Anda di halaman 1dari 7

Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik

Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya


Bab tentang Pelanggaran-Pelanggaran Yang Mengharuskan Penebusan
Sub-bab tentang Berbohong

1. Aturan Latihan tentang Berbohong


Hormat kepada Sang Buddha, Yang Sempurna, Yang Tercerahkan Sempurna

Para Mulia, sembilan puluh dua aturan tentang penebusan ini akan dibacakan.

Kisah Asal-mula
Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika,
Hatthaka orang Sakya telah dikalahkan dalam perdebatan. Sewaktu berbicara dengan kaum
monastik agama lain, ia akan menyatakan hal-hal setelah membantahnya, dan ia akan
membantah hal-hal setelah menyatakannya. Ia menghindari topik-topik, berbohong, dan
mengucapkan janji palsu. Para monastik agama lain mengeluhkan dan mengkritiknya, “Ketika
Hatthaka berbicara dengan kita, bagaimana mungkin ia menyatakan hal-hal setelah
membantahnya, membantah hal-hal setelah menyatakannya, menghindari topik-topik,
berbohong, dan mengucapkan janji palsu?”
Para bhikkhu mendengar keluhan para monastik agama lain itu. Kemudian mereka mendatangi
Hatthaka dan berkata, “Benarkah, Hatthaka, bahwa engkau melakukan hal ini?”
“Para monastik agama lain harus dikalahkan, apa pun yang terjadi! Mereka tidak boleh dibiarkan
menang.”
Para bhikkhu yang memiliki sedikit keinginan mengeluhkan dan mengkritiknya, “Ketika
Hatthaka berbicara dengan para monastik agama lain, bagaimana mungkin ia menyatakan hal-
hal setelah membantahnya, membantah hal-hal setelah menyatakannya, menghindari topik-
topik, berbohong, dan mengucapkan janji palsu?”
Setelah menegur Hatthaka dalam berbagai cara, mereka memberitahu Sang Buddha. Segera
setelah itu Sang Buddha mengumpulkan Sangha dan menanyai Hatthaka, “Benarkah, Hatthaka,
bahwa kalian melakukan hal ini?”
“Benar, Yang Mulia.”
Sang Buddha menegurnya… “Orang dungu, Bagaimana mungkin engkau melakukan hal ini? Hal
ini akan mempengaruhi keyakinan orang-orang …” … “Dan, para bhikkhu, aturan latihan ini
harus dibacakan sebagai berikut:

Aturan akhir
‘Jika seorang bhikkhu dengan penuh kesadaran berbohong, maka ia melakukan
pelanggaran yang mengharuskan pengakuan’”

Definisi
Dengan penuh kesadaran berbohong:
Ucapan dari seseorang yang bertujuan untuk menipu—kata-katanya, gaya bicaranya, caranya
mulai berbicara, gaya bahasanya, delapan jenis ucapan tidak mulia: ia mengatakan bahwa ia
melihat apa yang tidak ia lihat; ia mengatakan bahwa ia mendengar apa yang tidak ia dengar; ia
mengatakan bahwa ia mencerap apa yang tidak ia cerap; ia mengatakan apa yang ia alami secara
batin apa yang tidak ia alami secara batin; ia mengatakan bahwa ia tidak melihat apa yang telah
ia lihat; ia mengatakan bahwa ia tidak mendengar apa yang ia dengar; ia mengatakan bahwa ia
tidak mencerap apa yang ia cerap; ia mengatakan bahwa ia tidak mengalami secara batin apa
yang ia alami secara batin.

Permutasi

Definisi
Tidak melihat:
Tidak melihat dengan mata.
Tidak mendengar:
Tidak mendengar dengan telinga:
Tidak mencerap:
Tidak membaui dengan hidung, tidak mengecap dengan lidah, tidak menyentuh dengan badan.
Tidak mengalami secara batin:
Tidak mengalami secara batin dengan pikiran.
Melihat:
melihat dengan mata.
Mendengar:
Mendengar dengan telinga:
Mencerap:
Membaui dengan hidung, tidak mengecap dengan lidah, tidak menyentuh dengan badan.
Mengalami secara batin:
Mengalami secara batin dengan pikiran.

Pembabaran:
Secara dusta mengaku telah mengalami apa yang tidak ia alami: pintu indria tunggal
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang tidak ia
lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa ia hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia
tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah berbohong, ia tahu bahwa ia telah berbohong.
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang tidak ia
lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika empat kondisi ini
terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa ia hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia
tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah berbohong, ia tahu bahwa ia telah berbohong; dalam
menyatakan pandangannya secara keliru atas apa yang benar.
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang tidak ia
lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika lima kondisi ini
terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa ia hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia
tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah berbohong, ia tahu bahwa ia telah berbohong; dalam
menyatakan pandangannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan
kepercayaannya secara keliru atas apa yang benar.
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang tidak ia
lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika enam kondisi ini
terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa ia hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia
tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah berbohong, ia tahu bahwa ia telah berbohong; dalam
menyatakan pandangannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan
kepercayaannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan penerimaannya secara
keliru atas apa yang benar.
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang tidak ia
lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tujuh kondisi ini
terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa ia hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia
tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah berbohong, ia tahu bahwa ia telah berbohong; dalam
menyatakan pandangannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan
kepercayaannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan penerimaannya secara
keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan perasaannya secara keliru atas apa yang benar.
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mendengar apa yang
tidak ia dengar … mengatakan bahwa ia telah mencerap … mengatakan bahwa ia telah secara
batin mengalami apa yang tidak secara batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa ia
hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah berbohong,
ia tahu bahwa ia telah berbohong.
… ketika empat kondisi terpenuhi … ketika lima kondisi terpenuhi … ketika enam kondisi
terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mengalami
secara batin apa yang tidak ia alami secara batin, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tujuh kondisi ini terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa
ia hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah
berbohong, ia tahu bahwa ia telah berbohong; dalam menyatakan pandangannya secara keliru
atas apa yang benar; dalam menyatakan kepercayaannya secara keliru atas apa yang benar;
dalam menyatakan penerimaannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan
perasaannya secara keliru atas apa yang benar.
Secara dusta mengaku telah mengalami apa yang tidak ia alami: beberapa pintu indria
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat dan mendengar
apa yang tidak ia lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga
kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah
melihat dan mencerap apa yang tidak ia lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh
kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat dan secara batin mengalami apa yang tidak ia
lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat dan
mendengar dan mencerap apa yang tidak ia lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh
kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat dan mendengar dan secara batin mengalami apa
yang tidak ia lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga
kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah
melihat dan mendengar dan mencerap dan secara batin mengalami apa yang tidak ia lihat, maka
ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi …
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mendengar dan
mencerap apa yang tidak ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan
penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran,
mengatakan bahwa ia telah mendengar dan secara batin mengalami apa yang tidak ia dengar,
maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi …
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mendengar dan melihat
apa yang tidak ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika
tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia
telah mendengar dan mencerap dan secara batin mengalami apa yang tidak ia dengar, maka ia
melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia
berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mendengar dan mencerap dan
melihat apa yang tidak ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan
penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran,
mengatakan bahwa ia telah mendengar dan mencerap dan secara batin mengalami dan melihat
apa yang tidak ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika
tiga kondisi ini terpenuhi …
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mencerap dan secara
batin mengalami apa yang tidak ia cerap, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan
penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran,
mengatakan bahwa ia telah mencerap dan melihat apa yang tidak ia cerap, maka ia melakukan
pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong
dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mencerap dan mendengar apa yang tidak
ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mencerap
dan secara batin mengalami dan melihat apa yang tidak ia dengar, maka ia melakukan
pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong
dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mencerap dan secara batin mengalami dan
mendengar apa yang tidak ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan
penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran,
mengatakan bahwa ia telah mencerap dan secara batin mengalami dan melihat dan mendengar
apa yang tidak ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika
tiga kondisi ini terpenuhi …
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami
dan melihat apa yang tidak secara batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh
kesadaran, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan mendengar apa yang tidak
secara batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga
kondisi ini secara batin ia alami … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan
bahwa ia telah secara batin mengalami dan mencerap apa yang tidak secara batin ia alami, maka
ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika
ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan
melihat dan mendengar apa yang tidak secara batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran
yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh
kesadaran, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan melihat dan mencerap apa
yang tidak secara batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan
jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa
ia telah secara batin mengalami dan melihat dan mendengar dan mencerap apa yang tidak ia
dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi …
Secara dusta mengaku tidak mengalami apa yang ia alami
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia tidak melihat apa yang ia lihat,
maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi …
mengatakan bahwa ia tidak mendengar apa yang ia dengar … mengatakan bahwa ia tidak
mencerap apa yang telah ia cerap … mengatakan bahwa ia tidak secara batin mengalami apa yang
secara batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga
kondisi ini terpenuhi …
Secara dusta mengaku telah mengalami dengan satu indria apa yang ia alami dengan
indria yang lain
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mendengar apa yang ia
lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi … mengatakan bahwa ia telah mencerap apa yang ia lihat … mengatakan bahwa ia
telah secara batin mengalami apa yang ia lihat, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh
kesadaran, mengatakan bahwa ia melihat dan mencerap apa yang ia lihat, maka ia melakukan
pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … mengatakan bahwa
ia telah mendengar dan secara batin mengalami apa yang ia lihat … mengatakan bahwa ia telah
mendengar dan mencerap dan secara batin mengalami apa yang ia lihat, maka ia melakukan
pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi …
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah mencerap apa yang ia
dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi … mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami apa yang ia dengar …
mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang ia dengar, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh
kesadaran, mengatakan bahwa ia mencerap dan secara batin mengalami apa yang ia dengar,
maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi …
mengatakan bahwa ia telah mencerap dan melihat apa yang ia dengar … mengatakan bahwa ia
telah mencerap dan secara batin mengalami dan melihat apa yang ia dengar, maka ia melakukan
pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi …
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami
apa yang ia cerap, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga
kondisi ini terpenuhi … mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang ia cerap … mengatakan
bahwa ia telah mendengar apa yang ia cerap, maka ia melakukan pelanggaran yang
mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong dengan penuh
kesadaran, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan melihat apa yang ia cerap,
maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi …
mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan mendengar apa yang ia cerap …
mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan melihat dan mendengar apa yang ia
cerap, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi …
Jika ia berbohong dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat apa yang secara
batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi
ini terpenuhi … mengatakan bahwa ia telah mendengar apa yang secara batin ia alami …
mengatakan bahwa ia telah mencerap apa yang secara batin ia alami, maka ia melakukan
pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini terpenuhi … Jika ia berbohong
dengan penuh kesadaran, mengatakan bahwa ia telah melihat dan mendengar apa yang secara
batin ia alami, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi
ini terpenuhi … mengatakan bahwa ia telah melihat dan mencerap apa yang secara batin ia alami
… mengatakan bahwa ia telah melihat dan mendengar dan mencerap apa yang ia secara batin ia
alami, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tiga kondisi ini
terpenuhi …
Menyatakan pengakuan selagi ragu-ragu
Jika ia tidak dapat memastikan apa yang telah ia lihat, ragu-ragu terhadap apa yang telah ia lihat,
tidak ingat pada apa yang telah ia lihat, bingung terhadap apa yang telah ia lihat … Jika ia tidak
dapat memastikan apa yang telah ia dengar, ragu-ragu terhadap apa yang telah ia dengar, tidak
ingat pada apa yang telah ia dengar, bingung terhadap apa yang telah ia dengar … Jika ia tidak
dapat memastikan apa telah yang ia cerap, ragu-ragu terhadap apa yang telah ia cerap, tidak
ingat pada apa yang telah ia cerap, bingung terhadap apa yang telah ia cerap … Jika ia tidak dapat
memastikan apa yang secara batin telah ia alami, ragu-ragu terhadap apa yang secara batin telah
ia alami, tidak ingat pada apa yang secara batin telah ia alami, bingung terhadap apa yang secara
batin telah ia alami, tetapi ia dengan penuh kesadaran berbohong, mengatakan bahwa ia telah
secara batin mengalami dan melihat … bingung terhadap apa yang secara batin telah ia alami,
tetapi ia dengan penuh kesadaran berbohong, mengatakan bahwa ia secara batin telah
mengalami dan mendengar … bingung terhadap apa yang secara batin telah ia alami, tetapi ia
dengan penuh kesadaran berbohong, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan
mencerap … bingung terhadap apa yang telah secara batin ia alami, tetapi ia dengan penuh
kesadaran berbohong, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan melihat dan
mendengar … bingung terhadap apa yang secara batin telah ia alami, tetapi ia dengan penuh
kesadaran berbohong, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan melihat dan
mencerap … bingung terhadap apa yang telah secara batin ia alami, tetapi ia dengan penuh
kesadaran berbohong, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan melihat dan
mendengar dan mencerap, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika
tiga kondisi ini terpenuhi …
… jika empat kondisi terpenuhi … jika lima kondisi terpenuhi … jika enam kondisi terpenuhi …
bingung terhadap apa yang telah secara batin ia alami, tetapi ia dengan penuh kesadaran
berbohong, mengatakan bahwa ia telah secara batin mengalami dan melihat dan mendengar dan
mencerap, maka ia melakukan pelanggaran yang mengharuskan penebusan jika tujuh kondisi ini
terpenuhi: sebelum ia berbohong, ia tahu bahwa ia hendak berbohong; sewaktu berbohong, ia
tahu bahwa ia sedang berbohong; setelah berbohong, ia tahu bahwa ia telah berbohong; dalam
menyatakan pandangannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan
kepercayaannya secara keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan penerimaannya secara
keliru atas apa yang benar; dalam menyatakan perasaannya secara keliru atas apa yang benar.

Tidak ada pelanggaran


Tidak ada pelanggaran: Jika ia berbicara terlalu cepat; Jika ia keliru mengucapkan;
(Berbicara terlalu cepat berarti:
Berbicara dengan cepat.
Keliru mengucapkan berarti:
Bermaksud mengatakan satu hal, tetapi ia mengucapkan hal lainnya.)
Jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.
Aturan latihan tentang berbohong, yang pertama, selesai

Anda mungkin juga menyukai