Anda di halaman 1dari 7

“SEKOLAH IMPIAN JIHAN”

By:Sutriyani s. Sadek
Pagi yang begitu cerah, di sebuah desa kecil yang sangat jauh dari pusat
kota.seorang anak perempuan yang duduk di depan pintu rumahnya sambil
merenungi sekolah impiannya yang masih menjadi pertanyaan apakah ia bisa
mewujudkannya atau tidak.Namanya jihan,ia anak ke 2 dari 4 bersaudara,adik
terakhir jihan masih berumur 2 tahun lebih,ia hidup dari keluarga yang sederhana
namun mempunyai impian yang sangat tinggi. Jihan sekarang berusia 14 tahun dan
akan beranjak pada usia 15 tahun,jihan duduk di bangku kelas 3 SMP yang sebentar
lagi akan lulus dan akan duduk di bangku SMA.
“sebentar lagi kamu sudah mau lulus kan nak”ucap mama jihan
“iya mah”jawab jihan
“kira-kira kamu mau sekolah dimana??..kalau bisa tidak usah jauh-jauh biar tetap
tinggal sama mama&papa”kata mama
“iyah tidak usah jauh-jauh”ucap papa jihan
“iyah mah,pah!!jawab jihan
“padahal aku sudah punya sekolah impian tapi aku takut mau bicara sama
mama&papa”ucap jihan dalam hati
Jihan sangat kepikiran,akankah dia bisa mewujudkan mimpinya untuk bersekolah
di”SMK KEHUTANAN MAKASSAR”??
saat sedang mengobrol dengan mama dan papanya,kakek pun datang dengan
membawa sebuah formulir pendaftaran dari” SMK KEHUTANAN NEGERI
MAKASSAR”betapa Bahagianya jihan Ketika melihat formulir tersebut!!
“jihan,kamu kan sebentar lagi mau lulus smp kamu coba saja daftar disini”ucap
kakek
“iya kek aku mau,tapi nanti tanya mama sama papa dulu”kata jihan
Jihan merasa sangat Bahagia ketik melihat formulir tersebut,ia terus menatap
formulir itu sambil berkata dalam hati”yaallah semoga aku bisa masuk di sekolah
ini,dan semoga mama&papa bisa menyetujuinya”.
Tapi mama dan papa jihan tidak mau putrinya sekolah jauh dari mereka,karena
mereka tidak ingin salah satu anaknya meninggalkan mereka,
“mama sama papa tidak mau kamu sekolah jauh-jauh nak,apalagi tanpa mama dan
papa”ucap mama
“siapa yang bakalan jaga kamu disana kalau kamu sendiri”kata papa jihan
“mah,pah,jihan sekarang sudah 15 tahun dan jihan pasti bisa menjaga diri
jihan,apalagi disana juga sekolah asrama pasti tidak ada pergaulan yang bebas di
sana”kata jihan berusaha meyakinkan mama dan papanya
Jihan tidak pernah menyerah,ia terus membujuk dan meyakinkan mama&papanya
kalau ia bisa menjaga dirinya Ketika sudah disana nanti hingga akhirnya mereka
pun menyetujuinya
“yasudah mama&papa setuju,kalau begitu kamu boleh mengurus berkas-berkasmu
dari sekarang”ucap mama&papa jihan..
“asiiikkkk, makasih mah,pah”ucap jihan
jihan tidak sendiri,ia Bersama dini,mereka berdua adalah sahabat dari kecil dan
memutuskan untuk tetap bersekolah di tempat yang sama.jihan dan dini sama-
sama mengurus berkas untuk pendaftaran tersebut.Hari demi hari berganti dan
jihan pun telah lulus dari sekolah smpnya dan tidak lama lagi hasil tes akhir akan di
umumkan.
“yaallah apapun hasilnya aku terima”ucap jihan
“tidak usah kepikiran jihan,kita cukup berdo’a saja semoga kita bisa lolos”kata
dini
“aamiin yaallah”ucap jihan
hari mulai sore sedangkan belum ada hasil apa-apa,jihan tetap menunggu hingga
akhirnya muncullah link tersebut di hp jihan dan link itu adalah pengumuman hasil
akhir dari tes,ia pun membuka link dan mencari Namanya di dalam link itu,jihan
melihat Namanya ternyata jihan lolos di tes tersebut,tapi di satu sisi dini tidak
lolos,antara Bahagia atau sedih yang tercampur di pikiran jihan.
“mah,aku lolos”ucap jihan
“alhamdulillah yaallah,telepon papamu kasi tahu kalau kamu sudah melihat hasil
akhir tesmu”kata mama jihan
“hallo,assalamualaiqum pah hasil tes akhir sudah keluar dan aku lolos”ucap jihan
sambal menelpon dengan papanya
“alhamdulillah,selamat anakku”ucap papa dengan penuh Bahagia..
Jihan lalu menutup telepon dengan ayahnya.ia segera menuju ke rumah kakek dan
nenek untuk memberitahu berita tersebut..
Tok..tokk..tok..suara ketukan pintu
“assalamualaiqum kakek,nenek”ucap jihan
“waalaiqumsalam jihan,masuklah cucuku”jawab kakek dan nenek
Jihan lalu masuk dan langsung menduduki salah satu kursi yang ada di ruang tamu,
“kakek,nenek,aku lolos tes”ucap jihan
“alhamdulillah yaallah”ucap kakek dan nenek jihan dengan penuh gembira
“tapi dini tidak lolos kek”kata jihan
“kasihannn,mungkin belum rezeki nak”jawab kakek
“kapan kamu akan melakukan pendaftaran ulang??pertanyaan sang kakek
“tanggal 22 juli kek”jawab jihan
Setelah berbincang dengan kakek dan nenek,jihan lalu Kembali ke rumahnya untuk
mandi…setelah mandi jihan izin ke mamanya untuk pergi ke rumah dini
“mah,aku mau ke rumah dini kasihan dia sekarang mungkin sedang sedih karena
tidak lolos”kata jihan
“yasudah nak,jangan pulang sampai larut malam yah”ucap mama jihan
“iyah mah,jihan sama kakak saja”kata jihan
Jihan pun langsung beranjak keluar dari rumah untuk pergi ke rumah dini yang
cukup jauh jaraknya dari rumah jihan..sambil berjalan jihan pun bertanya kepada
sang kakak
“kalau aku sudah pergi ke makassar kakak rindu tidak dengan aku?”tanya jihan
kepada kakaknya
“tidak,biasa saja..” jawab tina,padahal di dalam hati tina sangat sedih jika nanti
ia harus melepaskan adik perempuan satu-satunya
Tidak lama sampailah di rumah dini,Ketika jihan dan tina ingin beranjak masuk ke
rumah dini mereka mendengar suara tangisan dini yang begitu besar
“jihan,kuatkan hatimu kamu tidak boleh menangis di depan dini,kasi semangat
dia”kata kakak jihan
“iyah kak,aku nggak nangis kok”ucap jihan
Jihan dan sang kakak pun mulai melangkah ke pintu depan rumah dini..
”assalamualaiqum”ucap jihan dan sang kakak
“waalaiqumsalam”jawab orang yang ada di dalam rumah
“eehh jihan silahkan masuk nak”ucap mama dini
“dimana dini tante?”tanya jihan
“ada di kamar nak”jawab mama dini
Jihan lalu menuju ke kamar dini,ia melihat sahabat kecilnya itu sedang
menangis,jihan tidak kuat melihat dini yang sedang menangis,jihan pun
meneteskan air matanya dan langsung memeluk dini sang sahabat
“diiinn..kamu nggak boleh kaya gini”kata jihan
“selamat yah jihan kamu lolos”kata dini
“kamu jangan sedih diinn,ayoo semangat kamu coba lagi tahun depan,inikan
impian kita jadi jangan menyerah”kata jihan agar dini Kembali semangat
“iyahh jihann..insyaaallah aku bakalan coba tahun depan”ucap dini
“naahhh..gitu dong,aku bakalan tunggu kamu di sana diinn”kata jihan
Satu jam di rumah dini,jihan pun mengajak kakaknya untuk pulang karena takutnya
mamanya cemas dengan mereka..
“diinn..aku pulang dulu yahh,kamu yang semangat nggak usah nangis”kata jihan
“iyahhh jihan..daahhh”ucap dini
Tidak lama kemudian jihan dan tina tiba di rumah
“assalamualaiqum”ucap jihan dan kakak
“waalaiqumsalam”ucap mama dan papa jihan
“eehh papa sudah datang”kata jihan
“bagaimana keadaannya dini sekarang?”tanya mama
“alhamdulillah sudah membaik mah,katanya dia mau tes tahun depan lagi
mah”jawab jihan
Malam itu pukul 23.00 jihan belum tidur,ia terus memikirkan tentang sekolah dan
orang-orang yang akan dia tinggalkan disini,ia terus saja kepikiran sampai air
matanya pun menetes di bantalnya..
“yaallah jika ini jalan terbaik,maka kuatkanlah aku agar bisa mewujudkan
mimpiku”ucap dini dalam hati
Hari sudah pagi dan papa jihan sebentar lagi akan berangkat ke kota untuk
kerja.seorang laki-laki yang sangat kuat dan tidak pernah mengeluh dalam
menafkahi keempat anaknya
“papa berangkat dulu yah”ucap papa
“iyah pah,hati-hati”jawab mama jihan

Hari demi hari berganti,20 juni 2021 jihan dan mamanya berangkat ke kota
persiapan untuk berangkat ke makassar,karena covid19 yang masih beredar
dimana-mana jihan dan mamanya harus melakukan swab pcr yang memerlukan
biaya cukup banyak,tapi mereka harus tetap melakukannya untuk memenuhi
persyaratan pada saat mau naik pesawat.mereka pun harus menunggu tiga hari
untuk bisa mendapatkan hasil swab tersebut.
Tiga hari berlalu dan hasil dari swabnya sudah keluar,jihan dan mamanya sangat
penasaran dengan hasil swab tersebut,jihan dan mama lalu membuka hasil
tersebut dan ternyata di kertas tersebut tertulis”positif atau terdeteksi covid19”
sungguh betapa kecewanya jihan Ketika melihat hasil swab tersebut,padahal
papanya telah membelikan dua tiket untuk ia dan mamanya tapi takdir berkata
lain.Tiket yang harganya sudah mencapai 1 juta lebih pada akhirnya pun hangus
sia-sia,tidak tahu lagi sudah berapa uang yang di keluarkan mama dan papa jihan
demi mewujudkan mimpi anaknya
“yaallah cobaan apa ini”ucap jihan sambil mengusap air matanya
“sudah nak tidak usah terlalu di pikirkan yang penting kita sudah berusaha”kata
mama jihan sambil memeluk jihan
“tapi mah,jihan sudah banyak merepotkan mama dan papa,betapa banyak uang
yang mama dan papa keluarkan demi jihan”kata jihan sambil menangis
“nakk,kamu tidak usah pikirkan itu,memang kewajiban orang tua untuk
mewujudkan mimpi anak-anaknya,mama dan papa tidak apa-apa nak,masalah itu
kamu tidak usah pikirkan,yang terpenting sekarang kamu fokus dengan sekolahmu
“kata mama sambil menasehati jihan
Jihan hampir saja menyerah dengan keadaan itu tapi ia ingat,papanya rela pulang
larut malam demi keempat anaknya,Mamanya rela meninggalkan adiknya yang
masih kecil demi jihan yang tidak lama akan berangkat ke makassar
berkat semangat dari mama,papa dan keluarga, jihan ingin mencoba sekali lagi.
“aku tidak boleh menyerah demi mama papa dan demi mimpiku”ucap jihan dalam
hati.
Hari-hari berganti dan jihan Kembali melakukan swab pcr,hasilnya pun
tertulis”negative”tapi kali ini jihan melakukannya sendiri tanpa mama ataupun
papanya,disitulah yang menjadi patah hati terberat jihan karena akan berangkat
tanpa dampingan dari kedua orangtuanya,antara mimpi atau orangtua.

Sabtu,31 Juli 2021 tepat pukul 11.00 hari dimana jihan aka berangkat ke makassar
seorang diri tanpa dampingan dari kedua orangtua dan di hari itu juga tepat
dimana hari ulang tahun papanya,sungguh hari yang penuh dengan
kesedihan,tangis mama dan papa jihan pun pecah Ketika melihat putrinya yang
akan berangkat dengan pesawat untuk pertama kalinya tanpa dampingan dari
mereka
“jihann,kamu baik-baik disana yah”ucap sang kakak
“iyah kak,jaga mama,papa dan juga adik-adik disini”kata jihan
Sang kakak yang awalnya bilang kalau ia tidak akan rindu dengan adiknya itu
ternyata juga meneteskan air mata Ketika melihat adik perempuan satu-satunya
akan pergi jauh darinya
“mah,pah,doakan jihan agar sampai di tujuan dengan selamat”ucap jihan sambil
mengusap air matanya
“iya nak,doa mama dan papa selalu menyertaimu,belajar dengan baik nak”ucap
mama jihan
“pah,tepat di hari ulangtahun mu kamu akan melepaskan putrimu,yaallah ini
seperti mimpi,aku akan berangkat tanpa dampingan dari mama dan papa”ucap
jihan kepada papanya
“semangat nak jangan memangis lagi,jika ingin mewujudkan impianmu kuatkan
hatimu nak,kamu pasti bisa sayang”kata papa jihan sambil memeluk putrinya yg
kini akan pergi meninggalkannya
Ssssttttt…..Pesawat pun lepas landas….
Hari ini seperti mimpi bagi jihan bahwa ia akan pergi meninggalkan orang-orang
tersayang demi impiannya.2 jam berlalu dan kini jihan telah tiba di makassar,jihan
di jemput oleh bibinya yang Bernama tari,bibinya pun langsung membawa jihan ke
sekolah tersebut..
“yaallah inikah smk kehutanan makassar,aku seperti sedang bermimpi kalau aku
ada disini sekarang”ucap jihan dalam hati
“yasudah bibi pulang,jaga dirimu baik-baik yah”ucap sang bibi
“iyah bi,terimakasih”ucap jihan
Jihan diantar oleh wali asramanya menuju asrama siswi,disana semuanya
baru,dimulai dari lingkungan hingga orang-orang yang baru,jihan harus segera
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan dan orang-orang baru yang ada di
sana,mungkin berat tapi ini adalah awal jihan menjalani hidup baru di sekolah
barunya yang begitu istimewa.
Jihan menjalani hidup di asrama selama 3 bulan tanpa hp,hari-hari jihan begitu
sepi tanpa orang-orang terdekat di sampingnya,ia sangat merindukan kedua
orangtua nya…

Tiga bulan berlalu


jihan sekarang resmi menjadi siswa SMK KEHUTANAN NEGERI MAKASSAR dan kini
mereka telah memakai baju dinas dan sudah diperbolehkan menggunakan hp
walaupun hanya sekali dalam 1 minggu,jihan pun langsung melakukan video call
dengan mama dan papanya.
“assalamualaiqum mah,pah”ucap jihan
“waalaiqumsalam,masyaallah anak mama dan papa sangat cantik denga baju
dinasnya”kata mama dan papa jihan
“bagaimana kabar kalian disana?”tanya jihan
“alhamdulillah kami disini sehat-sehat nak”jawab mama dan papa jihan
“mah,pah jihan rindu,alhamdulillah hari ini jihan sudah bisa mendengar suara
mama&papa dan juga bisa melihat wajah mama dan papa”kata jihan
“sudah nak jangan sedih yang penting sekarang kau sudah mewujudkan mimpimu
menjadi siswa SMK KEHUTANAN MAKASSAR mama dan papa sangat bangga sama
kamu nak”ucap papa jihan sambil menyemangati jihan
“iyah mah,pah..jihan tutup dulu teleponnya yah”kata jihan
Jihan lalu menutup telepon dengan mama dan papanya,Jihan sekarang tidak
merasa sedih lagi dan terus menjalani kehidupannya di asrama. impian seorang
anak itu tercapai, ia sekarang telah menjadi siswa SMK KEHUTANAN NEGERI
MAKASSAR dimana sekolah tersebut adalah sekolah yang ia impi-impikan.
“Sekolah ada kewajiban setiap anak,tetapi tiap anak juga berhak mempunyai
keinginan untuk bersekolah di sekolah impiannya,dari cerita jihan tersebut dapat
kita petik bahwa mewujudkan mimpi untuk bersekolah di sekolah impian bukanlah
hal yang mudah tapi Ketika kita mempunyai niat dan usaha impian itu pasti akan di
capai”!!!!

Anda mungkin juga menyukai