Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Penatalaksaan anterior crossbite dengan incline bite plane


lepasan

Sandy Christiono, Prima Agusmawanti

Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

_____________________________________________________
ABSTRAK

Pendahuluan: Maloklusi adalah suatu keadaan menggunakan incline bite plane selama 12 hari
yang menyimpang dari hubungan yang normal. evaluasi dan didapatkan hasil yang diharapkan.
Anterior Crossbite merupakan salah satu maloklusi Kasus: Pasien perempuan berusia 8 tahun dan
yang sering terjadi pada anak, baik pada gigi keluarga (ibu) datang dengan keluhan pada gigi
sulung maupun gigi permanen. Hubungan depan tumbuhnya tidak rata dan banyak yang
crossbite anterior menunjukkan labiolingual yang berwarna hitam. Ibu pasien khawatir jika gigi
abnormal antara gigi insisivus di maksila dan anaknya nanti tumbuh berantakan. Pemeriksaan
mandibula. Salah satu etiologi terjadinya anterior intraoral didapatkan crossbite antara gigi 21 dan
crossbite adalah persistensi gigi. Problem pada 31, diagnosa maloklusi angle klas I dental dengan
masa tumbuh kembang ini seringkali terjadi pada crossbite anterior (over jet : - 2 mm, overbite 3 mm)
masa gigi bercampur dan perawatan dini sangat dan gigi anterior bawah yang berjejal.
disarankan karena maloklusi ini tidak dapat Simpulan: Perawatan dengan menggunakan
terkoreksi dengan pertumbuhan dan bertambahnya incline bite plane sangat efektif untuk kasus
usia. Penatalaksanan anterior crossbite mempunyai crossbite anterior. Perawatan yang dilakukan
berbagai macam metode dan salah satunya sedini mungkin mendapatkan hasil yang optimal.
menggunakan incline bite plane. Penggunaan incline bite plane selama jangka
Tujuan: Melaporkan kasus anterior crossbite waktu 1 bulan perawatan dapat mengkoreksi
dengan penatalaksanaan lebih dini sehingga anterior cross bite.
akan mendapatkan hasil yang optimal. Perawatan
_____________________________________________________
Kata kunci : Anterior crossbite, incline bite plane, persistensi, gigi bercampur, treatment
_____________________________________________________
PENDAHULUAN usia pasien. 4 Penelitian yang lain menyebutkan
prevalensi anterior crossbite antara 4.5% sampai
Anterior crossbite merupakan masalah utama 95%. Anterior Crossbite yang muncul pada periode
selama tahap perkembangan anak terutama estetik gigi sulung sebaiknya segera dikoreksi sebelum
dan fungsional. Salah satu tanggung jawab utama berkembang menjadi maloklusi yang lebih parah
dokter gigi anak untuk memandu gigi berkembang sehingga perawatan lebih sulit dilakukan. 5
menjadi keadaan normal sesuai dengan tahap Beberapa pendekatan yang memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan wajah-mulut.1 dan direkomendasikan untuk perawatan sederhana
Anterior crossbite disebut juga gigitan silang, anterior dental crossbite yaitu : (1) Terapi tongue
merupakan kelainan posisi gigi anterior rahang atas blade. Dental crossbite sederhana yang hanya
yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang melibatkan satu gigi dapat dikoreksi menggunakan
Correspondence: bawah. Istilah gigi yang terkunci sering digunakan cara ini. Prognosis dan keberhasilan prosedur ini
Sandy Christiono untuk anterior crossbite. Anterior Crossbite dapat sangat tergantung pada kooperatif pasien dan
dijumpai pada anak terutama pada periode gigi pengawasan orang tua.Tidak ada kontrol yang tepat
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi bercampur. Kasus ini sering menjadi keluhan pasien terhadap jumlah dan arah gaya yang diberikan. (2)
Anak, Fakultas Kedokteran oleh karena menimbulkan penampilan yang kurang Lower incline plane. Perawatan anterior dental
Gigi Universitas Islam Sultan menarik, disamping itu dapat mengakibatkan crossbite yang melibatkan 1 atau lebih gigi dapat
Agung, Semarang terjadinya trauma oklusi. 2,3 dilakukan dengan menggunakan akrilik inkline
Prevalensi anterior crossbite pada gigi sulung plane yang disemenkan.Teknik ini memungkinkan
hanya sedikit yang telah dilaporkan. Prevalensi pembukaan gigitan jika dipakai lebih dari 3 minggu.
bervariasi antara 2.2% dan 12 % tergantung dari Mahkota komposit atau stainless steel. Metode

184 Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):184-187..


KASUS

dengan sementasi mahkota stainless steel terbalik pada gigi depan tumbuhnya tidak rata dan banyak
pada insisivus yang tertahan pada posisi lingual yang berwarna hitam. Ibu pasien khawatir jika gigi
dengan sudut 45° terhadap oklusal plane.6 Metode anaknya nanti tumbuh berdesakan. Pemeriksaan
ini untuk mengatasi kelemahan pada metode intraoral didapatkan crossbite antara gigi 21 dan
inkline plane dan sulit untuk diterapkan pada kasus 31, diagnosa maloklusi angle klas I dental dengan
gigi insisivus maksila yang sedang partial erupsi. crossbite anterior (over jet : - 2 mm, overbite 3 mm)
Hawley retainer dengan auxiliary spring. Alat ini dan gigi anterior bawah yang berjejal. Keadaan
digunakan pada kasus dengan pergerakan gigi umum baik, compos mentis, vital sign dalam batas
yang ringan pada pediatric dentistry. Pada prosedur normal. Berat badan 30 kg tinggi badan 130 cm.
ini prognosis tegantung pada kooperatif pasien dan Pemeriksaan klinis ekstra oral tidak ada kelainan.
pengawasan orang tua. Labial dan lingual arch Pemeriksaan intraoral 55 karies superfisial klas I,
wires. Penggunaan labial dan atau lingual arch wire 54 karies media kavitas klas II, 52 Karies media
telah terbukti sukses. Kelemahan dari penggunaan kavitas klas IV, 11 parsial erupsi, 61, persistensi,
alat ini adalah biaya yang mahal dan pelatihan 62 nekrosis radik, 64 karies media kavitas klas I, 65
tambahan diperlukan untuk dapat menggunakan karies superfisial kavitas klas I, 75 Karies superfisial
alat ini secara efisien. Removable lower incline kavitas kelas I, 73 Karies superfisial kavitas kelas
plane merupakan alat fungsional lepasan III, 72 Karies duperficial kavitas kelas III, 83 Karies
sederhana yang bekerja seperti incline plane. media kavitas kelas II, 84 Karies profunda kavitas
Salah satu keuntungan alat ini adalah sekaligus kelas I, 85 Karies superfisial kavitas kelas I.
bisa digunakan untuk retensi setelah perawatan
aktif dan memungkinkan untuk ditambahkan gigi TATALAKSANA KASUS
akrilik jika diperlukan, sehingga bisa digunakan
gigi tiruan lepasan pada rahang bawah pada kasus Dilakukan pencabutan gigi 61 persistensi dan
dimana terjadi premature loss pada gigi desidui. 2,7 dilanjutkan dengan pencetakan rahang atas dan
Tujuan dari laporan kasus ini untuk menunjukkan
dengan penatalaksanaan lebih dini sehingga akan
mendapatkan hasil yang optimal. Perawatan
menggunakan incline bite plane selama 12 hari
evaluasi dan didapatkan hasil yang diharapkan.

KASUS

Pasien perempuan berusia 8 tahun bersama


ibunya datang ke Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut
Gambar 3 : malam merah dengan busur labial dan
(RSIGM) sultan Agung Semarang dengan keluhan
klamer adam.

Gambar 1: Analisis Model


Gambar 4: Foto klinis insersi incline bite plane

Gambar 2: Foto Panoramik Gambar 5 : tampak gigi 21 sudah terkoreksi

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):184-187. 185


KASUS

rahang bawah. Selanjutnya dibuatkan incline bite kan gigi insisivus atas dan tekanan mengintrusi
plane dari malam merah dan klamer yaitu busur insisivus. Semakin curam dataran, semakin besar
labial dan adam. Insersi piranti incline bite plane tekanan ke depan dari insisivus maksila. 2 Pada
pada 8 desember 2017 pada rahang bawah. 1 saat insersi, dipastikan adam klamer cukup retensi
minggu setelah insersi dilakukan kontrol untuk guna kenyamanan dari pasien. Penggunaan articu-
melihat adaptasi rongga mulut terhadap bahan lating paper untuk mendeteksi angulasi yang tepat
akrilic. Pada 20 desember 2017 dilakukan kontrol dan penggrindingan akrilik incline plane.
ke 2, tampak gigi 21 sudah terkoreksi dengan baik. Observasi secara periodik akan menunjukkan
Pada kunjungan ke 2 tampak gigi 21 sudah kebutuhan penggrindingan incline plane. Kerjasa-
terkoreksi, untuk memastikan gigi 21 tidak relaps ma yang baik antara dokter gigi dan pasien mer-
dilakukan pengurangan bite plane dengan tetap upakan salah satu kondisi yang paling penting bagi
menggunakan piranti lepasan. keberhasilan perawatan menggunakan alat lepas-
an. 5 Pasien pada kasus ini anak perempuan beru-
PEMBAHASAN sia 8 tahun sangat kooperatif dalam perawatan dan
mau memakai alat. Faktor yang berperan penting
Kasus anterior crossbite pada gigi permanen dapat tidak hanya usia anak, tetapi juga motivasi untuk
dicegah dengan penanganan dini. Tujuan per- perawatan, bagaimana anak menerima problem
awatan untuk menstimulasi kesimbangan pertum- tersebut, dimana anak perempuan lebih berseman-
buhan dan perkembangan oklusal sangat diindi- gat untuk perawatan dibandingkan laki laki. Mem-
kasikan. 8,9 ulai perawatan lebih awal memungkinkan untuk
Keuntungan utama perawatan dini anterior koreksi beberapa kelainan dentoalveolar, sehingga
crossbite adalah adanya kesempatan untuk mem- memungkinkan untuk mencegah perkembangan
pengaruhi proses pertumbuhan rahang atas den- kelainan yang lebih parah dan memperpendek
gan alat yang sederhana dan tidak mahal untuk waktu perawatan saat periode gigi permanen. Per-
mencegah dibutuhkannya ortognatik surgery di awatan menggunakan removable inclined plane
kemudian hari. Memilih alat untuk koreksi crossbite pada kasus ini selain murah dan sederhana juga
anterior perlu mempertimbangkan jumlah vertical menghasilkan kemajuan perawatan dengan cepat.
overbite. Jika ½-2/3 atau lebih dari panjang mahko- Perawatan crossbite Anterior Pada Masa Gigi Ber-
ta dan melibatkan ¾ gigi depan maka disarankan campur. Perawatan dengan menggunakan remov-
untuk menggunakan removable inclined plane. Jika able inclined bite plane (Bruckl appliance) dapat
vertical overbite kurang dari ½ dari panjang mahko- digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
ta. 7,2 Incline plane digunakan jika terdapat cukup mengoreksi crossbite anterior dengan cepat. Fak-
ruang untuk proklinasi gigi insisivus atas. Secara tor kooperatif dan motivasi yang tinggi dari pasien
klinik dapat digunakan pada kasus dimana insi- dan keluarga pasiensangat diperlukan untuk keber-
sivus atas pada posisi crossbite lebih dari separuh hasilan perawatan. 6,7
vertical overbite. Gerakan gigi terjadi dari hasil gaya
resultan penutupan otot dan interaksi incline plane. SIMPULAN
Base akrilik dari incline plane harus cukup luas. 7,2
Pada kasus ini gigi insisivus sentral rahang atas Perawatan dengan menggunakan incline bite
hampir 2/3 mahkota tertutup oleh insisivus sentral plane sangat efektif untuk kasus anterior crossbite.
dan lateral rahang bawah. Tidak terdapat overlap Perawatan yang dilakukan sedini mungkin
antara gigi insisivus sentral dengan insisivus lateral mendapatkan hasil yang optimal. Penggunaan
rahang atas sehingga terdapat cukup ruang untuk incline bite plane selama jangka waktu 12 hari
proklinasi gigi insisivus sentral atas. Perawatan perawatan dapat mengkoreksi anterior crossbite.
menggunakan inclined plane lepasan dengan ke-
miringan 45° pada kasus ini menunjukkan hasil DAFTAR PUSTAKA
yang memuaskan dimana dalam hari perawatan
crossbite anterior terkoreksi, overjet mula-mula -2 1. Prakash P, Durgesh BH. Case Report Anterior
menjadi 1 mm dan overbite menjadi 1 mm dan da- Crossbite Correction in Early Mixed Dentition
lam waktu 12 hari gigi molar pertama permanen Period Using Catlan ’ s Appliance : A Case
rahang atas dan bawah kanan kiri sudah bisa ber- Report. 2011;2011.
oklusi. Derajat kemiringan incline yang disarankan 2. Jirgensone I, Liepa A, Abeltins A. Anterior
pada insisivus bawah sebaiknya adalah 45° terha- crossbite correction in primary and mixed
dap oklusal plane. Pada saat penutupan insisivus denti- tion with removable inclined plane (
atas, dimana awalnya oklusi dibelakang insisivus Bruckl appliance ). 2008;10(4):140–4.
bawah, bertemu/menggigit pada incline plane 3. Miamoto CB, Marques LS, Abreu LG, Paiva
maka tekanan pada gigitan akan terbagi menjadi SM. Comparison of two early treatment
2 gaya vektor yaitu tekanan proklinasi / memaju- protocols for anterior dental crossbite in the

186 Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):184-187..


KASUS

mixed dentition: A randomized trial. Angle Cross Bite. Indian J Dent Sci. 2010;33–5.
Orthod. 2018;88(2):144–50. 7. Tita Ratya Utari NA. Perawatan Crossbite
4. Wiedel A, Bondemark L. Stability of anterior Anterior Pada Masa Gigi Bercampur
crossbite correction : A randomized controlled Menggunakan. 2012;1(1):96–105.
trial with a 2-year follow-up. 2015;85(2). 8. McDonald. Dentistry for the Child & Adolescent.
5. Sockalingam SNMP, Khan KAM, Kuppusamy Vol. 21, Anesthesia progress. 2011. 112 p.
E. Interceptive Correction of Anterior Crossbite 9. Borrie F, Bearn D. Early correction of anterior
Using Short-Span Wire-Fixed Orthodontic crossbites: a systematic review. J Orthod
Appliance: A Report of Three Cases. Case Rep [Internet]. 2011;38(3):175–84. Available
Dent. 2018;2018. from: http://www.tandfonline.com/doi/
6. Chachra S, Chaudhry P. Comparation Of Two full/10.1179/14653121141443
Approaches For The Treatment Of Anterior

Indonesian Journal of Paediatric Juli 2018;1(2):184-187. 187

Anda mungkin juga menyukai