LAPORAN
AKHIR TAHUN
2022
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG
KABUPATEN SIMALUNGUN
PROVINSI SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
PAKET 04
JASA KONSULTANSI DESAIN PERENCANAAN
KABUPATEN SIMALUNGUN
NO. KONTRAK :
TANGGAL :
DIPERIKSA DISETUJUI
DISUSUN OLEH
OLEH OLEH
TANDA
TANGAN
TANGGAL
STATUS
DOKUMEN
NO. DISTRIBUSI
TANGGAL
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl
Tgl Diterbitkan
Diterbitkan :: 02 Juni 2021 Hal
Hal ::
No. Rev : Tgl Kaji Ulang ::
Tgl Kaji Ulang Paraf
Paraf :: CV. Prima Rancang
SEJARAH DOKUMEN
TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl
Tgl Diterbitkan
Diterbitkan :: 02 Juni 2021 Hal
Hal ::
No. Rev : Tgl Kaji Ulang ::
Tgl Kaji Ulang Paraf
Paraf :: CV. Prima Rancang
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Sejarah Dokumen
Daftar Isi........................................................................................................................
BAB
1
1.2.2 Tujuan
Ketersediaan perencanaan teknik jalan yang berwawasan lingkungan, serta
dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standar prosedur yang
berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan perencanaan, tercapainya penyelesaian
penanganan masalah-masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi tingkat
perekonomian yang tinggi sehingga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan
selama ini dapat tercapai. Dan juga untuk mendapatkan suatu Detail Engineering
Design (DED) yang nantinya dapat dipergunakan dalam pelaksanaan pembangunan
infrastruktur jalan.
1.3. Lingkup Pekerjaan
• Survey Pendahuluan
Survey Topografi.
Kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Ahli Geodesi pada survey
pendahuluan adalah :
• Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan
patok beton Bench Mark di awal dan akhir Proyek
• Mengamati kondisi topografi
• Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran
khusus serta, morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan
perpanjangan koridor
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
b. Lingkup Pekerjaan
• Pemasangan patok-patok
Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm
atau pipa pralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan di
atasnya dipasang neut dari baut dengan ujung kepala baut (neut) diberi
tanda alur silang (cross grooving), ditempatkan pada tempat yang aman,
mudah terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap
lokasi rencana jalan dipasang serta pada awal dan akhir proyek minimal
2 dan ditempatkan pada daerah yang aman terhadap kemungkinan
tercabut atau berubah posisi dan mudah terlihat, masing-masing 1 (satu)
pasang di setiap sisi sungai/ alur. Patok BM dipasang/ ditanam dengan
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
kuat, bagian yang tampak di atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna
kuning, diberi lambang Kementerian PU, notasi dan nomor BM dengan
warna hitam.
dan titik BM. Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan
baik, berskala benar, jelas dan sama. Pada setiap pengukuran sifat datar
harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya, yaitu Benang Atas
(BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB), dalam satuan
milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi: 2 BT = BA + BB.
Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag
(pengamatan) yang genap.
• Pengukuran situasi
- Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup
semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada
disepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jalan, rumah,
gedung dan sebagainya.
- Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran
dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang
benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan
dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan
tingkat kerapatan yang lebih tinggi.
- Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
• Pengukuran Penampang Melintang.
Pengukuran penampang melintang harus dilakukan dengan persyaratan:
- Pegunungan 75 + 75 25
50 (luar) + 100
- Tikungan 25
(dalam)
• Pengukuran pada perpotongan rencana trase jalan dengan sungai atau jalan.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
• Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi. Koreksi
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus
diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yang
lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harus
dilakukan di lokasi pekerjaan.
- Perhitungan Sifat Datar.
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal
(ketelitian 0,5 mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan
pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda
tingginya.
- Perhitungan Ketinggian Detail.
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur
yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara
tachimetris.
- Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistim
komputerisasi.
• Penggambaran
- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000.
- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.
- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x)
dan ordinat (y)-nya.
- Pada setiap lembar gambar dan/ atau setiap 1 meter panjang gambar
harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi
tanda khusus.
receiver GPS dimana minimal satu titik digunakan sebagai titik referensi
(base station) dan yang lainnya ditempatkan pada titik yang akan diukur.
Titik referensi yang digunakan adalah titik referensi Bakosurtanal ataupun
Badan Pertanahan Nasional. Untuk merapatkan titik kontrol horisontal
dapat dilakukan pengukuran menggunakan metode poligon dengan
menggunakan alat Total Station;
• Sistem koordinat proyeksi yang digunakan adalah sebagai Sistem
koordinat proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) Ketentuan
proyeksi UTM :
- Proyeksi adalah Transverse Mercator
- Lebar zona adalah 6
- Titik awal setiap zona adalah perpotongan meridian tengah dan
ekuator
- Faktor skala pada meridian tengah ko = 0,9996
- Timur (T) didefinisikan dengan penambahan 500.000 meter kepada
nilai x yang dihitung dari meridian tengah
- Utara (U) didefinisikan dengan penambahan 10.000.0000 meter
kepada nilai y yang dihitung dari ekuator selatan
- Zona 1 dimulai dari bujur 180 barat sampai dengan bujur 174
barat dan seterusnya ke arah Timur sampai zona 60 untuk bujur
174 timur sampai dengan 180 timur
- Batas lintang 84 utara dan lintang 80 selatan
- Notasi koordinat UTM, Timur (T) diletakkan di depan Utara (U)
- Datum DGN-95
• Pengukuran dengan menggunakan GPS dilakukan setiap interval 5000 m
• Pengukuran Titik Kontrol Horisontal Harus menggunakan Jenis Total
Station (TS) dengan Ketelitian 10√n untuk sudut serta 10√D untuk jarak.
• Pengukuran untuk titik control Vertikal harus mengunakan peralatan
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
d. Keluaran
Keluaran survey Topografi meliputi :
• Laporan survey Topografi meliputi :
- Data pengukuran dan hitungan pengukuran topografi yang telah
diterima.
- Data Koordinat dan elevasi Bench Mark.
- Foto dokumentasi proses pengukuran dan Bench Mark.
• Peta tofografi (peta transies) dengan skala yang disesuaikan dengan jenis
perencanaan yang akan dilakukan.
3) Survey Lalu lintas ;
a. Tujuan
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta
menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan
tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-
rata sebagai dasar perencanaan jalan.
b. Lingkup
• Pengumpulan data lalu lintas dilakukan setelah mengetahui koridor trase
lokasi perencanaan yang akan dilakukan, yang merupakan hasil keluaran
dari pengumpulan data awal berupa titik-titik survey.
• Data lalu lintas yang telah didapatkan harus dianalisis sehingga
mendapatkan data yang siap pakai berupa kondisi LHR eksisting dalam
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No. Dok : Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No. Rev : Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
Pengendalian pada saat proses perencanaan dilakukan agar desain yang dihasilkan
memenuhi persyaratan secara teknis, proses pengendalian dilakukan terhadap :
• Konsep desain awal berdasarkan data sekunder harus mendapat persetujuan
dari Pejabat Pembuat Komitmen.
• Konsep desain berdasarkan data survey pendahuluan dan survey detail yang
review terhadap desain awal harus diperiksa dan diasistensikan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
• Pemeriksaan dan Asistensi perencanaan secara bertahap wajib dilaksanakan
oleh pelaksana kegiatan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
BAB
URAIAN TUGAS
2
BAB
3
KRITERIA DESAIN
3.1. Standar dan Kriteria Desain
• sistem saluran drainase primer, yang menerima buangan air hujan baik dari
saluran sekunder maupun saluran lainnya dan mengalirkan air hujan langsung
kebadan penerima.
• sistem saluran drainase sekunder yang mengalirkan buangan air hujan
langsung ke saluran drainase primer
• sistem saluran drainase tersier adalah cabang dari sistem sekunder yang
menerima buangan air hujan yang berasal dari persil bangunan atau saluran
lokal.
Bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain),
saluran pengumpul (collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran
induk (main drain), dan badan air penerima (receiving waters).
Seperti kita ketahui bahwa perkerasan jalan dibedakan secara umum atas
dua macam yaitu yang dinamakan perkerasan lentur (flexibel pavement) dan
perkerasan kaku (rigid pavement). Pada dasarnya perkerasan lentur atau perkerasan
kaku sampai pada saat ini hanya sekedar membedakan macam atau jenis yang
berdasarkan dari bahan pengikat yang digunakan oleh kedua macam perkerasan
tersebut.
Perbedaan yang sebenarnya sangat mendasar antara perkerasan lentur dan
perkerasan kaku adalah dalam hal bagaimana perkerasan–perkerasan tersebut
mendistribusikan beban yang dilimpahkan diatasnya terhadap lapisan tanah dasar
(subgrade). Pada perkerasan beton semen beban yang didistribusikan di atas
permukaan subgrade akan relatif lebih luas dibandingkan dengan perkerasan lentur.
Hal ini terjadi disebabkan oleh karena beton semen mempunyai modulus elastisitas
yang cukup tinggi.
Untuk mendesain tebal perkerasan kaku dapat dilakukan berdasarkan Buku
Petunjuk Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement ), Direktorat Jenderal
Bina Marga, 1988.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
l. Flexural Strength
m. Drainage Coefficient
PERKERASAN LENTUR (Flexible Pavement)
▪ Konsep Dasar
Perkerasan yang menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan
serta bahan berbutir sebagai lapis di bawahnya
▪ Bahan Pokok
Bahan pokok perkerasan lentur dibedakan sesuai dengan susunan lapisannya, yaitu
:
a. Lapis Pondasi bawah : Menggunakan bahan – bahan campuran tanah
setempat (CBR > 20%, PI< 10% ), yang relative lebih baik dari tanah dasar
b. Lapis Pondasi Atas : Menggunakan bahan – bahan alam / bahan setempat (
CBR > 50%, PI < 4%), antara lain : batu pecah, kerikil pecah, dan stabilisasi
tanah dengan semen atau kapur.
c. Lapis Permukaan : Menggunakan bahan aspal agar lapisan dapat bersifat
kedap air
▪ Parameter Desain
Parameter-parameter yang diperlukan dalam desain struktur perkerasan lentur
dengan cara Bina Marga sebagai berikut :
a) Beban Lalu – lintas
b) Daya Dukung Tanah Dasar (DDT)
c) Indeks Permukaan
d) Faktor Regional
e) Material
Perkiraan biaya konstruksi harus dihitung secara wajar memakai kuantitas yang
dihitung untuk menyusun biaya proyek yang realistik dan alokasi anggaran yang
efektif. Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan
konstruksi yang direncanakan, sesuai item pekerjaan dan harga satuan yang
disajikan secara terpadu.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang
BAB
4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
a) Setelah dilakukan perencanaan maka diperoleh besarnya biaya
konstruksi untuk masing-masing jenis pekerjaan infrastruktur.
Perhitungan Biaya (Engineer Estimate) ini mengacu pada harga
satuan bahan dan upah yang dikeluarkan oleh Dinas Bina Marga
Kabupaten Serdang Bedagai. Selanjutnya dibuat analisa harga
satuan untuk setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Secara
lengkap perhitungan Biaya dapat dilihat pada Laporan Rencana
Anggaran Biaya.
b) Pelaksanaan pekerjaan pembangunan/peningkatan infrastruktur
dapat dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan
dan teknis di lapangan.
c) Prasarana transportasi (jaringan jalan) dan jumlah panjang jalan di
lokasi ini belum memadai. Untuk itu perlu upaya peningkatan
kualitas jaringan jalan. Mengingat banyak lokasi eksisting yang
terbengkalaipembangunannya.
4.2. Saran
Untuk mendapatkan mutu jalan sesuai dengan yang direncanakan,
kontraktor harus cermat dalam membaca gambar dan pemilihan material
serta harus dipadatkan lapis demi lapis.
LAPORAN AKHIR
PENDAHULUAN
KEGIATAN DESAIN PERENCANAAN KABUPATEN
SIMALUNGUN
SERDANG BEDAGAI
No.
No. Dok
Dok :: Tgl Diterbitkan : 02 Juni 2021 Hal :
No.
No. Rev
Rev :: Tgl Kaji
Tgl Kaji Ulang
Ulang :: Paraf : CV. Prima Rancang