Anda di halaman 1dari 10

MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI BUDAYA SEKOLAH

DI SEKOLAH DASAR

Supraptiningrum dan Agustini


Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
email: iyumningrum@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan karakter melalui bu-
daya sekolah yang dibangun di SDN Mangundikaran I Nganjuk, yang merupakan salah satu
sekolah negeri yang menjadi sekolah unggulan dan favorit di Nganjuk. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik wawancara, pengamatan (observasi), dan pencermatan dokumen.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dalam menanamkan karakter pada
siswa dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan melalui berbagai kegiatan, yaitu: (1) ke-
giatan rutin yang dilakukan siswa secara terus-menerus dan konsisten setiap saat; (2) kegiat-
an spontan yang dilakukan siswa secara spontan pada saat itu juga; (3) keteladanan merupa-
kan perilaku, sikap guru, tenaga kependidikan, dan siswa dalam memberikan contoh me-
lalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi siswa lain;
dan (4) pengondisian dengan cara penciptaan kondisi yang mendukung keterlaksanaan
pendidikan karakter.

Kata Kunci: pendidikan karakter, kultur sekolah, karakter siswa

BUILDING STUDENTS CHARACTER THROUGH CULTURE SCHOOL


IN ELEMENTARY SCHOOL

Abstract: This research aimed to describe character shaping through school culture developed in SDN
Mangundikaran I Nganjuk, one of the state schools which became a school of excellence and favourite
in Nganjuk. Data collection was conducted through the techniques of interview, observation, and do-
cument study. Based on the data analysis it was found that nurturing character on the students was
conducted by habit formation through various activities: (1) routine activities done by the students
continously and cosistently every moment; (2) spontaneous activities; (3) role-modeling, which was
the behaviors and attitudes of the teachers, educational staff, and students in giving models through
good actions so that they can be good examples for other students; and (4) conditioning by creating a
situation or an atmosphere supporting the accomplishment of character education

Keywords: character education, school culture, students’ character

PENDAHULUAN sa ini pada kehancuran. Budaya korupsi


Dewasa ini, pembahasan mengenai yang seakan telah mengakar pada kehi-
pendidikan karakter atau pendidikan yang dupan bangsa ini mulai dari tingkat kam-
membangun karakter dan moral siswa men- pung hingga pejabat tinggi negara, penya-
jadi wacana yang ramai dibicarakan di du- lahgunaan dan peredaran narkoba yang se-
nia pendidikan maupun di kalangan ma- makin menggurita, tawuran antarpelajar,
syarakat umum. Kebutuhan akan pendidik- munculnya geng-geng antarpelajar, serta
an yang dapat melahirkan manusia Indone- maraknya kasus bullying yang berakhir pada
sia yang memiliki karakter dan bermoral sa- kasus kekerasan antarpelajar, dan berbagai
ngat dirasakan penting karena degradasi kejahatan yang telah menghilangkan rasa
moral yang terus-menerus terjadi pada ge- aman setiap warga merupakan bukti nyata
nerasi bangsa ini dan nyaris membawa bang- degradasi moral generasi bangsa ini.

219
220

Hancurnya nilai-nilai dan moral da- integrasi antara idealisme lembaga pendi-
lam masyarakat yang ditandai dengan me- dikan, yaitu antara visi dan misi dengan
rebaknya berbagai kasus kekerasan, mem- segala macam struktur di dalamnya yang
butuhkan kelahiran baru pendidikan karak- saling mendukung guna terciptanya pen-
ter di dalam sekolah. Mundurnya pendi- didikan karakter di sekolah tersebut. Buda-
dikan karakter, membuat kita bertanya-ta- ya sekolah atau kultur sekolah memiliki ca-
nya apakah masih ada relevansi pendidik- kupan yang luas, antara lain kegiatan ri-
an karakter dalam sekolah. Jika masih rele- tual, harapan, hubungan sosial kultural, as-
van, lalu bagaimana cara kita menghidup- pek demografi, kegiatan kurikuler, kegitan
kan kembali dan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, proses pengembilan kepu-
pendidikan apa kita dapat memberikan dan tusan, kebijakan maupun interaksi sosial an-
menananmkan pendidikan karakter dalam tarkomponen. Budaya sekolah merupakan
diri siswa. salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
Sekolah merupakan salah satu tem- perkembangan siswa. Jika suasana sekolah
pat yang efektif bagi pembentukan karak- penuh kedisiplinan, kejujuran, kasih sayang,
ter seorang individu. Sejak dahulu, sekolah maka akan dihasilkan karakter yang baik.
telah memiliki tujuan utama dalam bidang Pada saat yang sama, pendidik juga akan
pendidikan, yaitu membentuk manusia merasakan kedamaian dengan suasana se-
yang cerdas dan juga memiliki watak atau kolah seperti itu sehingga akan mening-
karakter yang baik. Untuk mencapai tujuan katkan mutu pengelolaan pembelajaran.
tersebut, sekolah memiliki tanggung jawab Berdasarkan latar belakang di atas, te-
yang besar dalam pendidikan karakter bagi lah dilakukan suatu pengamatan pada sa-
seluruh siswanya, terutama melalui disi- lah satu sekolah dasar di Kabupatan Ngan-
plin, keteladanan dan organisasi sekolah juk, yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN)
(kebijakan dan kurikulum). Mangundikaran I Nganjuk untuk mengeta-
Lingkungan sekolah dapat menjadi hui implementasi budaya sekolah dalam
tempat yang baik dalam menanamkan ka- penanaman karakter pada siswa. Untuk
rakter siswa. Dengan demikian, harusnya mengkaji dan menyelesaikan permasalah-
segala kegiatan yang ada di sekolah, baik an tersebut, perlu dikaji beberapa ide atau
kegitan pembelajaran maupun kegitan pem- konsep tentang kultur sekolah dan bebe-
biasaan-pembiasaan semestinya dapat diin- rapa konsep terkait.
tegrasikan dalam program pendidikan ka- Kultur sekolah atau budaya sekolah
rakter. Jadi, pendidikan karakter merupa- terbentuk dari berbagai macam norma, pola
kan usaha bersama seluruh warga sekolah perilaku, sikap, dan keyakinan-keyakinan
untuk mewujudkan dan menciptakan sua- yang dimiliki oleh para anggota komunitas
tu kultur baru di sekolah, yaitu kultur pen- sebuah lembaga pendidikan. Kultur seko-
didikan karakter. Penanaman dan pembia- lah sangatlah penting sebab nilai-nilai bu-
saan pendidikan karakter di sekolah mela- daya itu dijadikan dasar dalam pemberian
lui lingkungan pendidikan dapat dilaksana- makna terhadap suatu konsep dan arti da-
kan secara langsung maupun secara tidak lam komunikasi antaranggota masyarakat
langsung dan akhirnya terbentuklah suatu itu. Posisi budaya yang demikian penting
kultur sekolah (Pusat Kurikulum, 2010). dalam kehidupan bermasyarakat mengha-
Pengembangan pendidikan karakter ruskan budaya menjadi sumber nilai dalam
berbasis kultur sekolah menuntut adanya

Membangun Karakter Siswa melalui Budaya Sekolah di Sekolah Dasar


221

pendidikan budaya dan karakter bangsa mana sekolah mengambil sikap dan kepu-
(Pusat Kurikulum, 2010:8). tusan terhadap sesuatu persoalan aktual.
Kultur atau budaya didefinisikan se- Salah satu keunikan dan keunggulan
bagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, mo- sebuah sekolah adalah memiliki budaya
ral, norma, dan keyakinan manusia yang di- sekolah (school culture) yang kokoh dan te-
hasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, tap eksis. Sebuah sekolah harus mempu-
moral, norma, dan keyakinan itu adalah ha- nyai misi menciptakan budaya sekolah yang
sil dari interaksi manusia dengan sesame- menantang dan menyenangkan, adil, krea-
nya dan lingkungan alam (Pusat Kuriku- tif, terintegratif, dan dedikatif terhadap pen-
lum, 2010:3). capaian visi, menghasilkan lulusan yang ber-
Dalam konteks pendidikan, kultur se- kualitas tinggi dalam perkembangan inte-
kolah merupakan sebuah pola perilaku dan lektualnya dan mempunyai karakter takwa,
cara bertindak yang telah terbentuk secara jujur, kreatif, mampu menjadi teladan, be-
otomatis menjadi bagian yang hidup di da- kerja keras, toleran dan cakap dalam me-
lam sebuah komunitas pendidikan. Dasar mimpin, serta menjawab tantangan akan
pola perilaku dan cara bertindak itu adalah kebutuhan pengembangan sumber daya ma-
norma sosial, peraturan sekolah, dan kebi- nusia yang dapat berperan dalam perkem-
jakan pendidikan di tingkat lokal. Ketiga hal bangan IPTEK dan berlandaskan IMTAQ.
tersebut tidak sekedar terbentuk karena ada Pendidikan karakter dimaknai seba-
ekspresi legal formal berupa peraturan, me- gai suatu sistem penanaman nilai-nilai ka-
lainkan terlihat dari spontanitas para anggo- rakter kepada warga sekolah yang meliputi
tanya dalam bertindak, berpikir, dan meng- komponen pengetahuan, kesadaran, atau
gambil keputusan dalam kehidupan seha- kemauan, dan tindakan untuk melaksana-
ri-hari. Dalam pandangan Wren, kultur se- kan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan
kolah dapat dikatakan seperti kurikulum Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, ling-
tersembunyi (hidden curriculum), yang se- kungan, maupun kebangsaan sehingga
sungguhnya lebih efektif mempengaruhi menjadi manusia insan kamil (Samani dan
pola perilaku dan cara berpikir seluruh Hariyanto, 2012:46). Wibowo (2012:36) me-
anggota komunitas (Koesoema, 2012:125). ngatakan bahwa pendidikan karakter ada-
Cara-cara anggota menyikapi sebuah lah pendidikan yang menanamkan dan me-
tata peraturan dan norma sosial, baik itu ngembangkan karakter-karakter luhur ke-
tertulis maupun tak tertulis sebenarnya ter- pada anak didik sehingga mereka memiliki
bentuk dari kadar kohesitas dan keperca- karakter luhur itu, menerapkan dan mem-
yaan dari masing-masing anggotanya ter- praktikkan dalam kehidupan, baik di ke-
kait dengan tujuan keseluruhan lembaga luarga, masyarakat, dan negara. Sementara
pendidikan. Tidak mengherankan, sebuah itu, Bier dan Berkowitz (2005:7) berpenda-
lembaga pendidikan yang sama, yang me- pat bahwa pendidikan karakter merupakan
nimba inspirasi dari sebuah sumber yang penciptaan lingkungan sekolah yang mem-
sama dapat sangat terlihat berbeda dalam bantu siswa dalam perkembangan etika,
praktik keseharian karena kultur sekolah tanggung jawab melalui model dan peng-
tidak terbentuk. Kultur sekolah terbentuk ajaran karakter yang baik melalui nilai-ni-
melalui corak relasional antaranggota keti- lai universal.
ka menanggapi isu-isu tertentu, atau bagai- Berdasarkan pengertian di atas, pen-
didikan karakter adalah sistem penanaman

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


222

nilai-nilai karakter kepada siswa sehingga pat sampah, halaman yang hijau dengan
mereka menerapkan dalam kehidupan, baik pepohonan, poster kata-kata bijak yang di-
di keluarga, sekolah, masyarakat, dan ne- pajang di lorong sekolah dan di dalam ke-
gara serta dapat memberikan kontribusi las.
yang positif kepada lingkungannya. Berba-
gai cara dapat dilakasanakan dalam mena- METODE
namkan karakter di sekolah. Salah satunya Penelitian ini merupakan penelitian
adalah dengan cara pengembangan dan pe- deskriptif kualitatif yang menggambarkan
laksanaan pendidikan karakter pada siswa situasi atau objek dalam fakta yang sebe-
berbasis kultur sekolah, yaitu melalui pro- narnya secara sistematis. Lokasi penelitian
gram pengembangan diri siswa. Cara me- adalah Sekolah Dasar Negeri Mangundika-
nanamkan nilai-nilai karakter sekolah di- ran 1 Nganjuk. Karakteristik dari subjek
bagi ke dalam beberapa bentuk kegiatan, dan objek diteliti secara akurat, tepat dan
antara lain kegiatan rutin, kegiatan spon- sesuai kejadian yang sebenarnya.
tan, keteladanan dan juga pengondisian Pengumpulan data dilakukan dengan
(Wibowo, 2012: 84-91). teknik observasi, wawancara, catatan lapa-
Pertama, kegiatan rutin. Kegiatan ngan, dan dokumentasi. Observasi dilaku-
yang dilakukan siswa secara terus-menerus kan dengan cara memperhatikan dan meng-
dan konsisten setiap saat. Misalnya, kegiat- amati seluruh kondisi dan kegiatan yang
an upacara hari senin, upacara hari besar ada dalam sekolah yang berkaitan erat de-
kenegaraan, pemeikasaan kebersihan ba- ngan terciptanya penanaman atau pemben-
dan, piket kelas, shalat berjamaah, berbaris tukan karakter pada siswa (Moleong, 2010:
ketika masuk kelas, berdoa sebelum pela- 174). Wawancara dilakukan kepada infor-
jaran dimulai dan diakhiri, dan mengucap- man baik, guru, kepala sekolah, staf karya-
kan salam apabila bertemu guru, tenaga wan yang digunakan untuk mengetahui ba-
pendidik dan teman. gaimana penananman pendidikan karakter
Kedua, kegiatan spontan. Kegiatan pada siswa. Wawancara dilaksanakan un-
yang dilakukan siswa secara spontan pada tuk menggali informasi yang belum diper-
saat itu juga. Misalnya, mengumpulkan oleh dari hasil observasi (Moleong, 2010:
sumbangan ketika ada teman yang terkena 186). Catatan lapangan, merupakan instru-
musibah atau sumbangan untuk masyara- men yang digunakan peneliti untuk mere-
kat ketika terkena bencana. kam jalanya aktivitas penanaman karakter
Ketiga, keteladanan. Keteladanan me- di sekolah dari mulai masuk sekolah hing-
rupakan perikalu dan sikap guru, tenaga ga jam sekolah berakhir (Moleong, 2010:
kependidikan, dan siswa dalam memberi- 208). Dokumentasi yang digunakan dalam
kan contoh melalui tindakan-tindakan yang penelitian ini adalah dokumen-dokumen
baik sehingga diharapkan menjadi panutan atau catatan yang mendukung dalam pro-
bagi siswa lain. Misalnya, nilai disiplin, ke- ses pembentukan karakter siswa. Proses
bersihan, dan kerapian, kasih sayang, ke- pengamatan dicatat dalam catatan lapang-
sopanan, perhatian, jujur dan kerja keras. an dan didokumentasikan dalam bentuk
Keempat, pengondisian. Pengondisi- foto sehingga dapat digunakan untuk mem-
an yaitu penciptaan kondisi yang mendu- bantu proses refleksi.
kung keterlaksanaan pendidikan karakter. Data yang terkumpul dinalisis dengan
Misalnya, kondisi toilet yang bersih, tem- menggunakan teknik analisis induktif se-

Membangun Karakter Siswa melalui Budaya Sekolah di Sekolah Dasar


223

perti yang dikemukakan oleh Miles dan Hu-  meningkatkan kualitas sumber daya ma-
berman (1992). Analisis dilakukan dengan nusia dan sarana penunjang pendidik-
empat tahapan, yaitu tahapan pengumpul- an;
an data, reduksi data, penyajian data, dan  meningkatkan dan mengembangkan
penarikan kesimpulan. IPTEK keunggulan lokal dan global; dan
 menjalin kerjasama yang harmonis an-
HASIL DAN PEMBAHASAN tara warga sekolah dan lingkungan
Profil SDN Mangundikaran I Nganjuk
SDN Mangundikaran I Nganjuk me- Pelaksanaan Penanaman Karakter di SDN
rupakan sekolah dasar negeri yang letak- Mangundikaran I Nganjuk
nya ± 500 meter dari pusat pemerintahan Dalam pelaksanaan penanaman ka-
kabupatan Nganjuk. SDN Mangundikaran rakter di SDN Mangundikaran I Nganjuk
I Nganjuk terletak di Jalan RA Kartini No. terdapat berbagai metode, program, dan
32 Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Ngan- cara yang diterapkan agar tercipta budaya
juk, Propinsi Jawa Timur 64412, dengan sekolah yang kuat. Penanaman nilai-nilai
nomor telepon (0358) 32287. Karena letak- karakter melalui budaya sekolah menca-
nya yang strategis dan terkenal dengan ber- kup semua kegiatan yang dilakukan kepala
bagai macam prestasi yang telah diraih se- sekolah, guru, dan tenaga administrasi ke-
kolah ini, tidak heran bila sekolah ini men- tika berkomunikasi dan berinteraksi de-
jadi salah satu sekolah favorit di Nganjuk. ngan para siswa dengan menggunakan fa-
Hal ini terlihat dari animo masyarakat yang silitas sekolah. Interaksi tersebut berkaitan
ingin anaknya bersekolah di SDN Mangun- dengan berbagai aturan, norma, moral ser-
dikaran I Nganjuk. ta etika bersama yang berlaku di sekolah
SDN Mangundikaran I Nganjuk me- tersebut. Kepemimpinan, keteladanan, ke-
miliki visi yang menjadi landasan utama ramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, ke-
bagi sekolah, yaitu “Berilmu, mampu, ber- pedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa
saing dalam prestasi sekolah berdasarkan kebangsan, tanggung jawab, dan rasa me-
Iman dan Taqwa”. Berdasarkan rumusan miliki merupakan nilai-nilai yang dikem-
visi tersebut, SDN Mangundikaran I Ngan- bangkan dalam budaya sekolah. Lewat ber-
juk berkomitmen untuk mewujudkan pen- bagai kegiatan-kegiatan yang dilaksakan di
didikan yang seimbang antara penguasaan sekolah, baik kegiatan pembelajaran, ke-
ilmu, prestasi dan juga sikap, dan tindakan giatan rutin, kegiatan spontan, keteladan-
yang mencerminkan nilai agama. an, dan juga kegiatan pengondisian siswa-
Sebagai langkah untuk mewujudkan siswi di SDN Mangundikaran dengan di-
visi di atas, SDN Mangundikaran I Nganjuk tanamkan perilaku-perilaku berkarakter ke-
menuangkanya dalam misi sekolah seperti pada mereka.
berikut. Berikut ini adalah penanaman berba-
 menyeimbangkan perkembangan inte- gai nilai karakter kepada siswa melalui
lektual, emosi dan spiritual sehingga ter- berbagai kegiatan, baik kegiatan rutin, ke-
bentuk pribadi unggul, berkarakter dan giatan spontan, keteladanan dan pengon-
berkualitas; disian.
 melaksanakan pembelajaran aktif, krea- Pertama, religius. Penanaman nilai
tif, dan menyenangkan; religius pada siswa terlihat dari berbagai
kegiatan di sekolah yang bernuansakan ke-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


224

agamaan. Bentuk pelaksanaan kegiatan re- religius selain menanamkan karakter reli-
ligius adalah sebagai berikut. Siswa dipan- gius secara langsung, juga menanamkan
du oleh guru berdoa sebelum dan sesudah nilai-nilai karakter yang lain, seperti kedi-
kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Se- siplinan, kepedulian, kebersamaan, saling
tiap hari Jum’at dilaksanakan kegiatan in- menghormati.
fak bagi seluruh siswa, guru, dan seluruh Kedua, jujur. Karakter kejujuran di-
staf karyawan di SDN Mangundikaran I. bangun di sekolah ini adalah dengan cara
Dana yang telah terkumpul pada saat infak membiasakan siswa untuk berlaku jujur da-
dipergunakan untuk memberikan santun- lam kegiatan ujian atau ulangan, baik ujian
an kepada anak-anak yatim, piatu, atau ya- harian, ujian tengah semester, ujian akhir
tim piatu. Selain itu, dana ini juga dipergu- semester, bahkan ujian akhir nasional. Ti-
nakan untuk memberikan sumbangan apa- dak hanya dalam kegiatan ujian atau ulang-
bila terjadi siswa yang sakit dan juga terja- an, dalam berbagai kegiatan sehari-hari sis-
di bencana alam. Kegiatan salat Duha dan wa juga dibiasakan untuk selalu jujur da-
salat Zuhur secara berjamaah sesuai de- lam perbuatan maupun perkataan.
ngan jadwal yang telah ditentukan oleh Ketiga, disiplin. Kegiatan-kegiatan
sekolah. Kegiatan ini diatur dengan jadwal yang menumbuhkan kedisiplinan dimulai
karena ruang ibadah (Mushola) yang ada dari membiasakan siswa, guru, kepala se-
di SDN Mangundikaran I ini cukup sempit kolah, beserta seluruh staf karyawan untuk
sehingga tidak mungkin dilaksanakan salat tidak terlambat datang ke sekolah. Setiap
berjamaah untuk keseluruhan siswa. siswa diberi buku pedoman kedisiplinan.
Siswa nonmuslim pada setiap hari Jika siswa melanggar kedisiplinan, guru
Jumat setelah pulang sekolah diadakan ke- akan mencatat pelanggaran tersebut. Kedi-
giatan rohani yang dibina dan dipandu oleh siplinan ini tidak hanya yang berurusan
guru agama Katholik maupun guru agama dengan waktu, tetapi juga termasuk peng-
Kristen. Selain kegiatan di atas, SDN Ma- gunaan seragam sekolah yang rapi, bersih,
ngundikaran I juga mengadakan kegiatan- serta melengkapi dengan atributnya dan
kegiatan religius pada momen-momen ter- sesuai dengan ketentuan yang telah disepa-
tentu, seperti kegiatan Pesantren Ramadan kati bersama. Setiap seminggu guru-guru
yang diadakan setiap bulan Ramadhan mengadakan pemeriksaan kerapian ram-
yang dilaksanakan tiap jenjang kelas de- but untuk siswa laki-laki, ukuran panjang
ngan jadwal yang telah dibuat oleh seko- rambut tidak boleh melebihi telinga dan
lah. Kegiatan penyembelihan hewan qur- kerah baju. Selain melakukan kedisiplinan
ban yang dilaksanakan setiap hari raya secara rutin, SDN Mangundikaran I juga
Idul Adha, dana dari kegiatan ini dikum- melaksanakan program pembinaan dan pe-
pulkan dari para siswa. Selain memperi- latihan patroli keamanan sekolah yang be-
ngati hari-hari besar agama Islam, kegiatan kerja sama dengan Satuan Lalulintas Kepo-
peringatan hari besar nonmuslim pun juga lisian Resort Nganjuk secara berkelanjutan
dilaksankan, misalnya kegiatan Paskah. setiap akhir semester.
Pada hari besar ini guru pembimbing aga- Keempat, kerja keras. Untuk mena-
ma Katholik atau Kristen mengajak siswa namkan sikap atau karakter kerja keras, se-
yang beragama Katholik atau Kristen untuk kolah memulainya dengan memasang atau
pergi ke gereja untuk melaksanakan ibadah memajang berbagai slogan dan moto me-
Paskah. Kegiatan–kegiatan yang bernuansa ngenai kegiatan dalam bekerja dan belajar.

Membangun Karakter Siswa melalui Budaya Sekolah di Sekolah Dasar


225

Dengan adanya slogan-slogan dan moto- pala sekolah, guru, bersama dengan orang
moto yang terpasang di sudut-sudut seko- tua siswa selalu berdiskusi sehingga meng-
lah dan juga di dalam kelas, diharapkan hasilkan keputusan yang demokratis bagi
menciptakan lingkungan belajar yang da- semuanya.
pat memicu semangat siswa untuk selalu Ketujuh, rasa ingin tahu. Sekolah
berusaha dan belajar guna mencapai cita- membangun iklim yang membuat siswa
cita yang diinginkanya. memiliki rasa ingin tahu yang besar. Ke-
Kelima, kreatif. Penanaman karakter giatan pembelajaran yang mengeksplorasi
kreatif banyak dilakukan dalam kegiatan lingkungan sekitar sekolah. Dalam kegiat-
pembelajaran. Dalam hal ini, guru kelas me- an pembelajaran guru mengajak siswa un-
miliki peranan yang besar dalam mencip- tuk melakukan eksperimen dan pengamat-
takan siswa yang kreatif. Berbagai kegiatan an. Sekolah juga menyediakan wifi yang
dilakukan untuk menumbuhkan sikap kre- dapat diakses siswa, guru sebagai sarana
atif ini, antara lain dengan mengadakan untuk mempermudah mencari informasi.
pembelajaran yang menarik dan inovatif Kedelapan, semangat kebangsaan dan
yang mendorong siswa untuk mengem- cinta tanah air. Kegiatan yang mencermin-
bangkan daya pikir dan bertindak kreatif. kan sikap cinta tanah air melalui kegiatan
Hasil dari kreasi-kreasi yang telah dihasil- upacara bendera hari Senin serta upacara
kan oleh para siswa, baik di kelas maupun peringatan hari-hari besar nasional, seperti
di sekolah diberikan tempat khusus untuk upacara Hari Kemerdekaan dan Hari Pen-
memajang. Hal tersebut adalah salah satu didikan Nasional. Selain itu, juga mema-
bentuk apresiasi sekolah terhadap berbagai jang foto presiden dan wakil presiden serta
bentuk hasil karya para siswanya sehingga lambang negara di setiap kelas dantidak
hal ini dapat memicu siswa lain untuk tu- lupa memasang gambar pahlawan Indone-
rut bertindak kreatif. Sekolah juga meng- sia. Siswa senantiasa dibiasakan menggu-
apresiasi siswa-siswa yang berbakat dalam nakan bahasa Indonesia yang baik dan be-
bidang seni dengan cara mengikutsertakan nar untuk berkomunikasi, baik dengan se-
siswa yang berbakat seni dalam kegiatan sama siswa maupun dengan guru, kepala
perlombaan seperti perlombaan tari tradi- sekolah, serta staf karyawan.
sional, tari modern, perlombaan seni lukis, Kesembilan, bersahabat/komunikatif.
perlombaan menyanyi, dengan diapresiasi- SDN Mangundikaran I meliliki kegiatan
kan bakat-bakat seni siswa ini membuat sis- yang membangun persahabatan antar sis-
wa semakin terpacu untuk mengembang- wa, yaitu dengan cara menyediakan ber-
kan diri. bagai alat-alat permaian tradisional, seperti
Keenam, demokrasi. Kegiatan yang catur, congklak, hulahup, gobaksodor, dan
mencerminkan karakter demokrasi telah ba- berbagai permaian tradisional yang lain.
nyak dilaksanakan, seperti kegiatan pemi- Dalam permaian ini, seluruh siswa SDN
lihan ketua kelas dan pengurus kelas, pem- Mangundikaran I dapat berinteraksi baik
bagian regu-regu piket kelas. Dalam ke- siswa dalam satu kelas, bahkan yang sudah
giatan pembelajaran juga banyak mena- terjadi di sekolah ini siswa dari kelas ren-
namkan budaya demokrasi seperti dalam dah (kelas1,2 dan 3) tidak merasa cang-
pembentukkan kelompok belajar, dalam gung atau takut bermain bersama dengan
kegiatan diskusi kelas. Dalam memutuskan siswa kelas tinggi (kelas 4, 5, dan 6). Dari
kegiatan yang berkaitan dengan siswa, ke- berbagai permainan inilah tercipta karakter

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


226

persahabatan yang komunikatif. Kegiatan perbuat. Untuk melatih rasa tanggung ja-
ini juga mencerminkan sikap toleransi. wab kepada siswa, dimulai dari kegiatan di
Kesepuluh, peduli lingkungan. Ke- dalam kelas seperti siswa diberi tanggung
giatan peduli lingkungan dimulai dari jawab untuk mengerjakan pekerjaan ru-
membiasakan siswa agar dapat bertang- mah, melaksanakan tugas piket sesuai de-
gung jawab pada dirinya sendiri. Kegiatan ngan jadwal yang telah disepakati bersama
tersebut berupa membuang sampah pada di kelas, dan juga membiasakan siswa un-
tempatnya, cuci tangan sebelum dan sesu- tuk tidak curang dalam melaksanakan se-
dah makan, tidak mencorat-coret tembok mua tugas-tugas yang diberikan kepada
maupun meja. Selanjutnya, siswa diberikan mereka. Untuk kegiatan dalam lingkup
tanggung jawab untuk peduli pada ling- lingkungan sekolah, penanaman karakter
kungan kelas masing-masing. Guru mem- bertanggung jawab dilakukan dengan cara
bagi kelas menjadi regu-regu piket untuk memberikan tugas, seperti tugas menjadi
membersihkan lingkungan kelas setiap hari seorang petugas upacara bendera setiap
secara bergilir. Dalam kegiatan ini, siswa hari Senin, menjadi petugas PKS, meng-
diberikan tanggung jawab atas kebersihan ikuti perlombaan untuk mewakili sekolah,
kelasnya. Untuk kegiatan kepedulian ter- baik dalam bidang akademik maupun non-
hadap lingkungan sekolah dalam waktu se- akademik secara individu maupun beregu.
bulan sekali seluruh warga sekolah meng- Dengan penunjukan siswa dalam berbagai
ikuti kegiatan kerja bakti membersihkan kegiatan diharapkan siswa dapat memiliki
lingkungan sekolah secara bersama-sama. rasa tanggung jawab atas kegiatan yang te-
Kesebelas, peduli sosial. Kegiatan pe- lah dipercayakan sekolah kepadanya se-
duli sosial salah satunya yaitu kegiatan ru- hingga mereka dapat secara total berparti-
tin infak yang dilaksanakan setiap hari sipasi dalam seluruh kegiatan yang ada di
Jumat. Selain itu, berbagai kegiatan peduli sekolah.
sosial yang senantiasa dilakukan dan dibias- Selain berbagai macam kegiatan
kan di sekolah ini antara lain menjenguk baik secara rutin, spontan, pembiasaan, dan
atau mengunjungi apabila ada teman yang juga pengondisian dalam menanamkan ni-
sakit. Memberikan sumbangan baik berupa lai-nilai karakter kepada siswa, SDN Ma-
dana ataupun barang-barang, pakaian la- ngundikaran I juga memiliki kegiatan di
yak pakai pada saat momen-momen terten- luar jam pelajaran di sekolah, yaitu berupa
tu seperti terjadinya bencana alam, gunung kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ektra-
meletus, banjir. Dengan membiasakan sis- kurikuler ini digunakan sebagai sarana pe-
wa untuk peduli dengan sesama maka di- ngembangan bakat dan minat dari para sis-
harapkan dapat menumbuhkan sikap em- wa. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi ke-
pati dari setiap siswa SDN Mangundikaran giatan pramuka, ekstra seni (seni tari, seni
I. musik, seni lukis), dan juga ekstra pelatih-
Kedua belas, tanggung jawab. Berba- an komputer.
gai kegiatan yang diadakan oleh SDN Berbagai kegiatan yang dilaksana-
Mangundikaran I untuk para siswa, me- kan di SDN Mangundikaran I Nganjuk
muntut peran aktif siswa dalam melaksa- menjadi dasar dari penanaman karakter
nakannya dan tak lupa siswa diajarkan un- pada siswa. Penanaman karakter melaui
tuk bertanggung jawab atas semua kegiat- berbagai kegiatan yang dilakukan di seko-
an yang telah mereka kerjakan atau mereka lah tidak lepas dari keikutseraan orang tua

Membangun Karakter Siswa melalui Budaya Sekolah di Sekolah Dasar


227

siswa. Untuk menanamkan karakter siswa kan menjadi panutan bagi siswa lain; dan
sekolah bekerjasama dengan pihak orang (4) pengondisian dengan cara penciptaan
tua agar penanaman karakter ini bisa ber- kondisi yang mendukung keterlaksanaan
lanjut, tidak hanya dilaksanakan di sekolah pendidikan karakter.
saja, tetapi di rumah juga dilaksanakan. Se- Selain melalui berbagai kegiatan di
kolah dan orang tua berkomitmen bersama sekolah, SDN Mangundikaran I Nganjuk
untuk membentuk anak-anak yang berka- bekerja sama dengan pihak orang tua juga
rakter. Bukan hanya sekolah saja yang ber- melakukan penanaman karakter agar pro-
peran aktif, tetapi orang tua juga ikut me- ses pendidikan karakter dapat terus berlan-
megang peranan penting. Komunikasi dila- jut dan tidak hanya dilaksanakan di seko-
kukan secara berkala dan berkelanjutan an- lah saja, tetapi juga di rumah atau keluar-
tara sekolah dengan orang tua untuk me- ga. Sekolah dan orang tua berkomitmen
ngetahui perkembangan siswa di sekolah bersama untuk membentuk anak-anak yang
dan juga di rumah. Hal ini juga dapat me- berkarakter. Bukan hanya sekolah saja yang
minimalisasi terjadinya kenakalan dan pe- berperan aktif dalam pembinaan karakter,
nyimpangan perilaku pada anak-anak se- tetapi orang tua juga ikut memegang pe-
bab pengawasan dilakukan penuh baik di ranan penting dalam pendidikan karakter
sekolah dan di rumah. tersebut. Komunikasi dilakukan secara ber-
kala dan berkelanjutan antara sekolah de-
PENUTUP ngan orang tua untuk mengetahui perkem-
Berdasarkan uraian dan pembahasan bangan siswa di sekolah dan juga di ru-
tentang penanaman nilai-nilai karakter mah.
yang telah dilakukan di SDN Mangundika-
ran I Nganjuk, dapat dikemukakan bebe- UCAPAN TERIMA KASIH
rapa simpulan sebagai berikut. SDN Ma- Penulis ingin mengucapkan terima
ngundikaran I Nganjuk memiliki kultur se- kasih kepada pihak-pihak yang telah mem-
kolah yang mengembangkan pendidikan bantu dalam penyelesaian penelitian dan
karakter melalui berbagai kegiatan-kegiat- penulisan artikel ini. Penulis mengucapkan
an yang dilaksanakan di sekolah. Seluruh terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
anggota sekolah baik siswa, guru, kepala Dewan Redaksi Jurnal Pendidikan Karakter
sekolah, maupun para staf karyawan dili- yang telah bersedia melakukan review ter-
batkan dalam kegiatan penanaman karak- hadap artikel ini sehingga layak untuk di-
ter. muat pada edisi ini. Penulis berharap se-
Menanamkan karakter pada siswa di- moga tulisan ini bermanfaat.
lakukan dengan pembiasaan-pembiasaan
melalui berbagai kegiatan, yaitu: (1) ke- DAFTAR PUSTAKA
giatan rutin yang dilakukan siswa secara Bier, M. C., & Berkowitz, M. W. 2005.
terus-menerus dan konsisten setiap saat; “What Works in Character Educa-
(2) kegiatan spontan yang dilakukan siswa tion. Leadership for Student Activities.”
secara spontan pada saat itu juga; (3) kete- ProQuest Research Library. Vol. 34, No.
ladanan merupakan perikalu dan sikap 2, pg. 7-13..
guru dan tenaga kependidikan dan siswa
dalam memberikan contoh melalui tindak-
an-tindakan yang baik sehingga diharap-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


228

Koesoema A., Doni. 2012. Pendidikan Karak- Pusat Kurikulum. 2011. Panduan Pelaksana-
ter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: an Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat
Penerbit Kanisius. Kurikulum Kemdiknas.

Miles, M.B, & Huberman, A.M. 1992. Ana- Samani, M dan Hariyanto. 2012. Pendidikan
lisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Karakter: Konsep dan Model. Bandung:
Tjetjep Rohendi R. Jakarta: Penerbit Remaja Rosdakarya.
Universitas Indonesia.
Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter:
Moleong, L. J. 2010. Metode Penelitian Kuali- Strategi Membangun Karakter Bangsa
tatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pe-
lajar.
Pusat Kurikulum. 2010. Buku Pedoman Pen-
didikan Budaya dan Karakter Bangsa. Ja- Wiyani, Novan Ardy. 2012. Manajemen Pen-
karta: Pusat Kurikulum Kemdiknas. didikan Karakter: Konsep dan Implemen-
tasi di Sekolah. Yogyakarta: Pedagogia.

Membangun Karakter Siswa melalui Budaya Sekolah di Sekolah Dasar

Anda mungkin juga menyukai