METODE
ESTIMASI CADANGAN
ESTIMASI CADANGAN
Oleh:
Oleh:
BBSulistijo
Sulistijo
E-mail:budis@mining.itb.ac.id
E-mail: budis@mining.itb.ac.id
Sumberdaya Mineral (mineral resources) (SNI)
Endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan
secara nyata
Sumber daya mineral dengan keyakinan tertentu dapat
berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian
kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang
Cadangan Mineral (mineral reserve) (SNI)
Endapan mineral yang telah diketahui
ukuran,bentuk,sebaran,kuantitasdan kualitas;
secara teknis, hukum, lingkungan dan sosial
dapat ditambang pada saat perhitungan
dilakukan
S. K
eha
m
C
ro
Cropline seam A
pl
in
e
se
An am
SF
tikli
nS A
P
03
C
ro
pl
in
e
se
S. am
N iun A1
g
C
ro
pl
in
e
se
am
B
S. K
eha
m
Cropline seam A
An
tik
SF
lin
SP
03
S.
Ni
un
g
DEFINISI
Survey Tinjau adalah tahapan penyelidikan umum
untuk mengidentifikasi daera-daerah yang
berpotensi bagi keterdapatan bahan galian pada
skala regional terutama berdasarkan hasil studi
regional, diantaranya pemetaan geologi regional,
pemotretan udara dan metode tidak langsung
lainnya dan inspeksi lapangan pendahuluan yang
penarikan kesimpulannya berdasarkan
ekstrapolasi
Prospeksi adalah tahap penyelidikan umum untuk
membatasi daerah potensial endapan bahan galian
dengan katagori sumberdaya tereka yang menjadi
target tahap eksplorasi umum.
DEFINISI
Eksplorasi Umum adalah tahapan eksplorasi yang
merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang
teridentifikasi, berdasarkan indikasi sebaran awal,
perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitas untuk mendapatkan sumberdaya
terunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat digunakan
untuk menentukan akan dilakukannya tahap eksplorasi
rinci
Perkiraan
Kategori Kondisi Data ( Timing)
Error
Saat Development :
Mineralisasi/bijih tersingkap dan telah dilakukan
0 – 10 %
sampling dengan volume & intensitas yang cukup
Measured ↔ Proven
melalui pemboran detil
Pada Program Pemboran Detil :
Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi
5 – 20 %
pada semua tempat telah diidentifikasikan dengan
pemboran
Class – I :
Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi
regular – menerus telah diidentifikasikan dengan 20 – 40 %
pemboran, namun dengan jarak yang relatif
I ndicated ↔ Probable
masih jauh
Class – I I :
Kondisi dan kemenerusan Bijih & Mineralisasi
irregular – fluktuatif telah diidentifikasikan dengan 40 – 70 %
pemboran, namun dengan jarak yang relatif
masih jauh
I nferred ↔ Possible
Mineralisasi diinterpretasikan berdasarkan sifat
kemenerusan dari titik-titik yang telah diketahui, 70 – 100 %
pemboran masih acak.
Faktor yang mempengaruhi
cadangan dari aspek geologi
Geometri atau volume: ukuran dan bentuk dari
badan mineralisasi
Density atau tonnage Faktor: massa per volume
Tenor atau kadar: Kandungan dari mineral
berharga per unit berat atau volume
Lokasi
GUNA PERHITUNGAN CADANGAN
Menentukan kuantitas dan kualitas
Memperkirakan bentuk 3D cadangan dalam
ruang sehingga dapat diketahui metode
panambangan dan urutan penambangan
Umur tambang
Menentukan prasarana pendukung berdasarkan
pit limit
Metode Estimasi Konventional
Poligon
Included dan extended
Triangular
Cross-section
Isoline
Metode poligon
Metode poligon
Metode triangular
Metode Cross-section
Metode Isoline
Metode Intrapolasi Data dari Titik
yang Diketahui
Block model
Inverse Distance
Block Model
Inverse Distance
5% Bobot=1/di/Σ1/di
6%
d=15 d=10
Bobot dititik 6%
A bobot =
=1/10/Σ1/10+1/20+1/15=0,1/0,2167=0,46
d=20
Bobot dititikA
=0,46 x 6 %+1/15/0,2167 x 5%+ 1/20/0,2167 x 10%
10%
= 6,61 %
STATISTIK
GEOMETRI/VOLUME
Batas terluar mineralisasi yang bernilai ekonomis
(kontak antara ore dan waste)
Ada 3 macam kontak untuk perhitungan
sumberdaya/cadangan
Kontak geologi
Kontak mineralogi
Kontak ekonomi
Hal yang kritis adalah penerusan dari informasi antara titik
PENERUSAN
ANALISA GEOMETRI
Kontinu dianggap proven
Waste yang terisolasi dianggap probable
Ore yang terisolasi dianggap possible
C:\My Maps\Cadangan\PTCD0901.dwg
BLOK D 10
BLOK A BLOK B BLOK C 7 8
9
6
5
4
2 3
44 1
0.0 44A
11
50
43
I
12
100
250
200
42
13
-1000
150
14
200
41
II
200
40
15
108.22
17.47
39 27.98 97.77
72.75
150
6.20
65.94
98.46
26.22
38 15.69
64.44
16
-2000 68.13
80.40
87.98
3.65
25.24
35.20
60.60
77.95
4.00
39.91
58.99
73.15
37 200
27.64
17
4.00
III 25.60
54.04
60.22
15.61
54.83
41.22
T
4.33
R
RM.3
PO
47.22
30.07
36 18
S
EK
48.10
33.01
9.22
13.00
48.30
A
35 15.21
AG
3 39.32
2
RM
1
38.54
DE
17.13
33.93
34 34.10
11.14
34.46 C. PLANT 20.70
35.36
10.21
11.54
32.41 31.39
13.64
28.83 32.04
33.41
18.45 16.66
19
GRIZZLY 2 41.10
38.60
32.22
32.84
27.66
22.53
1 41.18
49.72
34.20
34.60
33 GRIZZLY 3 49.22
41.75
42.46 31.71
39.61
37.65
56.00
60.06
57.55
45.12
23 20
47.99
47.68 43.87
46.74
IV 32 62.91 48.04
46.30
44.59 21
46.16
45.71
24 22 20A
45.81
27 26
ER
25
NK
TA
28
31
50
A
AG
30
29 RM
DE
-3750
-1000 0.0 1000 2000 3000
∆ g = m G al
h = k etinggian di atas m uk a air laut (ft)
Kadar
Definisi Kadar :
Konsentrasi (kandungan) mineral berharga
(logam) dalam suatu batuan atau dalam
suatu cebakan endapan per unit
volume/berat.
∑ ( x i - µ x )( y i - µ y )
1 N
r= =
Cov (x,y) N i=1
σ x .σ y σ x .σ y
Sebagai ilustrasi : Jika koefisien korelasi antara dua variabel adalah 0,9 (r = 0,9),
maka koefisien penentuannya adalah 0,81 (r2 = 0,81=81%). Ini mempunyai
makna bahwa variabel x mempunyai kontribusi sebesar 81% terhadap naik-
turunnya nilai variabel y, dan 19% disebabkan oleh faktor lain.
Diagram pencar dari dua variabel dengan berbagai kemungkinan harga koefisien
korelasi, (Davis, 1973, p. 77).
Kadar
Total Vs Recoverable
Jumlah logam dalam bijih (ore)= berat ore x bijih
1000 ton bijih , kadar 1% Cu maka ada 10 ton Cu
Recovery=berat consentrat x kadar konsentrat
30 ton konsentrat, 30% Cu maka 9 ton Cu
Persen recovery=9/10 x 100 % =90 %
Persen berat recovery=konsentrat/bijih x 100 %
30/1000 x 100% = 3 % berat recovery
Kadar
Faktor geologi yang mempengaruhi recovery
Mineral yang membatasi tipe bijih
Ukuran butir
Internal variable
Dilution
Overbreak
Dilution
Internal dilution
Dilution
Replacement/kontak dilution