Anda di halaman 1dari 10

“Apa tante? Shilla enggak salah dengar kan?.

” Kata Shilla shock sambil berharap dia salah


dengar.

“Sayangnya kamu enggak salah dengar sayang. Lagipula, ini kan demi kamu juga sayang. Kamu
itu cewek. Biarpun kamu kuat, tetep aja kamu kalah dibandingkan dengan kekuatan cowok.
Tante ingin Rio temenin kamu disini entah sampai kapan itu terserah Rio. Bagaimana?.” Kata
mama Rio dengan mimic serius.

“satu rumah dengan cowok sengak ini? Astaga! Mimpi apa gue semalam jadi kayak gini?! Satu
sekolah saja udah bikin gue pengen bunuh diri, apalagi kalau satu rumah! 24 jam ketemu! Hidup
gue bakal dibatasin! Tidakkkkk!!!.” Teriak shilla frustasi.

“bentar tante,,, shilla boleh ngomong sama Rio sebentar di belakang?.” Kata shilla sambil
berdiri.

“boleh kok shill. Silahkan saja.” Kata mama Rio tersenyum

Mendengar itu, shilla langsung berbisik di telinga Rio yang ada duduk disampingnya “ gue mau
ngomong sama elo di belakang. Sekarang juga.” Setelah itu pergi menuju taman belakang.
Mendengar itu, Rio tersenyum dan langsung menyusul shilla ke taman belakang dan  melihat
shilla duduk termenung di ayunan sambil menatap kolam, Rio mendekatinya dan berkata “lo
mau ngomong apa?.”

“gue pengen elo enggak setuju soal permintaan gila nyokap elo! Gue gak mungkin serumah sama
elo! Gue bisa jaga diri gue sendiri, please kak. Gue mohon.” Kata shilla memohon.

“gue gak bisa lulusin permintaan elo shill. Karena gue pengen ngejaga elo, elo mau nyokap
bokap elo khawatir di negeri orang kalau dengar elo kenapa-kenapa? Ingat, gue adalah calon
tunangan elo dan gue wajib ngelakuin apa yang gue rasa benar selama itu gak ngerugiin gue.”

“sebelum gue setuju dengan perjodohan ini, gue enggak kenapa-kenapa kan? Padahal gue tinggal
sendiri! Bagi elo itu benar dan tak merugiin elo, tapi bagi gue, itu salah dan sangat merugikan
gue! elo gak mikir apa dampaknya kalau satu sekolah tau kita dijodohin dan elo tinggal dirumah
gue?! gue bakal naroh muka dimana Tuan MARIO STEVANO ADITYA HALING yang
terhormat?.” Kata shilla sengit.

“Pokoknya keputusan gue bulat, gue akan tinggal dirumah elo. titik! Kalau perlu, gue bakal
bujuk nyokap elo agar gue bisa tinggal berdua sama elo,  Dan gue janji gue gak akan bilang sama
siapa-siapa kecuali Iel dan Akvin soal hubungan ini dan kita tinggal serumah. Jelas ASHILLA
ZAHRANTIARA yang paling gue sayangi?.” Kata Rio dengan mimic puas.

“terserah lo deh!.” Kata shilla pergi ninggalkan Rio dengan hati penuh dongkol dan masuk ke
kamarnya sambil membanting pintu tanpa mempedulikan tatapan heran dari keluarga Rio dan
tatapan maklum dari orang tua shilla.
“Rio, shilla kenapa? kok dia jengkel begitu? Kamu berantem sama dia?.” Kata mama Rio heran
ketika melihat anaknya masuk ke ruang makan dengan penuh senyum kemenangan.
“biasa ma,entar dia baik sendiri kok. Iya kan tante?.” Kata Rio sambil menatap mamanya shilla.

“iya Jenni,entar shilla baik sendiri kok,enggak usah dipikirkan.” Kata mamanya mencoba
tersenyum dan mencoba mngalihkan pembicaraan.

Selama satu jam mereka berbicara, mamanya Rio berkata “sudah jam 10 malam ini. Pah?
Bagaimana? Sudah selesai kan? Maaf meizsa kalau kedatanganku merepotkan kalian terutama
shilla. Sekalian aku mau ngabarin kalau aku besok bakal balik ke Jerman dengan Zeth. Jaga diri
kalian baik-baik ya.” Sambil cipika-cipiki dengan mamanya shilla.

Setelah selesai pamitan, mama Rio dan ayahnya berjalan duluan menuju mobilnya, Rio
mendekati mamanya shilla dan berkata “tante, Rio boleh minta tolong tidak?.”

“minta tolong apa Rio?.”

“Rio pengen jagain shilla tan, Rio pengen tinggal dirumah tante dengan shilla. Kalau shilla gak
mau, dia bisa tinggal dirumah Rio. Rio janji gak akan ngapa-ngapain shilla. Bagaimana tante?.”

“Tante sebenarnya setuju saja, mengingat shilla sebenarnya sering sakit karena kecapekan les
dan tante sering khawatir dengan dia. Kalau ada kamu kan tante bisa tenang sedikit. Cuma,
masalahnya ya shilla mau atau tidak. Nanti tante akan bujuk dia. Kamu tenang saja.” Kata mama
shilla tersenyum

“Baik tante,kalau gitu Rio permisi dulu. Salam buat shilla.” Kata Rio membalas senyuman
mamanya shilla dan berjalan menuju mobil.

**********************

Setelah mereka pulang, mama shilla berkata pada suaminya “bagaimana menurut ayah? Kita
terima tidak tawaran keluarga Rio? Aku kadang khawatir dengan shilla tinggal di sini sendiri
tanpa ada sanak saudara kita yah.”

“ayah sih terima saja sayang, tapi semua keputusan ada di tangan shilla. Lagipula Rio itu kalau
ayah liat baik kok. Ayah yakin dia enggak akan menyentuh shilla sebelum umurnya.”

“kalau begitu, aku ke kamar shilla dulu yah buat yakinin dia. Soalnya kan besok kita balik lagi
ke Singapura.” Kata mamanya mengingatkan sambil menuju kamar shilla.

“Shilla…......... buka pintunya sayang. Mama mau ngomong.” Kata mama shilla sambil
mengetuk pintu
“kalau mama mau ngomongin soal tadi, shilla enggak akan mau ma!.”

“buka pintunya sayang… kita ngobrolin saja dulu.” Kata mamanya lembut.
Shilla membuka pintu kamarnya dengan pakaian dress yang sudah berubah menjadi tanktop
berwarna putih dan memakai celana rumah pendek dan rambut acak-acakan. Kemudian dia
berkata “mama mau bujukin shilla kan?.”

“Mama cuma mau ngasih tau saja kalau besok mama dan papah akan balik ke Singapura. Mama
Cuma pengen kamu mikirkan tawaran tante Jenni. Mama rasa Rio anak yang baik kok. Kamu
jangan selalu menatap dia dengan pandangan negative kamu. Coba lihat dia dengan pandangan
positif. Mama rasa dia suka dengan kamu dan pengen melindungin kamu. Kamu tau, mama
kadang tidak tenang ninggalin kamu disini, tapi kamu selalu tidak mau diajak pindah ke
Singapura. Kalau ada Rio kan mama dan papah bisa tenang sayang. Mama tau kamu bisa karate,
tapi, bagaimana bila ada sekelompok maling masuk ke dalam rumah ini terus memperkosa
kamu? Mama bukan mau nakutin loh.. Cuma ngasih gambaran saja. Semua keputusan ada di
tangan kamu. Mama enggak bisa ikut campur. Sekarang kamu tidur yah.” Kata mamanya sambil
mengelus kepala shilla dan menutup pintu.

Mendengar penjelasan mamanya tadi, shilla membuka pintu balkon yang pemandangan
bawahnya ada sebuah kolam renang dan dia sering loncat dari balkon kamarnya itu untuk
berenang kalau sedang malas turun. Selain kamar shilla, ada sebuah kamar tamu yang
mempunyai balkon dan akses yang strategis untuk loncat indah ke kolam renang. Sambil
termenung, shilla berkata dalam hati “gue harus gimana? Gue benci ngakuin ini, tapi omongan
nyokap gue itu benar. Tapi kenapa di antara sekian banyak cowok di muka bumi ini, kenapa
harus Rio?!.”

Merasa tidak ada jalan lain, shilla menghela napas berat dan menutup pintu balkon kemudian
tidur.

*********
Keesokan harinya…

“bagaimana sayang? Kamu terima tidak tawaran tante Jenni?.” Kata mamanya pada saat makan
pagi.

“terpaksa deh ma shilla terima, daripada mama khawatir dengan shilla disana.” Kata shilla lesu
sambil memakan rotinya.

“oh iya, mama baru ingat, mpok surti pengennya kayak dulu lagi shill. Pengen tiap sore pulang
ke rumah dia dan pagi datang lagi kesini jam 6pagi. Bagaimana? Kamu bisa masak kan?.”

“Apa?! Jadi shilla cuma berdua dengan Rio dirumah kalau malam?! Mama enggak bercanda
kan?.” Kata shilla kaget.
“mama enggak bercanda kok. Memangnya kenapa? Toh mama yakin dia enggak akan ngapa-
ngapain kamu. Kalau misalnya dia nyentuh kamu, tinju aja sampai bonyok. Hahahaa.” Kata
mamanya sambil memperagakan gerakan tinju.
Melihat itu, shilla tertawa dan berkata “ Terserah mama aja deh. shilla berangkat dulu ya. Hati-
hati ma. Kalau sudah sampai di Singapura sms aja shilla. Ngomong-ngomong ayah mana ma?
Kok daritadi gak keliatan?.”

“Ada kok lagi mandi. Udah kamu sekolah sana. Entar telat. Hati-hati ya sayang. Salam buat Rio
kalau ketemu entar.” Kata mamanya tertawa melihat anaknya mencibir.

“salam sama dia? Ogah bener! Kalau salam kematian buat dia sih gue ok aja.malah gue orang
pertama yang beri salam itu. Tapi kalau salam dari nyokap gue tersayang?! Gede kepala tuh
anak!.” Batin shilla dongkol.

“gak janji loh ma.” Bisik shilla ketika menjalankan mobilnya dan ngebut menuju sekolah.

Sesampai di sekolah…
Shilla yang buru-buru masuk kelas kaget melihat tempat duduknya diduduki oleh cowok yang
dari dulu pengen dia lempar ke kandang buaya saking jengkelnya.

“ini cowok ngapain lagi duduk di tempat gue?! hobi bener bikin gue ubanan dini karena
marahin dia.-,-“ * dongkol shilla dalam hati.

“elo ngapain duduk disini? Pengen jadi anak kelas 2 lagi lo? Pagi-pagi jangan bikin gue emosi
dong!.” Kata shilla dongkol sambil melipat tangannya di depan dadanya...

Mendengar shilla marah-marah, membuat Rio tersenyum dan berkata “duileee… jangan marah
dong sayang. Entar cepat tua lagi. Gue kan pengen ngasih ucapan selamat pagi aja buat elo.
Guten Morgen mein Schatz (Selamat pagi sayangku).” Kata Rio sambil berdiri dari tempat
duduk shilla dan mencium keningnya kemudian mendekatkan wajahnya di telinga shilla dan
berbisik “bagaimana tawarannya sayang? Apa gue bisa tinggal dirumah elo?.” kemudian meniup
telinga shila sehingga gadis itu tegang.

Shilla mengigit bibirnya tanda dia gugup dengan perlakuan Rio, kemudian mendongkakkan
kepala dan berkata “elo boleh tinggal dirumah gue. tapi ada syaratnya! Dan elo jangan pernah
berpikir kalau gue mau ngelakuin ini karna gue luluh! Gue lakuin ini karna gue gak ingin nyokap
bokap gue cemas di luar negeri sana dan tiap nelpon pasti bujuk gue untuk pindah dari sini!.”
Kata shilla dengan ekspresi tak terbaca

Rio yang tidak menyangka bahwa gadis di hadapannya setuju dengan ide gila nyokapnya
“ini anak udah gila karena gue isengin mulu mulai dari kelas 1 atau udah pasrah sama keadaan?
Atau dia lagi rencanain sesuatu?.” Batin Rio bingung.
“apa syaratnya? Lo lagi gak rencanain sesuatu yang buat gue celaka kan?.” Kata Rio curiga

“entar lo akan tau malam nanti. Keluar lo dari kelas sini! Awas cium gue lagi! Gue jitak sampai
gundul tuh kepala.” Kata shilla sinis sambil menggulung lengan bajunya.
“duilee… galak bener calon bini gue. iya deh gue keluar. Bye sayang.” Kata Rio keluar dari
kelas sambil tertawa dan shilla yang melihat itu mencibir.

Febby yang baru datang melihat shilla mencibir pujaannya cuma bisa geleng-geleng kepala dan
duduk di sebelah shilla karena pelajaran dimulai.

Selama 8 jam di sekolah, dipotong dengan dua kali istirahat. Akhirnya berbunyi juga bel pulang
sekolah. Shilla yang mendengar langsung buru-buru keluar dan hampir menabrak Rio yang sigap
memegang pundak shilla dan memeluknya erat membuat shilla tak bisa bernapas. Teman-
temannya melihat adegan tersebut Cuma bisa berpatah hati ria karena gossip tentang pujaan hati
mereka sedang merajut kasih itu ternyata benar. “lo kalo jalan hati-hati dong sayang. Gak usah
buru-buru kenapa? Lo kangen sama gue yah jadi buru-buru keluarnya? Tenang aja. Gue nunggu
elo pulang kok.” Kata Rio melepas pelukannya dan membiarkan gadis itu bernapas normal.

PLAK! Sebuah tamparan sukses melayang dari tangan shilla ke pipi kiri Rio. Sambil menahan
geram dia berkata “sayang kepala lo peyang! Elo itu jadi manusia jangan sok pede deh! Lo tau
kenapa gue buru-buru pulang? Gue pengen menghindar dari gangguan elo! elo anggap gue apa
jadi main peluk, main cium seenaknya? Gue bukan cewek murahan! Ingat itu!.” Kata shilla
dongkol dan dengan sengaja menabrak tangan kiri Rio dengan keras dan berlari menuruni tangga
menuju parkiran dan melaju meninggalkan sekolah.

Rio yang kaget dengan apa yang dilakukan shilla cuma bisa tersenyum manis sambil mengelus
pipinya yang merah . Kemudian dua sohibnya datang dan berkata “tumben lo diem ditampar Yo.
Biasanya elo main serang aja. Baru ngerasain ditampar cewek ya?.” Goda Alvin sambil menepuk
pundak Rio.

“Ada yang mau gue certain sama kalian berdua soal shilla. Enggak disini. Tapi di tempat biasa
kita nongkrong. ” kata Rio meninggalkan Alvin yang bingung dan menatap iel yang cuma bisa
angkat bahu sambil menuju parkiran mobil dan menjalankannya masing-masing.

**************
Sesampai di café…
“Apa?! Elo sama shilla di jodohin dan kalian mulai dari hari ini tinggal serumah?! Gila!.” Kata
iel dan Alvin kaget sambil geleng-geleng kepala.

“eh lu kalo ngomong jangan keras-keras dong! Entar kedengaran orang gimana?!.” Kata Rio
kaget sambil menyeruput ice cocholatenya.

“gue cuma kaget aja dengar kalian di jodohin! Dan elo mau lagi! Apa karena elo tau bakal
dijodohin terus elo selalu ganggu shilla mulai dari dia kelas 1?.” Kata iel.

“gue sebenarnya baru tau beberapa hari yang lalu, awalnya sih gue gak mau, secara gue
dijodohin sama gadis yang gak gue kenal! Tapi karena gue diancam bakal pindah sekolah kalau
gue gak mau, terpaksa deh. Tapi pas gue ketemu dia kemarin di toko buku dan kaget meliat
nyokap kami saling akrab, disitu kami mulai sadar kalau kami dijodohin. Gue mah seneng
banget! Secara lo berdua tau kan gue suka ma dia. Dianya aja lagi yang histeris gak keruan pas
tau dia dijodohkan ma gue. hahahaha.” Kata Rio tertawa.

“Saraf lo! Ya jelas lah dia histeris di jodohin sama elu. Gak di jodohin aja elu sering bikin dia
stress! Apalagi di jodohin? Kagak bisa ngebayangin gue gimana gilanya shilla entar.  Eh Yo,
coba lo liat arah jam 12... ada cewek dari tadi liatin elo mulu. Gak elo goda Yo? Biasanya elo
goda tuh cewek sampai terbang, kemudian elo tinggalin. Ckckkc.” Kata Alvin sambil cekikikan.

“mana..? hahhahha.. itu kan keahlian gue. bentar yah. “ kata Rio mendorong kursinya kemudian
mendekati cewek yang dimaksud rio dan berbicara akrab.

mereka yang melihat aksi Rio cuma saling angkat bahu “apa jadinya yat,kalo shilla liat calon
suaminya godain cewek? Dia ngamuk enggak yah?” kata iel tertawa

“gue gak bisa bayangin. Yang gue bayangin adalah, kalau mereka serumah, pasti akan perang
dunia tiap hari dirumah dia. Lo tau kan, disekolah aja mereka selalu berantem, gue yakin banget,
sebulan kemudian shilla langsung masuk RSJ saking gilanya hadapin sohib kita yang satu ini.”
Kata Alvin sambil ikutan tertawa sampai Rio duduk kembali di tempat mereka “lo ngapain pada
ketawa? Ngomongin gue ya?.”

“gue sama Alvin cuma ngayal aja apa jadinya kalau kalian serumah dan bertemu 24 jam, kita
yakin shilla pasti langsung masuk RSJ karna ga tahan hadapin cowok macam elo.” kata iel
tertawa.

“wah.. elo remehin gue yah? Justru di saat itu gue pengen nunjukkin kalau gue gak seburuk yang
dia pikirkan. Gue cabut dulu ya guys. Mau siap-siap pergi kerumah calon bini gue. bye.” Kata
Rio pergi.

“Eh Yo! Tuh cewek yang elo goda gimana nasibnya tuh?.” Kata Alvin panic.

“elo yang ngurus deh.”

“Shit! Sialan tuh anak! Selalu gue yang dikorbanin! Udah yel! Kita cabut aja deh! Perasaan gue
gak enak!.” Kata Alvin sambil meletakkan sejumlah uang di meja dan pergi dari kafe.
“Sel… lo liat cowok ganteng yang kita liatin dari tadi gak?.” Tanya seorang cewek “korban” Rio
kepada temannya

“tadi sih gue liat dia cabut ma temennya.”

“Wah sialan tuh cowok! Liat aja entar! Gue balas!.” Kata seorang cewek itu geram
************

Sesampai dirumah shilla..


“TING…NONG..”  bunyi bel yang dipencet Rio sambil mengetuk rumah shilla dengan
membawa 3 buah koper besar yang dijamin membuat dia seperti diusir dari rumah.
“bentar..” kata shilla sambil membuka pintu rumahnya dan kaget melihat Rio yang datang cuma
memakai celana jins selutut dan kaos rumah yang di belakangnya ada 3 buah koper besar.
Rio pun kaget melihat shilla yang hanya memakai tank top berwarna hijau dengan celana hot
pants dan rambut diikat asal. Rio menelan ludah sambil memandangi shilla.

“buset dah ini cewek! Ngapain dia pake baju kayak gitu coba?! Lupa apa gue nginap disini?! Ini
cewek bener-bener deh.. ya Allah, moga hambamu kuat iman menghadapi cewek ini.” Kata
Rio berdoa dalam hati.

shilla yang kaget dengan kedatangan Rio pada saat dia berpakaian yang membuat cowok itu
tambah omes.  “lo ngapain kesini? Bawa koper gede lagi? Diusir dari rumah lo?.” Kata shilla
sengit.

“lo lupa apa kalau kita sekarang serumah? Kan elo sendiri yang nyuruh gue kerumah malam ini!
Yaudah gue sekalian aja angkutin barang yang di kamar gue. pembantu lo mana?.”

“Sial! Gue bener-bener lupa kalo mulai detik ini dia bakal tinggal sama gue! alamakkkk!!!
Kayaknya penderitaan tiada akhir sudah mulai deh.” Batin shilla pasrah.

“yaudah deh lo masuk. Bawa tuh koper sendiri semuanya, pembantu gue cuma sampai sore aja.
Kalau malam gue sendiri.” Kata shilla sambil menutup pintu.

“yakin? Wah… kesempatan emas ini. Di rumah Cuma kita berdua, malam-malam mati lampu,
terus hujan deras.. enaknya ngapain ya shill?.” ucap Rio jail sambil kedipkan matanya nakal.

“elo pikir aja sendiri! Oh iya, gue mau kasih persyaratan sama elo dan elo harus kudu wajib
matuhin aturan gue! kalo enggak, mending lo bawa balik tuh koper ke rumah lo.”

“apa syaratnya shilla sayang? Apapun yang elo kasih, gue terima deh.”

“pertama, jangan sampe ada yang tau kalau kita serumah kecuali sahabat gue dan sahabat elo!
kedua, kalo salah satu dari kita kedatangan tamu, harus ada yang menyingkir supaya ga ketauan,
dan terakhir, elo jangan main sentuh badan gue! sentuh sedikiittt aja… gue bonyokin tuh wajah
yang selalu elo banggakan itu dan elo harus angkat kaki dari rumah ini sekarang juga! Jelas?.”
Kata shilla menang.

“gue terima persyaratan elo, tapi ada satu yang kayaknya berat deh gue terima.” Kata Rio dengan
wajah pura-pura berpikir sambil dekatin shilla.

“Apa yang mau elo complain? Elo bisa mundur enggak?! Dekatin, gue tonjok lo!.” Ancam shilla
panic sambil terus berjalan mundur dan akhirnya mentok ke tembok.

“gue gak terima gak dibolehin nyentuh elo, elo kan manis. Sayang kalo disia-siakan. “ kata Rio
dengan wajah mesumnya sambil mengelus wajah shilla dengan tangan kirinya kemudian
mengelus bibir shilla yang terkatup rapat. Sedangkan tangan kanannya mengunci shilla agar dia
tidak bisa menyerang.
“Elo boleh jago karate sampe sabuk item shill. Tapi, gue jago judo dan ahli dalam mengunci
lawan. Elo gak akan bisa melawan gue sayang, walaupun elo ingin.” Kata Rio berbisik di telinga
Shilla kemudian meniupnya sehingga gadis itu merinding dan menutup matanya.

“kak, udah deh. Lo gak usah mainin gue! gue bukan mainan elo!.” kata shilla dengan suara
bergetar.

“kenapa disaat kayak gini elo bersifat manis dan manggil gue kakak? Gue gak pernah anggap lo
mainan kok. Cuma elo terlalu berharga untuk gue sia-siakan.” Kata Rio tersenyum kemudian dia
mendekatkan wajahnya ke arah shilla dan akhirnya…………

Rio mencium tengkuk shilla hingga ke leher dan meniupnya sehingga gadis itu merasa geli dan
semakin menggigit bibirnya. Kemudian Rio mengecup kening shilla dan berkata “elo ga usah
panic segitunya kali shill. Ketahuan bener lo belum pernah disentuh cowok. Ada bagusnya sih,
berarti gue yang pertama nyentuh elo. kamar gue dimana shill? Gue capek ini.” Kata Rio sambil
melepas cekalan tangan shilla yang mulai terasa dingin itu.

Shilla membuka matanya dan menatap Rio dengan tatapan pengen membunuh kemudian berkata
“ kamar elo disebelah kamar gue. arrghh! Elo itu! bener-bener deh!.” Dengan tampang pengen
nonjok, shilla berlari menuju kamarnya dan membanting pintu meninggalkan Rio yang tertawa
terbahak-bahak melihat tingkahnya.

“tuh cewek menarik banget gue kerjain. Kayaknya gue udah tau deh kelemahan dia
apa.ckckkckc…mulai sekarang hidup lo bakal jadi neraka shill.” Ucap Rio puas dalam hati.

sambil menarik ketiga kopernya yang berat, dia akhirnya sampai di kamarnya dan membuka
pintu, iseng-iseng dia mengetok pintu kamar shilla

“Shill…. Yakin nih gue tidur sendiri? Gue takut… temenin dong. Atau kita tidur berdua aja
bagaimana?.” Kata Rio jahil

“temenin aja lo sama banci kaleng dipinggir jalan sana! Gue ogah temanin elo! yang ada entar
gue kena penyakit gak jelas kayak elo! ganggu gue sekali lagi, lo nyari mati Rio!.” BUK! Bunyi
bantal di lempar shilla dan mengenai pintu yang membuat Rio tertawa puas dan masuk dalam
kamarnya.

Setelah memasukkan semua bajunya ke dalam lemari, Rio rebahan di ranjang ukuran king size
dan membuka pintu balkon yang dibawahnya ada kolam renang.

“Wah.. hujan nih.” Kata Rio sambil buru-buru masuk ke kamar dan menutup pintu balkon.

“Asyiikkkk!! Akhirnya hujan! It’s time for berenang!.” Teriak shilla riang di kamar sebelah.
penasaran dengan apa yang dilihatnya, Rio membuka pintu balkon kembali dan kaget luar biasa
melihat shilla memakai baju renang berwarna biru malam dan berdiri di tiang balkon siap-siap
mau terjun dari lantai 2. Kaget dengan tingkah gila shilla, Rio berteriak “Shillaaa! Lo turun gak?!
Elo mau mati apa? Sekarang hujan dan elo mau terjun! Ayo turun!.”
Shilla yang mendengar teriakan Rio di sebelah, Cuma memeletkan lidah dan terjun bebas hingga
akhirnya.......

BYURR!!! Bunyi shilla jatuh ke air kemudian dia menyelam dan mengapung di kolam renang
menikmati bunyi hujan yang turun dengan tersenyum manis. Rio yang tadi menahan napas
melihat shilla terjun dari balkon mengelus dada penuh syukur dan segera turun ke bawah sambil
membawa handuk untuk shilla.

“Shill…. Ini hujan loh.. ayo naik! Lo mau sakit apa?.” Kata Rio membujuk shilla.

Sebel karna kesenangannya diganggu, shilla berkata “emang kenapa kalo hujan? Gue suka hujan 
dan gue gak mau naik sampai hujan berhenti! Kalo gue sakit, kan gue yang nanggung resiko. Elo
gak usah repot-repot deh urusin gue sakit.” Kemudian dia menyelam.

Sebal karna shilla gak menurut apa yang dia katakan, akhirnya dia melepas bajunya dan ikut
berenang bersama shilla. Shilla kaget melihat Rio melepas bajunya spontan menutup matanya
dan berenang menjauh sebelum ditangkap Rio. Tapi… tak berhasil karena Rio berhasil
menangkap pinggang gadis itu kemudian berkata “kita naik aja yah sayang. Udah dingin ini… lo
mau nunggu hujan ampe jam berapa? Ampe subuh? Yang ada elo malah sakit. Elo jangan bikin
gue lakukan hal-hal yang ekstrim deh.” Sambil mengancam dia mengeratkan pelukannya di
pinggang shila.

“iya…iya.. gue naik! Ah elo ganggu kesenangan gue aja kerjaannya! Lepasin dong! Gue gimana
bisa berenang kalo elo pegang pinggang gue?!.” kata shilla sambil memegang tangan Rio untuk
melepas pelukan pada pinggangnya.
Akhirnya, Rio melepas pelukan pinggang gadis itu dan membiarkan dia berenang ke tepi sambil
membawakan handuk yang Rio bawakan tadi. Rio cuma tersenyum melihat tingkah shilla yang
ngambek kemudian berenang ke tepi dan masuk ke dalam rumah tanpa mengenakan handuknya.

Shilla yang sedang ada di dapur untuk membuat coklat panas, melihat Rio tidak memakai
handuk untuk menutupi badannya, membuat dia buru-buru mencari handuk dan 
melemparkannya tepat di badan Rio “lo ngapain gak pake baju? Mau pamer badan elo yang
bagus itu? gue gak napsu! Udah lo mandi sana. Ini udah gue siapin coklat panas buat elo. gue
mandi di kamar aja. See ya.” Sambil berkata begitu, dia masuk ke kamar meninggalkan Rio yang
cuma tersenyum manis berkata “tuh cewek biar galak mampus, ternyata jago juga dalam hal
dapur dan perhatian sama gue. gue mandi aja deh. Besok gue kerjain lagi ah.” Sambil bersiul
riang, Rio masuk ke kamarnya sambil membawa cokelat panas yang dibikin shilla.

Selesai mandi, shilla segera menghirup coklat panas dan memakai baju piamanya, kemudian dia
termenung mengingat tingkah Rio sambil mengelus tengkuk dan keningnya yang di kecup Rio. 
Merasa wajahnya memerah, shilla tidur dengan perasaan tak menentu.
Rio yang selesai mandi langsung minum coklat panas yang dibikin shilla dan memuji gadis itu
karena rasanya sangat nikmat, sambil memandang balkon, dia melihat kolam renang yang jadi
saksi atas apa yang dia lakukan tadi. Sambil tersenyum, Rio berkata ”gue baru beberapa jam
disini, udah jantungan dengan tingkah ajaib dia. Gimana esoknya ya? Tapi, gadis itu unik dan
gak biasa. Gue suka sama dia.” Dan kemudian dia tidur.

di tempat yang lain….


“gue harus tau siapa cowok itu dan harus mendapatkannya!” tekad seorang cewek di seberang
sana yang kemudian akan menjadi masalah bagi hubungan mereka tapi akan membuat mereka
semakin tau satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai