif yaitu dengan menentukan nilai dari TDS sampel air
tersebut dengan satuan PPM atau Mg/L.

2.1.3 TSS (Total Suspended Solid)

TSS (Total Suspended Solid) Padatan tersuspensi adalah padatan yang


menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap,
terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen,
misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan
sebagainya. Padatan tersuspensi total adalah bahan-bahan tersuspensi (diameter >
1µm) yang tertahan pada saringan milli-pore dengan diameter pori 0.45µm. Zat
padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang
heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan
dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-6989-27 Tahun


2005, untuk menganalisis zat padat tersuspensi menggunakan metode yaitu Kertas
saring 934-AHTM circle 90mm dibilas terlebih dahulu dengan air aquades dan
dipanaskan dalam oven selama 1 jam. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit
dan kemudian ditimbang dengan cepat. Sampel yang telah dikocok merata,
sebanyak 100mL dipindahkan dengan menggunakan pipet, ke dalam alat penyaring
5
yang sudah ada kertas saring didalamnya dan disaring dengan sistem vakum. Kertas
saring diambil dari alat penyaring secara hati-hati kemudian dikeringkan didalam
oven pada suhu 105⁰C selama 1 jam di desikator selama 15 menit dan timbang.

Dalam larutan ditemui dua kelompok zat , yaitu zat terlarut seperti garam
dan molekul organis, dan zat padat tersuspensi dan koloid seperti tanah liat.
Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini di temukan melalui ukuran
/diameter partikelpartikel tersebut. Dalam metode analisa zat padat, pengertian zat
padat total adalah semua zat-zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana,
bila sampel air dalam bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu.

Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang
dapat bersifat organis dan inorganis. Zat padat tersuspensi dapat diklasifikasikan
antara lain zat padat terapung yang selalu bersifat organis dan zat padat terendap
yang dapat bersifat organis dan inorganis. Zat padat terendap adalah zat padat
dalam suspensi yang dalam keadaan tenang dapat mengendap setelah waktu
tertentu karena pengaruh gaya beratnya.

Menurut peraturan Kementerian Lingkungan Hidup No 112 Tahun 2003


tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik untuk parameter TSS adalah sebesar 100
mg/L. Namun, ada beberapa sumber mengatakan bahwa Baku Mutu Air Limbah
Domestik untuk parameter TSS adalah sebesar 200-220 mg/L.

2.2 Pembahasan

Contoh uji air limbah yang diambil berasal dari kegiatan mandi, cuci, masak/dapur,
bersih-bersih rumah. Acuan Metode Analisis Air Limbah rumah tangga penggunaan
maupun batasan konsentrasi yang di perbolehkan untuk air limbah. Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu (BM) Air Limbah
Domestik yang di sebutkan pada pasal 1 ayat 1 yaitu bahwa air limbah domestik adalah air
limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan
(restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama.

Pengambilan contoh uji air limbah rumah tangga sesuai SNI. 6989. 59.2008 dengan
metode komposit waktu. Titik sampling dilakukan pada outlet aliran air limbah rumah

6
tangga sebelum masuk ke drainase. Ada 10 rumah sebagai titik sampling yaitu 10 rumah
yang disampling sekali (8.6, 7.9, 7.6, 9.9, 9.3, 9.5, 6.3, 5.2, 4.2, 2.1) dan 3 rumah yang
diambil 2 kali yaitu titik 4.2b, 6.3b, 9.9b Outlet dari 10 rumah merupakan lokasi titik
sampling yang dialiri air limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.

Pengujian Total Dissolve Solid atau TDS menggunakan metode dari Total
Dissolved Solid (TDS) IK.01/A/LPDL dengan prinsip elektrometri dan Total Suspended
Solid atau TSS ini menggunakan metode SNI 06-6989.27-2005 dengan prinsip gravimetri.
Didapatkan hasil pengujian dibawah ini. Dalam pengujian TSS dan TDS ini dihasilkan data
adalah sebagai berikut :

Kode Sample TSS (mg/L) TDS (mg/L)

8.6 50 107

7.6 121 123

7.9 125 186

9.9 122 73

9.3 127 91

9.5 150 190

6.3 80 148

5.2 43 363

4.2 19 100

2.1 19 77

9.9b 99 122

6.3b 33 128

4.2b 14 269
Tabel 2. 1 Hasil pengujian kadar TSS dan TDS air limbah rumah tangga

7
Persyaratan kadar maksimum Total Dissolve Solid (TDS) ada air limbah adalah
2000 mg/L. Padatan Total Terlarut TDS adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran
lebih kecil dari pada padatan tersuspensi. Padatan ini terdiri dari senyawa anorganik dan
organik yang larut, air, mineral dan garam-garamnya. Sebagai contoh air buangan, pabrik
gula biasanya mengandung berbagai jenis gula yang larut, sedangkan air buangan industri
kimia sering mengandung mineral seperti merkuri, Timbal, arsenic, cadmium, chromium,
nikel, serat, garam-garam, kalsium dan 24 magnesium yang mempengaruhi kesadahan air.
Selain itu air buangan juga sering mengandung sabun, detergen dan surfaktan yang
mengandung air, misalnya pada air buangan rumah tangga

Persyaratan kadar maksimum TSS pada air limbah adalah 200 mg/L. Padatan
tersuspensi total atau TSS adalah bahan-bahan tersuspensi (diameter > 1µm) yang bertahan
pada saringan milipore dengan diameter pori 0,45 µm. TSS terdiri pada lingkungan berasal
dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik,yang terutama disebabkan oleh kikisan
tanah atau erosi tanah yang terbawa kebadan air.

Dalam limbah rumah tangga TSS yang tinggi bisa berasal dari berbagai aktifitas
seperti cuci, mandi dan bersih-bersih rumah. TSS, dapat meningkatkan nilai kekeruhan
yang selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya
berpengaruh terhadap proses fotosintesis di perairan.

8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian kadar TSS (Total Suspended Solid) dan TDS (Total
Dissolved Solid) dari air limbah rumah tangga perumahan yang terletak di Tanggerang
Selatan, maka kadar TSS dibeberapa titik melebihi standar mutu sementara untuk kadar
TDS memenuhi standar kualitas mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

3.2 Saran

Pengecekkan air limbah ini harus rutin dilakukan untuk memantau apakah air
limbah yang dihasilkan ini memenuhi standar mutu atau tidak serta pengolahan atau
penanganan mengenai air limbah ini harus diperhatikan agar tidak mencemari lingkungan
sekitar.

9
Daftar Pustaka

1. Cordova, M R, Kajian Air Limbah Domestik Di perumnas Bantar Kemang, Kota Bogor
dan pengaruhnya pada Sungai Ciliwung.
2. APHA, AWW, WEF, Standard Methods for the examinations of water and wastewater,
2012, 22th edition.
3. KLH, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 112 tentang bakumutu air
limbah domestik, Jakarta 2003
4. Herlambang, A, pencemaran Air dan Strategi Penanggulangannya, BPPT, JAI Vol 2, No 1
tahun 2006.
5. Sari, R N, Sunarto dan Wiryanto Analisis komparasi kualitas air limbah domestik
berdasarkan parameter biologi dan fisika di IAL Semanggi dan IPAL Mojosongo, Jurnal
Ekosains, Vol VII, No. 2, Juli 2015.
6. Hindarko, Yoshita K A, dkk, http://repository.ipb.ac.id/ handle/123456789/27859, di
unduh pada 15 Oktober 2016.
7. KLHK, Rencana Strategis Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015-2019, Jakarta 2014
(11) KLH, Peraturan Pemerintah nomor 82 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian
Pencemaran Air, Jakarta 2001.
8. Said NI, daur ulang air limbah (water recycle) di tinjau dari aspek teknologi, lingkungan
dan ekonomi, Jurnal Air Indonesia. 2012;2.
9. Mulyana Y, Purmaini R, Sitorus B, Pengolahan Limbah Cair Domestik Untuk Penggunaan
Ulang (Water Reuse), Journal of water Resource and Protection, 2014, (6) 1259-1267.
10. Rochyatun E, Kaisupy MT dan Rozak A, Distribusi logam berat dalam air dan sedimen di
perairan muara Cisadane, Kelompok Penelitian Pencemaran Laut, Bidang Dinamika Laut,
Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,, Makara, Sains,
VOL. 10, NO. 1
11. Aqil M, Model Pengelolaan Sumberdaya Air di Jepang, Researcher at National Research
Institute for Cereals, Indonesia, Majalah inovasi ISSN 0917-8376, volume4/XVII/ agustus
2005, April 2006: 35-40

Anda mungkin juga menyukai