Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN WEBINAR

ORIENTASI BAGI DOKTER DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN


BALITA TIDAK NAIK BERAT BADAN/ WEIGHT FALTERING, BALITA BERAT
BADAN KURANG DAN BALITA GIZI KURANG

Disusun Oleh :

dr. M Dhanni Dzuhrisal


DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Pertumbuhan
dan perkembangan mengalami peningkatan pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5
tahun yang sering disebut sebagai fase “Golden Age”. Fase ini sangat penting
sehingga pengamatan terhadap anak secara cermat sangat disarankan agar dapat
mendeteksi kelainan atau penyimpangan yang mungkin terjadi, seperti masalah
pertumbuhan.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambah besarnya ukuran fisik dan struktur
tubuh. Terdapat beberapa indikator pertumbuhan seperti berat badan, panjang badan,
tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas. Pertumbuhan merupakan suatu
indikator sensitif kesehatan, status nutrisi dan latar belakang genetik anak.
Penyimpangan rata-rata tinggi badan dan berat badan dapat menunjukkan adanya
masalah kesehatan. Proses tumbuh kembang, termasuk pertumbuhan, merupakan
proses utama dan terpenting pada anak. Gangguan, hambatan, maupun penyimpangan
yang terjadi pada pertumbuhan anak akan berdampak buruk terhadap masa depan
anak.
Salah satu gangguan pertumbuhan yang terjadi pada anak adalah gagal tumbuh (Failure
to thrive). Gagal tumbuh merupakan kondisi yang banyak terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, namun seakan sebagian besar anak gagal tumbuh tidak teridentifikasi,
sehingga diperlukan pemeriksaan yang teliti dengan menggunakan parameter
pertumbuhan secara rutin. Gagal tumbuh bukanlah suatu diagnosis atau penyakit
namun merupakan suatu muara dari berbagai masalah medis, psikososial, dan
lingkungan yang menyebabkan buruknya pertumbuhan pada anak. Namun sampai
saat ini belum terdapat konsensus tentang definisi gagal tumbuh ini.
Kejadian gagal tumbuh lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan
dengan negara maju. Gagal tumbuh dapat terjadi pada semua kelas sosialekonomi,
namun sering terjadi pada keluarga dengan kelas sosialekonomi rendah. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa insiden gagal tumbuh meningkat pada anak yang
sedang dalam pengobatan, tinggal di daerah rural, dan yang tidak mempunyai rumah.
Anak dengan gagal tumbuh dapat timbul risiko di kemudian hari seperti masalah
tingkah laku, short stature dan keterlambatan perkembangan. Menemukan anak
dengan gagal tumbuh dan intervensi dini menjadi penting untuk mencegah timbulnya
malnutrisi dan gangguan perkembangan nantinya.
II. TUJUAN
Peserta diharapkan mampu:
 Memahami alat-alat antropometri dan tehnik pengukuran antropometri
 Memahami cara pemilihan, penggunaan dan interpretasi kurva pertumbuhan
 Memahami konsep pertumbuhan dan status gizi
 Dapat mengidentifikasi gangguan pertumbuhan
 Memahami prinsip tata laksana gangguan gizi
 Mengetahui masalah nutrisi pada periode MPASI dan factor penyebabnya
 Mengetahui syarat MPASI yang baik
 Mengetahui komposisi MPASI yang benar

III. PELAKSANAAN
a. Peserta Dari Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia
Jumlah peserta: 210 orang

b. Waktu
Hari : kamis-jumat
Tanggal : 13 – 14 Oktober 2022
Jam : 08.00 s.d 12.00 WIB

c. Tempat
metode : Zoom online

d. Penyelenggara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

e. Narasumber
- dr. Moretta Damayanti, Sp.A (K)
- dr. Titis Prawitasari, Sp.A (K)

f. Materi
- Penilaian pertumbuhan , status gizi dan faltering growth
- Praktik pemberian MPASI untuk tumbuh kembang optimal
- Nutrisi ASI dan susu Formula
g. Fasilitas Peserta
Materi slide presentasi

h. Alat Bantu Pelatihan


- Laptop
- Wify

i. Metode Pembelajaran
Metode yang dipergunakan dalam pembelajaran adalah :
- Ceramah/pemberian materi
- Tanya jawab

IV. Pembiayaan
Biaya pendaftaran peserta untuk penyelenggaraan seminar ini dibebankan pada
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

V. KESIMPULAN
1. Proses pembelajaran baik
2. Narasumber menyampaikan materi dengan jelas dan baik
3. Peserta mampu mampu memahami alat-alat antropometri dan tehnik pengukuran
antropometri, memahami cara pemilihan, penggunaan dan interpretasi kurva
pertumbuhan, memahami konsep pertumbuhan dan status gizi, dapat mengidentifikasi
gangguan pertumbuhan , memahami prinsip tata laksana gangguan gizi, mengetahui
masalah nutrisi pada periode mpasi dan factor penyebabnya, mengetahui syarat mpasi
yang baik, mengetahui komposisi mpasi yang benar

VI. PENUTUP

Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para peserta karena dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam pemberian makanan tambahan balita tidak naik berat badan/ weight
faltering, balita berat badan kurang dan balita gizi kurang

Anda mungkin juga menyukai