Anda di halaman 1dari 10

1. Vaksin BCG pakai syringe apa?  Vaksin BCG pakai ADS 0.05, vol suntik 0.

ntik 0.05ml, intrakutan lengan atas, diberikan umur 1bln


Volume disuntikkan berapa?
2. Vaksin DPT efek samping umumnya?  ES : DPT mayor itu demam (sama kayak vaksin pada umumnya), kalau ES minor nya flebitis (tapi ga sampe
nang mornang engak BCG)
 ciri spesifik nya kalo DPT biasanya bayi nya nangis tapi suara tangis nya itu ngebas selama 24, setelah itu nangis
biasa
 Penanganan : Demam PCT dosis 15mg/kgBB sama flebitis nya dikompres dingin (karena inflamasi), kalau
panasnya dikompres hangat (buat turunin suhu lewat mekanisme ojeng)
3. Penentuan kadar obat dengan  obat yg dapat dititrasi alkalimetri
titrasi?  Titrasi asam basa terdiri dari alkalimetri dan Asidimetri
Alkalimetri ---> Penentuan kadar asam dengan baku basa
Asidimetri ---> Penentuan kadar basa dengan baku asam
Contoh alkalimetri ---> Penetapan kadar asam asetat dengan baku NaOH 0,1N
Contoh perhitungan:
NaOH + CH3COOH --> CH3COONa + H2O (perbandingan mol sama)
Diketahui vol. lar CH3COOH 20mL, NaOH 0,1M yang dibutuhkan 30mL, tentukan kadar CH3COOH?
M asetat = (ekivalensi NaOH x M NaOH x Vol NaOH)/(ekivalensi CH3COONa x Vol asetat)
= 1 x 0,1 x 30 / 1 x 20
= 0,15 M
Massa = M x Mr
= 0,15 x 60
= 9 gram (dalam 1 L)
%b/v = 100/1000 x 9
= 0,9%
4. Perhitungan ekivalensi tonisitas?

 
5. Perhitungan pengenceran?  RUMUS M1V1 = M2V2
 Misal:
NaOH 2M mau dibuat NaOH 0.5M dalam 100mL. Ada 2 kemungkinan pertanyaan:
1. Berapa mL lar NaOH 2M yg dipipet?
2. Berapa mL pelarut yg ditambahkan?

2V1 = 0.5x100
V1 = 25 mL

Jadi vol lar NaOH 2M dipipet 25ml trus jumlah pelarut yg dibutuhkan 75ml (karena vol akhir 100mL)
6. Perhitungan dosis obat resep?  tinggal dilihat ada DTD atau nggak, terus jumlah pengambilan disesuaikan sama kekuatan sediaan
 Misal CTM 2mg, Yang tersedia 4mg/Tab, Diminta 12 Bungkus Puyer/Kapsul
= 2 x 12 = 12 Tab
4
7. Prosedur pemusnahan obat  Liat di PMK no 3 th 2015 kalo gasalah di bab 7
terutama narko psiko?
8. Lambang-lambang sediaan
tradisional?  

9. Isi form rekonsiliasi?  

10. Seputar tentang PIO?  Pelayanan Informasi Obat (PIO)


Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker
untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada
dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Tujuan:
1. Menyediakan informasi mengenai Obat kepada tenaga kesehatan
lain di lingkungan Puskesmas, pasien dan masyarakat.
2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan Obat (contoh: kebijakan permintaan Obat
oleh jaringan dengan mempertimbangkan stabilitas, harus
memiliki alat penyimpanan yang memadai).
3. Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
Kegiatan:
1. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen
secara pro aktif dan pasif.
2. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan
melalui telepon, surat atau tatap muka.
3. Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding
dan lain-lain.
4. Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan
rawat inap, serta masyarakat.
5. Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat
dan Bahan Medis Habis Pakai.
6. Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan
Pelayanan Kefarmasian.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Sumber informasi Obat.
2. Tempat.
3. Tenaga.
4. Perlengkapan.

(PMK 74 2016)

11. Seputar tentang konseling?  Konseling


Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan
penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan
Obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien.
Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan pemahaman
yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain
tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan
Obat, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan
penggunaan Obat.
Kegiatan:
1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
2. Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan
oleh dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka
(open-ended question), misalnya:
 apa yang dikatakan dokter mengenai Obat,
 bagaimana cara pemakaian,
 apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut, dan lain-lain.
3. Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan Obat
4. Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien,
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan cara penggunaan Obat untuk mengoptimalkan tujuan
terapi.
Faktor yang perlu diperhatikan:
1. Kriteria pasien:
a. Pasien rujukan dokter.
b. Pasien dengan penyakit kronis.
c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli farmasi.
d. Pasien geriatrik.
e. Pasien pediatrik.
f. Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas.
2. Sarana dan prasarana:
a. Ruangan khusus.
b. Kartu pasien/catatan konseling.
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan
mendapat risiko masalah terkait Obat misalnya komorbiditas,
lanjut usia, lingkungan sosial, karateristik Obat, kompleksitas
pengobatan, kompleksitas penggunaan Obat, kebingungan atau
kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana
menggunakan Obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan
pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang
bertujuan tercapainya keberhasilan terapi Obat.(PMK 74 2016)
12. Distribusi obat?  Sistem :
1. Sentralisai (Sistem Pelayanan Terpusat/IFRS)
2. Desentralisai (Sistem Pelayanan Terbagi/ Depo Farmasi)
1) Total Floor Stock (Sistem persediaan lengkap diruangan)
2) Individual Prescription(system resep individual)
3) ODD(One Daily Dose)/UDD(Unit Dose Damping)
4) SIstem Kombinasi IP & WFS (War Floor Stock)

13. Sterilisasi obat di RS?


 
14. Perhitunagan rekonstitusi dan TPN?  

15. Pengadaan obat dropping dan Obat dropping = obat program kayak HIV/AIDS, TB, dan obat lainnya yg di cover pemerintah.
syaratnya?
Syaratnya harus disertai dokumen administrasi yang lengkap dan jelas yaitu faktur barang beserta BAP (dari selain
instansi pemerintah), SBBK (dari instansi pemerintahan) dan harus juga sesuai dengan kebutuhan pasien.

SBBK( Surat Bukti Barang Keluar) setara dengan faktur dan BAP

16. Penyiapan obat dalam keadaan  Pertimbangannya:


bencana dan syaratnya? 1. Jenis bencana,
2. luas bencana/korban
3. stok obat yg dimiliki
Sumber: Kepmenkes 59 th 2011
Persyaratan Bantuan Dari Luar Negeri :
1. ED min 2 tahun
2. Obat/alkes dr sumber resmi yg sudah punya ijin edar resmi dr Negara asal + sertifikat GMP
3. Obat yg diterima sesuai dengan DOEN
4. Kekuatan dan potensi sesuai dengan obat yg biasa digunakan di Indonesi. Ex. PCT 500/600mg, jgn terima yg
800mg/tablet.
5. Obat/alkes donasi berlabel bahasa Indonesia/ bahasa inggris
6. Obat/alkes memenuhi syarat pengiriman barang internasional’
7. Pengeluaran barang dr pelabuhan’
8. Biaya2 distribusi, penyimpanan/cukai sebaiknya dari Negara pendonor.
9. Pemusnahan obat sesuai ketentuan BPOM
17. Penyebab kapsul lengket?  Faktor internal:
1. Mengandung zat yang mudah mencair atau higroskopis
2. Mengandung campuran eutecticum
3. Mengandung minyak menguap, kreosot dan alcohol

Faktor eksternal:
Karena enyimpanan yang salah
1. Ditempat lembab cangkang menjadi lunak dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari
udara yang lembab
2. Ditempat terlalu kering kapsul akan kehilangan air sehingga menyebabkan kapsul mudah rapuh dan pecah
18. Kelemahan pelayanan telemedicine? Mengacu ke PMK 19 th 2020
Kelebihan telemedicine ;
1. Perawatan lebih nyaman dan mudah diakses
2. Menghemat biaya pemeriksaan dan perawatan kesehatan
3. Mencegah penularan penyakit
4. Penilaian medis yang lebih baik krn memudahkan praktisi melihat lingkungan rumah
5. Perawatan primer dan mengelola kondisi kronis
Kekurangan telemedicine ;
1. Sulit mengakses telemedicine pada keadaan tertentu
2. Kurang membangun ikatan dengan dokter
3. tidak bisa diperiksa penyakit secara online
4. Butuh Pengelolaan yang Rumit
5. Catatan Medis Tidak Efektif
6. Resiko salah paham tinggi

19. Tupoksi apoteker terkait emergency Tupoksi apoteker:


troley? 1. Menyediakan lokasi penyimpanan obat emergensi untuk kondisi kegawatdaruratan
2. Tempat penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan pencurian
3. Menjamin pengelolaan Obat emergensi, meliputi:
- jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang telah ditetapkan
- tidak boleh bercampur dengan persediaan Obat untuk kebutuhan lain
- bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti;
- dicek secara berkala apakah ada yang ED
- dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain
20. Obat TB penyebab asam urat? Efek samping spesifik:
- Rifampisin (R) : Urine merah, anemia hemolitik
- Pirazinamid (Z) : Hiperurisemia
- Streptomisin (S) : Telinga berdenging, teratogenik
- Etambutol (E) : Gangguan penglihatan, buta warna
21. Vaksin HIB diberikan kapan dan  HIB diberikan 4 kali usia bayi 0,2,3,4 bulan
berapa kali?
22. Tujuan germa cermat?  

23. Interaksi obat dengan antasida?  Jeda 2 jam karena mengganggu absorbsi
24. Penyimpanan vaksin?  Vaksin semuanya disimpan pada 2-8°C kecuali polio
25. Berita acara pemusnahan obat ada 4  Cek PMK 3 th 2015 lampiran form 10 bagian bawah
rangkap, untuk siapa saja? 1. Kementerian Kesehatan RI c.q. Ditjen Bina Kefarmasisan dan Alat
Kesehatan
2. Badan POM RI
3. Dinas Kesehatan Provinsi...........
4. Pertinggal

26. Tentang dispensing sitostatik?  

Anda mungkin juga menyukai