Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

“PRINSIP-PRINSIP ETIK KEPERAWATAN”

Dosen Pengampu:
Ns. G Nur Widya Putra, S.Kep., M.Kep

Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Menjelang
Ajal dan Paliatif
Disusun Oleh:
Dewa Ayu Cery Yumaheni (19089014015)

KEPERAWATAN SEMESTER VII

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
2022
Etika adalah suatu prinsip yang berkaitan dengan baik dan buruk, benar
dan salah dalam berhubungan dengan orang lain. etik adalah Pendidikan mengenai
perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang
baik dan berharga bagi semua orang. Etik dapat digunakan dalam menjabarkan
suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar
seseorang yang mempengaruhi perilaku professional.
Perawat memiliki peran yang cukup tinggi dalam memberikan pelayanan
asuhan keperawatan, baik di rumah sakit, maupun di masyarakat. Keperawatan
secara formal dituangkan dalam suatu kode etik yang merupakan komitmen
profesi keperawatan akan tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh
masyarakat (Pangaribuan, 2016).
Perawat adalah tenaga kerja yang dituntut untuk memiliki tingkat
kepedulian yang sangat tinggi kepada pasien dalam memberikan pelayanan
Kesehatan. Perawat dituntut untuk memberikan pelayanan dengan prinsip etik
keperawatan seperti otonomy (Autonomy), tidak merugikan (nonmaleficience),
kejujuran (veracity), berbuat baik (beneficienec), keadilan (justice), kerahasiaan
(confidentiality), akuntabilitas (accountability). Adapun pengertian dan contoh
prinsip-prinsip etik keperawatann:

a. Otonomy (Autonomy)
Autonomy merupakan suatu prinsip yang harus dimiliki oleh seseorang
karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berpikir logis dan harus
mampu untuk membuat keputusannya sendiri. Seorang yang mampu memilih
dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dapat di hargai, kompeten
dan memiliki keputusan sendiri biasanya dimiliki oleh orang yang di anggap
sudah dewasa. Ononomi itu sendiri sering diartikan bahwa setiap individu
memiliki hak kemandirian dan kebebasan individu dalam membuat atau
melakukan keputusan pada diri sendiri. Jadi sebagai seorang perawat harus
menerima apapun keputusan yang telah di buat oleh klien.
Contoh dari autonomy adalah sebagai berikut:
Seorang perawat datang ke salah satu ruang rawat inap klien untuk
melakukan pemberian terapi namun klien ataupun keluarga klien menolak
untuk melakukan terapi tersebut walaupun kita tahu itu sangat penting,
emergensi, darurat yang harus di berikan kepada pasien, namun kita sebagai
perawat mau tidak mau harus menyetuji hal tersebut dikarenakan setiap
melakukan tindakan memiliki prosedur yang wajib di informasikan atau di
beritahu kepada pasien ataupun keluarga pasin dapat menolak
b. Tidak Merugikan (Nonmaleficience)
Nonmaleficience merupakan suatu prinsip yang harus dimiliki oleh
seseorang karena setiap melakukan pemberian tindakan harus dipikirkan
dengan baik agar tidak menimbulkan bahaya/cedera kepada klien dan keluarga
baik secara fisik dan psikologi selama perawat memberikan asuhan
keperawatan.
Contoh dari Nonmaleficience adalah sebagai berikut:
Seorang perawat dalam melakukan tindakan harus berhati-hati dan sangat
dipikirkan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan seperti saat melakukan
pemasangan NGT pada pasien kita harus memperhatikan prosedur yang sudah
di tetapkan dan memastikan selang NGT yang di gunakan masih steril atau
tidak agar terhindar dari resiko infeksi.
c. Kejujuran (Veracity)
Veracity merupakan suatu prinsip yang harus dimiliki oleh suatu layanan
Kesehatan dimana dalam menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan
untuk meyakinkan bahwa klien sangat memngerti atau paham. Prinsip ini
berhubungan dengan suatu kemampuan seseorang dalam mengatakan
kebenaran. Dalam mengemukakansesuatu hal haruslah di sertai dengan
informasi mengapa demikian agar hal yang diberikan menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk membantu memfasilitasi pemahama dan
penerimaan suatu materi yang ada, dan mampu mengatakan yang sejujurnya
kepada klien mengenai hal yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani keperawatan. Jadi setiap perawat harus dapat menerapkan veracity
dimana agar perawat mampu membina dan menjalin hubungan saling percaya
antara perawat dengan klien. Namun perawat juga harus mengetahui batasan
untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk
pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa “Doctors Knows Best”
sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan
informasi penuh tentang kondisinya.
Contoh dari Veracity adalah sebagai berikut:
Seorang perawat dating ke ruang rawat inap klien bertujuan untuk
memberikan tindakan keperawatan, disini perawat akan menjelaskan apa saja
yang akan dilakukan dan tujuan dari tindakan tersebut dengan sejujur-jujurnya
agar dapat menciptakan hubungan yang baik antara perawat dengan klien
ataupun keluarga klien demi kesembuhan bagi klien
d. Berbuat Baik (Beneficienec)
Beneficience merupakan suatu prinsip yang harus dimiliki oleh layanan
Kesehatan dimana seorang perawat haruslah mampu berbuat baik kepada klien
ataupun keluaraga klien agar tidak menimbulkan kerugian baik kepada klien,
dan keluarga klien sehingga bisa menimbulkan keuntungan bagi ke dua belah
pihak. Dalam melakukan kebaikan memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikan oleh diri dan orang lain.
Contoh Beneficienec adalah sebagai berikut
Seorang perawat dalam memberikan perawatan haruslah dengan kasih
sayang dan iklas, dimana seorang perawat dapat memberikan motivasi atau
edukasi bagi klien yang memiliki penyakit serius untuk tetap bersemangat dan
tidak pantang menyerah dan sebagai perawat juga harus bisa merangkul klien
agar memiliki motivasi untuk kesembuhannya.
e. Keadilan (Justice)
Justice merupakan suatu prinsip yang harus di terapkan oleh layanan
Kesehatan dimana perawat mampu adil dalam memberikan asuhan
keperawatan yang sama dengan menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Seorang perawat professional dalam melakukan asuhan
keperawatan haruslah sesuai dengan hukum, standar praktek dan disertai
keyakinan yang benar untuk mendapatkan kualitas pelayanan Kesehatan yang
baik.
Contoh Justice adalah sebagai berikut:
Seorang perawat dalam melakukan perawatan haruslah adil tidak
membeda-bedakan ras, suku, budaya, agama warna kulit, bahasa,
perekonomian. Seorang perawat harus mampu memberikan perawatan yang
sama rata dan menganggap klien itu sebagai keluarga yang membutuhkan
perawatan yang baik dan klien harus lah di hormati.
f. Kerahasiaan (Confidentiality)
Confidentiality merupakan suatu prinsip yang harus di lakukan oleh semua
layanan Kesehatan dimana seorang perawat harus mampu menjaga informasi
klien yang diberikan perawatan agar informasi klien tidak diketahui oleh
orang lain seperti rekam medis yang hanya diketahui oleh perawat klien dan
tidak menyebarkan informasi klien tanpa persetujuan klie.
Contoh Confidentiality sebagai berikut:
Seorang perawat melakukan pemeriksaan dan melakukan dokumentasi
untuk melengkapi informasi klien, informasi dan dokumentasi yang di lakukan
perawat haruslah dijaga dan tidak diberikan kepada orang lain. Informasi dan
dokumentasi yang di ambil hanya boleh di lihat oleh perawat yang
bersangkutan seperti halnya untuk mengetahui pengobatan yang di butuhkan,
dan untuk peningkatan Kesehatan.
g. Akuntabilitas (Accountability)
Accountabilitas merupakan sutu prinsip yang harus ada dalah layanan
Kesehatan dimana perawat yang professional mampu memberikan tindakan
keperawatan dimana tindakan yang dilakukan dapat di pertanggung jawabkan
secara hukum.
Contoh Accountability sebagai berikut:
Seorang perawat sebelum melakukan tindakan keperawatan haruslah
mengecek terlebih dahulu indentitas pasien agar nantinya tidak salah dalam
melakukan tindakan keperawatan yang bisa membuat klien cedera. Sebagai
perawat yang professional apabila melakukan kesalahan dan membuat klien
cedera perawat tersebut harus bertanggung jawab denga apa yang sudah
terjadi dan tidak lepas dari tanggung jawabnya.
DAFTAR PUSTAKA

Febriyanti, K. D. (2020). PENERAPAN PRINSIP ETIK KEPERAWATAN


DALAM TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Karya Tulis Ilmiah,
8.
Ns. Yanti Anggraini, S.Kep., M. K., & Ns. Hasian Leniwita, S.Kep., M. K.
(2019). PETUNJUK PRATIKUM ETIKA KEPERAWATAN.
Pangaribuan, R. (2017). Persepsi Perawat Terhadap Prinsip-Prinsip Etik Dalam
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Di Icu Rumah Sakit Tk. Ii Putri Hijau
Medan. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 1(1), 37.
https://doi.org/10.34008/jurhesti.v1i1.6
Purwanti, E.-. (2020). Gambaran Tingkat Penerapan Prinsip Etik Keperawatan Di
Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 16(1), 19.
https://doi.org/10.26753/jikk.v16i1.426
Santoso, widi A. (2018). Etik Dan Hukum Profesional Perawat Dalam
Pelaksanaan Praktik Keperawatan. 1–26.
Sumijatun. (2019). Analisis penerapan etika keperawatan pada perawat pelaksana
di ruang rawat inap RS GPI depok. Indonesian Journal of Health
Development, 1(1), 1–13.
https://ijhd.upnvj.ac.id/index.php/ijhd/article/view/11

Anda mungkin juga menyukai