Anda di halaman 1dari 1

Nama : Siti Yogaputri

NPM : 110110200140

Kelas : Hukum Pidana C

1. Penjatuhan pidana dilakukan kepada pelaku tindak pidana yang memenuhi unsur
kesalahan baik berupa kesengajaan atau kealpaan, dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya, dan tidak memiliki alasan pembenar maupun alasan pemaaf.
2. Pidana merupakan sanksi yang diancamkan kepada pelaku tindak pidana. Sehingga,
barang siapa melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang maka ia akan
mendapatkan konsekuensi berupa sanksi sesuai dengan yang telah disebutkan dalam
KUHP dan undang-undang lainnya yang bersangkutan.
3. Menurut Roeslan Saleh, sanksi pidana merupakan sanksi yang bersifat nestapa atau
penderitaan. Karena sanksi pidana diberikan sebagai balasan bagi pelaku tindak pidana
yang dapat mengganggu dan membahayakan kepentingan umum, maka diperlukan
balasan yang menyebabkan nestapa atau penderitaan dengan tujuan untuk
menimbulkan efek jera bagi si pelaku dan sebagai tindakan preventif masyarakat pada
umumnya untuk tidak melakukan hal tersebut.
4. Menurut teori absolut, pemindanaan hanya bertujuan untuk membalas kejahatan
dengan penambahan penderitaan kepada si pelaku. Karena, jika seseorang melakukan
suatu kejahatan dan ia tidak merasakan penderitaan, maka ia tidak akan menghormati
hukum dan dapat mengulangi kembali hal yang sama.
5. Menurut teori relatif, pemindaan bertujuan sebagai upaya pencegahan umum untuk
mencegah rakyat umumnya melakukan tindak pidana, upaya pencegahan khusus atau
memberikan efek jera kepada pelaku agar dikemudian hari tidak akan berbuat seperti
itu lagi, dan fungsi perlindungan dimana selama pelaku tersebut dipidana masyarakat
dapat terhindar dari kejahatan yang mungkin dilakukannya jika ia bebas.
6. Menurut teori gabungan, pemindanaan memang bertujuan untuk membalas kejahatan,
namun selain itu juga harus memperhatikan tujuan lain yang dapat dicapai oleh
pemerintah dengan pidana itu seperti perbaikan tata tertib masyarakat dan prevensi
umum.

Anda mungkin juga menyukai