Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SUPERVISI

" PENINGKATAN KINERJA "

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

20190028 ISWANDI SAPUTRA

20190012 MUHAMMAD HAFIZD

20190004 ALFITRAH SYAHMI

PRODI D3 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRABARAT
BUKITTINGGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah,

taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini

dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi

pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk

maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami

harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 13 Juni 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Contents

MAKALAH SUPERVISI............................................................................................1

" PENINGKATAN KINERJA ".....................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. PENINGKATAN KINERJA..............................................................................3

BAB III

PENUTUP....................................................................................................................8

KESIMPULAN.........................................................................................................8

SARAN......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Kinerja Secara Lengkap.


Dalam dunia usaha perusahaan memerlukan kinerja tinggi. Pada saat yang
bersamaan pula, karyawan memerlukan umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai
panduan bagi perilaku mereka di masa yang akan datang. Berbicara tentang kinerja, erat
kaitannya dengan suatu pendapat bahwa untuk mengetahui hasil kinerja yang dicapai
dalam suatu perusahaan maka hal pertama yang harus dilakukan pimpinan adalah
melaksanakan penilaian kinerja. Berikut adalah penjelasan mengenai definisi kinerja,
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, Unsur Penilaian Kinerja Dan Dimensi Kinerja.

Definisi Kinerja
Berikut adalah beberapa pengertian tentang Kinerja yang antara lain adalah :
1. Menurut Mangkunegara mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang
dihasilkan oleh seorang karyawan untuk mencapaitujuan yang diharapkan.
2. Handoko mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi kerja yaitu proses
melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
3. Pengertian performance (kinerja, hasil kerja/prestasi kerja). Kinerja mempunyai
makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga
bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan
dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
4. Menurut As’ad kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran
yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
5. Menurut Withmore mengatakan bahwa kinerja merupakan ekspresi potensi
seseorang dalam memenuhi tanggung jawabnya dengan menetapkan standar
tertentu. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada
diri pekerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja


1. Faktor personal/individual, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill),
kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki olehsetiap
individu.
2. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat,
arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.
3. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan
dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kelompokan dan
keeratan anggota tim.
4. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
5. Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan
eksternal dan internal.

1
Unsur Penilaian Kinerja
Menurut Hasibuan menyatakan bahwa unsur-unsur penilaian kinerja adalahsebagai
berikut

1. Prestasi. Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
dihasilkan karyawan.
2. Kedisiplinan. Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang
adadan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.
3. Kreatifitas. Penilaian kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitas
untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
4. Bekerja sama. Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja
samadengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal di dalam maupun di
luar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
5. Kecakapan. Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam
elemen yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi
manajemen.
6. Tanggung jawab. Penilaian kesediaan karyawan dalam
mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya,
sarana dan prasarana yang digunakan, serta perilaku pekerjaanny

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu

Bagaimana Strategi Peningkatan Kinerja disuatu perusahaan.

C. TUJUAN

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak

dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana Strategi Peningkatan Kinerja disuatu perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENINGKATAN KINERJA

Jadi yang dimaksud dengan peningkatan kinerja adalah suatu proses atau cara


untuk meningkatkan kemampuan kerja, penampilan kerja atau prestasi kerja seseorang
yang dapat dilakukan dengan berbagai cara atau strategi tertentu yang digunakan oleh
perusahaan.

B. FAKTOR PENGHAMBAT PENINGKATAN KINERJA


Kinerja karyawan tentunya menjadi salah satu faktor penting dalam setiap
perusahaan. Tentunya memiliki karyawan dengan kinerja yang sangat baik dapat
memudahkan Anda memimpin perusahaan Anda ke tingkat selanjutnya. Namun, apa
yang perlu Anda lakukan jika kinerja karyawan Anda kurang baik sehingga
memperlambat pekerjaan perusahaan Anda? Langkah pertama tentunya mencari tahu
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan Anda. Berikut ini merupakan beberapa
faktor yang menjadi penyebab utama kurang maksimalnya kinerja karyawan Anda.

1.Atasan yang buruk


Dalam mempekerjakan karyawan yang akan menjadi pemimpin. Tentunya Anda
harus memperhatikan betul kinerjanya, pengetahuannya, hingga kemampuannya dalam
menjadi pemimpin. Tentunya sebagai pemimpin seorang atasan harus memberikan
arahan dan yang terpenting motivasi untuk anggota timnya. Bayangkan jika Anda
memiliki seorang atasan yang buruk dalam memimpin karyawan lainnya bisa saja
mengalami stress atau kurang termotivasi, tentu saja kinerja karyawan lainnya bisa saja
semakin buruk.
2.Bentrokan kepribadian
Perbedaan kepribadian antara sesama rekan kerja merupakan hal yang wajar.
Namun, bentrokan kepribadian dalam bekerja harus dihindari. Bentrokan kepribadian
muncul karena ketidak cocokan satu individu dengan individu lainnya. Dari bentrokan
kepribadian inilah salah satu pemicu awal menurunnya kinerja karyawan. Hal ini dapat
menimpulkan ketidak percayaan hingga tidak respect dengan sesama rekan kerja. Tentu
saja hal ini menjadi masalah yang sangat signifikan, Anda perlu menghindari hal ini
3
terjadi di perusahaan Anda.
3.Tidak cocok dengan tim
Bekerja sama dengan anggota tim tentunya harus memiliki visi dan misi yang
sama. Untuk mencapai visi tersebut tentunya dalam melakukan misi diperlukan kinerja
karyawan yang baik agar tim mereka tetap dalam jalur yang benar. Namun ketidak
cocokan dalam tim dapat menjadi salah satu hal yang dapat membuat tim mereka keluar
jalur. Bermula dari ketidak cocokan satu individu dengan individu lainnya, kinerja
karyawan dapat berkurang. Misalnya karena adanya asumsi mengenai satu sama lain,
kurangnya motivasi dalam bekerja, berpikiran negatif dengan rekan kerja lainnya. Untuk
itu pemilihan anggota tim tentu perlu dipertimbangkan baik-baik. Mulai dari kepribadian,
cara berpikir, hingga latar belakang.
4.Tidak adanya transparansi
Kinerja karyawan tentu berpengaruh terhadap transparansi di perusahaan.
Transparansi di perusahaan merupakan salah satu hal yang penting, Anda harus sebisa
mungkin menunjukan transparansi di perusahaan Anda. Mulai dari masalah yang ada,
dampak yang mungkin terjadi, hingga keputusan yang diambil. Jika Anda tidak
menerapkan transparansi, karyawan Anda akan mulai berasumsi mengenai hal yang
sedang terjadi di perusahaan Anda. Dari asumsi tersebut sangat memungkinkan muncul
berbagai rumor yang dapat merusak citra perusahaan. Tentu saja kinerja karyawan akan
berpengaruh jika citra perusahaan Anda semakin buruk.
5.Tidak adanya kejelasan peran
Pada saat Anda melakukan kontrak kerja dengan karyawan Anda, tentu Anda
menjelaskan seluruh deskripsi pekerjaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu
Anda yang mempercayai karyawan Anda mungkin saja memberikan beberapa pekerjaan
yang bukan dari bagian karyawan Anda dengan alasan ia merupakan karyawan
terpercaya. Atau karena pekerjaan yang hendak Anda berikan merupakan pekerjaan
sepele sehingga Anda meminta karyawan Anda yang mengerjakannya. Baik dilandasi
kepercayaan atau karena pekerjaan sepele memberikan pekerjaan yang bukan bagiannya
tentunya akan membuat peran karyawan Anda semakin tidak jelas. Kinerja karyawan
Anda akan berkurang karena merka sendiri bingung mengnai peran mereka yang
sebenarnya.
6.Gosip
Siapa yang tidak tahu dampak negatif dari gosip yang ada. Namun, sangat tidak
memungkinan juga untuk melarang karyawan Anda untuk tidak bergosip demi kinerja
4
karyawan yang stabil. Menurut riset, gosip yang ada di kantor merupakan salah satu hal
yang paling berpengaruh dalam produktivitas karyawan. Selain memakan waktu untuk
bergosip, dampak dari gosip yang menyebar juga dapat membuat beberapa karyawan
merasa tidak nyaman atau bahkan merasa tidak cocok dengan rekan kerjanya. Tentu saja
hal ini menjadi salah satu pengaruh yang signifikan saat melakukan kerja sama tim.
7.Kesehatan karyawan
Kurang waktu istirahat menjadi salah satu faktor kesehatan karyawan Anda
terganggu. Tanpa Anda sadari, bekerja menjadi salah satu faktor kesehatan karyawan
Anda. Dengan menghadapi macetnya kota di Indonesia, hingga stress dalam bekerja
menjadi pendukung kesehatan karyawan Anda semakin menurun. Tentu saja kinerja
karyawan Anda akan terganggu bila saat rapat karyawan Anda pusing karena sangat
mengantuk. Untuk itu, Anda perlu menghindari lembur atau bekerja saat hari libur.
Dengan hal ini karyawan Anda akan memiliki waktu beristirahat dan rekreasi yang
cukup, sehingga terhindar dari kesehatan yang terganggu ataupun stress karena pekerjaan.

5 Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan

Namun sebelum memberhentikan mereka, HR dapat mencoba 7 cara berikut ini untuk
membantu meningkatkan kinerja karyawan agar menjadi lebih produktif.
 
1. Penuhi Hak Karyawan Sesuai Regulasi 
Karyawan mempunyai hak yang wajib untuk dipenuhi oleh pihak perusahaan. 
Berkenaan dengan hal tersebut, HRD selaku divisi yang menjembatani antara
kepentingan karyawan dan perusahaan wajib memastikan dan menyalurkan hak karyawan
sesuai regulasi ketenagakerjaan yang berlaku. 
Contoh hak dasar karyawan adalah mendapatkan gaji bulanan, memperoleh cuti tahunan
ketika sudah bekerja selama 12 bulan berturut-turut, mendapatkan jaminan sosial, dan
lainnya. 
Dengan begitu karyawan akan merasa nyaman dan tidak merasa was-was selama bekerja
karena hak dasarnya sudah dipenuhi. 

2. Lakukan Penilaian Kinerja Secara Rutin


5
Perkembangan kinerja karyawan tidak selalu sama.
Ada kalanya kinerja karyawan meningkat tetapi ada juga karyawan yang mengalami
penurunan kinerja. 
Bila sudah begini, ada baiknya HRD mengadakan penilaian kinerja untuk mengetahui
bagaimana perkembangan kinerja karyawan. 
Namun, perlu diingat bahwa penilaian kinerja yang baik adalah penilaian kinerja yang
transparan dan tidak memihak. Maka jangan lupa untuk menjelaskan aspek dan poin apa
saja yang digunakan sebagai dasar penilain kinerja karyawan.  

 3. Berikan Reward Kepada Karyawan Unggulan


Karyawan unggulan adalah karyawan yang dapat bekerja melebihi ekspektasi dan
menguntungkan pihak perusahaan. 
Sebagai bentuk apresiasi, perusahaan dapat memberikan reward atau penghargaan kepada
karyawan unggulan dalam bentuk bonus, perayaaan sederhana, hingga ucapan terima
kasih secara langsung.
Perhargaan dalam bentuk apapun akan membuat karyawan merasa dihargai danberusaha
untuk mengembangkan potensi dirinya jauh lebih baik. 
 
4. Beri Peringatan Khusus untuk Karyawan Bermasalah
Selain karyawan unggulan, akan ditemukan karyawan bermasalah.
Karyawan bermasalah ini adalah karyawan yang sering melanggar dan menyalahi aturan
perusahaan, misalkan sering datang terlambat, mempunyai attitude buruk, dan
sebagainya. 
Jika tidak diatasi, karyawan bermasalah akan mempengaruhi rekan kerja yang lain dan
mengganggu keharmonisan lingkungan kerja. 
Untuk mengatasinya, HRD dapat memberikan surat peringatan khusus kepada karyawan
tersebut sehingga karyawan dapat memperbaiki perilakunya yang bermasalah. 
 5. Motivasi dan Beri Masukan yang Membangun
Karyawan akan sangat suka jika diberi motivasi dan masukan untuk mengembangkan
kinerjanya.
Dengan begitu, karyawan merasa terbantu dan lebih paham mengenai aspek apa saja yang
harus diperbaiki. Hal ini juga akan sangat berguna untuk membantu karyawan yang
sering merasa minder di lingkungan kerja.
Tidak harus HRD, karyawan lain sebagai rekan pun juga bisa memberikan motivasi dan
6
masukan kepada sesama karyawan. 
Melalui modul Performance Management dari Software HRD LinovHR, penilaian dapat
dilakukan serentak untuk banyak karyawan sekaligus dengan berbagai parameter yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Selanjutnya, HRD dapat menyusun sistem pemberian masukan atau feedback
berdasarkan penilaian kinerja yang dilakukan sebelumnya. 

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari uraian penjelasan diatas tentang peningkatan kinerja dapat disimpulkan bahwa suatu
perusahaan memerlukan yang Namanya peningkatan, baik Dalam SDM nya maupun Dalam
kinerja nya. Karena suatu peningkatan mempengaruhi perusahaan tersebut, jika mengalami
peningkatan kinerja maka suatu perusahaan harus mencari titik permasalahan nya, salah satunya
dengan memperbarui SDM Didalam perusahaan tersebut.

SARAN

Dengan disusunnya makalah ini, kami berharap agar pembaca khususnya

mahasiswa dapat mengerti dan memahami materi mengenai “ Peningkatan

kinerja

Anda mungkin juga menyukai