Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH TERAPI FOOT MASSEGE UNTUK

MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN DENGAN


KUALITAS TIDUR PASIEN LANSIA SERTA PENERAPAN
EVIDENCE BASED PRACTIVE

Cindy Pratiwi Claudiana Tawiq


1901007
S1 Ilmu Keprawatan
Evidence Based
Practive

Pengertian EBP adalah suatu Evidence based practive sendiri


metode pendekatan secara mempunyai tujuan untuk
menyeluruh sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan
untuk meningkatkan keperawatan sehingga pada saat
pelayanan keperawatan pemberian asuhan keperawatan
secara aman dengan kepada pasien dapat secara benar dan
berdasarkan butkti terbaik aman dan dapat meningkatkan
(Almaskari, 2017). kesehatan pasien, (CEF, 2017) .

CEF. (2017). Инновационные подходы к обеспечению качества в


здравоохраненииNo Title. Вестник Росздравнадзора, 6, 5–9.
Langkah Penerapan EBP pasien lansia dengan gangguan kualitas tidur :
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa terdapat 58 lansia yang menempati
panti, dari penelitian itu juga dilakukan wawancara secara langsung dan didapatkan
hasil sebagian dari lansia tersebut sejumlah 25 orang mengalami gangguan tidur
sehingga menurunkan kualitas tidur mereka. Kesulitan tidur yang dirasakan mereka
seperti kesulitan untuk tidur, sering terbagun pada malam hari dan kesulitan untuk
tidur kembali, (Ariani & Suryanti, 2019).

Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa lansia banyak perubahan fisik dan mental
yang terjadi, perubahan tersebut bisa saja mengganggu kualitas tidur mereka,
penurunan otot pernapasan kapitas, gangguan fungsi kekebalan, gangguan sistem
metabolisme, serta regulasi yang terganggu.

Untuk melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian eksprimen dengan


besar sampel 40 pasien, peralatan kualitas tidur yang digunakan Richard Campbell
Sleep Questionnaire (RCSQ), (Ariani & Suryanti, 2019).
Keuntungan Evidence Based Practive

 Metode untuk mengevaluasi sistem kerja perawat dalam


melakukan praktik keperawatan
 Mengintegrasikan komponen-komponen pendukug EBP
dalam pelayanan.
 Melaksanakan perencanaan kepada pasien berdasarkan
bukti-bukti hasil penelitian.
 Mengurangi risiko yang mungkin saja terjadi dalam
proses pelayanan kesehatan.
 Bekerja secara profesional dalam bekerja dan
menguntungkan perawat, pasien serta institusi, (CEF,
2017).
 
Pelaksanaan EBP pasien Penurunan Kualitas Tidur

Lansia adalah fase dimana mengalami perubahan fisik maupun mental,


seperti yang diketahui bahwa salah satu perubhan pada kualitas tidur lansia
mengalami penurunan. Dalam penerapannya, pelaksanaan EBP pasien
dengan penurunan kualitas tidur pada lansia adalah :
 Melakukan terapi pijatan pada kaki (Foot Massage) yang mengurangi
ketegangan otot menciptakan suasana rileks serta memperlancar
peredaran darah serta terapi relaksasi atau terapi benson.
 Memastikan pasien agar tidak cemas, stres dan nyeri yang dirasakan
hilang, (Utami, 2016).
 Mengurangi kebiasaan mengkomsumsi makan yang berkafein atau
merokok, (Ariani & Suryanti, 2019).
HASIL

1. Hasil yang didapatkan terdapat peningkatan kualitas


tidur pada lansia dengan melakukan Foot Massege ( pijat
kaki ) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan
pijat kaki pada lansia yang mengalami gangguan kualitas
tidur terdapat perubahan signifikan sehingga disarankan
sebagai bukti berbasis dirumah sakit dan termasuk dalam
terapi pelengkap dalam intervensi keperawatan. Dengan
terapi foot massege dapat dijadikan acuan pada lansia
untuk dilakukan secara mandiri ketika mereka mengalami
kesulitan tidur, (Ariani & Suryanti, 2019).
2. Menurut jurnal (Dameriea, 2020), bahwa dengan pijatan kaki
Atau Foot Massege mempunyai pengaruh dan Meningkatkan
kualitas tidur pasien. Pijatan ini mulai dari pijatan kaki hingga
Pijatan telapak kaki, dari pijatan yang dilakukan dapat merespon
sensor syaraf kaki sehingga meningkatkan neurotransmiter
Dan dopamin yang rangsangan nya diteruskan ke hipotalamus
Dan mengahsilkan Cortocotropin Releasing Factor (CRF) atau
rileks. Hasil analisis berdasarkan uji Paired Sample Test test.

3. Menurut Jurnal ( Nurlaily & Mardhiyah, 2017), hasil dari


Penelitian menunjukkan adanya hasil yang signifikan atau
tinggiTerhadap pijatan kaki dengan meningkatkan kualitas tidur
Sehingga Disarankan Foot Massege dijadikan Evidence Based
dirumah sakit sebagai salah terapi komplementer yang dapat
dijadikan intervensi mandiri keperawatan untuk membantu
mengatasi gangguan tidur. Pinjatan ini membantu meningkatkan
sirkulasi mengeluarkan sisa Metabolisme, meningkatkan rentang
gerak sendi, mengurangi rasasakit, merelaksasikan otot dan
memeberikan rasa nyaman kepada Pasien.
Ariani, D., & Suryanti, S. (2019). Pengaruh Food Massage Terhadap
Kualitas Tidur Pada Lansia Di Panti Wredha Dharma Bakti Kasih
Surakarta. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 87–93.
https://doi.org/10.37341/interest.v8i1.122

Afianti, N., & Mardiah, A. (2017). Pengaruh Foot Messege Terhadap


Kualitas Tidur Pasien diruangan. Jurnal Keperawatan Padjajaran.
Ginting, D. B. (2020). Pengaruh Foot Massege Terhadap Kaulitas
Tidur pasien. Jurnal Ners Indonesia, 6 (2).
Witriya, C, Utami, N. W., & Andinawati, M. (2016). Hunungan
Tingkat Kecemasan Dengan Pola Tidur Lansia Di Kelurahan
Tlogomas Kota Malang. Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan.
Ginting, D. B. (2020). Pengaruh Foot Massege Terhadap Kaulitas
Tidur pasien. Jurnal Ners Indonesia, 6 (2).
Rahman, H. F., Handayani, R., & Sholehah, B. (2019). Pengaruh
Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Upt
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bondowoso. Jurnal SainHealth, 3(1),
15–20.
CEF. (2017). Инновационные подходы к обеспечению качества в
здравоохраненииNo Title. Вестник Росздравнадзора, 6, 5–9.

Anda mungkin juga menyukai