Anda di halaman 1dari 3

_PEMAHAMAN SEORANG SENIMAN ASAL SMK NEGER 3

KOMODO TENTANG SENI DI TANAH SUPER PREMIUM.

Labuan Bajo, 09 September 2021, Angelina Ayuni Praise atau yang akrab disapa Miss Yuni ini
merupakan seorang Guru Seni yang mengajar di SMKN 3 KOMODO. Hari ini miss Yuni
mendapat kesempatan untuk berdiskusi secara terbuka dengan Ibu Yusfidayanti sebagai
penyiar dalam saluran Radio Online RRI PRO4 FM yang mana membahas tentang dinamika
seni, baik yang ada di SMKN 3 KOMODO maupun pada wilayah Labuan Bajo yang pada
dasarnya merupakan destinasi wisata super premium.
Dalam sesi diskusi hari ini, ada beberapa pertanyaan maupun tanggapan yang dibahas,
diantaranya yakni mulai dari kegiatan belajar mengajar dari Miss Yuni pada ilmu seni di SMKN
3 KOMODO.

“ Perkembangan konsep seni tari pada peserta didik saat ini masih jauh dibawah
kata layak tampil, hal ini dikarenakan peserta didik berpikir bahwa rangkaian gerak
yang mereka tampilkan sudah bagus, tetapi jika dilihat dari sudut pandang ilmu seni,
rangkaian gerak yang mereka tampilkan masih belum maksimal karena peserta didik
belum memiliki referensi yang cukup akan ilmu seni tari”

Sehingga metode apa yang kiranya dapat Miss Yuni gunakan untuk mengatasi hal ini?

salah satu metode yang saya guna memaksimalkan performa dari peserta
didik adalah dengan latihan latihan dan latihan seta mencari referensi tentang seni
tari dari luar sekolah seperti dari sanggar-sanggar seni atau komunitas seni.
Ilmu akan seni tari yang kiranya bisa menjadi sumber informasi yakni
melalui sosial media seperti youtube, instagram, twitter, facebook, dan media
sosial lainnya. Sosial media sebagai media informasi, bukan menjadi media untuk
meniru karya orang lain tetapi sebagai suatu stimulan bagi peserta didik untuk
berkarya” ungkap Miss Yuni.

Selanjutnya Ibu Yusfidayanti menanyakan pendapat dari Miss Yuni tentang apakah seni itu
harus melalui pendidikan?, kemudian Miss Yuni menangapi bahwa;

“Memang belajar seni tari bukan hanya melalui sekolah, banyak sumber lain kalau
kita ingin belajar. Tetapi jika belajar seni tari melalui jalur pendidikan, maka rasa
untuk bertanggung jawab akan karya itu otomatis semakin besar dikarenakan selain
maksud dari tujuan dari karya itu sendiri, ada nama almamater yang dijunjung tinggi.
Untuk menghindari kritik yang menjatuhkan karya yang diciptakan oleh peserta
didik, haruslah disesuaikan dengan kebutuhan akan lingkungan sekitar karena jika
sebuah karya tidak menjadi sebuah apsesiasi bagi peserta didik, maka akan menjadi
boomerang bagi tumbuh kembang ilmu seni mereka”.

Setelah berbagai pembahasan tentang perkembangan seni tari di SMKN 3 KOMODO,


selanjutnya Ibu Yusfidayanti tentang bagaimana perkembangan industri seni tari di kota super
premium Labuan Bajo, kira -kira seperti apa upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mendukung perkembangan seni di Labuan Bajo?

“Dengan memberikan kesempatan berupa panggung-panggung pertunjukan dan


pemberdayaan dibidang seni, pemerintah kiranya turut mengambil bagian dalam
mendukung program perkembangan seni di Labuan Bajo” ungkap Miss Yuni.
Selanjutnya Ibu Yusfidayanti menanyakan bagaimana pola perkembangan seni di Labuan Bajo
saat ini terkait dengan dampak yang ditimbulkan oleh PPKM?

“ Yang jelas hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan seni saat ini, karena
wadah bagi peserta didik untuk menampilkan karya-karya mereka sangat terbatas,
oleh karena itu, saya berinisiatif membuat panggung sendiri di sosial media serta
mengajak anak-anak untuk berani mengikutsertakan karya mereka pada lomba-
lomba seni tari online dan puji tuhan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.”
Apa harapan dari Miss Yuni bagi perkembangan seni pada peserta didik serta harapan bagi
industri seni di Labuan Bajo?
“bukan hanya berhenti pada SMKN 3 KOMODO saja ilmu yang mereka dapat, tetapi
mereka harus melanjutkan sekolahnya pada jenjang yang lebih tinggi. Labuan Bajo
merupakan wisata premium yang bukan hanya berpusat pada wisata alam saja,
melainkan dengan memanfaatkan potensi dari peserta didik, nantinya mampu
memperkenalkan budaya lokal juga bagi seluruh wisatawan serta menjadikan
Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi Budaya yang wajib dikunjungi. Labuan
Bao bukan semata tentang komodo saja tetapi lihat kami, kami punya daya jual
dalam bentuk Seni Tari. Kiranya harapan dari kami ini mampu mendapatkan respon
yang positif dari pemangku kepentingan di Labuan Bajo”.

Teks & Dokumentasi : Laurensius Sandrio

Anda mungkin juga menyukai