Aspek Aspek Perkembangan
Aspek Aspek Perkembangan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ASPEK-ASPEK
PERKEMBANGAN MANUSIA”. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan di
Universitas Islam Nusantara Bandung.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini,
terlebih khususnya kepada :
1. Bapak H.A.Barnas EK,Drs.M.M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi
Pendidikan
2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ...……………………………………………………….
……………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Sosial dan Emosi
2.2 Perkembangan Moral
2.2.1 Tahapan Perkembangan Moral
2.2.2 Ciri – ciri Perkembangan Moral pada Anak dan
Remaja
2.2.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Moral
2.2.4 Usaha Guru dan Orangtua dalam Perkembangan
Moral Siswa
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan(skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini
menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan
tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa
per- kembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya.
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual,
sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi
pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir.
Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan
untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan
pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi
merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau
perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan
untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-
prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh
individu.
Karakterisitik perkembangan sosio-emosional peserta didik
serta implikasinya dalam bidang pendidikan. Sosio-emosional berasal
dari kata sosial dan emosi. Perkembangan sosial adalah pencapaian
kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan
norma-norma kelompok, tradisi dan moral agama. Sedangkan emosi
merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku
individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar.
1.3 Tujuan
1. Memahami aspek – aspek perkembangan siswa
2. Memahami Perkembangan sosial dan emosi siswa
3. Memahami perkembangan moral siswa
BAB II
PEMBAHASAN
(2) Periode 4
Ditandai oleh pemahaman anak bahwa tingkah laku yang baik atau
benar adalah mentaati aturan dan hukuman-hukuman yang telah
disepakati bersama dan menguasai kehidupan masyarakat.
c. Moralitas dengan penerimaan prinsip-prinsip moral
(1) Periode 5
Anak mulai memahami nilai moral dan prinsip-prinsip moral maupun
standar kebenaran yang benar dan dapat terjadi pertentangan dengan
apa saja yang terjadi atau diterima oleh masyarakat. Pembentukan
filsafat hidup sangat tepat untuk membimbing tingkah laku yang
bermoral.
(2) Periode 6
Periode ini disebut Kohlberg dengan level postconvensional yang
merupakan tingkat perkembangan moral yang tertinggi. Remaja telah
menginternalisasi nilai-nilai moral menjadi miliknya sendiri.
Pertanggungjawaban secara moral tingkah lakunya terletak pada diri
remaja itu sendiri, mereka memahami peraturan dan tata cara yang
berlaku di masyarakat haruslah berdasarkan prinsip-prinsip
universal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada masa remaja, tingkat karakteristik emosional akan menjadi
drastis tingkat kecepatannya. Gejala-gejala emosional para remaja
seperti perasaan sayang, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus
asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik. Sebagai calon
pendidik dan pendidik kita harus mengetahui setiap aspek yang
berhubungan dengan perubahan ntingkah laku dalam perkembangan
remaja, serta memahami aspek atau gejala tersebut sehingga kita bisa
melakukan komunikasi yang baik dengan remaja. Perkembangan
emosi remaja merupakan suatu titik yang mengarah pada proses
dalam mencapai kedewasaan. Meskipun sikap kanak-kanak akan sulit
dilepaskan pada diri remaja karena pengaruh didikan orang tua.
Faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik
pada usia remaja yaitu diantaranya: didikan orang tua, lingkungan
sekitar tempat tinggal dan perlakuan guru di sekolah. Pengaruh sosial
dan emosi yang baik pada remaja terhadap diri sendiri yaitu untuk
mengendalikan diri, memutuskan segala sesuatu dengan baik, serta
bisa lebih matang merencanakan segala hal yang akan diputuskannya,
sedangkan terhadap orang lain, yaitu mampu menjalin kerjasama
yang baik, saling menghargai dan mampu memposisikan diri di
lingkungan dengan baik.
Agar seorang peserta didik dapat memiliki kecerdasan emosi
dengan baik haruslah dibentuk sejak usia dini, karena pada saat itu
amat sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia
selanjutnya. Sebab pada usia ini dasar-dasar kepribadian anak telah
terbentuk.
3.2 Saran
Dilihat dari makalah Diatas, maka telah kita ketahui bersama
bahwasanya anak dalam setiap perkembangannya membutuhkan
bimbingan, apabila anak dalam pertumbuhannya tidak dibimbing
maka anak itu tidak akan terkontrol baik fantasi maupun emosinya.
Sebagai seorang calon Guru kita semua patut mengetahui cirri-
ciri dan perkembangan anak sehingga kita dapat memantau setiap
jengkal pertumnuhan dab perkembangannya baik fantasinya maupun
emosinya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, Hendriati. 2005. Psikologi Perkembangan Pendekatan
Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada
Remaja. Refika Aditama. Bandung
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Prenada Media Group.
Jakarta