KTI LELI ACC New1
KTI LELI ACC New1
Oleh:
LELI ANGGITA
NIM. 1801037
Oleh:
LELI ANGGITA
NIM. 1801037
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi.
LELI ANGGITA
(1801037)
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Lumajang ”
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
Oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Direktur
(NIDN. 0703087801)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji pada sidang di Program D3
Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo.
TIM PENGUJI
Tanda Tangan
Mengetahui,
Direktur
Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo
iii
MOTTO
Mulailah dari tempatmu berada. Gunakan yang kau punya. Lakukan yang
kau bisa.
iv
PERSEMBAHAN
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini memerlukan bantuan dari berbagai
pihak. Maka untuk itu Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya bagi kita
semua
2. Teruntuk Ibuku tercinta Juma’atin dan Ayahku tercinta Sarnawi, aku tidak
akan pernah lupa semua pengorbanan dan jerih payah yang engkau berikan
untukku agar dapat menggapai cita-cita dan semangat serta do’a yang kau
lantunkan untukku sehingga aku bisa sampai sekarang ini. Semoga kelak
aku bisa menjadi orang sukses dan bisa membahagiakanmu, terima kasih
3. Kepada Dosen pembimbing karya tulis ilmiah ini Ns. Meli Diana,
motivasi untukku, selalu peduli dan perhatian, ucapa terima kasih yang tak
4. Teruntuk kakakku Evi Lestari terima kasih sudah membatu uang jajan,
uang kos semoga kelak bisa membalas semua yang telah di berikan
kepadaku
persatu, terima kasih atas gelak tawa dan solidaritas yang luar biasa
6. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan Lansia Ny. S Dengan Masalah
Keperawatan Ketidakpatuhan Pada Diagnosa Medis Hipertensi di Desa
Darungan Lumajang ”ini dengan tepat waktu sebagai persyaratan akademik
dalam menyelesaikan Program D3 Keperawatan di Politeknik kesehatan Kerta
Cendekia Sidorajo.
Penulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak, untuk itu kami mengucapaka banyak terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga
Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan baik
2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga
semua bisa berjalan dengan lancar.
3. Agus Sulistyowati, S.Kep., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kerta Cendekia Sidoarjo.
4. Ns. Meli Diana, S.kep.,Mkes selaku pembimbing 1 dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah.
5. Elok Triestuning, S.Psi. Msi selaku pembimbing 2 dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah.
6. Pihak – pihak yang turut berjasa dalam dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan satu – persatu.
Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan,
sebagai bekal perbaikan, penulis akan berterima kasih apabila para pembaca
berkenan memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun saran demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi
keperawatan.
Sidoarjo, 03 Januari 2021
Leli Anggita
vi
DAFTAR ISI
BAB 5 PENUTUP..............................................................................................
5.1 Simpulan....................................................................................................90
5.2 Saran..........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................92
viii
DAFTAR GAMBAR
Darungan Lumajang.....................................................................................46
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah
dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia A.price,
penyakit hipertensi akan atau sembuh tanpa harus kontrol kedokter dan
terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
1
2
(45,3%), umur 55-64 tahun (52,2%). Dari prevelensi darah tinggi sebesar
yang terdiagnosi tida minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat.
darah tinggi sebesar 427.218 kematian. Jawa Timur persentase pada tahun
hidup yang tidak aktif (malas olahraga), stress, alkohol, atau garam dalam
tinggi. Darah tinggi pada lansia berkaitan dengan penuaan. Karena, tubuh
3
dalam tubuh yang berakibat tubuh bisa mengalami penurunan fungsi secara
Darungan Lumajang
Darungan Lumajang
Darungan Lumajang
Darungan, Lumajang
5
1.4 Manfaat
kebijakan
profesi keperawatan
1.5.1 Metode
1.5.2.1 Wawancara
1.5.2.2 Observasi
1.5.2.3 Pemeriksaan
dibahas.
1.6.2 Bagian inti, terdiri dari lima bab yang masing-masing bab terdiri
evaluasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dan asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi. Konsep dasar penyakit
akan diuraikan definisi, etiologi, dan cara penanganan secara medis. Konsep
beresiko tinggi menderita penyakit jatung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
kejadian stroke dan infark miokard walaupun tekanan diastoliknya dalam batas
8
9
mmHg dan / atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90
mmHg.
perubahan-perubahan pada:
(mmHg)
4. Hipertensi
mengalami kerusakan
jantung)
Dislepedemia Stroke
Diabetes Nefropati
pascamenopouse
(Syamsudin, 2011)
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
1
5) Mual, muntah
6) Epistaksis
yang tidak di ketahui penyebabnya. Ini merupakan jenis hipertansi yang paling
primer ini sering tidak disertai dengan gejala dan biasanya gejala baru muncl
saat hipertensi sudah berat atau sudah menimbulkan komplikasi. Hal inilah
maupun kehamilan. Selain itu, obat-obatan tertentu juga bisa menjadi pemicu
hipertensi sekunder
hipertensi berat atau dengan pula sebagai krisis hipertensi. Angka kejadian
saja. Sayangnya kejadian krisis hipertensi di Indonesia hingga saat ini masih
belum ada laporan mengenai hal tersebut. (Yasmara, Deni dkk, 2016).
2.1.5 Patofisiologi
arteri yang mendeteksi perubahan tekanan pada arteri utama, dan kemudian
respons tubuh seperti frekuensi denyut jantung, kontraksi otot jatung, kontraksi
otot polos pada pembuluh darah dengan tujuan mempertahankan tekanan darah
curah jantung dan atau resistensi vascular sistematik. (Yasmara, Deni dkk,
2016).
belum terdapat tanda-tanda gagal jantung. Hal ini disebabkan resistensi perifer
tubuh, terutama ginjal. Kondisi ini berdampak penurunan volume ekstrasel dan
perfusi ginjal ini akan mengaktivasi system rennin angiostensin. Renin yang
1
secara keseluruhan. Selain sebagai vasokonstriktor kuat, AII memiliki efek lain
yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Dampak yang timbul oleh
AII antara lain hipertrofi jantung dan pembuluh darah, stimulasi rasa haus,
dkk, 2016)
adanya AII ini terjadi melalui dua cara utama yaitu efek fasokontruksi dan
penyerapan kembali air dan NACl oleh tubulus distal nefron. Hal ini akan
mengurangi pengeluaran garam dan air melalui ginjal. Kondisi ini membuat
volume darah meningkat yang diikuti pula dengan peningkatan tekanan darah.
banyak dan seberapa vital organ yang terkena dampak dari penurunan perfusi
2.1.6 Penatalaksanaan
dengan obat tunggal maupun kombinasi lebih dari satu obat. Pedoman
ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi
nonfarmakologi meliputi:
1
2.1.6.1.1 Diet
Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
Dapat digunakan sebagai obat tunggal atau di campur dengan obat lain.
2.1.7 PemeriksaanPenunjang
2.1.7.1 PemeriksaanLaboratorium
ginjal.
hipertensi
1
2.1.8 Komplikasi
2.1.8.1 Stroke
tinggi di otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain
otak ang terpajan tekanan tinggi. stroke dapat terjadi pada penyakit
berat untuk memompa darah. Kondisi ini berakibat otot jantung akan
2.1.8.4 Enselopati
2014).
2.1.8.5 Kejang
memiliki berat badan yang kecil akibat perfusi plasenta yang tidak
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging
3) Lansia resiko tinggi adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
5) Lansia tidak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah,
karena usianya.
1) Sistem Indra
terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang
tidak jelas , sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60
tahun.
2) Sistem Integument
dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan
3) Sistem Musculoskeletal
teratur.
2
terhadap gesekan.
(4) Sendi: pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon,
4) Sistem Kardiovaskuler
5) Sistem Respirasi
Pada penuaan terjadi perubahan jarinagn ikan parut, kapasitas total paru
gigi, indra pengecap menurun, rasa lapar menurun (kepekaan rasa lapar
7) Sistem Perkemihan
dan
8) Sistem Saraf
9) Sistem Reproduksi
dan uterus. Terjadi atropi payudara. Pada laki-laki testis masih dapat
berangsur-angsur.
2) IQ (Intellegent Quocient)
7) Kebijaksanaan (Widsom)
8) Kinerja (Performance)
9) Motivasi (Motivation)
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan (Hereditas)
5) Lingkungan
1) Kesepian
dan kesehatan.
3) Depresi
4) Gangguan cemas
5) Parafreia
6) Sidroma Diogenes
2.3.1 Pengakjian
2.3.1.1 Identitas
yaitu dengan urutan pertama SD, SMP, SMA dan paling sedikit
berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit
2020)
2012).
2.3.1.10 Obat-obatan
Andrian, 2019).
2.3.1.11 Nutrisi
hipertensi yang bisa kita ubah dengan kata lain, mengatur pola
berlebihan
yang sering muncul pada klien dan keluarga. Hal ini terjadi
1) Umum
tidur.
2) Integumen
3) Hemopoetik
4) Kepala
Inspeksi terdapat sakit kepala, pusing, tidak ada trauma pada masa
lalu
5) Mata
6) Telinga
9) Leher
10) Payudara
Inspeksi tidak ada lesi, tidak keluar cairan dari putting susu. Palpasi
Inspeksi tidak ada batuk, tidak ada sesak, tidak ada sputum, tidak
Inspeksi tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak, tidak ada edema
palpasi tidak ada nyeri tekan, vocal premitus kanan kiri sama,
13) Gastrointestinal
kelembapan kulit.
14) Perkemihan
tidak ada penyakit kelamin. Palpasi tidak ada nyeri tekan pelvic.
16) Muskuloskeletal
dan iskemia
yang biasanya
pengobatan
dan iskemia
berikut: karakteristik,
3
nyeri)
4) Menyatakan rasa
berkurang
3
yang biasanya
aktifitas olah raga secara rutin 2) Anjurkan tirah 2) Untuk mengurasi resiko
kelelahan berkonsentrasi
Pf: ttv dalam batas normal 4) Ajarkan strategi 4) Untuk memantau ttv
mengurangi emosional
kelelahan
5) Monitor kelelahan
fisik dan
emosianal
3
pengobatan
pengobatan membaik
pengetahuan
berikut: spesifik
dimana dukungan/bantuan
2012).
dilakukan perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan criteria hasil yang
Mulyanti, 2017).
dijalani
penyakit yang spesifik, mengambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
pada penyakit, dengan cara yang tepat, mengambarkan proses penyakit, dengan
2.2.5 Evaluasi
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan kenyataan
tahap akhir dari proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain (Dinarti
Faktor predisposisi, usia, jenis kelamin, merokok, stress, kurang olahraga, genetic , alkohol,Aliran darah,garam, ob
konsentrasi
Beban kerja jantung makin cepat
keseluruhan
Kelam
tubh sedangkan
Hipertensi nutrisi dalam
Kerusakan vaskuler Tekanan sistemik darah sel sudah
mencukupi
kebutuhan
Penyumbatan pembuluh darah
Perubahan
Perubahan situasi
Vasokonstriks
Gangguan Resistensi
Informasi
Nyeri Akut
pembuluh
Defisiensi yang
Ketidakpatuhan
Pembuluh darah
Sistemik
Pengetahuan
Afterload
Vasokonstriksi
Keletihan
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas
Beragama islam, Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa. Klien belum
tamat SD dan tidak bekerja menjadi ibu rumah tangga. Klien tinggal di Desa
kolesterol
3.1.3.1 Trauma
selama 3 hari.
3.1.3.3 Operasi
Hipertensi
hipertensi
: laki-laki : klien
dengan suaminya
mandinya
hari Selasa
3.1.7.3 Liburan
Karena, keterbatasan biaya, klien juga mempunyai KIS tetapi, jarak tempuh
mengatarnya. Namun, klien cek tekanan darah pada perawat setempat dan
3.1.9 Obat-obatan
3.1.9.1 Nama
3.1.9.2 Alergi
faktor lingkungan
3.1.10 Nutrisi
menimbang badannya
3.1.11.1 Umum
3.1.11.2 Integumen
3.1.11.3 Hemopoitik
3.1.11.4 Kepala
3.1.11.5 Mata
usia
5
3.1.11.6 Telinga
Tidak ada lesi, bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri tekan,
keluar berlebihan
3.1.11.9 Leher
benjolan
3.1.11.10 Payudara
otot bantu nafas, vocal premitus kanan kiri sama, tidak batuk,
Tidak ada nyeri tekan dada / nyeri dada, tidak ada sesak
3.1.11.13 Gastrointestinal
Tidak ada edema pada pasien, tidak ada nyeri saat berkemih,
malam hari.
Tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, tidak ada nyeri pelvic,
3.1.11.16 Muskuloskeletal
masalah memori
5
INDEKS KATZ
2021
Agama : Islam
Table: 2.7 Indeks Kemandirian Pada Aktifitas Kehidupan Sehari-hari pada Ny.
S dengan Diagnosa Medis Hipertensi di Desa Darungan Lumajang
Skore Kriteria
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK/BAB), menggunakan pakaian,
pergi ketoilet, berpindah dan mandi
B Mandiri, semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C Mandiri, kecuali mandi dan satu fungsi yang lain
D Mandiri, kecuali mandi berpakian dan satu fungsi lainnya
E Mandiri, kecuali mandi berpakian, ke toilet dan satu fungsi lainnya
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain
G Ketergantungan
H Lain-lain: tergantung pada sedikitnya dua fungsi tetapi tidak diklarifikasikan
sebagai C, D, A atau F
Keterangan:
Table: 2.8 Barthel Indeks pada Ny. S dengan Diagnosa Medis Hipertensi di
Desa Darungan Lumajang
DENGAN
NO KRITERIA MANDIRI SKORE
BANTUAN
1 Makan 5 10 10
2 Minum 5 10 10
Berpindah dari kursi
3 roda ke tempat tidur, 5 15 15
sebaliknya
Personal toilet (cuci
4 muka, menyisir 0 5 5
rambut, gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian.
5 5 10 10
Menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 15
Jalan di permukaan
7 0 5 5
datar
8 Naiki turun tangga 5 10 10
9 Mengenakan pakaian 5 10 10
10 Kontrol Bowel (BAB) 5 10 10
Kontrol Bladder
11 5 10 10
(BAK)
12 Olahraga atau Latihan 5 10 10
Rekreasi atau
13 pemantapan waktu 5 10 10
luang
JUMLAH 130
Keterangan :
Pada Barthel Indekz klien mengatakan semuanya mandiri tanpa bantuan orang
Mental
Instruksi :
Table: 2.9 Pengkajian Status Mental Gerontik pada Ny. S dengan Diagnosa
Medis Hipertensi di Desa Darungan Lumajang
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
01 Tanggal berapa hari ini ?
02 Hari apa sekarang ?
03 Apa nama tempat ini ?
04 Di mana alamat anda ?
05 Berapa umur anda ?
06 Kapan anda lahir ? ( minimal tahun lahir )
07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
09 Siapa nama ibu anda ?
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru, semua secara
menurun.
JUMLAH 9
Interpretasi Hasil
Pada pengkajian status mental gerontik fungsi intelektual untuh dengan jumlah
benar 9 salah 1.
Sidoarjo, ..........................................
Mahasiswa
5
Nama : Ny. S
Umur : 63 tahun
Tabel: 2.10 Analisa data pada Ny. S dengan diagnose medis Hipertensi
MASALAH
NO DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 DS: klien Resistensi pembuluh Nyeri akut
bagian tengkuk
timbul seperti
bagian belakang
sewaktu-waktu
DO: ttv
TD: 170/110
RR: 21 x/menit
N: 81 x/menit
S: 36.6 C
kedokter, karena
terhalang biaya,
klien mempunyai
KIS,
Klien mengatakan
tidak pernah
minum obat
Klien mengatakan
menggunakan
enak
DO: TD 170/110
mmHg
sesuai dengan
penyakit yang
diderita
6
cedera biologis
dirasakan
4) Catat 4) Variasi
sebagai temuan
pengkajian
2.
Setelah dilakukan 1) Untuk
1) Informasikan
tindaka keperawatan menambah
program
selama 2 kali kunjungan pengetahuan
pengobatan diet
tingkat kepatuhan klien klien
yang harus
meningkat. Dengan 2) Agar klien
dijalani
kriteria hasil: memahami
2) Informasikan
1) Klien mampu manfaat
manfaat yang
menjelaskan pengobatan
diperoleh jika
Kembali tentang
teratur menjalani
pentingnya 3) Agar klien
pengobatan diet
kepatuhan dalam dan keluarga
3) Anjurkan klien dan
control dan mengerti
keluarga untuk
pengobatan tentang
melakukan
2) Klien melaporkan penanganan
konsultasi
dapat menjalankan masalah
kepelayanan
pengobatan dengan kesehtan
Kesehatan
6
baik melakukan
penyakit atau
masalah Kesehatan
menurun
6
No Nama/Tanda
Tanggal Jam Implementasi
Dx tangan
penatalaksanaannya
2. Menganjurkan klien
11.05
melaporkan nyeri dengan segera
tengkuk
beristirahat
baring
1. Menginformasikan program
6
dijalan
2. Menginformasikan manfaat
konsultasi kepelayanan
11.30
Kesehatan
Kesehatan
penatalaksanaannya
2. Menganjurkan klien
berkurang
1. Menginformasikan program
dijalani
14.00
- Klien mampu menjelaskan
menjalankan pengobatan
dengan baik
6
Kesehatan
dengan baik
yang dijalani
Diagnosa
Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
03-03- Nyeri akut berhubungan S: Klien mengatakan nyeri
sewaktu-waktu
O: Ttv
RR: 21 x/menit
N: 81 x/menit
S: 36.6 C
P: Intervensi dilanjutkan
pukesmas
O: TD 170/110 mmHg
diderita
dan gurih
A: Masalah belum
teratasi P: Intervensi
dilanjutkan
7
Ttv
TD: 140/90
mmHg
N: 79 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,4 C
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
bantuan ke saudaranya
untuk di antar ke
7
pukesmas
anjuran dokter
membatasi makanan
makanan gurih
A: Masalah terarasi
P: intervensi dihentikan
7
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
4.1.1 Pengkajian
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa. Klien tidak bekerja dan
Pekerjaan yang paling rentan terjadi hipertensi yaitu IRT (Ibu Rumah
74
7
setress yang tinggi dibandingkan dengan ibu yang bekerja (Galih, dkk.
2017).
tinjauan Pustaka dan tinjauan kasus. Gejala yang dimaksut adalah sakit
yang bisa terjadi pada penderita hipertensi. Jika hipertensi berat atau
menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, sesak nafas,
klien mengatakan pusing, nyeri kepala skala 3, kelelahan dan tidak bisa
tinggi merupakan dua penyakit yang saling berinteraksi satu sama lain.
ada beberapa faktor resiko yang dapat terjadi hipertensi, seperti faktor
sedangkan jarak tempuh antara praktek dokter dan rumah klien 2 KM.
4.1.1.6 Obat-obatan
4.1.1.7 Nutrisi
dan tinjauan kasus. Pada tinjauan pustaka Diet pada penderita yang
tinggi.
persistem, yaitu:
4.1.1 Umum
tidur (Barara dan Jauhar, 2011). Pada tinjauan kasus didapatkan inspeksi
menyebabkan keletihan.
4.1.2 Integumen
kasus pada klien didapatkan tidak ada lesi, terjadi perubahan warna
4.1.3 Hemopoitik
4.1.4 Kepala
pusing, tidak ada trauma pada masa lalu (Barara dan Jauhar, 2011).
Pada tinjauan kasus didapatkan klien merasa sakit kepala, tidak ada
tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus tidak ada
trauma masa lalu. Klien tidak mempunyai riwayat trauma pada kepala
yaitu suatu kondisi struktrur kepala mengalami benturan dari luar dan
4.1.5 Mata
4.1.6 Telinga
tidak terdapat kelianan, tidak ada lesi, biasanya pada lansia terdapat
tidak dijumpai kelainan, tidak ada lesi. Palpasi tidak ada nyeri tekan, ,
tinjauan kasus ditemukan tidak dijumpai kelainan, tidak ada lesi, bentuk
serius salah satunya tekanan darah tinggi dan pembekuan darah. Hal ini
tinggi.
8
tidak simetris jika terjadi CVA, tidak ada lesi, tidak ada kesulitan
tidak sakit tenggorokan, tidak ada lesi, tidak ada kesulitan menenlan,
tidak ada Riwayat infeksi, pola menggosok gigi 2 kali sehari sehabis
pembuluh darah menyempit, bocor, pecah atau tersumbat. Hal ini dapat
Sehingga, sel-sel dan jaringan otak pun akan mati dan menyebabkan
4.1.9 Leher
kesenjangan. Pada tinjauan kasus tidak ada benjolan pada klien yang
4.1.10 Payudara
cairan dari putting susu. Palpasi tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan (Barara dan Jauhar, 2011). Pada tinjauan kasus ditemukan Bentuk
payudara simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat benjolan, tidak ada
Pada klien tidak mempunyai Riwayat kanker atau tumor. Benjolan pada
ada sesak, tidak ada sputum, tidak ada mengi (Barara dan Jauhar,
nafas teratur, tidak ada retaksi otot bantu nafas, vocal premitus kanan
tidak ada kesenjangan. Pada tinjauan kasus tidak ada retraksi otot bantu
nyeri tekan, atau nyeri dada, tidak ada sesak, tidak ada edema (Barara
dan Jauhar, 2011). Pada tinjauan kasus ditemukan tidak ada nyeri tekan
tidak ada kesenjangan. Pada tinjauan kasus tidak ada edema hal ini
4.1.13 Gastrointestinal
Pada tinjauan kasus ditemukan perubahan nafsu makan, tidak ada nyeri
ulu hati, tidak terdapat diare atau konstipasi, tidak toleran terhadap
makan.
yaitu pada tinjauan pustakan terdapat mual dan muntah terjadi karena
kasus ditemukan Tidak ada edema pada pasien, tidak ada nyeri saat
terdapat nocturia pada klien sering buang air kecil pada malam hari.
8
tidak ada nyeri tekan pelvic (Barara dan Jauhar, 2011). Pada tinjauan
kasus ditemukan Tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, tidak ada nyeri
pelvic, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada infeksi. Riwayat mentruasi
4.1.16 Muskuloskeletal
sendi, tidak ada nyeri panggul, tidak pernah olah raga (Barara dan
leher bagian belakang, tidak ada pembengkakan sendi, tidak ada nyeri
darah tinggi, tidak terjadi kejang, tidak tremor, tidak ada cedera, tidak
ada masalah memori (Barara dan Jauhar, 2011). Pada tinjauan kasus
ditemukan terdapat sakit kepala, tidak terjadi kejang, tidak tremor, tidak
pengobatan.
dengan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus tidak muncul diagnose keletihan
tentang penyakitnya, klien mengetahui tanda dan gejala tetapi klien terhalang
kasus yaitu pada tinjauan kasus di dapat klien tampak rileks, seperti wajah
antara tinjauan Pustaka dan tinjauan kasus, yaitu pada tinjauan kasus perawat
menambahkan klien dapat mengubah pola hidupnya agar tekanan darah tinggi
dapat menurun.
4. 4 Implementasi Keperawatan
dibuat semua dilakukan dengan mandiri tanpa ada kolaborasi dari perawat
maupun dokter atau petugas Kesehatan lainnya karena semua kegiatan mandiri
di rumah klien.
diet yang harus dijalan, menginformasikan manfaat yang diperoleh jika teratur
4.5 Evaluasi
bahwa masalah keperawatan klien teratasi karena sudah sesuai dengan tujuan
keperawatan pada klien teratasi akrena sudah sesuai dengan tujuan yang
Pada akhir evaluasi semua tujuan dan kriteria hasil dapat dicapaikarena
adanya kerja sama yang baik antara perawatan klien. Hasil evaluasi pada Ny. S
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatn pada Ny.
5.1.1 fokus pengkajian pada Ny. S yaitu pada sistem kardiovaskuler dengan
data tidak ada nyeri tekan, tidak ada sesak nafas, , tidak ada edema, terdapat
kenaikan tekanna dara. Pada system persyarafan terdapat sakit kepala, akibat
dari tekanan darah tinggi, tidak ada kejang, tidak ada tremor, tidak ada masalah
memori. Pada sistem musculoskeletal nyeri sendi karena factor usia dan
5.1.3 Pada kedua diagnose prioritas yang muncul pada klien dilakukan melalui
90
91
5.1.5 dari kedua diagnose prioritas yang terjadi pada Ny. S didapatkan dua
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://m.liputan6.com/healt/read/2954635/penyebab- hipertensi#:~:text:tidak
%20ada%20bukti%20stres%20dengan,S emua%20itu%20dapat
%20menyebabkan%20hipertensi.
Diakses tanggal 28 Januari 2021, 10.00 WIB
htpps://n2ncollection.com/asuhan-keperawatan-dengan-keletihan-d-0057//.
Diakses tanggal 24 Februari 2021, 22.50 WIB
Price, A sylvia. Nanda NIC NOC (2015) diagnosis definisi dan klasifikasi
penerbit buku kedokteran EGC.
Soenarta, A.A., dkk. (2015). Pedoman Tata Laksana Hipertensi Pada Penyakit
Kardivaskular, 1. Hlm. 1-2. Diakses pada tanggal 27 Januari
2021, 10.00 WIB
INFORMED CONSENT
Darungan Lumajang ”
kasus ini dengan jelas dari mahasiswa yang bernama Leli Anggita proses
pengambilan studi kasus ini dan saya mengerti semua yang telah dijelaskan
tersebut.
Saya, Nona/Nyonya/Tuan........................................................................,
dengan ini saya memberikan kesediaan setelah mengerti semua yang telah
dijelaskan oleh peneliti terkait dengan proses pengambilan studi kasus ini
dengan baik. Semua data dan informasi dari saya sebagai partisipan hanua akan
Tanda tangan.........................................................................................Partisipan
(.............................................................)
Tanda tangan........................................................................................Saksi
(.............................................................)
Tanda tangan.........................................................................................Peneliti
(.............................................................)
95
96
PENYULUHAN KESEHATAN
Bahasan : Hipertensi
Lumajang
A. LATAR BELAKANG
lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi
D. PENGORGANISASIAN
A. MATERI PEMBELAJARAN
1) Pengertian hipertensi
2) Penyebab hipertensi
4) Komplikasi hipertensi
5) Pencegahan hipertensi
98
B. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. leaflet
C. KEGIATAN
1. Mempersiapkan
tempat
2. Mempersiapkan
anggota keluarga
4. Menjelaskan dan
kontrak waktu, memperhatikan
topik, dan
tujuanpenyuluhan
99
hipertensi
1. Memberi
kesempatan
audiens untuk
bertanya
2. Menyimpulkan
materi yang
disampaikan
3. Melakukan
evaluasi
4. Menutup
penyuluhan,
mengucapkan
terimakasih dan
memberikan
salam
10
D. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Audience
: Penyaji
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
hipertensi
3. Evaluasi hasil
HIPERTENSI
A. Pengertian
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia
B. Penyebab Hipertensi
3) Penyakit endokrin
4) Arteriosklerosi
5) Merokok
2) Sering marah-marah
10
4) Gangguan penglihatan
6) Mudah tersinggung
D. Komplikasi Hipertensi
1) Stroke
2) Gagal jantung
3) Kerusakan ginjal
E. Pencegahan Hipertensi
5) Menghindsri merokok
6) Istirahat cukup