Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang
Anak-anak pada usia 6–11 tahun merupakan usia anak yang masih duduk di
bangku sekolah dasar dan sedang mengalami perkembangan secara sosial. Pada masa ini
anak-anak mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan mereka akan
cenderung lebih aktif untuk mengembangkan rasa ingin tahunya yang besar serta bergaul
bersama teman sebayanya, karena hal tersebutlah anak-anak cenderung mengabaikan
kebersihan tubuh, perilaku sehat, dan kebiasaan bersihnya (Fitriani, 2021)
Personal hygiene merupakan perilaku yang dilakukan oleh seorang individu
secara pribadi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Personal hygiene yang baik
dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, serta merupakan bagian penting dalam
pencegahan banyak penyakit menular, personal hygiene dibagi menjadi beberap macam
diantaranya kebersihan kulit, kebersihan rambut, kebersihan mata telinga dan hidung,
kaki, tangan dan kuku, kebersihan gigi dan mulut.(Sitanggang et al., 2021)
Penerapan personal hygiene, khususnya pada anak usia sekolah masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang perlu menjadi perhatian. Rendahnya penerapan
personal hygiene dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi, di beberapa negara
personal hygiene dijadikan sebagai suatu hal yang penting untuk di ajarkan pada saat usia
sekolah, karena tingginya angka kejadian infeksi dan masih rendahnya kesadaran unutk
melakukan personal hygiene. Beberapa penelitian menunjukan ada kaitannya antara
personal hygiene dengan penyakit kulit, diare dan karies pada anak usia sekolah.
(Sitanggang et al., 2021)
Masa kanak-kanak rentan memiliki permasalahan kesehatan yang berkaitan
dengan personal hygiene dan lingkungan disekitar seperti ; kebersihan gosok gigi,
kebiasaan melakukan cuci tangan memakai sabun dan kebersihan diri. Salah satu
pentingnya personal hygiene adalah meminimalkan terjadinya suatu penyakit yang
disebabkan oleh mikroorganisme yangterdapat di berbagai tempat.(Putu Eka Nopitasari,
2021)
Data menunjukan sekitar 100.000 anak di Indonesia yang meninggal karena diare.
Disamping itu angka cacingan di Indonesia mencapai 28,12% dengan kelompok umur
terbanyak usia 5-14 tahun, dan memerlukan penanganan masalah kesehatan gigi karena
kurangnya hygiene mulut dan gigi pada anak (Kemenkes RI, 2019)(Putu Eka Nopitasari,
2021)
Fitriani, F., Yarmaliza, F. R., & Syahputri, V. N. (2021). Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Personal Hygiene Pada Usia Anak Sekolah Di Perumahan Budha Tzu Chi. Jurnal
Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar, 2(2), 257-266.
Putu Eka Nopitasari, M. H. (2021). Received: Januari 2021; Accepted: April 2021; Published:
Juni 2021. Online Keperawatan Indonesia, 4(1), 1–11.
Sitanggang, H. D., Linnobi, W., Martias, I., Studi, P., Kesehatan, I., Jambi, U., Karimun, K., &
Tanjungpinang, P. K. (2021). Personal Hygiene Pada Anak Usia Sekolah Suku Laut. Jurnal
Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Terpadu, 1, 13–19.

Anda mungkin juga menyukai