Anda di halaman 1dari 1

3 PERSYARATAN PRASARANA PUSKESMAS 2.3.

1 Sistem Penghawaan (Ventilasi) Ventilasi ruangan


Ventilasi ruangan pada bangunan Puskesmas, dapat berupa ventilasi alami dan/atau ventilasi
mekanis. Jumlah bukaan ventilasi alami tidak kurang dari 15% terhadap luas lantai ruangan yang
membutuhkan ventilasi. Sedangkan sistem ventilasi mekanis diberikan jika ventilasi alami yang
memenuhi syarat tidak memadai. 2.3.2 Sistem Pencahayaan  Bangunan Puskesmas harus
mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan.  Pencahayaan harus
terdistribusikan rata dalam ruangan.  Lampu-lampu yang digunakan diusahakan dari jenis hemat
energi 2.3.3 Sistem Sanitasi Sistem sanitasi Puskesmas terdiri dari sistem air bersih, sistem
pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan. 2.3.4
Sistem air bersih a. Sistem air bersih harus direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan
sumber air bersih dan sistem pengalirannya. b. Sumber air bersih dapat diperoleh langsung dari
sumber air berlangganan dan/atau sumber air lainnya dengan baku mutu yang memenuhi dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. 2.3.5 Sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah a. Tersedia
sistem pengolahan air limbah yang memenuhi persyaratan kesehatan. b. Saluran air limbah harus
kedap air, bersih dari sampah dan dilengkapi penutup dengan bak kontrol untuk menjaga
kemiringan saluran minimal 1%. c. Di dalam sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah dari
ruang penyelenggaraan makanan disediakan perangkap lemak untuk memisahkan dan/atau
menyaring kotoran/lemak. Profil Sarana Prasarana & Alat Kesehatan 24 2.3.6 Sistem pembuangan
limbah infeksius dan non infeksius a. Sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius harus
direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan fasilitas pewadahan, Tempat Penampungan
Sementara (TPS), dan pengolahannya. b. Pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan limbah
infeksius dan non infeksius diwujudkan dalam bentuk penempatan pewadahan dan/atau
pengolahannya yang tidak mengganggu kesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya serta
tidak mengundang datangnya vektor/binatang penyebar penyakit. 2.3.7 Sistem Kelistrikan a. Sumber
daya listrik normal, diperoleh dari: 1) Sumber daya listrik berlangganan seperti PLN; 2) Sumber daya
listrik dari pembangkit listrik sendiri, diperoleh dari: a) Generator listrik dengan bahan bakar cair
atau gas elpiji. b) Sumber listrik tenaga surya. c) Sumber listrik tenaga angin. d) Sumber listrik tenaga
mikro hidro. e) Sumber listrik tenaga air. b. Sumber daya listrik darurat, diperoleh dari : 1) Generator
listrik. 2) Uninterruptible Power Supply (UPS) 2.3.8 Sistem Komunikasi Alat komunikasi diperlukan
untuk hubungan/komunikasi di lingkup dan keluar Puskesmas, dalam upaya mendukung pelayanan
di Puskesmas. Alat komunikasi dapat berupa telepon kabel, seluler, radio komunikasi, ataupun alat
komunikasi lainnya. 2.3.9 Sistem Gas Medik Gas medik yang digunakan di Puskesmas adalah Oksigen
(O2). Sistem gas medik harus direncanakan dan diletakkan dengan mempertimbangkan tingkat
keselamatan bagi penggunanya. Profil Sarana Prasarana & Alat Kesehatan 25 2.3.10 Sistem Proteksi
Kebakaran 1.Bangunan Puskesmas harus menyiapkan alat pemadam kebakaran untuk memproteksi
kemungkinan terjadinya kebakaran. 2. Alat pemadam kebakaran kapasitas minimal 2 kg, dan
dipasang 1 buah untuk setiap 15 m2 . 3. Pemasangan alat pemadam kebakaran diletakkan pada
dinding dengan ketinggian antara 15 cm – 120 cm dari permukaan lantai, dilindungi sedemikian rupa
untuk mencegah kemungkinan kerusakan atau pencurian. 2.3.11 Puskesmas Keliling dan Ambulans
Ketentuan mengenai kendaraan Puskesmas keliling dan ambulans mengikuti ketentuan teknis yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai