Anda di halaman 1dari 10

DASAR

SOSIOKULTURAL
PENDIDIKAN
INDONESIA
KELOMPO
K 5

Nama Kelompok :

Surya Dluha .P. (2214010082) Fia Djulia .F. (2214010095)

Dewi Imro’atun M (2214010088) Najwa Sinta T. (2214010098)


Pendidikan Karakter

Menurut pendapat Kertajaya yang menyatakan bahwa


karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda
atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan
mengakar pada kepribadian benda atau individu
tersebut

Kemendiknas, merumuskan bahwa pendidikan karakter


adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action).
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai
pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan nilai, pendidikan watak, yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam menentukan baik dan
buruk, memelihara apa yang baik, dan
mengaplikasikan kebaikan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter dilakukan melalui
pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah, yaitu melalui hal-
hal berikut:

Keteladanan
Kegiatan Rutin Sekolah

Pengkondisian

Kegiatan Spontan
SOSIOKULTURAL

Sosiokultural didefinisikan sebagai


gagasan-gagasan, kebiasaan,
keterampilan, seni, dan alat yang
memberi ciri pada sekelompok orang
tertentu pada waktu tertentu.
Sosiokultural adalah sebuah sistem dari
pola-pola terpadu yang mengatur
perilaku manusia
Larson dan Smalley menggambarkan sociocultural
sebagai sebuah blue print yang menuntun perilaku
manusia dalam sebuah masyarakat dan ditetaskan
dalam kehidupan keluarga. Sociocultural mengatur
tingkah laku seseorang dalam kelompok, membuat
seseorang sensitive terhadap status dan
membantunya mengetahui apa yang diharapkan
orang lain terhadap dirinya dan apa yang akan
terjadi jika tidak memenuhi harapan-harapan
mereka.
Implementasi Sosiokultural dalam Pendidikakan Karakter

Dalam UU No. 20 /2003 Bab II Pasal 3 telah dijelaskan tentang


memungkinkan diajarkannya pendidikan karakter pada tingkat SD
sebagai materi pelajaran muatan lokal. Dalam UU tersebut
dinyatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berdasarkan pendekatan fungsional ini, peranan atau


kebermaknaan pendidikan karakter dalam konteks sosial dan
konteks budaya sangat penting dan sangat erat keberadaanya.
Contohnya saja budaya pada lingkungan sekolah,
jika lingkungan sekolah memiliki budaya buruk maka
akan berpengaruh buruk pada siswa di sekolah tersebut.

Maka wawasan sosiokultural menjadi karakteristik


dalam pengembangan materi ajar pendidikan karakter
ini bermaksud tidak melupakan keunggulan nilai-nilai
luhur yang terdapat pada budaya daerah yang
berkerifan lokal.
THANKS!!!

Anda mungkin juga menyukai