Anda di halaman 1dari 8

"Ra beliin cabe gih di warungnya mbok asih"ucap mamaku dari arah dapur

"ih mama ganggu orang lagi enak nonton tv juga"ucapku kesal sambil mematikan tv dan menyusul
mama ke dapur "uangnya mana jangan lupa di lebihin" ucapku sambil menyodorkan tangan.

"dasar bocah nih uangnya" mama menyodorkan uang lembaran 50 ribuan

"aku pergi ma jangan kangen" ucapku sambil berlalu pergi dari dapur

"naik sepedanya hati-hati jangan sampe nyungsep" teriak mama yang bisa terdengar sampai teras
sungguh dahsyat sekali teriakan mama

"iya mah" teriaku tak kalah keras

Aku pun segera mengambil sepeda dan bersiap pergi ke warung mbok asih yang ada di depan komplek.

Setelah selesai membeli yang diperlukan sang ibunda aku bergegas pulang Mataku menatap mobil
pengangkut barang yang ada didepan rumahku lebih tepatnya rumah tante gina "tante gina pindah apa
lagi stok barang baru ya" pikirku aku melihat laki laki memunggungiku dan saat dia berbalik

"Subhanalllah gantengnya "mataku sampai tak berkdip menatap laki laki yang kini sedang menatapku
sampai tak sadar sepeda yang kunaiki oleng dan menabrak semak semak dan terjadilah adegan nyunsep
yang biasa dialami kinara.

"Mama" rengeku entah pada siapa dan laki laki yang menatapku menghampiriku lalu mengulurkan
tanganya berniat membantuku berdiri aku yang masih blankpun hanya menatapnya tanpa berkedip
dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Ya ampun ra" teriak mama yang menghampiriku dan lelaki itu akupun bergegas menjabat uluran
tangan lelaki itu sebelum mama benar benar berada tepat di depan kita berdua, lumayankan rejeki
nomplok dipegang kaka ganss.

"ra kamu tuh punya koneksi apa sih sama tanah ngga ada bosenya nyungsep" mama yang sudah berdiri
didepanku menatapku dengan khawatir.

"Ih mama tanahnya aja yang suka sama ara katanya ngga bisa jauh sama ara yang cans ini" ucapku
bergurau dan mama memutar bola matanya malas dan mama yang baru sadar akan sesosok manusia
langsung hebohh

"Ehhh ada anak ganteng "ucap mama heboh dan hanya dibalas senyuman ramah lelaki itu

"Mah calon jodoh yang dikirim Allah buat ara udah ada didepan mata mah" bisiku pada mama yang
kuyakini masih bisa didengar oleh lelaki yang sedang berdiri didepanku sambil menatapku dengan
senyuman

"Ih ngaco sama ngaca gihh" mama ini emang jagonya mematahkan semangat anaknya.
"Maafin anak tante ya de soalnya kebanyakan makan micin tante emang suka nambahin micin" mamaku
tertawa "Oh ya nama kamu siapa? Tinggal dimana" tanya mamaku bertubi tubi

"Nama saya aldebaran tante tinggal di situ" tunjuknya pada rumah tante gina

"Oh rumanya gina kamu siapanya gina" akupun hany menyimak pertanyaan mamah tanpa berniat
mencela toh mencela pun percuma.

"Saya ponakanya tante gina tan..."ucapanya terhenti

"Panggil aja tante lisa, bukan lisa blackpink loh ya walaupun kecantikanya sama rata" mamaku tertawa
lagi aku merasa sedikit malu dan terpaksa tertawa.

"Ha ha ha ha ha ngga lucu mah" ucapku dan ka bara hanya menatap interaksi kami berdua merasa
ditatap akupun segera mengalihkan pandanganku pada ka bara

"Kalo nama aku kinara ka panggil aja ara"ucapku mengukurkan tangan dan dibalas oleh ka bara

"Aldebaran" ucapnya tersenyum

"Aku manggil kaka apa ya enaknya" tanyaku basa basi sekalian modus

"Terserah ara aja" ka bara menatapku sambil tersenyum bikin diabetes nih lama lama

"Sayang aja gimana" ka bara hanya terkekeh mendengar ucapanku

"Itu tanganya dilepas ra jangan modus kamu" ucap mamaku ternyata dari tadi tangan kita masih
bersentuhan daa refleks aku dan ka bara melepas jabat tangan kita tadi

" ih mama sirik aja sih" kita berdua langsung melepaskan genggaman tangan

"Udah ya nak bara kita pergi dulu semoga betah disini ya" ucap mama sambil menepuk nepuk punggung
ka bara

"Tapi awas ya nak disini ada manusia sejenis alien hati-hati" ucap mama memperringati ka bara

"Oh ya tan siapa orangnya"bara yang percayapun penasaran siapa

Dan mama hanya membalas ucapan ka bara dengan menatapku seolah berkata kalau aku orangnya, aku
yang baru sadarpun

"Mama"rengeku dan mama hanya berlalu sambil tertawa kencang dan aku hanya menghentak hentakan
kaki tersadar masih ada yang menatapku akupun beralih menatap ka bara dan tersenyum lebar

"Aku panggil kaka ka Al aja ya biar beda" ucapku penuh antusias dan ka Al hanya mengangguk "oh ya ka
Al semoga betah disini dan jangan trauma ya kalau aku sering ganggu ka Al habis ka Al ganteng sih" ka Al
hanya tertawa dan setelahnya tersenyum sambil mengelus rambutku "iya" katanya
Akupun yang hendak memeluk ka Al pun berhenti karena ucapan mamah

"Ara masuk jangan ganggu bara" teriak mama akupun hanya menggerutu

"Ya udah ya ka peluknya dipending nanti bye ka Al "akupun melambaikan tangan dan tersenyum kepada
ka Al

Itu awal pertemuanku dengan Aldebaran ka Alnya saat itu aku masih kelas 2 smp dan ka Al kelas 1 sma
terpaut usia 2 tahun membuatku hanya dianggap adik kecilnya

*******

"Yahh mamah ara mau ikut ke bandung aja" rengeku pada mamah

"ngga bisa loh ra kamu besok udah mulai Mos" ucap mamah yang masih sibuk dengan barang bawaanya

"Ya udah ara ngga usah ikut mos aja" ucapku setengah merengek

"Ngga boleh masa mos tuh masa yang harus kamu nikmati" ucap mamah beralih menatapku "lagian
mamah hanya 2 minggu di bandung" ucap mamah menghampirku dan akupun hanya menunduk,
mamah pergi ke bandung karena kesehatan kakek yang menurun dan harus dirawat intensif

"Ya udah deh ara ngalah" ucapku pasrah ngga baik jugakan menentang orang tua lagian ini juga buat
kebaikan kakek

"Tapi aku sama siapa nanti, papah juga masih di singapore" tanyaku pada mamah

"Nanti mamah titipin kamu sama tante gina" akupun berusaha menyembunyikan senyum bahagiaku

"Kenapa ngga mau ya udah nanti mamah suruh bibi jagain kamu" ucap mama yang sudah selesai
mengemas barang barangnya

"Ih mamah mauuuuu banget sama tante gina aja" ucapku bersemangat

"Mau sama tante gina atau sama" mamahku menggantung ucapanya sengaja menggodaku "sama ka
Alnya ara yang ganteng"mamaku tertawa dan terus menggodaku

"Ka Al lah" jawabku semangat. Mamahku hanya terkekeh pelan melihat kelakuanku

*"*"*"*
"Gin titip ara ya" ucap lisa mamah kinara

" ya lis santai aja kaya sama siapa aja" ucap tante gina

"Kalau gitu aku pergi dulu ya" pamit mamah kinara kepada tante gina kemudian menatap kinara yang
menunduk lesu

"Mamah pergi ya ra jangan macem macen jangan ganggu ka Al terus entar dia risih trus ngga mau lagi
sama kamu" ucap mamah lisa kepada kinara sambil memeluknya

"Ih mamah" mamah melepas pelukanku dan beranjak pergi dan masuk ke mobilnya. Tante gina
menepuk pelan bahuku "ayo masuk" ajaknya kepadaku dan akupun hany mengangguk

Setelah sampai di ruang tamu. Melihat ada yang kurang akupun menatap tante gina " ka Al mana tan"
tanyaku

"Ka Al masih disekolah sibuk buat persiapan Mos atau apalah" tante gina mengajaku menaiki tangga dan
akupun hanya mengikuti tante gina.

Ka Alnya sibuk dengan kegitan osinya akupun melihat jam tangan yang melingkar ditanganku jam 8
setelah itu aku hanya menghela napas panjang. Karena keasikan melamun akupun sampai didepan
kamar yang akan aku tempati

"Udah sampai dikamar quenn ara nih "ucap tante gina dan akupun hanya tersenyum "kalau gitu tante
mau kekamar ya mau make skincare" dan akupun hanya mengangguk.

Aku menatap pintu bercat putih yang adah tulisan "Quen" dari ukiran kayu aku hanya terkekeh
mengingat kejadian dari peristiwa ini dan melihat kamar disebelah yang terdapat tulisan dari ukiran kayu
dengan huruf "King". Tante gina sengaja buat kamar kusus ara katanya biar bisa nginep disini karena ara
itu hoby bolak balik ganggu ka Alnya King nya ara.

Akupun memutuskan untuk masuk dan merebahkan diriku diatas ranjang dan melihat seisi kamar yang
terlihat feminim dan anggun kinara membuka handphonenya dan melihat pesan yang masuk dan
memutuskan untuk membalas pesan dari dilla

Dilla

ra jangan lupa besok bawa pitanya dilebihin

Iya

Sip

My future

Ka Al nanti pulang bawa seblak yang didepan Sd ya


Sambil menunggu balasan dari ka Al nya ara memutuskan mengecek perlengkapan buat besok dan bunyi
notifikasi terdengar akupun melihat dan mendengus tak suka

Ngga ini udah malem lain kali aja

Yah ka Al

Udah malem ara nanti kamu sakit perut

Ya udah

Readd

Akupun menelusupkan wajah di atas bantal dan memutuskan untuk tidur ka Alnya tidak bisa diharapkan
emang.

Merasa ada usapan dipipiku akupun memutuskan untuk membuka mata dan melihat siapa pelakunya
dan sekitika mata yang tadinya enggan untuk membuka pun seketika terbuka lebar dengan bibir yang
yang tersenyum

"Ka Al" ucapku serak karena masih belum sadar sepenuhnya

"Ngantuk ya ya udah tidur lagi aja" ucapnya dengan mengelus rambutku dan akupun langsung beranjak
duduk dengan semangat

"Ngga" ucapku penuh semangat dan ka Al hanya terkekeh

"Baru pulang ka" akupun melirik jam 9.30 dan ka Al hanya mengangguk.

"Cape ya ka" ucapku sambil mengusap pipi ka Al dan ka Al hanya mengangguk "mau pelukk" rengeku
pada ka Al

"Ka Al belum bersih bersih loh ra ini masih pake seragam ntar bau" ucapnya dan akupun melihat ka Al
dan benar ka Al masih memakai seragam yang sedikit acak acakan yang tidak mengurangi kadar
ketampananya dan akupun tanpa aba aba memeluk ka Alnya.

"Mau peluk aja nih ngga kasian sama seblaknya dianggurin tuh" ucap ka Al sambil mengusap rambutku

"Seblak"akupun terkesiap dan mencari dimana seblak berada dan mataku menatap plastik dimeja dan
segera berlari dan bersiap untuk makan.

"Yahh ka Al dianggurin" ucap ka Al dramtis dan langsung duduk disampingku

"Cuma satu kaka ngga makan"tanyaku sambil membuka bungkus seblak dan mataku berbinar.

"Ngga kaka udah makan tadi"


"Sini ara suapin" aku menyedokan seblak "aaa buka mulutnya pesawat mau lewat" dan ka Al membuka
mulutnya dan memakanya dan alhasil kita makan berdua.

Ketukan pintu terus menerus terdengar di telinga kinara " iya sebentar" ucap kinara membuka pintu

"Morning quenn cepat mandi nanti telat ikut mos" tante gina dengan cengiranya dan hanya di balas
anggukan dari kinara.

Akhirnya kinara memutuskan untuk mandi dan bersiap "ra tante masuk ya" tante gina menghampiri
kinara yang sedang merapikan rambut dan mengambil alih sisir ditangan kinara "biar tante aja ya" kinara
hanya mengangguk

"Tante tuh pengen banget punya anak ra tapi ternyata tuhan tidak percaya sama tante" kinarapun
melihat raut kekecewaan dari wajah tante gina " tapi tuhan masih baik ra dia mengirimkan bara dan juga
kamu jadi tante ngga merasa kesepian" ara yang melihat tante gina tersenyum pun ikut tersenyum.

"Selesai" tante gina menatap ara dan ara melihat hasil rambut yng ditata tante gina sangat bagus "bagus
banget tante hebat" ucap kinara sambil menujukan kedua ibu jarinya

"Ya dong tante, biar kamu nanti banyak dilirik kaka cogan lumayan kan buat pengganti bara habis bara
ngga pekaan sih" ara dan tante gina terkekeh bersama

"Sarapan habis itu berangkat kata bara kamu diantar sama pa din jangan naik angkutan umum" tante
kinara menuntun aramenuju meja makan

"Ka Al udah berangkat"tanya kinara dan dibalas anggukan oleh tante gina

Setelah selesai sarapan kinara bergegas memakai sepatu dan mengambil tas dan menghampiri tante
gina "ara berangkat ya tan" kinara mencium tangan dan pipi tante gina dan perasaan hangat
menyelimuti tante gina.

Tante gina tersenyum "iya hati hati ya semoga dapet cogan" dan kinara hanya membentuk ok dan
terkekeh.

"-'-=:/?!?:!?7$*-%%%-(";"/(!))#*

Kinara akhirnya sampai di SMA Garuda dan berjalan menuju Aula yang sudah disediakan untuk anggota
Mos
"Ara" teriak gea yang tengah duduk di barisan tengah memanggil kinara, kinara yang sadar dipanggil
temannya itupun segera menghampiri gea temannya

"Ihh lo ko cantik sih"guma gea sambil memegang rambut hasil ciptaan tante gina

"Kan emang gw cantik kali lo aja yang baru sadar" ucap kinara dengan mengibaskan rambutnya

"Idihhh iuuuuee" balas gea dan disusul tawa keduanya gurauan terhenti saat ketua osis maju kedepan
menunjukan akan segera dimulainya acara

"Ge masa depan gw tuh emang meresahkan ya" ucap kinara dengan mata berbinar

"Siapa? ka bara, ya elah adek kaka zone aja bangga" ucap gea yang dibalas tabokan maut kinara

"Lo bisa ngga sih bikin gw seneng gitu" kinara cemberut dan terus memperhatikan al yang sedang
berbicara di depan

"Ok jadi karena hari ini hari pertama jadi kita mulai dari perkenalan diri" ucap aldebaran

"Karena keterbatasan waktu jadi yang perkenalan didepan di acak, disini sudah disiapkan kertas yang
akan dibagikan ke kalian" tunjuk aldebaran pada box kaca besar yang berisi kertas

"Nanti ada sekitar 20 kertas yang bertiliskan "come" nanti kalian yang dapat tulisan tersebut harus maju
dan memperkenalkan diri" jelas aldebaran

"Kita mulai dari osis dulu" ucap aldebaran

Dan satu persatu anggota osis memperkenalkan diri didepan, setelah itu salah satu anggota osis
membagi acak kertas tersebut

"Gw ngga berharap maju ge" ucap kinara saat memegang kertas yang dikasih oleh Osis

"Lah gw pengen, siapa tau ada yang kesemsem ama gw kan" kinara memutar mata malas mendengar
ucapan gea

"Ok dalam hitungan ketiga buka kertasnya" ucap anggota osis yang diketahui bernama bianca "Satu,
dua, tiga. Buka"

Serentak siwa membuka kertas tersebut kinara membuka kertasnya dengan malas,

"Jangan maju lah kasian kan kalo fand gw nambah banyak" gerutu kinara dan terpampanglah tulisan
"come" pada kertasnya kinara menghela napas kasar

"Lu dapet ngga ge" tanya kinara pada gea

"Kosong nih kaya hati gw" gea memamerkan kertas kosong yang ia dapet

"Y udah nih tukeran" kinara menyodorkan kertasnya pada gea tapi ada suara yang mgenintrupsi
"Awas, jangan ada yang berani tukeran" ucap dodit si wakil osis

Kinara pasrah, dan keduapuluh orang itu dipanggil kedepan

Anda mungkin juga menyukai