Anda di halaman 1dari 9
BERITA ACARA PERTEMUAN LINTAS SEKTOR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Nomor: 28/BA - 260. (3. Pg.o1 A /29t1 Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh satu bulan September tahun dua ribu dua puluh satu, kami yang bertanda tangan di bawah ini, telah mengadakan Rapat Pertemuan Lintas Sektor untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung Tahun 2021-2041 dan dengan ini menyatakan bahwa Rancangan Peraturan Daerah dimaksud secara substantif telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional beserta rencana rincinya, kebijakan nasional, pedoman penyusunan rencana tata ruang, dan peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang lainnya, untuk. diproses lebih lanjut setelah memperbaiki beberapa catatan sebagai berikut: 1, Batas administrasi Kota Bandar Lampung dengan Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Lampung Selatan agar mengacu pada data spasial batas administrasi yang saat ini sedang dalam proses penetapan permendagri berdasarkan kesepakatan yang telah dilakukan antar pemerintah kabupaten/kota yang berbatasan. 2. Garis pantai yang digunaken telah menggunakan data BIG termutakhir tahun 2021. Terkait tanah timbul/reklamasi yang tidak dimasukkan ke dalam wilayah perencanaan dikerenakan tidak ada perizinan dan alas haknya, agar dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi serta Kementerian Kelautan dan Perikanan; 3. Terkait holding zone kawasan hutan lindung Batu Serampog Register 17 untuk kawasan perumahan seluas kurang lebih 2 (dua) hektar, agar diproses penggunaan atau pelepasan kawasan hutannya dengan mengajukan surat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 4. Pemenuhan proporsi RTH agar dialokasikan dalam indikasi program selama 20 (dua puluh) tahun dan diatur kewajiban pemenuhan RTH publik untuk kegiatan industri, perumahan, pariwisata, dll dalam ketentuan umum zonasi. 5. Notulensi dan masuken tertulis merupakan bagian tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 21 September 2021 Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah ST., M.Sc. 7111221997032001 Notulensi Lintas Sektor RTRW Kota Bandar Lampung A. Pembukaan Direktur Jenderal Tata Ruang 1, Berdasarkan UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, setelah dilaksanakan Rapat Koordinasi Lintas Scktor maka diberikan waktu maksimal 20 hari kerja untuk memperoleh persetujuan substansi dan diberikan walt maksimal 2 bulan setelah penerimaan persetujuan substansi agar ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. Apabila setelah 2 bulan belum menjadi Peraturan Daerah maka ditetapkan menjadi Peraturan Daerah olch Kepala Daerah dengan batas waltu maksimal 1 bulan, jika dalam 1 bulan tidak ditetapkan oleh Kepala Daerah, maka ditetapkan dengan Peraturan Menteri. 2, Amanat muatan strategis dalam evaluasi RTR terdiri dari : Kebijakan Strategis Nasional, Ruang Terbuka Hijau (RTH); Peruntukan Kawasan Hutan; Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B); Mitigasi Bencana; Batas daerah; dan Garis pantai. 3. Batas dacrah dan garis pantai yang masih indikatif dapat disepakati terlebih dabula sehingga tidak menghambat proses penetapan RTR. Garis pantai perlu mengakomodir tanah timbul dan tanah reldamaai. 4, Berdasarkan terbitnya UU No. 11 tahun 2020 dan PP No. 21 tahun 2021, maka Kementerian ATR/BPN menerbitkan 6 Permen, salah satu permen yang perlu diperhatikan yaitu Permen ATR/BPN No. 13 Tahun 2021 mengenai KKPR sebagai arahan untuk perizinan, KKPR diterbitkan mengacu pada RDTR, maka daerah perlu segera menyusun RDTR. 6. Produk RTR setelah UU No. 11 tahun 2020 dan PP No. 21 tahun 2021 telah dipublikasi oleh Pemerintah Pusat melalui berbagai platform seperti GISTARU. 7. Saat ini Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam tahap meningkatkan kualitas telenik penyusunan RTR melalui sistem aplikesi real time tata ruang dan sudah mengirimkan surat kepada Bupati/Walikota dalam penyiapan database RDTR Kabupaten /Kota. 8. Pemerintah daerah agar membentuk forum penataan ruang yang meliputi tim ‘TKPRD, Asosiasi Pemerintah Provinsi, Asosiasi Ikatan Perencanaan dan Tokoh Masyarakat. 9. Ketentuan penggunaan KKPR bagi dacrah yang memiliki RDTR maka KKPR diberikan melalui konfirmasi, sedangkan bagi daerah yang belum menyusun RDTR maka KKPR diberikan melalui persetujuan KKPR dengan menilai seluruh produk tata ruang yang ada seperti RTRW Kabupaten /Kota, RTRW Provinsi, RTRW Nasional dan lain sebagainya. 10, Pada wilayah administrasi kota perlu diperhatikan mengenai RTH, sedangkan pada wilayah administrasi Kabupaten perha diperhatikan mengenai kawasan pertanian schingga diperlukan pengendalian oleh Pemerintah Daerah. 11. Mohon untuk diperhatikan jika luas lahan pertanian pada suatu daerah kurang dari 500 hektar maka Dinas Pertanian diarahkan untuk diganti menjadi bidang wrepoges s Pertanian, sedangkan jika kurang dari 100 hektar maka diarahkan penghapusan Dinas Pertanian. Diskusi NO. INSTANST CATATAN ‘A. | daringan Jalan 1. |Direktorat Jalan Bebas|a. Terdapat rencana jalan tol dani Direktorat Jalan Hambatan, Ditjen Bina| — Bebas Hambatan di Kota Bandar Lampung meliputi Marga, Kementerian| —1)_Jalan Tol Pelabuhan Panjang — Padang Cermin ~ Pekerjaan Umum dan Sp. Kota Agung; dan Perumahan Rakyat 2) Jalan Tol Pelabuhan Panjang ~ Lematang. Jaringan jalan tol Pelabuhan Panjang - Padang Cerin - Sp. Kota Agung dan exit tol Lematang — Pelabuhan Panjang telah sesuai dengan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu berada di darat dekat pesisir pantai. 2. |Direktorat Sinkronisasi | Perlu ditambahkan jalan strategis lingkar barat dan Urusan — Pemerintahan. Daerah I, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian’ Dalam Negeri lingkar utara di Kota Bandar Lampung yang termuat dalam RTRW Provinsi Lampung. Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung a, Jalan tol Pelabuhan Panjang — Padang Cermin ~ Sp. Kota Agung telah disesusikan dengan data data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu berada di pesisir pantai. b. Exit tol Pelabuhan Panjang — Lematang tclah sesuai dengan data data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. c. Jalan lingkar utara dan jalan lingkar barat di Kota Bandar Lampung yang termuat dalam RTRW Provinsi sudah termuat dalam Revisi RTRW Kota Bandar Lampung berupa Jalan Arteri Sekunder karena nomenklatur jalan strategis sudah tidak ada pada Permen ATR/BPN No. 14 tahun 2021 Kawasan Hutan Direktorat Pengukuhan dan Penataan Kawasan Hutan, Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Linglungan Hidup dan Kehutanan a. Data kawasan hutan terbaru menggunakan SK 9402 tahun 2019. b. Perlu disesuaikan pada sumber data di layout peta mengunakan data SK 9402 tahun 2019. ©. Usulan perubahan fungsi kawasan hutan menjadi perumahan dapat dilaksanakan dengan pola persetujuan penggunaan kawasan hutan atau ja perumahan sudah eksisting dapat disesuaikan’ dengan pelepasan melalui PPTKH (Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan). 4d. Dalam ranperda nomeniklatur pinjam paki kewasan huten agar diubah menjadi persetujuan pengganaan kawasan hutan. ¢. Untuk proses perubahan kawasan hutan, biasanya pemda bersurat ke BPKH untuk meminta kepastian: lokasi dan pertimbangan teknsi. Untule surat permohonan perubahan/persetujuan penggunaan kawasan hutan maka ditujukan ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Direktorat Reneana, Penggunaan dan @ Usulan perubahan fungsi kawasan hutan menjadi perumahan sedang menunggu konfirmasi BPKH ke WO. INSTANST CATATAN Pembentukan Wilayah | _Direktorat Rencana, Penggunaan dan Pembentukan Pengelolaan Hutan, | Wilayah Pengelolaan Hutan, Ditjen Planologi | b. Diharapkan Pemerintah Kota Bandar Lampung Kehutanan dan Tata| —berkoordinasi dengan BPKH terlebih dahulu Lingkungan, mengenai usulan perubahan fungsi kawasan hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi perumahan. Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung a. Perubahan nomenklatur pinjam pakai kawasan hutan akan diperbaili menjadi persetujuan Penggunaan kawasan hutan b, Terkait surat permohonan usulan perubahan kawasan hutan menjadi perumahan seluas kurang lebih 2,23 hektar telah dikirim oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung ke BPKH tanggal 2 Agustus 2021 dan telah diterima 10 agustus 2021, namun sampai saat ini belum ada balasannya c. Pada lokasi yang dijadikan usulan perubehan kawasan hutan saat ini berupa permukiman eksisting Direketar Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I Perubahan kawasan hutan dalam rencana tata ruang dapat diakomodir dengan mekanisme holding zone. Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XX Bandar Lampung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Surat usulan perubahan kawasan kawasan hutan menjadi perumahan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung akan dicek kembali, Garis Pantai Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I ‘a. Pada revisi RTRW Kota Bandar Lampung saat ini menggunakan data garis pantai wilayah perencanaan dan garis pantai PKLP BIG b. Terdapat daratan (tanah timbul) yang belum diakomodir pada data aris pantai wilayah perencanaan dan garis pantai PLP BIG c. Daratan yang tidak diakomodir pada data garis pantai PKLP BIG agar diakomodir pada data pantai wilayah perencanaan walaupun tidale memiliki hak kepemilikan tanah karena akan mempengaruhi KKPR dalam hal perizinan kedepannya . Agar dibedakan mengenai tanah timbul (alami) dengan reklamasi (berkaitan dengan perizinan) ©. Pemerintah Kota Bandar Lampung — agar berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung. Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai, Badan Informasi Geospasial a. Kota Bandar Lampung telah menggunakan data garis, pantai terupdate yang dipublikasi tahun 2021 dengan survei lapangan menggunakan citra lidar skala 1:5.000 tahun 2020. b. Berdasarkan PP 21 tahun 2021 penggambaran garis pantai selain data PKLP BIG dapat menggunakan data kebutuhan wilayah perencanaan dengan simbol dan warna berbeda. ¢. Daratan yang tidak terakomodir dalam data garis pantai PKLP BIG kemungkinan dipengaruhi oleh pasang air laut tertingg. Kepala_ Bappeda Kota Bandar Lampung a. Total panjang garis pantai Kota Bandar Lampung 27,01 km yang melewati 15 kelurahan dan 4 kecamatan. INSTANST ‘CATATAN . Terdapat permasalahan hunian di atas laut di Kota Bandar Lampung. . Wilayah perencanaan di Kota Bandar Lampung telah dikoordinasi dengan Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung. Daratan yang tidak terakomodir dalam garis pantai wilayah perencanaan tidak memiliki izin dan hak kepemilikan tanah. Berdasarkan telaah Pemerintah Kota Bandar Lampung bahwa lokasi daratan yang tidak diakomodir merupakan area yang tidak berizin. Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak memiliki ‘kKewenangan terkait reklamasi serta didukung oleh Kantah Kota Bandar Lampung tidak ada alas hak pada lokasi tersebut. Daratan yang tidak memiliki izin di wilayah pesisir akan dikoordinasikan ke Pemerintah Provinsi Lampung. Dinas Perumahan, Kawasan — Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Lampung Terkait reklamasi yang tidak ada proses perizinan belum disampaikan informasinya pada TKPRD Provinsi Lampung Berdasarkan PP tahun 21 tahun 2021 dan surat edaran dari KKP bahwa semua KKPR di wilayah perairan menjadi kewenangan KKP Saran apabila pada daratan yang belum ada kepemilihan hak tanah maka garis pantai mengileuti data dari BIG sehingga dapat memalsa pengembang untuk memperoleh hak kepemilikan tanah serta perlu koordinasi dengan KKP mengenai kebijakannya Karena berada di pesisir. Direktorat Perencanaan Ruang Laut, Direktorat Jenderal ”Perilanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota tidak memiliki kewenangan pada pengelolaan laut, namun kewenangan provinsi Saran mengenai daratan yang tidak memiliki izin perlu dicek pada Perda RZWP3K Provinsi Lampung, Jika terdapat perubahan garis pantai berarti Perda RZWPSK Provinsi Lampung perlu diupdate sesuai atahan Permen KP No. 28 tahun 2021 yaitu melakukan perubahan terkait materi teknis perairan dan pesisir serta diperlukan data pendulcungnya. Pemerintah Kota Bandar Lampung agar berkonsultasi dan berkoordinasi terlebih dahulu kepada Pemerintah Provinsi Lampung mengenai daratan yang tidak memiliki izin apakah tanah timbul, atau reldamasi. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Pada Perda RZWPSK Provinsi Lampung terdapat 2 pulau yang perlu diperhatikan yaitu Pulau Pasar dan Pulau Kubur. Data Perda_ = RZWP3K_—_Provinsi__ Lampung menggunakan data RBI dari BIG tahun 2014. . Berdasarkan peta RZWP3K Provinsi Lampung daratan yang tidak memilils izin merupakan wilayah daratan. Agar Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terkait perubahan garis pantai NO. INSTANST CATATAN Jaringan Kereta Api_ Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. Jalur Kereta api Shortcut Tegineng — Tarahan telah ‘sesuai dengan data Kementerian Perhubungan. Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Jalur Kereta api Shortcut Tegineng - Tarahan telah dimasukkan pada revisi RTRW Kota Bandar Lampung. ‘Kawasan Ruang Terbuka Hijau Direktorat Bina, Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I a. Proporsi RTH di Revisi RTRW Kota Bandar Lampung sebesar 3,72% sehingga perlu kebijakan Pemerintah Kota mengenai pemenuhan RTH publik sebesar 20%. b. Kebijakan pemenuhan RTH 20% agar termuat dalam revisi RTRW Kota Bandar Lampung berupa indikasi program dan ketentuan umum zonasi. ¢. Saran indikasi_ program pada 5 tahun pertama pemenuhan RTH agar lebih Iuas dari 5 tahun selanjutnya sebagai bentuk komitmen Pemcrintah Kota Bandar Lampung mengenai pemenuhan RTH publik. KepalaBappeda Kota Bandar Lampung @. Kelurangan proporsi RTH publik di Kota Bandar Lampung punya beberapa skenario yaitu: 1) Kebijakan pengadaan lahan RTH meliputi: a) Tahun 2020-2026 seluas 80 hektar; b) Tahun 2027-2031 seluas 738 hektar; ©) Tahun 2032-2036 seluas 738 hektar; dan d) Tahun 2036-2041 seluas 540 hektar. 2) Pengembangan potensi RTH meliputi: a) PSU perumahan seluas 175,29 hektar; b) Taman Kehati di Kelurahan Batu Putu, Kecamatan Teluk Betung Barat seluas 20 hektar; ©) Ex TPA Kelurahan Sukaraja, Kecamatan ‘Tanjung Karang Barat scluas 2 hektar; dan 4) RTH Taman Kota di Terminal Rajabasa scluas V hektar. 3) Kawasan Industri akan diusahakan pemenuhan RTH di Kota Bandar Lampung. 4) Alibfungsi lahan KP2B menjadi RTH dengan membeli lahan tersebut. b. Pemerintah Kota Bandar Lampung akan mendata ulang perumahan yang belum menyerahkan PSU 50% dan kedepannya digunakan untuk pemenuhan RTH. ©. Telah mengganggarkan pembelian tanah pada lahan KP2B yang dialihfungsikan, Tain-Lain Direktorat _ Sinkronisasi Urusan —Pemerintahan Daerah I, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri a. Pada kelentuan mengingat perlu menambahkan PP No. 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, PP No. 13 tahun 2017 tentang RTRWN, Perpres No. 18 tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024, Perpres No. 109 tahun 2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional dan Permen ATR/BPN No. 11 tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penertiban Persetujuan Substansi_Rencana Tata NO. INSTANSI CATATAN Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata Ruang. b, Pada ketentuan unum perlu penyempurnaan terkait definisi RTH sesuai UUCK dan Tim TKPRD dfubah menjadi forum penataan ruang sebagai wadah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memberikan pertimbangan dalam penyelenggaraan penataan ruang. ¢. Pada lingkup perencanaan agar ditambabkan posisi geografis pada wilayah perencanaan. . Peru dipastikan dalam muatan RTRW Kota ditambshkan terkait rencana _penyediaan, pemanfaatan dan pendistribusian RTH publik, RTH privat, RTNH dan prasarana dan sarana pejalan kaki dan anglutan umum, e. Perlu ditambahkan pembangunan jalur kereta api akses bandar udara Raden Intan sesuai amanat Perpres No. 18 tahun 2020. f, Perlu diperhatikan proporsi RTH publik yang belum memenuhi 20, g. Peru mengakomodir kawasan rawan bencana kebakaran hutan dan lahan yang termuat dalam RTRW Provinsi Lampung. Kepala Bandar Bappeda Lampung Kota Beberapa koreksi akan diperbaild dalam ranperda Reviel RTRW Kota Bandar Lampung. ‘Asisten Pengeml Deputi bangen Bidang Usaha dan Wilayah, Sekretariat Kabinet ‘a, Jangka waktu perencanaan agar disesuailan yaitu 2021-2040. b, TKPRD agar diubah menjadi forum penataan ruang. c. Pada ketentuan mengingat Perda RTRW Kota Bandar Lampung tidak perlu dicantumkan. 4. Perlu diperhatikan aturan kawasan hutan tidak perlu diatur secara detail (sarana dan prasarana minimum) schingga dapat mengantisipasi apabila terjadi perubahan aturan dari sektor kehutanan. ¢, Perlu dijelaskan kawasan perlindungan setempat dan kawasan transportasi akan direncanakan berupa apa. f Pada ranperda disebutkan KKPR berlaku 3 tahun, sedangkan Permen ATR/BPN No. 13 tahun 2021 3 tahun untuk tanah yang belum dimiliki sehingga cukup disebutkan " sesuai dengan _ peraturan perundang-undangan. g. RZKSN dan RZKAW agar dihapus karena tidak ada kaitannya dengan Revisi RTRW Kota Bandar Lampung. h. Pada indikasi program agar tidak disebutkan nama perusahan misalnya PT. PGN Pada RTRW Provinsi Lampung terdapat terminal tipe B, namun pada revisi RTRW Kota Bandar Lampung, tidak ada. J. Perlu penyesuaian redaksional penulisan perubahan kawasan hutan di ranperda. NO. INSTANST CATATAN kk Ketentuan peralihan perlu disesuaikan yaitu iain pemanfaatan ruang menjadi izin pemanfaatan ruang dan KKPR. Kepala_Bappeda Kota Bandar Lampung @ Beberapa koreksi alsan diperbaild dalam ranperda Revisi RTRW Kota Bandar Lampung. b, Terminal penumpang tipe B tidak ada di Kota Bandar Lampung. _ Direktorat Tata Ruang dan Penanganan Bencana, Deputi Bidang Pengembangan Regional, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas a. Perla diperhatikan Konsistensi pada ranperda, sebagai contoh Kecamatan Panjang ditctapkan sebagai pusat pelayanan kota yang fungsi kegiatan berupa pertambangan dan energi, namun pada Ketentuan Umum Zonasi tidak —disebutkan diperbolehkan kegiatan pertambangan dan energi. b, Perlu dicantumkan pengaturan jarak sempadan pantai dan sempadan sungai. Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Beberapa koreksi akan diperbaiki dalam ranperda Revisi RTRW Kota Bandar Lampung, Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan, Direktorat denderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan a, Terdapat kawasan perikanan budidaya yang telah sesuai dengan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun perlu diperhatikan kawasan pariwisata yang bersebelahan langsung dengan kawasan perikanan budidaya b. Perlu diperhatikan apakeh terdapat potensi lain yang dapat dijadilan kawasan perikanan budidaya Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Masuken akan dijadikan pertimbangan dalam revisi RTRW Kota Bandara Lampung Pusat Teknologi dan Data Penginderaan —_Jawh, Deputi Bidang Penginderaan Jah, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ‘a. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh, Deputi Bidang Penginderaan Jauh akan mendukung penyediaan citra satelit », Apakah citra yang digunakan dalam revisi RTRW Kota Bandar Lampung telah terortho 10. Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Citra yang digunakan dalam revisi RTRW Kota Bandar Lampung telah terortho it Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik, Badan Informasi Geospasial a. Tugas BIG dalam KSP adalah mengkompilasi dan integrasi data tata ruang. b, Data KSP belum sinkronisasi dengan data LBS dan LSD ¢. Terdapat data bencana banjir di Kota Bandar Lampung yang dibuat tahun 2018 1. Kepala_Bappeda Kota Bandar Lampung Masukan akan dijadikan pertimbangan dalam reviei RTRW Kota Bandara Lampung

Anda mungkin juga menyukai