Anda di halaman 1dari 36

REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
PROVINSI SUMATERA UTARA

LAPORAN
AKHIR TAHUN
2022
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
KABUPATEN SIMALUNGUN
PROVINSI SUMATERA UTARA

JASA KONSULTAN DESAIN PERENCANAAN


TAHUN ANGGARAN 2022
NO. KONTRAK :

TANGGAL : JUNI 2022

CV. REKAYASA GEOMATIKA INDONESIA


Jl. Veteran Kel. Tebing Tinggi Lama
Kota Tebing Tinggi
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl
Tgl Diterbitkan
Diterbitkan :: 02 Juni 2021 Hal
Hal ::
No. Rev : Tgl Kaji Ulang ::
Tgl Kaji Ulang Paraf
Paraf :: CV. Prima Rancang

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR

PAKET 04
JASA KONSULTANSI DESAIN PERENCANAAN
KABUPATEN SIMALUNGUN
NO. KONTRAK :
TANGGAL :

DIPERIKSA DISETUJUI
DISUSUN OLEH
OLEH OLEH

NAMA Muhammad Umar, ST

JABATAN TEAM LEADER

TANDA
TANGAN

TANGGAL

STATUS
DOKUMEN

NO. DISTRIBUSI

TANGGAL
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl
Tgl Diterbitkan
Diterbitkan :: 02 Juni 2021 Hal
Hal ::
No. Rev : Tgl Kaji Ulang ::
Tgl Kaji Ulang Paraf
Paraf :: CV. Prima Rancang

SEJARAH DOKUMEN
TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl
Tgl Diterbitkan
Diterbitkan :: 02 Juni 2021 Hal
Hal ::
No. Rev : Tgl Kaji Ulang ::
Tgl Kaji Ulang Paraf
Paraf :: CV. Prima Rancang

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Sejarah Dokumen
Daftar Isi........................................................................................................................

BAB. I PENDAHULUAN ............................................................................................


1.1. Latar Belakang ....................................................................................................
1.2. Maksud dan Tujuan............................................................................................
1.2.1.Maksud........................................................................................................
1.2.2. Tujuan ........................................................................................................
1.3. Lingkup Pekerjaan .............................................................................................
1.4. Lokasi Kegiatan...................................................................................................
1.5. Sistematika Pembahasan ....................................................................................

BAB. II STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS ...................................


2.1. Informasi Pekerjaan ...........................................................................................
2.2. Struktur Organisasi Pengguna Jasa..................................................................
2.3. Struktur Organisasi Personil .............................................................................
2.4. Daftar Personil Penyedia Jasa ...........................................................................
2.5. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang .........................................................

BAB. III KRITERIA DESAIN……….......................................................................


3.1. Standar dan Kriteria Desain..............................................................................

BAB. IV PENUTUP ....................................................................................................


4.1. Kesimpulan ..........................................................................................................
4.2. Saran ....................................................................................................................
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

BAB
1

1.1. Latar Belakang


Jalan merupakan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai
peran penting terutama dalam mendukung ekonomi, sosial budaya, lingkup politik
serta pertahanan keamanan. Jalan dan Jembatan sebagai prasarana transportasi
darat harus dapat menghubungkan antar kawasan dengan nyaman, mudah, cepat
dan selamat sampai tujuan. Hal ini dapat mengakibatkan perkembangan sistem
hirarki jalan yang baik. Fungsi jalan raya dapat terganggu dan akhirnya
mengakibatkan penurunan kondisi lingkungan. Untuk itu dalam perencanaan
sistem jaringan sebagaimana dimaksud perlu dilakukan suatu desain teknik ulang
pada bagian-bagian tertentu sehingga diharapkan dapat dihasilkan perencanaan
sistem jaringan jalan yang berkesinambungan dapat terwujud.
Kondisi jaringan jalan secara Nasional pada tahun 2010 akan dihadapkan
pada kualitas pelayanan jalan. Kondisi ini lebih disebabkan oleh meningkatnya
volume lalu lintas maupun muatan dan dimensi berlebihan yang berakibat pada
daya tahan dan dapat menyebabkan jalan menjadi cepat rusak. Pelaksanaan
sebagaimana dimaksud perlu dilakukan suatu kegiatan desain. Desain yang
dilakukan ini adalah untuk merencanakan dan menyiapkan program konstruksi
jalan.
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian
nasional diharapkan mampu menghubungkan jalan lintas maupun meningkatkan
penanganan non lintas agar senantiasa dapat berfungsi untuk mendukung
kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa, dalam rangka percepatan pemulihan
ekonomi dengan tetap menjaga lingkungan.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan


infrastruktur, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Simalungun
menitik beratkan pada peningkatan jalan serta melaksanakan preservasi terhadap
jalan-jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Simalungun.

Prasarana transportasi darat memegang peranan yang sangat penting dalam


sektor perhubungan darat terutama untuk menjaga kesinambungan distribusi
barang dan jasa, guna menunjang laju pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-
daerah sentra produksi, maka sangat diperlukan prasarana jalan yang dapat
melayani pergerakan lalu lintas. Perkembangan jenis maupun kuantitas kendaraan
sebagai sarana transportasi darat yang menghubungkan kota-kota, baik dalam
maupun antar provinsi merupakan persoalan utama yang ada dalam rangka
pembinaan jaringan jalan. Suhubungan dengan perkembangan lalu lintas yang
demikian pesat dan adanya faktor lingkungan serta faktor alam yang dapat
mempengaruhi penurunan kondisi ruas-ruas jalan tersebut. Untuk dapat
meningkatkan pelayanan jalan, baik dari segi Struktur, Kapasitas maupun
alinyemen, maka diperlukan suatu perencanaan teknis yang terbaik dan ekonomis
dengan memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan serta faktor
lingkungan.
Pelayanan jalan yang baik, aman, nyaman dan lancar akan terpenuhi jika
lebar jalan yang cukup dan tikungan-tikungan dibuat berdasarkan persyaratan
teknis geometrik jalan raya, baik alinyemen vertikal, alinyemen horizontal serta
tebal perkerasan itu sendiri, sehingga kendaraan yang melewati jalan tersebut
dengan beban dan kecepatan rencana tertentu dapat melaluinya dengan aman dan
nyaman. Oleh karena itu, pembangunan prasarana jalan bukalah hal yang mudah,
disamping membutuhkan dana yang tidak sedikit, juga diperlukan perencanaan
yang baik.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari dilakukannya pekerjaan ini adalah untuk membantu Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Simalungun dalam rangka
melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik pada ruas-ruas jalur lintas utama dan
non lintas utama. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan
perencanaan teknik jalan dan jembatan yang berwawasan lingkungan, serta
dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana standar prosedur yang berlaku guna
tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian penanganan
masalah-masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi tingkat perekonomian yang
tinggi sehinga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan selama ini dapat tercapai.

1.2.2 Tujuan
Ketersediaan perencanaan teknik jalan yang berwawasan lingkungan, serta
dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standar prosedur yang
berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian
penanganan masalah-masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi tingkat
perekonomian yang tinggi sehingga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan
selama ini dapat tercapai. Dan juga untuk mendapatkan suatu Detail Engineering
Design (DED) yang nantinya dapat dipergunakan dalam pelaksanaan pembangunan
infrastruktur jalan.
1.3. Lingkup Pekerjaan

Lingkup kegiatan ini adalah :


1) Persiapan
a) Tujuan
Tujuan dari tahap persiapan adalah untuk mengumpulkan informasi awal
mengenai kondisi topografi, Geologi/Geoteknik, tata guna lahan, lalulintas,
serta lingkungan
b) Lingkup
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

• Peta Topografi berupa peta kontur, dengan Skala minimum 1 : 50.000


• Peta jaringan jalan, data base jaringan jalan, daerah rawan kecelakaan
• Peta kondisi tanah, peta Geologi/Geoteknik dengan Skala minimal 1:
250.000, daerah rawan bencana, dokumen tanah terdahulu, dan koridor
trase
• Peta wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah
• Peta tata guna lahan
• Melakukan kordinasi dengan instansi terkait dengan disekitar lokasi
proyek
2) Survey Lapangan
1) Survey Pendahuluan
• Tujuan
Tujuan survey pendahuluan adalah untuk mengumpulkan data-data
awal berdasarkan aspek-aspek yang diperlukan yang akan digunakan
sebagai dasar/referensi survey detail/ survey berikutnya dan harus
dilakukan oleh seorang ahli professional.
• Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan adalah :
• Survey Pendahuluan Desain Geometrik
• Menentukan awal proyek (Sta. 0+000) dan akhir proyek yang
tepat untuk mendapatkan overlaping yang baik dan memenuhi
syarat geometrik. Pada penentuan titik awal dan titik akhir
pekerjaan, diwajibkan mengambil data sejauh 200 m sebelum titik
awal dan 200 m setelah titik akhir pekerjaan seperti disajikan dalam
Gambar 1 berikut:
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

Gambar 1. Koridor Pengambilan Data

• Mengidentifikasi medan secara stationing/ urutan jarak


dengan mengkelompokan kondisi: medan datar, rolling,
perbukitan, pegunungan/bukit curam dalam bentuk tabelaris.
• Mengidentifikasi/memperkirakan secara tepat penerapan desain
geometrik (alinyemen horizontal dan vertikal) berdasarkan
pengalaman dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya oleh Ahli
Jalan Raya yang melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan
pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar (jarak, azimut,
kemiringan dengan helling meter) dan membuat sketsa desain
alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-
lokasi yang dianggap sulit untuk memastikan trase yang dipilih akan
dapat memenuhi persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan
sketsa horizontal dan penampang memanjang rencana trase jalan.
• Di dalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan
vertikal harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai
dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi lokasi:
galian/timbunan, bangunan pelengkap jalan, gorong-gorong
dan jalan (oprit jalan), persimpangan yang bisa terlihat dengan
dibuatnya sketsa-sketsa serta tabelaris di lapangan dari
identifikasi kondisi lapangan secara stasioning dari awal s/d
akhir proyek.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

• Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu


mengambil keputusan dalam pemilihan trase dengan anggota
team yang saling terkait dalam pekerjaan ini.
• Di lapangan harus diberi/ dibuat tanda-tanda berupa patok dan
tanda banjir dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah
rencana dengan interval 50 m untuk memudahkan tim
pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting untuk
pelaporan dan panduan dalam melakukan survey detail
selanjutnya.
• Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa
dihitung perkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta
bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya secara sederhana dan
diharapkan dapat mendekati final desain

• Survey Kondisi Jalan


• Inventarisasi terhadap data histori penanganan jalan.
• Identifikasi jenis perkerasan.
• Identifikasi kerusakan perkerasan.
• Identifikasi bahu jalan.

• Survey Pendahuluan
Survey Topografi.
Kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Ahli Geodesi pada survey
pendahuluan adalah :
• Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan
patok beton Bench Mark di awal dan akhir Proyek
• Mengamati kondisi topografi
• Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran
khusus serta, morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan
perpanjangan koridor
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

• Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran


• Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/ titik yang
akan dijadikan referensi

Keluaran survey pendahuluan meliputi :

• Laporan seluruh hasil survey pendahuluan berkaitan dengan konsep


desain yang akan diterapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor
berdasarkan seluruh hasil survey pendahuluan
• Laporan tindak lanjut survey pendahuluan yaitu survey detail yang
didalamnya memuat beberapa survey detail yang harus dilakukan
termasuk batasan koridor pengambilan data.
2) Survey Topografi
a. Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan
data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase
jalan dan jalan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta
topografi dengan skala 1:1000 yang akan digunakan untuk perencanaan
geometrik jalan.

b. Lingkup Pekerjaan
• Pemasangan patok-patok
Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm
atau pipa pralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan di
atasnya dipasang neut dari baut dengan ujung kepala baut (neut) diberi
tanda alur silang (cross grooving), ditempatkan pada tempat yang aman,
mudah terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap
lokasi rencana jalan dipasang serta pada awal dan akhir proyek minimal
2 dan ditempatkan pada daerah yang aman terhadap kemungkinan
tercabut atau berubah posisi dan mudah terlihat, masing-masing 1 (satu)
pasang di setiap sisi sungai/ alur. Patok BM dipasang/ ditanam dengan
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

kuat, bagian yang tampak di atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna
kuning, diberi lambang Kementerian PU, notasi dan nomor BM dengan
warna hitam.

Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di photo sebagai


dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.
Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas
diratakan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih nampak
diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus, perlu
ditambahkan patok bantu. Untuk memudahkan pencarian patok,
sebaiknya pada daerah sekitar patok diberi tanda-tanda khusus. Pada
lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok, misalnya di
atas permukaan jalan beraspal atau di atas permukaan batu, maka titik-
titik poligon dan sifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat
kuning dan diberi nomor.
• Pengukuran titik kontrol horizontal
Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon,
dan semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon. Sisi
poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur
dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.
Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian
baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan Electronik Distance
Meter/Theodolit jenis T2 atau yang setingkat.
• Pengukuran titik kontrol vertikal
Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri/
pembacaan pergi- pulang. Pengukuran sifat datar harus mencakup
semua titik pengukuran (poligon, sifat datar, dan potongan melintang)
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

dan titik BM. Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan
baik, berskala benar, jelas dan sama. Pada setiap pengukuran sifat datar
harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya, yaitu Benang Atas
(BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB), dalam satuan
milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2 BT = BA + BB.
Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag
(pengamatan) yang genap.

• Pengukuran situasi
- Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup
semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada
disepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jalan, rumah,
gedung dan sebagainya.
- Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran
dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang
benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan
dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan
tingkat kerapatan yang lebih tinggi.
- Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
• Pengukuran Penampang Melintang.
Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan persyaratan:

Lebar koridor Interval, (m)


Kondisi
(m) Jalan baru

- Datar, landai,dan lurus 75 + 75 50

- Pegunungan 75 + 75 25
50 (luar) + 100
- Tikungan 25
(dalam)

• Pengukuran pada perpotongan rencana trase jalan dengan sungai atau jalan.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 m


dari perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/ hilir)
yang masih berpengaruh. terhadap keamanan jalan dengan interval
pengukuran penampang melintang sungai sebesar 25 meter.

• Koridor pengukuran searah rencana trase jalan masing- masing minimum


100 m dari garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan antara
oprit jalan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang
rencana trase jalan sebesar 25 meter.

• Pada posisi lokasi jalan interval pengukuran penampang melintang dan


memanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 10 m, 15 m, dan 25
m. Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk
alam maupun manusia disekitar persilangan tersebut.
c. Persyaratan
• Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan
harus diperiksa dan dikoreksi. Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur
harus dicatat dan dilampirkan dalam laporan.
• Ketelitian dalam pengukuran
Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
- Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10”√n, (n adalah jumlah
titik poligon dari pengamatan matahari pertama ke pengamatan
matahari selanjutnya atau dari pengukuran Global Position System
(GPS) geodetic yang mempunyai presisi tinggi pertama ke pengukuran
GPS berikutnya).
- Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”.

• Perhitungan

- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi. Koreksi
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus
diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yang
lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harus
dilakukan di lokasi pekerjaan.
- Perhitungan Sifat Datar.
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal
(ketelitian 0,5 mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan
pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda
tingginya.
- Perhitungan Ketinggian Detail.
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur
yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara
tachimetris.
- Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistim
komputerisasi.
• Penggambaran
- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000.
- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.
- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x)
dan ordinat (y)-nya.
- Pada setiap lembar gambar dan/ atau setiap 1 meter panjang gambar
harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi
tanda khusus.

• Titik kontrol horisontal diukur dengan menggunakan metode penentuan


posisi Global Positioning System (GPS) secara diferensial. GPS atau nama
lengkapnya NAVSTAR GPS merupakan singkatan dari Navigation
Satellite Timing and Ranging Global Positioning System. Metode yang
digunakan adalah metode diferensial dengan menggunakan lebih dari satu
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

receiver GPS dimana minimal satu titik digunakan sebagai titik referensi
(base station) dan yang lainnya ditempatkan pada titik yang akan diukur.
Titik referensi yang digunakan adalah titik referensi Bakosurtanal ataupun
Badan Pertanahan Nasional. Untuk merapatkan titik kontrol horisontal
dapat dilakukan pengukuran menggunakan metode poligon dengan
menggunakan alat Total Station;
• Sistem koordinat proyeksi yang digunakan adalah sebagai Sistem
koordinat proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Ketentuan
proyeksi UTM :
- Proyeksi adalah Transverse Mercator
- Lebar zona adalah 6
- Titik awal setiap zona adalah perpotongan meridian tengah dan
ekuator
- Faktor skala pada meridian tengah ko = 0,9996
- Timur (T) didefinisikan dengan penambahan 500.000 meter kepada
nilai x yang dihitung dari meridian tengah
- Utara (U) didefinisikan dengan penambahan 10.000.0000 meter
kepada nilai y yang dihitung dari ekuator selatan
- Zona 1 dimulai dari bujur 180 barat sampai dengan bujur 174
barat dan seterusnya ke arah Timur sampai zona 60 untuk bujur
174 timur sampai dengan 180 timur
- Batas lintang 84 utara dan lintang 80 selatan
- Notasi koordinat UTM, Timur (T) diletakkan di depan Utara (U)
- Datum DGN-95
• Pengukuran dengan menggunakan GPS dilakukan setiap interval 5000 m
• Pengukuran Titik Kontrol Horisontal Harus menggunakan Jenis Total
Station (TS) dengan Ketelitian 10√n untuk sudut serta 10√D untuk jarak.
• Pengukuran untuk titik control Vertikal harus mengunakan peralatan
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

Waterpass jenis auto level dengan ketelitian 2 mm.


Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang
melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk
gambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) 1 meter. Proses
pengambilan data untuk Topografi mengacu pada Pedoman Pengukuran
Topografi NO.010/PW/2004, atau Pedoman yang dipersyaratkan.

d. Keluaran
Keluaran survey Topografi meliputi :
• Laporan survey Topografi meliputi :
- Data pengukuran dan hitungan pengukuran topografi yang telah
diterima.
- Data Koordinat dan elevasi Bench Mark.
- Foto dokumentasi proses pengukuran dan Bench Mark.
• Peta tofografi (peta transies) dengan skala yang disesuaikan dengan jenis
perencanaan yang akan dilakukan.
3) Survey Lalu lintas ;
a. Tujuan
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta
menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan
tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-
rata sebagai dasar perencanaan jalan.
b. Lingkup
• Pengumpulan data lalu lintas dilakukan setelah mengetahui koridor trase
lokasi perencanaan yang akan dilakukan, yang merupakan hasil keluaran
dari pengumpulan data awal berupa titik-titik survey.
• Data lalu lintas yang telah didapatkan harus dianalisis sehingga
mendapatkan data yang siap pakai berupa kondisi LHR eksisting dalam
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

satuan kendaraan/hari dan smp/hari serta kecepatan perjalanan pada


kondisi tata guna lahan tertentu dalam km/jam.
c. Persyaratan
Standar pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 036/T/BM/1997, Pedoman
Survey Pencatatan Lalulintas dengan cara Manual Pd/T.19-2004-B, atau
Pedoman yang disyaratkan
d. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari survey lalu lintas berupa laporan yang di
dalamnya memuat:
• Data LHR untuk perhitungan kapasitas jalan dan perhitungan
perkerasan jalan.
• Data spektrum beban untuk perhitungan perkerasan jalan.
• Foto dokumentasi.
• Data lapangan.
4) Survey Geologi/ Geoteknik / Survey Penyelidikan Tanah (Jika Diperlukan)
a. Tujuan
Tujuan utama dari penyelidikan geoteknik lapangan dan bawah permukaan
adalah untuk memberikan informasi tentang kondisi bawah permukaan
tanah, bahaya geoteknik, dan ketersediaan tanah, agregat dan batuan pada
perencana.

Sangat disarankan untuk menggunakan Pedoman Geoteknik untuk


penyelidikan tanah lunak Pd.T-9-2002-B dan pengujian laboratorium untuk
tanah lunak Pt.M-01-2002-B bilamana terdapat suatu kondisi tanah dasar
yang lunak (Soft soil).
b. Lingkup
Kegiatan penyelidikan geoteknik meliputi: Pengambilan contoh tanah dari
sumuran uji.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

• Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji 25-40 kg untuk setiap


contoh tanah. Setiap contoh tanah harus diberi identitas yang jelas
(nomor sumur uji, lokasi, kedalaman). Penggalian sumuran uji
dilakukan pada setiap jenis satuan tanah yang berbeda atau maksimum
5 km bila jenis tanah sama, dengan kedalaman 1-2 m. Setiap sumuran
uji yang digali dan contoh tanah yang diambil harus difoto. Dalam foto
harus terlihat jelas identitas nomor sumur uji, dan lokasi. Ukuran test pit
panjang 1,5 m (Utara- Selatan) lebar 1,0 m, Log sumuran uji
digambarkan dalam 4 bidang, dengan diskripsi yang lengkap dan 1
kolom untuk unit satuan batuan. (lihat daftar lampiran)
• Pengambilan contoh tanah tak terganggu
Pengambilan contoh tanah tak terganggu dilakukan dengan cara bor
tangan menggunakan tabung contoh tanah (“split tube” untuk tanah
keras atau “piston tube” untuk tanah lunak). Setiap contoh tanah harus
diberi identitas yang jelas (nomor bor tangan, lokasi, kedalaman).
Pemboran tangan dilakukan pada setiap lokasi yang diperkirakan akan
ditimbun (untuk perhitungan penurunan) dengan ketinggian timbunan
lebih dari 4 meter dan pada setiap lokasi yang diperkirakan akan digali
(untuk perhitungan stabilitas lereng) dengan kedalaman galian lebih dari
6 meter; dengan interval sekurang-kurangnya 100 meter dan/atau setiap
perubahan jenis tanah dengan kedalaman sekurang-kurangnya 4 meter.
Setiap pemboran tangan dan contoh tanah yang diambil harus difoto.
Dalam foto harus terlihat jelas identitas nomor bor tangan, dan lokasi.
Semua contoh tanah harus diamankan baik selama penyimpanan di
lapangan maupun dalam pengangkutan ke laboratorium.
• Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jalan,
maupun untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada
disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

menginformasikan lokasi quarry lain yang dapat dimanfaatkan.


Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan,
perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan
yang mungkin timbul dalam proses penambangannya, dilengkapi
dengan foto-foto.
Keluaran dari survey Geologi/ Geoteknik/geoteknik berupa:
• Laporan penyelidikan tanah yang di dalamnya memuat:
- Tanah berupa nilai CBR
- Properties tanah berupa nilai strength dan index properties of
soil
- Kadar air
- Berat jenis
• Peta penyebaran tanah yang di dalamnya memuat:
- Kondisi lapisan tanah
- Daerah rawan longsor
• Foto Dokumentasi
1) Pengendalian Survey Detail.
Pengendalian survey bertujuan sebagai kendali mutu
pengambilan data, kendali mutu tersebut diantaranya :
a) Setiap akan kegiatan survey baik pendahuluan
maupun survey detail pelaksana kegiatan wajib
mengajukan jadwal kegiatan yang kemudian
ditindaklanjuti dengan surat ijin melakukan
survey baik pendahuluan maupun detail yang
dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Pembuat Komitmen.
b) Proses survey baik pendahuluan maupun survey
detail wajib diawasi dimulai dari persiapan
peralatan sampai pada proses survey oleh petugas
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

yang ditunjuk oleh Kepala Satuan Kerja atau


Pejabat Pembuat Komitmen.
2) Proses Desain
Persiapan desain ini bertujuan :
• Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
• Menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai
sebagai panduan survey pendahuluan.
• Menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang terdiri dari
gambar desain, spesifikasi, engineering estimate.

Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan adalah :


• Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta, serta
menarik beberapa Alternatif rencana As Jalan/ Alinyemen
Horizontal dengan dilakukan pengecekan Alinyemen Vertikal
sesuai dengan kondisi medan yang memenuhi Standar
Perencanaan Geometrik Jalan dan dibahas bersama-sama dengan
Tenaga Ahli bersangkutan.
• Melakukan perencanaan alinyemen horisontal dan vertikal
berdasarkan alternatif yang dipakai dengan tetap mengacu pada
standar geometrik jalan antar kota maupun perkotaan.
• Melakukan perencanaan tebal perkerasan baik perkerasan kaku
maupun fleksibel dengan mengacu pada pedoman perencanaan
tebal perkerasan lentur dan tebal perkerasan kaku.
Proses perencanaan harus mengacu pada standar, Pedoman yang berlaku seperti
standar atau pedoman yang tertulis pada acuan normatif atau referensi lain yang
tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja dengan ketentuan penggambaran sebagai
berikut :
- Alinyemen Horisontal dengan Skala 1:1000
- Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:100
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

- Potongan Melintang Skala Horisontal 1:1200, Skala Vertikal 1:100

Pengendalian pada saat proses perencanaan dilakukan agar desain yang dihasilkan
memenuhi persyaratan secara teknis, proses pengendalian dilakukan terhadap :
• Konsep desain awal berdasarkan data sekunder harus mendapat persetujuan
dari Pejabat Pembuat Komitmen.
• Konsep desain berdasarkan data survey pendahuluan dan survey detail yang
review terhadap desain awal harus diperiksa dan diasistensikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
• Pemeriksaan dan Asistensi perencanaan secara bertahap wajib dilaksanakan
oleh pelaksana kegiatan kepada Pejabat Pembuat Komitmen

1.4. Lokasi Kegiatan

Perencanaan ini dilaksanakan tersebar di ruas – ruas jalan Kabupaten


Simalungun, Provinsi Sumatera Utara di Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

BAB
URAIAN TUGAS
2

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, efektif dan efisien


diperlukan organisasi pekerjaan yang kuat, kompak dan teratur. Dengan demikian
semua aktifitas dan alur pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam
organisasi tersebut terangkum semua komponen penunjang kelancaran pekerjaan.
Dengan itu, maka struktur organisasi tersebut dibuat sedemikian rupa
sehingga alur perintah dan alur koordinasi kerja antar komponen dapat mengalir
dengan lancar, tidak saling menghambat dan menghalangi satu sama lain.
Selanjutnya diperlukan penempatan personil-personil yang mempunyai
persyaratan keahlian dan ability yang sesuai dengan bidang-bidangnya guna
mengisi pos-pos pekerjaan yang telah terstruktur.
Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta
waktu yang telah digariskan dalam Kerangka Acuan, maka diperlukan penyusunan
jadwal pekerjaan dan lama waktu penugasan personil seperti yang disajikan pada
bab/halaman-halaman berikutnya.
2.1. Infomasi Pekerjaan
Informasi kegiatan yang dilaksanakan adalah :
• Nama Kegiatan : JASA KONSULTAN DESAIN PERENCANAAN
Lokasi Kegiatan :
Nomor kontrak :
Tanggal Kontrak :
Sumber Dana :
Tahun Anggaran : 2022
Masa Pelaksanaan :
Biaya Kontrak :
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

• Pengguna Jasa : Pemerintah Kabupaten Simalungun Dinas Pekerjaan


Umum dan Penataan Ruang
• Penyedia Jasa : CV. Rekayasa Geomatika Indonesia
Alamat Penyedia Jasa : Jl. Veteran Kota Tebing Tinggi.

2.2. Daftar Personil Penyedia Jasa


Daftar personil Jasa Konsultasi Desain Perencanaan Jalan Paket 04
Kab. Simalungun adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli (Proffesional Staff) :
1. Team Leader : Muhammad Umar, ST,
2. Tenaga Non Teknis
1. Surveyor 1 : M. Julio Arenda Sembiring
2. Surveyor 2 : Bagas Raja Sulaiman
3. Operator CAD : Gagah Tahta Pratama
4. Operator Komputer : Rizky Syahputra
5. Tenaga Lokal : M. Wildan Khairi

2.3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang


A. Team Leader
Team Leader disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil (S.1) yang telah
lulus dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui. Untuk perguruan
tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah lulus ujian Negara dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan teknik jalan minimal selama 5
(lima) tahun atau 60 (enam puluh ) bulan setelah lulus.
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA Ahli Teknik Jalan Madya) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) yang masih berlaku.
Team Leader diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam


pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Tugas dan tanggungjawab mencakup tapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut :
• Bertanggung jawab atas semua layanan jasa konsultansi sesuai
dengan kerangka acuan tugas.
• Mengkoordinasikan semua komunikasi baik secara lisan maupun tertulis
dengan Pemberi Tugas sehubungan dengan aspek teknis yang berkaitan.
• Mengasistensikan dan menyiapkan/menyelesaikan laporan-laporan serta
semua dokumen sesuai dengan kerangka acuan tugas.
• Mempersiapkan gambar rencana alinyemen jalan termasuk desain
geometrik, desain persimpangan, desain interchanges dan pemilihan dari
pelengkap jalan yang diperlukan.
• Melaksanakan Koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) terkait rencana lokasi kegiatan perencanaan.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

BAB
3
KRITERIA DESAIN
3.1. Standar dan Kriteria Desain

Standar perencanaan dan kriteria desain Perencanaan Detail Engineering Design (


DED ) 3, mencakup:
a. Geometrik Jalan,
b. Hidrologi dan Drainase
c. Perkerasan Jalan
d. Penerangan Jalan Umum
e. Rambu dan Marka
Standar yang dipergunakan sebagai dasar perencanaan geometrik adalah:
• Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
• Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Perkotaan, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Maret 1992.
• Geometrik Jalan Perkotaan, RSNI T-14-2004, Badan Standardisasi
Nasional (BSN), 2004.
• A Policy on Geometric Design of Highway and Street, AASHTO,
Tahun 2001.
Sedangkan kriteria desain geometrik jalan yang digunakan dalam DED
Ruas Jalan Paket 04 Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
➢ Kecepatan Rencana
Kecepatan rencana 60 km/jam.
➢ Parameter Potongan Melintang
▪ Lebar Lajur Lalu Lintas = 3,5 m
▪ Lebar bahu luar (ada trotoar) = (disesuaikan)
▪ Lebar bahu dalam = (disesuaikan)
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

▪ Lebar trotoar (minimum pengecualian) = (disesuaikan)


▪ Kemiringan melintang normal jalur lalu lintas = 2%
▪ Kemiringan melintang normal bahu = 4%
➢ Jarak Pandang
▪ Jarak pandang henti = 75 m, dengan dasar perhitungan :
▪ Jarak pandang menyiap = 350 m
➢ Parameter Alinyemen Horisontal
▪ Jari–jari minimum jalan dengan kemiringan normal = 2000 m
▪ Jari – jari tikungan minimum = 200 m
▪ Panjang tikungan minimum dalam perencanaan = 700/a (keadaan
terpaksa = 100)
▪ Superelevasi maximum = 2% untuk memberi kemudahan hubungan dengan
jalan lain.
▪ Panjang minimum bagian peralihan = 50 m
▪ Untuk jari–jari minimum tikungan yang tidak membutuhkan bagian
peralihan direncanakan jari–jari = 600 m
▪ Bila direncanakan ada pelebaran pada tikungan maka dipakai 0,25 m per
lajurnya.
▪ Dalam menentukan kemiringan permukaan relatif jalan rencana digunakan
1/175 antara tepi dan as jalan untuk perkerasan 2 lajur.

➢ Parameter Alinyemen Vertikal


▪ Landai maksimum untuk jalan dengan kondisi normal = 5 %
▪ Jari–jari rencana lengkung vertikal untuk lengkung cembung = 2000m dan
1.500 m untuk lengkung cekung dalam kondisi normal.
▪ Untuk panjang minimum lengkung vertikal = 50 m.
Standar dan kriteria desain hidrologi dan drainase DED Paket 04 Kabupaten
Simalungun mengacu pada referensi sebagai berikut :
▪ Sri Harto : “ Analisis Hidrologi “, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1993
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

▪ Suyono Sosrodarsono : “ Hidrologi untuk Pengairan “, Pradnya Paramita,


Jakarta, 1993
▪ Soewarno : “ Hidrologi – Aplikasi Metode Statistik untuk Analisis data Jilid
I dan II “, Nova, bandung, 1995
▪ Linsley Ray K Jr. : “ Hidrologi untuk Insinyur “, Erlangga Jakarta 1986
▪ Dewan Standarisasi Nasional : “ Tata Cara Perencanaan Drainase
Permukaan Jalan “, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1994
▪ Ven Te Cow : “ Hidrolika Saluran Terbuka “, Erlangga, Jakarta 1992
Drainase adalah sistem saluran pembuangan air hujan yang menampung dan
mengalirkan air hujan dan air buangan yang berasal dari daerah terbuka maupun
dari daerah terbangun. Bila dilihat dari fungsinya, drainase ini untuk menampung,
mengalirkan, dan memindahkan air hujan secepat mungkin dari daerah tangkapan
ke badan penerima.
Badan penerima sendiri merupakan saluran induk, sungai, laut, dan danau,
peresapan dalam tanah tempat dimana air hujan dibuang. Dalam suatu perkotaan
drainase berfungsi sebagai pengendali dan mengalirkan limpasan air hujan yang
berlebihan dengan aman, dan juga untuk menyalurkan kelebihan air lainnya yang
mempunyai dampak mengganggu atau mencemari lingkungan perkotaan. Drainase
dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan salinitas. Sehingga, drainase tidak hanya menyangkut air
permukaan tapi juga air tanah. Kegunaan drainase antara lain adalah:
a. mengeringkan daerah genangan air;
b. mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan dan
memanfaatkan sebesar-besarnya untuk imbuhan air tanah;
c. mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan-bangunan;
d. Pengelolaan kualitas air.
Klasifikasi sistem drainase dapat dikelompokkan antara lain:
a. sistem drainase makro, seperti sungai atau kanal
b. sistem drainase mikro yang berupa:
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

• sistem saluran drainase primer, yang menerima buangan air hujan baik dari
saluran sekunder maupun saluran lainnya dan mengalirkan air hujan langsung
kebadan penerima.
• sistem saluran drainase sekunder yang mengalirkan buangan air hujan
langsung ke saluran drainase primer
• sistem saluran drainase tersier adalah cabang dari sistem sekunder yang
menerima buangan air hujan yang berasal dari persil bangunan atau saluran
lokal.
Bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain),
saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran
induk (main drain), dan badan air penerima (receiving waters).
Seperti kita ketahui bahwa perkerasan jalan dibedakan secara umum atas
dua macam yaitu yang dinamakan perkerasan lentur (flexibel pavement) dan
perkerasan kaku (rigid pavement). Pada dasarnya perkerasan lentur atau perkerasan
kaku sampai pada saat ini hanya sekedar membedakan macam atau jenis yang
berdasarkan dari bahan pengikat yang digunakan oleh kedua macam perkerasan
tersebut.
Perbedaan yang sebenarnya sangat mendasar antara perkerasan lentur dan
perkerasan kaku adalah dalam hal bagaimana perkerasan–perkerasan tersebut
mendistribusikan beban yang dilimpahkan diatasnya terhadap lapisan tanah dasar
(subgrade). Pada perkerasan beton semen beban yang didistribusikan di atas
permukaan subgrade akan relatif lebih luas dibandingkan dengan perkerasan lentur.
Hal ini terjadi disebabkan oleh karena beton semen mempunyai modulus elastisitas
yang cukup tinggi.
Untuk mendesain tebal perkerasan kaku dapat dilakukan berdasarkan Buku
Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement ), Direktorat Jenderal
Bina Marga, 1988.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)


▪ Konsep Dasar
Suatu plat beton dengan pembesian atau tanpa pembesian yang diletakkan diatas
subgrade atau diatas lapisan subbase dinamakan perkerasan kaku (rigid pavement
). Karena kekakuan serta tingginya modulus elastisitas maka beban roda cenderung
untuk didistribusikan pada bidang yang relatif cukup luas ke atas subgrade.
Sebagian besar dari kekuatan struktur perkerasan kaku dipegang oleh pelatnya
sendiri. Untuk itu faktor utama adalah pada perencanaan pelat betonnya. Variasi-
variasi dari kekuatan tanah dasar yang sifatnya kecil tidak begitu mempengaruhi
kekuatan perkerasan.
▪ Bahan Pokok
Bahan Pokok perkerasan kaku terdiri dari bahan agregat dan bahan pengikat. Untuk
bahan digunakan batu pecah sebagai agregat kasar dan pasir alam atau batu sebagai
agregat halusnya.
▪ Parameter Desain
Parameter-parameter yang diperlukan dalam desain struktur perkerasan kaku
dengan mengacu pada AASHTO, Parameter perencanaan terdiri dari :
a. Analisis lalu-lintas : mencakup umur rencana dan LHR
b. pertumbuhan lalu-lintas tahunan, vehicle damage factor, equivalent single
axle
c. Load
d. Terminal Serviceability Index
e. Initial Serviceability
f. Serviceability Loss
g. Reability
h. Standar Normal Deviasi
i. Standar Deviasi
j. CBR dan Modulus Reaksi Tanah Dasar
k. Modulus elastisitas beton, fungsi dari kuat tekan beton
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

l. Flexural Strength
m. Drainage Coefficient
PERKERASAN LENTUR (Flexible Pavement)
▪ Konsep Dasar
Perkerasan yang menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan
serta bahan berbutir sebagai lapis di bawahnya
▪ Bahan Pokok
Bahan pokok perkerasan lentur dibedakan sesuai dengan susunan lapisannya, yaitu
:
a. Lapis Pondasi bawah : Menggunakan bahan – bahan campuran tanah
setempat (CBR > 20%, PI< 10% ), yang relative lebih baik dari tanah dasar
b. Lapis Pondasi Atas : Menggunakan bahan – bahan alam / bahan setempat (
CBR > 50%, PI < 4%), antara lain : batu pecah, kerikil pecah, dan stabilisasi
tanah dengan semen atau kapur.
c. Lapis Permukaan : Menggunakan bahan aspal agar lapisan dapat bersifat
kedap air
▪ Parameter Desain
Parameter-parameter yang diperlukan dalam desain struktur perkerasan lentur
dengan cara Bina Marga sebagai berikut :
a) Beban Lalu – lintas
b) Daya Dukung Tanah Dasar (DDT)
c) Indeks Permukaan
d) Faktor Regional
e) Material
Perkiraan biaya konstruksi harus dihitung secara wajar memakai kuantitas yang
dihitung untuk menyusun biaya proyek yang realistik dan alokasi anggaran yang
efektif. Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan
konstruksi yang direncanakan, sesuai item pekerjaan dan harga satuan yang
disajikan secara terpadu.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

BAB
4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
a) Setelah dilakukan perencanaan maka diperoleh besarnya biaya
konstruksi untuk masing-masing jenis pekerjaan infrastruktur.
Perhitungan Biaya (Engineer Estimate) ini mengacu pada harga
satuan bahan dan upah yang dikeluarkan oleh Dinas Bina Marga
Kabupaten Serdang Bedagai. Selanjutnya dibuat analisa harga
satuan untuk setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Secara
lengkap perhitungan Biaya dapat dilihat pada Laporan Rencana
Anggaran Biaya.
b) Pelaksanaan pekerjaan pembangunan/peningkatan infrastruktur
dapat dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan
dan teknis di lapangan.
c) Prasarana transportasi (jaringan jalan) dan jumlah panjang jalan di
lokasi ini belum memadai. Untuk itu perlu upaya peningkatan
kualitas jaringan jalan. Mengingat banyak lokasi eksisting yang
terbengkalaipembangunannya.
4.2. Saran
Untuk mendapatkan mutu jalan sesuai dengan yang direncanakan,
kontraktor harus cermat dalam membaca gambar dan pemilihan material
serta harus dipadatkan lapis demi lapis.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

1. Peta Paket 04 Kabupaten Simalungun Ruas Sinar Baru – Purba Sinombah


LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

2. Peta Ruas Situri-turi – Bangun Saribu

3. Peta Ruas Saran Padang – Mariah Dolok


LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang

4. Peta Ruas Saran Padang – Mariah Dolok

Anda mungkin juga menyukai