Anda di halaman 1dari 3

RESUME JURNAL

KIMIA DASAR

Elektrolisis Logam Perak dari Limbah Pencucian Film Fotografi

Disusun oleh:
Nabila Nur Setiawan
3212211006

Program Studi Kimia


Fakultas Sains dan Informatika
Universitas Jenderal Achmad Yani
Cimahi, Januari 2021
Bagian A
1. Judul : Elektrolisis Logam Perak dari Limbah Pencucian Film Fotografi
2. Nama Jurnal : Jurnal Udayana
3. Tahun : 2017
4. Penulis : I Made Sutha Negara , I Nengah Simpen , dan Ida Bagus Made Suryatika
5. Halaman: 6
Bagian B
1. Latar Belakang
Melakukan uji pada limbah fixer fotografi yang menjadi penyebab tercemarnya
lingkungan.
2. Tujuan
Untuk memperoleh kondisi optimum dari proses pemisahan Ag dari limbah fixer
fotografi, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengolahan limbah tersebut.
3. Metode
 Preparasi Elektroda : Elektroda (karbon dan stainless steel) dicuci dengan sabun dan
air biasa, direndam dengan aquades, dibersihkan dengan etanol 10%, pengeringan
endapan dan penimbangan katoda.
 Preparasi sampel : Sampel yang digunakan berupa cairan limbah fixer fotografi
sebelum di elektrolisis ditentukan konsentrasi awal logam perak menggunakan AAS.
 Elektrolisis dilakukan dengan variasi bentuk katoda : jarak elektroda, tegangan dan
arus dibuat 2 cm, 3 V dan 0,61 A. Tahap awal : Disiapkan sampel di dalam erlenmeyer
150 mL, Sampel dielektrolisis selama 30 menit dengan variasi bentuk katoda silinder,
plat/lempeng, balok, dan prisma segi enam, Konsentrasi perak pada limbah sebelum
dan setelah elektrolisis diukur menggunakan AAS, Berat katoda sebelum dan setelah
elektrolisis ditentukan secara gravimetri.
 Pada elektrolisis yang dilakukan dengan variasi jarak, sumber tegangan dan arus
dibuat konstan, yaitu 3 V dan 0,61 A, dengan bentuk elektroda diperoleh dari hasil
optimasi bentuk elektroda. Tahap awal : Disiapkan sampel di dalam erlenmeyer 200
mL, Sampel dielektrolisis selama 30 menit dengan variasi jarak elektroda 0,5; 2; 4; 6
dan 8 cm, Ditentukan konsentrasi perak setelah elektrolisis menggunakan AAS, dan
Ditentukan berat katoda setelah elektrolisis.
4. Hasil dan Pembasahan
Optimasi Bentuk Katoda : Katoda yang berbentuk lempeng/plat memberikan
penurunan yang paling tinggi dibandingkan dengan katoda berbentuk silinder, balok dan
prisma segi enam. Katoda lempeng/plat relatif lebih banyak dapat menangkap ion perak,
karena efektivitas luas permukaan katoda. Penurunan konsentrasi perak setelah
dielektrolisis dengan variasi bentuk katoda dapat dibandingkan dengan hasil pengukuran
massa perak yang menempel pada katoda setelah dielektrolisis.
Elektrolisis dengan Variasi Jarak pada Elektroda Lempeng/Plat : Limbah fixer
fotografi dielektrolisis dengan menggunakan katoda lempeng pada tegangan 3 volt dan
arus 0,61 ampere selama 30 menit dan divariasikan jarak elektrodanya. Laju penurunan
konsentrasi di dalam larutan cenderung meningkat dengan semakin dekatnya jarak
elektroda sampai pada jarak tertentu. Semakin dekat jarak elektroda, maka rapat arus yang
mengalir akan meningkat. Apabila jarak elektroda terlalu sempit, pada suatu kondisi
dimana antara elektroda terbentuk endapan jenuh dan “terjebak” diantaranya, maka
difusivitas ion akan terganggu, luas permukaan elektroda yang efektif menjadi berkurang
dan ion-ion akan sulit menangkap elektron dari permukaan katoda yang berhadapan
dengan anoda, sehingga perak yang dapat dipisahkan tidak optimal. Hal ini dilihat dari
hasil perak yang terpisahkan pada elektrolisis limbah fixer, dengan jarak elektroda 0,5 cm
yaitu 75,15% lebih kecil dari jarak elektroda 2 cm yaitu 79,99%.
5. Kesimpulan
Optimasi bentuk elektroda diperoleh bahwa bentuk lempeng/plat memberikan
penurunan konsentrasi yang paling tinggi. Bentuk lempeng/plat dipilih sebagai
elektroda dalam penentuan pengaruh variasi jarak terhadap persentase penurunan
konsentrasi perak, massa perak yang menempel di katoda dan perbandingan penurunan
konsentrasi perak dengan massa perak yang menempel di katoda dan massa
endapannya. Hasil variasi jarak elektroda pada katoda lempeng/plat, terbaik
menunjukkan pada jarak 2 cm dengan pemisahan paling tinggi 79,99%. Perak yang dapat
dipisahkan tidak seluruhnya menempel pada katoda setelah elektrolisis, melainkan
dominan perak mengendap.
6. Kelebihan dan kekurangan
Jurnal penelitian ini menampilkan keterangan data hasil yang jelas, namun pada cara kerja
tahap awal pengukuran konsentrasi limbah perak dengan AAS tidak dijelaskan cara
pengerjaannya (preparasi, kebutuhan reagen dan lainnya) sehingga pembaca tidak dapat
mengetahui bagaimana cara pengerjaan tahap awal ini.
6. Saran
Saya harap penulis dapat menuliskan cara kerja lebih rinci agar pembaca lebih paham
cara pengerjaan untuk setiap proses pengerjaan.

Anda mungkin juga menyukai