Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
JEPARA
Jalan Gudang Sawo Km. 1,5 Mulyoharjo, Jepara Telp.( 0291 ) 4295612. Fax ( 0291) 4295611
Email : mail@smk1 jepara.net website: www smkn1jepara sch.id
Revisi 00

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 JEPARA


Nomor : 420 / 0123 /2021

Tentang

PERATURAN AKADEMIK SMK NEGERI 1 JEPARA


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka mendukung kelancaran proses belajar mengajar


yang kondusif diperlukan peraturan akademik bagi peserta didik.
2. Bahwa peraturan akademik merupakan peraturan mengenai ketentuan-
ketentuan akademik secara umum, persyaratan kehadiran, ketentuan
ulangan, remedial, kenaikan kelas, kelulusan, dan hak-hak peserta didik
SMK Negeri 1 Jepara
3. Bahwa peraturan akademik diberlakukan bagi semua peserta didik SMK
Negeri 1 Jepara agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.
2. Undang - Undang Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Undang - Undang Nomor : 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor : 74 Tahun 2008 tentang Guru
6. Peraturan Mendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
7. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang KTSP
8. Permendikbud No 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
9. Permendikbud No 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
10. Permendikbud No 64 Tahun 2014 tentang Peminatan
11. Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Bahasa Jawa Kurikulum 2013
12. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
13. Permendikbud No 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan
14. Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No.
06/D.D5/KK/2018 Tentang Spektrum Kurikulum SMK
15. Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No
07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur Kurikulum SMK
16. Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No
464/D.D5/KR/2018 tentang KI KD Mata Pelajaran muatan Nasional
(A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar
Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
17. Panduan Penilaian Hasil Belajar dan Pengembangan Karakter Pada
SMK tahun 2018
18. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar
Oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pemerintah
19. Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional
20. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Peraturan Akademik SMK Negeri 1 Jepara adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Peraturan Akademik SMK Negeri 1 Jepara


sebagaimana yang dimaksud dalam dictum pertama diberlakukan
bagi semua peserta didik SMK Negeri 1 Jepara

KETIGA : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan


dibetulkan sebagaimana mestinya.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada Tahun Pelajaran 2021/2022

Ditetapkan di Jepara
Pada tanggal 12 Juli 2021
Kepala Sekolah

Bambang Riyanto, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19610902 199512 1 001
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
JEPARA
Jalan Gudang Sawo Km. 1,5 Mulyoharjo, Jepara Telp.( 0291 ) 4295612. Fax ( 0291) 4295611
Email : mail@smk1jepara.net website: www smkn1jepara sch.id

Revisi 00
Lampiran SK Kepala Sekolah
Nomor : 420/0123/2021

PERATURAN AKADEMIK SMK NEGERI 1 JEPARA


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Pasal 1
KETENTUAN UMUM
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
3. Kaldik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran di sekolah dalam waktu satu tahun
pelajaran.
4. Minggu efektif adalah jumlah minggu selama satu tahun pelajaran dikurangi minggu untuk libur
sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran
5. Peraturan akademik merupakan peraturan yang mengatur semua urusan akademik di sekolah
seperti : proses persyaratan kehadiran, ketentuan ulangan, remedial, kenaikan kelas, kelulusan,
dan hak-hak peserta didik SMK Negeri 1 Jepara.
6. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses pendidikan di SMK
Negeri 1 Jepara

Pasal 2
KURIKULUM
1. Kurikulum SMK Negeri 1 Jepara menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang mengacu Standar Nasional Pendidikan dan Kurikulum 2013
2. Kurikulum SMK Negeri 1 Jepara disesuaikan dengan kompetensi keahlian yang dibuka yaitu :
a. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO)
b. Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI)
c. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
d. Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT)
e. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
f. Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan (APHPi)
g. Bisnis Konstruksi dan Properti (BKP)
3. Mata Pelajaran dibedakan menjadi 4 yaitu
a. Mata Pelajaran yang termasuk Kelompok Wajib A atau muatan nasional adalah :
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Sejarah Indonesia
6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya
b. Mata Pelajaran yang termasuk Kelompok Wajib B muatan kewilayahan adalah :
1) Seni Budaya
2) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
c. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan (C) terdiri atas Mata pelajaran Dasar Bidang
Keahlian (C1) dan Dasar Program Keahlian (C2) serta Kompetensi Keahlian (C3).
d. Bahasa Asing Lainnya yaitu Bahasa Jepang untuk semua kelas XI 1 jam pelajaran dan
khusus Kompetensi keahlian NKPI untuk kelas X dan XII dijadikan mata pelajaran
tambahan
e. Muatan Lokal terdiri dari muatan lokal tingkat daerah berupa mata pelajaran Bahasa Jawa
f. Muatan kompetensi berupa kompetensi yang menjadi masukan dari Dunia Usaha/Dunia
Industri masing-masing kompetensi keahlian
g. Pengembangan diri berupa bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib kepramukaan
serta ekstrakurikuler pilihan

Pasal 3
PROSES PEMBELAJARAN
1. Proses pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran
2. Satu tahun pelajaran dibagi menjadi dua semester
3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran
sebanyak 38 minggu
4. Jumlah jam pelajaran sebanyak 52 jam per minggu utk kelas XI, XII, serta 50 jam per minggu
untuk kelas X menggunakan sistem blok mingguan dengan metode pembelajaran Teaching
Factory (TeFa)
5. Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik :
a. Interaktif dan inspiratif
b. Menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif
c. Kontekstual dan kolaboratif;
d. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik;
e. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
6. Pembelajaran menggunakan pendekatan, strategi, model, dan metode yang mengacu pada
karakteristik ayat 5 dengan memberi penguatan pendidikan karakter, ketrampilan pembelajaran
abad 21 (4Cs), menumbuhkan dan mengembangkan literasi dan pembelajaran berbasis IT
7. Prinsip pembelajaran diwujudkan dalam bentuk pembelajaran reguler, pengayaan dan remedial

Pasal 4
KEHADIRAN PESERTA DIDIK
1. Peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk
setiap tingkat
2. Dalam satu semester setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran tatap muka
sebanyak 90% dari setiap mata pelajaran

Pasal 5
KETIDAK HADIRAN PESERTA DIDIK
1. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena :
a. Sakit (dibuktikan dengan pemberitahuan langsung orang tua/wali murid/surat keterangan
dokter)
b. Izin (didahului dengan permohonan orang tua dan dibuktikan dengan surat izin)
c. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan atau ekstrakurikuler
d. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran (bolos) dan atau tanpa keterangan yang sah.
2. Ketidakhadiran karena sakit tidak diperhitungkan dalam ketentuan pasal 4 point 2
3. Bagi peserta didik yang tidak bisa memenuhi 90% kehadiran akibat ditugaskan sekolah
mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler maka waktu yang ditinggalkan dianggap
sebagai waktu mengikuti pelajaran
4. Bagi peserta didik yang berprestasi dan mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler atas
nama sekolah atau mewakili instansi maka peserta didik diberi penghargaan pada mata pelajaran
lainnya
5. Bagi peserta didik kelas XII diperkenankan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hanya pada
semester gasal kecuali kegiatan yang mendukung prestasi siswa.
6. Peserta didik yang tidak hadir ke sekolah tanpa keterangan lebih dari 3 hari berturut-turut akan
mendapat teguran secara lisan. Jika masih melakukan pelanggaran maka akan diberikan surat
teguran dan pemanggilan orang tua peserta didik ke sekolah, jika orang tua/wali tidak datang
maka dilaksanakan home visit oleh wali kelas dan guru BK

Pasal 6
PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Penilaian Hasil Belajar dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian
pembelajaran yang merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
2. Kompetensi Sikap diperoleh melalui penilaian sikap (5 nilai karakter) meliputi religius,
integritas, mandiri, nasionalis, gotong royong yang dilakukan oleh Wali Kelas, guru mata
pelajaran serta guru BK melalui observasi dalam bentuk catatan guru selama proses
pembelajaran berlangsung, catatan siswa di luar jam pelajaran, penilaian diri dan antar teman
sebagai penunjang yang sifatnya alat konfirmasi dan merangkumnya menjadi deskripsi (bukan
angka atau predikat) yang menggambarkan perilaku siswa.
3. Kompetensi pengetahuan diperoleh menggunakan teknik penilaian sesuai karakteristik masing-
masing KD yaitu tes lisan (tanya jawab), tes tertulis (pilihan ganda, uraian) dan penugasan
(secara kelompok maupun individu) serta dapat pula menggunakan portofolio sebagai masukan
dalam merencanakan remidial, pengayaan dan menyusun deskripsi dalam rapor. Penilaian
pengetahuan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik dinyatakan dalam predikat
berdasarkan skor dengan angka 0 sd 100 serta deskripsi kemampuan. Nilai pengetahuan
diperoleh melalui penilaian penugasan, ulangan harian, penilaian tengah semester (PTS), ujian
akhir semester (UAS) dengan bobot 1:3:1:1
4. Kompetensi keterampilan diperoleh untuk menilai proses melalui penilaian praktik dan menilai
hasil belajar siswa melalui penilaian produk, penilaian proyek yang diberikan setelah
pembelajaran dan hasilnya dirata-rata (bobot 1:1:1)untuk memperoleh nilai akhir ketrampilan
pada setiap mata pelajaran. Jika suatu KD diukur dengan pengukuran yang sama beberapa kali
maka yang diambil nilai optimumnya. Penilaian ketrampilan untuk mengukur kemampuan
peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu tertentu yang
dinyatakan dalam predikat berdasarkan skor dengan angka 0 sd 100 serta deskripsi kemahiran
5. Penilaian sikap baik secara langsung maupun tidak langsung untuk semua mata pelajaran dapat
mereduksi nilai kompetensi pengetahuan dan ketrampilan bila siswa memiliki sikap tidak baik.
6. Ujian Paket Keahlian adalah penilaian terhadap pencapaian beberapa unit kompetensi yang dapat
membentuk satu skema sertifikasi kluster atau okupasi dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan
terakreditasi dan atau LSP
7. Penentuan Predikat/Katagori
Predikat dibuat untuk menentukan posisi peserta didik dalam tingkat penguasaan kompetensi.
Dalam hal ini predikat C dijadikan cut off score dalam penentuan kompeten atau belum
kompeten peserta didik dalam suatu materi atau penugasan kompetensi. Nilai minimal dalam
predikat C dijadikan acuan penentuan ketuntasan belajar. Pembobotan untuk mata pelajaran
kelompok A dan Mulok, bobot pengetahuan dan keterampilan (40:60), sedangkan mapel B dan
C bobot pengetahuan dan ketrampilan (30:70)

8. Waktu
No Penilaian Waktu
1 Ulangan Harian, penilaian Setiap akhir pembelajaran suatu KD atau beberapa
penugasan (Tugas Mandiri bagian KD
/Kelompok )
2 Penilaian Tengah Semester (PTS) Setelah minggu ke 8-9 suatu semester
3 Penilaian Akhir Semester (PAS) Pada akhir suatu semester
4 Ujian sekolah Pada akhir tahun belajar Satuan Pendidikan
5 Penilaian Proses Dilaksanakan selama proses pembelajaran sepanjang
tahun pelajaran
6 Penilaian Diri Dilaksanakan pada akhir semester
9. Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester.
10. Pelaporan oleh Satuan Pendidikan merupakan pencapaian kompetensi dan atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk rapor
11. Pendekatan penilaian menggunakan penilaian acuan kriteria dimana penilaian pencapaian
kompetensi berdasarakan kriteria ketuntasan minimal tidak dibandingkan dalam kelompoknya
sehingga rangking prestasi peserta didik tidak dicantumkan dalam rapor
12. Penyelenggaraan dan penilaian Ujian Sekolah mengikuti aturan pada POS Ujian Sekolah dari
BNSP dan Permendikbud No 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang
Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional

Pasal 7
KETUNTASAN BELAJAR
1. Kriteria Pencapaian Kompetensi (KPK), yang merupakan penguasaan kompetensi minimal yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi lulusan, indikator
pencapaian kompetensi dan atau kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi dalam SKKNI yang
sepadan dengan kompetensi dasar dalam kurikulum. Lebih lanjut KPK digunakan dalam
menentukan skor ketuntasan minimal (SKM).
2. SKM atau yang secara istilah pengukuran disebut dengan cut off score merupakan bagian
standard setting yang secara operasional ditetapkan dalam bentuk angka. SKM digunakan
sebagai acuan penentuan peserta didik yang wajib mengikuti pembelajaran remedial hingga
memenuhi KPK dan sebagai salah satu acuan criteria kenaikan kelas.
3. Skor Ketuntasan Minimal (SKM) yang telah ditetapkan oleh Satuan Pendidikan melalui Rapat
Dewan Guru sebagai berikut :
KKM Pengetahuan/Keterampilan
MATA PELAJARAN
X XI XII
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 73 75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 73 75
3 Bahasa Indonesia 70 73 75
4 Matematika 70 73 75
5 Sejarah Indonesia 75 - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 70 73 75
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 75 - -
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 70 75 -
3 Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 70 73 75
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 75 - -
2 Fisika 75 - -
3 Biologi 75 - -
4 Kimia 75 - -
C2. Dasar Program Keahlian 73 - -
C3. Kompetensi Keahlian - 75 78

Pasal 8
PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti pembelajaran remedial
sedangkan yang telah mencapai ketuntasan belajar mengikuti pembelajaran pengayaan.
2. Pembelajaran remidial dan pengayaan diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil
ulangan
3. Pembelajaran remedial apabila peserta didik dalam satu kelas yang tuntas <50% maka
dilaksanakan kegiatan:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui kegiatan
tatap muka di luar jam efektif
b. Pemberian bimbingan secara khusus misalnya bimbingan perorangan
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus
d. Pemanfaatan tutor sebaya
4. Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial
5. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai minimal ketuntasan belajar
6. Pembelajaran pengayaan dapat diselenggarakan untuk menambah wawasan atau memperluas
pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya melalui belajar kelompok,
belajar mandiri dan pemadatan kurikulum yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum dikuasai oleh siswa.
7. Penilaian hasil pembelajaran pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa cukup
digunakan untuk portofolio.
Pasal 9
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1. Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi Pasangan/Industri)
dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi
bagi dunia kerja (DU/DI) terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK
2. Praktik kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem harian, mingguan atau blok
selama 3 sampai dengan 6 bulan sesuai kompetensi keahlian masing-masing dan MoU DU/DI
3. Jika pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tidak terintegrasi dalam kegiatan PKL
maka pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tersebut dilakukan di satuan pendidikan
(setelah peserta didik kembali dari kegiatan PKL di Institusi pasangan/industri) dengan jumlah
jam setara dengan jumlah jam satu semester .
4. Peserta didik wajib mengisi jurnal kegiatan dan pembuatan laporan hasil PKL
5. Penilaian PKL meliputi penilaian hasil belajar peserta didik selama mengikuti program PKL
yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, ketrampilan dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan
kegiatan PKL
6. Nilai PKL dalam bentuk angka diintegrasikan dengan mata pelajaran tertentu yang relevan
dengan lokasi praktik
7. Peserta didik wajib menyelesaikan atau menuntaskan seluruh nilai Rapor mulai dari semester 1
sampai dengan semester yang sudah berjalan, sebelum melaksanakan PKL.

Pasal 10
EKSTRAKURIKULER

1. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam
belajar
2. Kegiatan ekstrakurikuler ada 2 macam yaitu :
a. Wajib
yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib
diikuti oleh semua peserta didik, berupa kegiatan kepramukaan, atau kegiatan sejenis
kepramukaan yang terdapat pada sekolah. Pelaksanaannya untuk kelas X sistem regular
(tatap muka 2 jam setiap hari Jum’at), sedangkan kelas XI dan XII sistem blok (perkemahan
Jum’at, Sabtu, Minggu).
b. Pilihan
yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan untuk
memfasilitasi minat, bakat peserta didik, misalnya kegiatan OSIS, PMR dan UKS, Passus,
Pencinta Alam dan Panjat Tebing, Seni Musik/Kesenian, Seni Tari, Taekwondo, Pencak
Silat, Bahasa Inggris, Bola Basket, Bola Voli, Wood Ball, Majalah Sekolah, Paduan Suara
(Padus), Karya Ilmiah Remaja (KIR), Rokhis, Futsal, Patroli Keamanan Sekolah (PKS),
TIK, Autocad, Landscape, Pusat Informasi dan Konseling (PIK), Dayung. Peserta didik
minimal memilih satu dan maksimal 2 kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat pilihan.
3. Kegiatan ekstrakurikuler tidak dilaksanakan apabila terdapat bencana atau pandemi yang
ditetapkan oleh pemerintah, contoh : pandemi covid-19.

Pasal 11
KETENTUAN KENAIKAN KELAS
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir semester genap
2. Penentuan kenaikan kelas merupakan wewenang satuan pendidikan. Satuan pendidikan dapat
menentukan ketentuan kenaikan kelas berdasarkan rapat pleno dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti minimal kehadiran, tata tertib, peraturan yang
berlaku di sekolah, dan pertimbangan hal-hal lainnya.
3. Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan menentukan apakah siswa
tersebut berhak naik kelas atau tidak.
4. Berdasarkan Panduan Penilaian Hasil Belajar dan Pengembangan Karakter pada Sekolah
Menengah Kejuruan tahun 2018, secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi
syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.
b. Nilai (deskripsi) sikap yang dimanifestasikan dalam kriteria karakter sekurang-kurangnya
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK sesuai kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran wajib A, B, Mulok dan C1 yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah skor ketuntasan
minimal (SKM) atau predikat D. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan
belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada
tahun pelajaran tersebut
e. Tidak memiliki nilai mata pelajaran C2 dan C3 (produktif) yang masing-masing pada
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi ketrampilan di bawah skor ketuntasan minimal
(SKM) atau predikat D
f. Satuan pendidikan dapat menambah kriteria sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
masing-masing sekolah
5. Ketentuan kenaikan kelas diputuskan melalui kesepakatan rapat pleno dewan guru.

Pasal 12
KETENTUAN KELULUSAN
1. Penilaian penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat pleno dewan
pendidik mengacu pada Permendikbud No 43 Tahun 2019 pasal 6 dengan kriteria :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran (dari kelas X sampai dengan kelas XII)
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan
2. Kelulusan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui kesepakatan rapat pleno dewan guru

Pasal 13
PEMINATAN DAN MUTASI SISWA
1. Pemilihan peminatan dilakukan untuk:
a. Program Keahlian;
b. Kompetensi Keahlian, dan
c. Pendalaman Minat
2. Pemilihan Peminatan Program Keahlian dilakukan peserta didik pada saat mendaftar, didasarkan
atas:
a. nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
b. rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di SMP/MTs atau yang sederajat.
3. Pemilihan Peminatan Kompetensi Keahlian
a. Pemilihan Kompetensi Keahlian dilakukaan peserta didik pada saat Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) sesuai dengan aturan yang berlaku.
b. Pindah peminatan dapat dilakukan paling lambat satu bulan setelah KBM dengan ketentuan:
1) Kompetensi keahlian yang diinginkan masih memiliki kelas dengan jumlah kurang dari
36 siswa
2) Mendapatkan rekomendasi dari Ketua Kompetensi Keahlian dan guru BK serta
mendapat persetujuan Kepala Sekolah
c. Pendalaman minat diselenggarakan melalui kerja sama dengan dunia usaha dan dunia
industri atau perguruan tinggi Program pendalaman minat pada praktik kerja lapangan
dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar peminatannya (Kompetensi Keahlian) dan
dirancang sebagai program sertifikasi yang keberhasilannya ditandai dengan pemberian
sertifikat dari industri yang kredibel atau asosiasi profesi.
4. Proses penerimaan siswa pindah masuk dilakukan paling lambat minggu ketiga setiap awal
semester dengan persyaratan :
a. Berasal dari sekolah negeri yang terakreditasi minimal sama
b. Pindah dengan kompetensi keahlian yang sama dengan sekolah asal
c. Berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah asal
d. Lulus tes penjajagan kemampuan akademik
5. Setiap peserta didik berhak pindah ke sekolah lain atas permintaan orang tua/wali peserta didik
6. Setiap peserta didik berpeluang pindah ke sekolah lain atas pertimbangan sekolah

Pasal 14
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR
1. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai kompetensi dasar
setiap mata pelajaran yang berupa :
a. Alat dan bahan praktik
b. Media pembelajaran
c. Komputer
2. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam bentuk meminjam buku
pelajaran, buku referensi dan pengetahuan umum di perpustakaan sesuai prosedur
3. Peserta didik berkewajiban meminjam minimal satu buah buku Kurikulum 2013 setiap mata
pelajaran kelompok wajib A dan B dan mengembalikan buku dalam kondisi baik
4. Peserta didik berkewajiban memelihara setiap fasilitas belajar baik di ruang teori, laboratorium,
bengkel dan perpustakan

Pasal 15
LAYANAN KONSULTASI SISWA
1. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan akademis oleh
guru mata pelajaran, walikelas maupun konselor (guru BK)
2. Setiap guru mata pelajaran wajib menyediakan waktu layanan akademik kepada setiap peserta
didik asuhannya
3. Setiap walikelas wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada peserta didik asuhannya
4. Setiap guru BK wajib menyediakan jadwal layanan kepada setiap peserta didik asuhannya
5. Layanan khusus diberikan kepada setiap peserta didik yang memiliki masalah khusus dalam
mengikuti proses pembelajaran. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru
mata pelajaran, wali kelas dan guru BK
6. Segala bentuk pelayanan (akademik dan khusus) dikoordinasikan dengan guru BK
Pasal 16
HAK SISWA BERPRESTASI
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak mendapat
penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku

Pasal 17
PENUTUP
1. Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian
3. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jepara
Pada tanggal 12 Juli 2021
Kepala Sekolah

Bambang Riyanto, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19610902 199512 1 001

Anda mungkin juga menyukai