Anda di halaman 1dari 4

Notulensi Acara Diseminasi I

Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Majene Tahun 2022

Pada hari ini Rabu, 5 Oktober 2022 bertempat di Aula Hotel Almasi telah dilaksanakan Dis kusi
Panel Tindak Lanjut Hasil Hasil Audit Kasus Stunting Tahun 2022 tingkat kabupaten Majene;
Acara ini dibuka oleh Bapak Wakil bupati Kabupaten Majene dengan terlebih dahulu
mendengar laporan panitia oleh Ibu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana kabupaten Majene.
Acara di isi dengan Materi dan agenda sebagai berikut :
a. Wakil Bupati
b. Dr. Syahrinullah, SE,MM: Hasil AKS.
Satu eselon II menanggung jawabi 1 keluarga beresiko stunting.
1. Tanggapan dan Diskusi yang di sampaikan oleh Audiens yang hadir:
1. Camat Banggae: Saran kurangnya koordinasi dgn pem. Setempat… berikan arahan
kepada pem daerah setempat. Serius menghadapi permasalahan stunting di
daerah…pihak2 yg lebih memahami hal terkait untuk selalu berkoordinasi dgn kami,
karena kami lebih mengetahui kondisi setempat..
2. Tanggapan Wabup: Buat Rekomendasi untuk koordinasi di tk kecamatan dgn
menghadirkan masing TPK. Termasuk LOKMIN
Pernikahan Dini.
Rencana Aksi, harus dikomparasikan kegiatan th.lalu dan th. Ini..
2. Dinas ??
3. Penandatanganan Berita Acara

Tanggapan sesi I:
1. Camat Pamboang Sia-sia seorang Ibu ber-KB tanpa izin suaminya. Di lapangan, COCI…
usia 24 th, anak sdh 7. Ibu tdk berKB karena suami tdk mengizinkan. Bisa
Hasil rembuk stunting, kadis yg ikut tidak SemUA. HaSIL REMBUK SEPAKAT: DESA
MEMBUAT PERDES
2. Ibu ketahanan Pangan: ada beberapa sampel, kelompok rawan Gizi beresiko. Apakah
jumlah sampel, cukup mewakili untuk melahirkan rekomendasi. Karena hasil penelitian,
sangat dipengaruhi dr jumlah populasi.
Intervensi yg akan dilakukan. Jika dikombine dgn aksi konvergensi, juga menggambarkan
penyebabbnya. Jadi AKS apa keduduknnya di Aksi konvergensi. Begitu juga dengan
rembuk stunting kecamatan. Misalnya, kemarin di Adolang, jg muncul berbagai mcam
permasalahan. Bagaimana kedudukan Audit dlm aksi konevrgensi dan jumlah sampel
apakh cucukp utuk melahirkan rekomendasi.
Saya dr ketahanan pangan, tentu saja .. dlm waktu 3 bulan indikator spesifik, bisa.
Misalnya anemi, bisa. Tp untuk indikator send=sitif, susah. Misalnya pola makanan,
dipengaruhi mindset. Jadi klw ditantang dlm waktu 3 bulan cukup sulit.
Sekarang, akan berkolaborasi dgn PMD mengenai 20% dana Desa untuk ketahanan
pangan di desa, sesuai kebutuhna dan bisa mengakses nya.
Tanggapan: Ketahanan Pangan, edukasi bagaimana mengkonsmsi B2SA (untuk jangka
pendek) bisa turun dlm Bonde Utara dan Pangaliali. Data untuk kasus audit nanti diperoleh di
tim.
3. Ahmad Bisri, Psikologi: refresh UU 23 perubahan UU 35 ttg Perlindungan Anak. Kita bs
melakukan intervensi maksimal di daerah krn perlindungan anak sudah dijamin. Bahasa
anak berkebutuhan khusus, untuk anak stunting. Pemkab Majene, penghargaan Kota
Layak Anak. Ada 10 rekomendasi, perlu ada peranan pemuda di dalamnya. External dr
luar untuk dinerikan pengetahun mengenai kasusu stunting. Ada 3 soslusi:
1. Kota layak anak 2021. Harus dikampanyekan lagi Majene Layak Anak. Untuk
menkjaga mental anak2 yg sudh teridentifikasi sebagai anak Stunting. Kampanye
Sosial, sudah ada akun BKKBN sulbar, harus ada Akun BKKBN Majene. Untuk
dokumentasi pelakasanaan rekomendasi 10
Apakah boleh dr setiap Pakar, ada Brand Image di Majene, Majene adalah Layak
Anak.
2. Kita harus melakukan Psiko Edukasi. Seusai dikatanakan dr. Anak. Psiko edukasi lgs di
sekolah.
3. Konseling Pasangan Suami-istri, untuk menggali banyak sudut pandang. Mungkin-
diagnosa awal- pasangan masih malu-malu. MOU dengan “Kawan Mental”
4. KUA: Rekomendasi yg harus ditindak lanjuti. Pertanyaan:
Ada 7 poin, salah satunya…semua catin harus mengikuti screening Anemia, dibebankan
pd PKM dan KUA. Salah satu peraturan mentri agama ttg struktur organisasi, ada 10
poin layanan. Sepertinya kurang ada relevansinya.
Pendewasaan usia pengantin.
Tanggapan (pak Rinul): misalnya, sebelum menikah…dr KUA di oper ke PKM, di PKM diukur Hb,
Lila dll.. kemudian ada catatan rekomendasi ke PKM, mis: belum layak krn LILA,. Kemudian
kembali ke KUA. Di KUA diberikanlah konseling: misalnya: tunda pernikahan, atau tunda
kehamilan.

5. Sekertaris DLHK: Sebenanrnya dari awal, sudah langsung membuka kolom bentuk
Intervensi. Misalnya sarn dr psikolog tadi. Poin yg konek degn DLHK, Sanitasi dan Akses
Air Bersih.
Menjamurnya rumah2 kos, dan memnumpuknya Sampah. Salah satu contoh: DLHK
sudah mengoptimalkan program untuk menyntuh
1. Pembinaan “Sosialisasi sekolah2 Adiwiyata” untuk 2/3
2. Sosialisasi pengolahan sampah, Ibu2 diajar untuk tdk membuang sampah…
3.
6. Dinas Sosial: Dibuatkan perbup untuk lebih jelas kepada OPD-OPD
7. Dinas Kesehatan: Dalam pencegahan stunting:
4. Sudah ada MOU dgn kemenag. Hambatannya: Anak sekolah “harus” diberikan
rekomendasi
5. Hambatan dinkes: posyandu bukan milik dinkes. Jarang ada instansi2 lain di
psoyandu. Sulit mendapati anak2 berkunjung ke psoyandu. Harapan kami dr dinkes,
kerjasama lintas sektor, bukan hanya bidan, tp ada dr dppkb dan PKK untuk
melakukan sosialisasi di posyandu.
6. Pencapaian SPM harus 100%,

1. dr. Nina, Spa: Pembahasan PKMK, dari dinas Ketapang. khusus untuk 5 org anak ini,
apakah ada perubahan. 5 Kasus itu bisa di rujuk ke RS untuk pemberian PKMK. Jadi
menunggu 5 org ini di intervensi dr RS dan dinkes.
Ketapang: Indikator sensitif, merubah mindset…tdk bs dalm waktu singkat.
Memperbaiki pola makanan.
PENANGGUNG
NO REKOMENDASI BENTUK INTERVENSI
JAWAB

1. Perlu dilakukan Sosialisasi terkait Dampak Diskominfis, DPPA 1. Sosialisasi di Medsos


Asap Rokok
2. DPP-KB, Dinkes,
Perlu dilakukan Sosialisasi Pendewasaaan Usia Diskominfis,
3.
Perkawinan Kemenag
4.
Pemberian TTD pada Remaja Putri dan Catin Disdikpora, Dinkes
5. untuk mencegah Anemia (Puskesmas)

6. Semua Catin Harus Mengikuti Screening Puskesmas, KUA


Anemia
7. TPK, TPG, Bidan
Semua Catin harus di Ukur LILA
TPPS Desa, KB, KUA,
Semua Catin harus diberi Edukasi Kespro Bidan
Semua Catin harus mengkonsumsi Tablet TPPS Desa, PKM,
MMN TPK

Closing Statement Wabup: Ada Tindakan Nyata di Lapangan, selain bukti di atas kertas. Mohon
bimbingan dr Satgas dan BKKBN, untuk keluar dr stunting.

Majene, 5 Oktober 2022


Notulen Pimpinan Rapat

Apt. Rabiah Al Adawiah,S.Si Hj. Hasnawati, S.Sos, MM

Anda mungkin juga menyukai