Anda di halaman 1dari 6

“kamu jangan kayak anak-anak dong shill! Ayo buka pintunya!.

” Kata mama shilla di depan


pintu kamar anaknya.

“shilla gak mau di jodohin ma! Memangnya shilla gak bisa cari jodoh sendiri jadi mama repot-
repot carikan jodoh buat shilla?! Sekali shilla bilang enggak, tetap enggak!.” Kata shilla ngotot di
dalam kamar.

mamanya yang tau sifat anaknya yang keras kepala cuma bisa menghela napas dan berkata “ok
kalau begitu. Jangan salahkan mama kalau semua jadwal les kamu seperti berenang, karate,
piano,nyanyi, bulu tangkis akan mama hentikan mulai hari ini dan yang tersisa hanya les bahasa
inggris dengan bimbingan belajar.  Bagaimana nyonya Ashilla Zahrantiara?.” Ancam mamanya
dengan ekspresi puas di balik pintu.

Mendengar jadwal lesnya dipertaruhkan, shilla langsung keluar kamar dan berkata
“ kok mama begitu sih? Itu sama saja dengan memaksa kehendak mama sendiri! shilla enggak
mau ma. Kenapa sih mama ngotot banget buat jodohin shilla?”

“ini adalah janji konyol mama dengan tante Jennifer, sahabat mama waktu SMA dulu. Kami dulu
pernah janji kalau kami menikah dan punya anak pertama yang satu cewek dan satu cowok,
maka akan kami jodohkan supaya kami bisa besanan. Dan kemarin dia baru pulang dari Negara
suaminya,di Jerman dan menelpon mama untuk menagih janji itu. Kamu kan tau mama bukan
tipe orang yang suka ingkar janji. Jadi mama iyakan dan langsung pulang hari ini untuk bilang
itu ke kamu. Dan dia hari ini atau lusa  mau ke rumah kita jam 8 malam tepat. Bagaimana
sayang?.” Kata mamanya memohon.
Mendengar penjelasan mamanya, shilla cuma menghela napas dan berkata

“shilla gak punya pilihan lain nih?.”

“Punya kok. Kamu bisa menolak perjodohan ini, tapi kamu akan kehilangan semua jadwal les
kesukaan kamu dan kamu harus focus dengan kedua les itu saja dan kamu harus pindah dari
bandung dan ikut mama dan papah ke Singapura dan harus siap ikut kemanapun kami pindah.
Tapi,….”

“tapi apa ma?.”

“kalau kamu mau ikut perjodohan ini, kamu akan mama ijinin ikutin semua les kesukaan kamu
dan kamu gak akan mama paksa lagi untuk ikut mama dan papah pindah ke Singapura dan mama
ijinin kamu tinggal di Indonesia selama kamu inginkan. Syaratnya ya kamu harus mau mama
jodohkan.  Bagaimana?.” Kata mama shilla dengan ekspresi puas melihat anaknya mati kutu.

“kenapa semua yang gue suka dijadikan sandera gini sama nyokap?! aishhhh…. Masa gue harus
ngelepas semua les yang udah gue jalani waktu kelas 1 SMP hanya karna gue gak mau
tunangan? Dan gue akan tinggal disini selama gue inginkan. Gue iyain aja deh… toh entar gue
bisa cari alasan lain waktu atau selalu bikin ribut sama tuh cowok agar hubungan konyol ini
diputusin aja. Kalau nyokap gak mau, mending nyokap aja yang tunangan sama tante Jennifer
deh!.” Kata shilla dalam hati
“yaudah ma,shilla mau tapi ada syaratnya?.” Kata shilla serius
mama shilla yang tau kalau ini akan berhasil tersenyum senang dan berkata “ apa syaratnya
sayang?.”

“kalau misalnya shilla gak ada kecocokan lagi dengan tuh cowok. shilla akan mutusin hubungan
tunangan ini. Biar mama gak setuju, shilla akan lakuin itu. Bagaimana ma?.”

Kalau yang tadi shilla yang mati kutu karena ancaman mamanya, sekarang mamanya yang mati
kutu dengan kesepakatan shilla. Setelah berpikir keras, mama nya berkata  “ ok. Mama gak akan
maksain kamu untuk lanjutin tunangan ini kalau misalnya gak berjalan sesuai keinginan mama.”

“deal ma?.” Kata shilla sambil mengulurkan tangannya karena merasa menang.

“Deal. Dan sekarang kamu harus ikut mama.” Kata mamanya sambil menarik shilla keluar

“kemana ma?.”

“keliling mall buat entar malam dan kamu jangan protes.” ancam mama shilla ketika melihat
anaknya menghela napas berat dan mengikuti mamanya keluar dari rumah.

*************
Sementara itu, terjadi peperangan di rumah Rio…..
“ma! Rio enggak mau! Memangnya Rio kurang ganteng apa jadi mama mencarikan jodoh buat
Rio?!

Mamanya yang sudah mengira akan jadi begini berkata “ kamu enggak setuju di jodohkan
dengan anak tante meisza? Dia cantik lo sayang. Pasti kamu suka deh.”

“biar mama bilang dia cantik kek, dia manis kek, Rio enggak mau!.”
“ok kalau kamu enggak mau. Mama gak akan maksa.. tapiiii…….” Kata mamanya sambil
memandang Rio.
“tapi apa ma?.” Kata Rio heran
“Semua fasilitas kamu mulai dari mobil, kendaraan, hp, kartu kredit akan mama cabut dan besok
mama akan kesekolah untuk memindahkan kamu sekolah di Jerman temanin nenek kamu di
daerah pedesaan dan kamu gak mama ijinin pulang ke Indonesia sampai lulus SMA di Jerman
sana dengan nilai sempurna dan kamu harus masuk Freie Universität Berlin dengan nilai yang
sempurna juga.  Bagaimana?.” Kata mamanya puas sambil menyebutkan salah satu universitas di
jerman yang sangat susah di tembus.

Mendengar ancaman mamanya, membuat Rio berpikir seribu kali untuk menolak. Kemudian
sambil menghela napas Rio berkata
“ ok deh ma, cakka mau di jodohin. Tapi cakka dapat apa ma? Kan sama aja mama ngorbanin
Rio untuk hal aneh macam gini. Harus ada kompensasinya dong.” Kata Rio genit.

Mamanya kaget mendengar ucapan Rio kemudian sambil tertawa dia mengacak rambut Rio dan
berkata “ mama enggak akan maksa kamu lagi untuk pindah ke Jerman dan bujuk semua
keluarga di sana agar mereka menerima keputusan kamu dan kamu boleh memilih kuliah yang
kamu inginkan.”

“heumm.. kayaknya cukup adil ma. Ok Rio mau dijodohin  dengan cewek itu asal ada
syaratnya.” Kata Rio serius.

“apa syaratnya sayang?.”

“kalau misalnya hubungan perjodohan ini ambruk di tengah jalan, Rio mohon banget sama
mama agar tidak ikut campur dalam hubungan ini dan menerima semua keputusan kami.
Bagaimana?.”

“ok. Mama akan menuruti permintaan kamu. Sekarang kamu ganti baju dulu terus temanin
mama makan siang. Setelah itu kita jemput ayah kamu dan langsung ke rumah tante meisza.”
Kata mamanya sambil mendorong Rio masuk kamar.

“ok deh mama sayang.” Kata Rio sambil mengecup pipi mamanya kemudian masuk kamar untuk
berganti pakaian.

Setelah selesai berganti pakaian, Rio keluar dari kamarnya dengan memakai boxer warna hitam
dan baju kaos berwarna serupa juga. Dia turun dari tangga dan langsung menghampiri mamanya
untuk makan siang.

“ma…. Siapa sih nama anak tante meizsa itu? Memang benar dia cantik ma?.”

“sayangnya mama lupa nama anaknya. Yang mama ingat Cuma nama akhirannya yaitu
Zahrantiara. Cantik banget sayang. Wong tante meisza aja cantik begitu, masa anaknya
enggak?.”

“zahrantiara? Kok sama dengan nama panjangnya si cewek judes yah? Apa jangan-jangan……”
batin Rio

“ memangnya mama pernah liat dia jadi mama bilang cantik? Rio rada-rada lupa dengan wajah
tante meizsa ma, mama punya fotonya?.”

“fotonya? punya dong! Bentar mama ambilin.” Kata mamanya masuk kedalam kamar untuk
mengambil foto mereka berdua dan keluar lagi dari kamarnya sambil membawa foto di
tangannya dan duduk di samping putra.

“ini fotonya sayang. Tante meisza yang disamping mama ini.” Kata mamanya sambil menunjuk
foto yang dimaksud

“bentar… bentar…. Kok wajahnya mirip dengan si cewek judes tapi ngangenin itu? Jangan-
jangan gue di jodohin sama shilla lagi! Wahhh….. kesempatan bagus ini!.” Kata Rio puas dalam
hati.
Melihat anaknya senyam-senyum sambil memandang foto, membuat mamanya bingung. Tapi
sebelum sempat bertanya, tiba- tiba hp di dalam kantongnya berbunyi dan ketika melihat siapa
yang menelpon, dia tersenyum puas dan meninggalkan Rio yang masih melihat foto itu dan
mengangkatnya.

“ya za.. bagaimana? Sukses gak kamu bujuk anak kamu untuk di jodohin sama Rio?.” Kata
mama Rio di telpon

“Akhirnya sukses Jen. Walau harus ngancem dia dulu.” Kata suara di seberang sana tertawa.

“memangnya kamu ancam dia apa za jadi anak kamu nurut? Setau aku, dia kan sama kerasnya
sama kamu.”

“aku ancam semua les tambahan dia bakalan di stop mulai hari ini kecuali bimbingan belajar
sama kursus bahasa inggris. Dan dia harus ikut aku tinggal di singapura dan siap kalau suatu saat
nanti kami akan pindah Negara lagi. Aku kan tau dia paling luluh kalau jadwal lesnya di ganggu
gugat. Makanya dia nurut.  kalau Rio gimana jen?.”

“Sama saja sih dengan kamu. Dia ku ancam kalau enggak mau di jodohin, semua fasilitas yang
ku beri sama dia akan ku cabut dan dia harus pindah ke jerman untuk temanin neneknya di
pedesaan dan sekolah disana. Dan dia harus lulus sekolah dengan nilai sempurna dan masuk ke
universitas jerman dengan nilai sempurna juga. Dia kan paling anti kalau disuruh sekolah disana.
Akhirnya dia mau deh.”

“hahahahahaaa…. Tapi ada syaratnya jen dari shilla soal ini”

“apa syaratnya za?.”

“kalau nanti ada masalah di hubungan pertunangan ini, kita harus setuju dengan keputusan
mereka dan tidak akan memaksa untuk dijodohin lagi. Kamu enggak apa-apa kan jen?.” Kata
mama shilla cemas.

“Enggak apa-apa kok. Sebenarnya Rio juga ngomong kayak gitu ke aku sebagai syarat dia mau
di jodohin. Toh yang menjalani hubungan ini kan mereka jen, bukan kita. Kita mah cuma sebagai
perantara aja. Siapa tau jodoh beneran. Oh iya, bagaimana dengan kabar kamu dan suamimu si
Boy? Baik-baik saja kan?.”

“iya, semoga saja apa yang kita lakukan ini akhirnya membawa hasil yang bagus, walau harus
dipaksa dulu. Oh mas Boy baik aja kok. Kalau kalian berdua gimana? Baik aja kan?.”

“iya, aku dan zeth baik-baik aja kok. Nanti entar malam atau lusa akan kerumah kamu untuk
bahas masalah ini dan mempertemukan mereka berdua. Kalau jadi nanti aku telpon deh.
Gimana?.”

“ok deh Jen, eh sudah dulu ya.. nanti si shilla marah lagi kalau aku ngilang. Soalnya kami lagi
terpisah di mall.  Sampai jumpa lusa Jen.”
“Sampai jumpa juga za. Take care yah.” Kata mama Rio sambil menutup telpon dan tersenyum.

“Dari siapa ma? Dari ayah ya? Mama kayak senang gitu.” Kata Rio melihat mamanya masuk ke
ruang makan sambil tersenyum.

“Bukan kok. Ini dari tante meizsa. Dia bilang jadi gak kita ke rumah dia hari ini. Mama bilang
aja kalau enggak hari ini yah besok saja. Soalnya kan papah kamu pulang malam ini.”

“Kalau begitu, mending besok saja ma kita ke tempat tante meizsa. Kan kasian ayah capek-capek
dari Bandara langsung ke rumah tante meizsa.”

“iya juga sih. Ya sudah besok kita ke rumah tante meisza. Mama yakin. Kamu pasti akan setuju
dengan perjodohan ini.”

“terserah mama saja deh maunya gimana. Rio ke kamar dulu ya.” Kata Rio sambil mendorong
kursi makan ke dalam dan berlari naik tangga menuju kamarnya.

Melihat tingkah anaknya, mamanya tersenyum dan mengambil kunci mobil. Kemudian dia naik
ke lantai atas dan mengetok kamar Rio sambil berkata
“Yo, kamu ikut mama enggak ke mall? Masa mama baru datang capek-capek kamu ngumpet di
kamar?.”

Rio keluar dari kamarnya dan berkata


“ aduh ma…. Kalau mama capek ya istirahat. Jangan ke mall.Ke mall? Boleh juga tuh. Sumpek
di rumah ma.”

Mamanya tersenyum mendengar ucapan cakka dan berkata lagi “ yasudah kalau kamu mau ikut
lekas ganti baju! Masa kamu makai baju ini ke mall? Jangan malu-maluin mama dong.”

“ok deh ma. Ich warte ein paar Minuten. Mom und ich werde kommen. Wie? (tunggu aku
beberapa menit.  Dan aku akan mendatangi mama keluar. Bagaimana?)." kata Rio menggunakan
bahasa jerman.

”ok lieben. nicht für lange.(ok sayang. Jangan lama-lama).“ Balas mama Rio sambil keluar dari
kamar anaknya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Rio keluar dengan memakai baju kaos warna biru
muda yang terlihat pas di tubuhnya, rambut mohawk, dan celana jins dengan warna senada dan
memakai sepatu kets, dia menghampiri mamanya yang cuma memakai celana jins dan baju kaos
berwarna merah bata dan rambut cokelat tergerai yang membuat dia sekilas seperti anak
kuliahan. “sudah siap Yo?." Tanya mamanya melihat penampilan anaknya.

“siap dong ma. Ayo berangkat." kata Rio sambil memutar kunci mobil dan berjalan menuju
mobilnya.

************
Sepanjang perjalanan, Rio cerita dengan mamanya soal sekolah dia dan bertanya bagaimana
keadaan mamanya selama di Jerman. Kemudian setelah memasuki sebuah mall dan memarkir
mobilnya di sana. Dia berkata kepada mamanya “ma, Rio di toko buku aja yah nunggu mama.
Gimana?.“

“ok deh sayang. Nanti kalau mama sudah selesai belanja, mama akan telpon kamu dan kita
langsung jemput ayah di bandara.“
Rio  mengancungkan jempolnya tanda dia setuju dan berjalan meninggalkan mamanya yang
sudah memasuki butik pertamanya menuju toko buku.
Setelah memasuki di salah stau toko buku, Rio melihat shilla sedang duduk membaca buku
dengan memakai jumpsuit selutut berwarna biru malam terlihat bagus di kulitnya yang putih,
sepatu flat warna abu-abu, dan rambut tergerai panjang yang dihiasi oleh sebuah bando
menghiasi kepalanya yang membuat beberapa cowok melihat ke arah gadis itu. ‘‘ini cewek,
enggak di sekolah, enggak di mall. Tetap aja jadi pusat perhatian orang. Gue kerjain ah.“ Batin
Rio jahil.

Rio  mengambil sebuah buku dan diam-diam duduk di samping gadis itu sambil menatap tajam
kepada cowok-cowok yang melihat ke arah shilla. Kemudian dia meletakkan tangannya di bahu
shilla yang mebuat gadis itu refleks memukul badannya dengan buku yang dia baca sambil
berkata..

 “eh jangan kurang aj.............. kok ketemu lagi sih?! Ya Allah, dosa apa gue jadi ketemu cowok
enggak jelas kayak elo. Sial bener hidup gue.“ Rutuk shilla jengkel.

“gue juga bingung kenapa bisa ketemu elo disini, apa jangan-jangan kita jodoh jadi ketemu
disini? Buktinya aja warna baju gue sama dengan warna baju elo. Wah....." kata Rio puas.

“bener-bener bentar lagi gue bakal sial dekat dengan elo!.“ Kata shilla berdiri dari tempat
duduknya dan pergi meninggalkan cakka yang tersenyum melihat tingkahnya.

“lo itu menarik shill.. Makanya gue suka bikin elo marah. Di saat cewek lain mengejar-ngejar
gue, elo malah sibuk kibarin bendera perang sama gue. Pokoknya gue gak mau lo dekat sama
cowok lain!.“ Tekad Rio dalam hati.

Melihat Shilla berjalan meninggalkannya, tiba-tiba...........

STOOOOP!!!!!!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai