ISLAM
o AL ISLAM
o QURAN
o HADITS
o AQIDAH
o FIQH
o AKHLAK
o SIROH
o DAKWAH
o MUHASABAH
o KHUTBAHKU
o TAKLIMKU
o KONSPIRASI
UMUM
o HUKUM
o POLITIK
o SOSIAL
o BUDAYA
o EKONOMI
o BISNIS
o IPTEK
o KESEHATAN
AKADEMIK
o DUNIA PENDIDIKAN
o GURU DAN DOSEN
o UT
o MIPA
o BAHASA DAN SASTRA
o SEJARAH
o TATA NEGARA
o BAHASA ASING
o AKUNTANSI
TIPS DAN TRIK
o KOMPUTER DAN INTERNET
o OTOMOTIF
o ELEKTRONIK
HOBBY
o GAME
o KULINER
o TRAVELING
ARTIKEL
o RESUME BUKU
o KISAHKU
o MOTIVASI
o INSPIRASI
o RUMAH SAKINAH
o IBU DAN ANAK
DOWNLOAD
o SOFTWARE
o EBOOK ISLAM
o MP3
Kegiatan Belajar 1
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD serta Ragam Permasalahannya
Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang cara menanamkan pengertian dan adanya bilangan
bulat, operasi hitung bilangan bulat dengan beberapa pendekatan ( konkret sampai abstrak )
penggunaan media yang tepat pada bilangan bulat, serta sifat – sifat operasi hitung pada
bilangan bulat, serta ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat.
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang materi bilangan bulat
Perlu kita ingat ada beberapa bilangan yang kita tahu :
– Bilangan Asli : 1 2 3 4 5 . . .
– Bilangan Cacah : 0 1 2 3 4 . . .
– Bilangan Bulat : . . . – 4 – 3 -2 – 1 0 1 2 3 4 . . . .
Untuk menjelaskan ke peserta didik tentang macam bilangan di atas adalah kita mulai dengan
bilangan Asli mengapa demikian ? Karena dari sejak kecil secara tidak langsung kita sudah di
ajarkan oleh orang tua kita tentang bilangan asli yaitu pada saat belajar mengenal bilangan . kita
dikenalkan dengan bilangan 1 , 2 , 3 , 4 ,… menggunakan jari kita bilangan – bilangan yang
dikenalkan tersebut adalah merupakan anggota bilangan asli.
Kemudian setelah kita mengenal bilangan asli dikembangkan dengan bilangan bulat yang
didapat dari perluasan bilangan asli .
coba perhatikan soal dibawah ini !
Soal 1
1 + 2 = 3
Kita tahu bilangan 1 , 2 , dan 3 adalah bilangan asli
Kesimpulannya :
hasil dari penjumlahan 2 bilangan asli akan menghasilkan bilangan asli
Soal 2
5 + . . . = 2
Bagaimana cara penyelesaian pada soal di atas ? Menurut anda apakah kalimat di atas selalu
dapat dilengkapi dengan bilangan asli ?
Bandingkan 2 soal di bawah ini
“ a + . . . = b”1 + . . . = 3 Jika a = 1 “ a + . . . = b”5 + . . . = 2 jika a = 5
dan b = 3 dan b = 2
maka a < b maka a > b
penyelesaiannya : penyelesaiannya :
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 dengan menggunakan garis bilangan kita
Cara membaca garis bilangan di atas : kenalkan kepada siswa bahwa pada garis
Dari bilangan o menghadap kea rah bilangan tersusun atas bilangan bulat positif dan
kanan maju ( 1 bernilai positif ) 1 langkah negative
kemudian diteruskan (operasi -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
penjumlahan ) sampai menuju bilanga 3, maka Cara membaca garis bilangan di atas adalah dari
dengan garis bantu, hitung berapa langkah nol jika ke kanan maka bilangan tersebut
menuju bilangan tiga ? setelah dihitung anak bernilai positif jika kea rah kiri atau bilangan
panah menuju kea rah terus sehingga bernilai tersebut berada disebelah kiri nol maka bilangan
positif 2. tersebut bernilai negatif
Maka : Maka :
Penyelesaian soal di atas adalah Untuk penyelesaian soal di atas dari nol maju
1+2=3 lima langkah kekanan karena 5 bernilai positif,
kemudian karena hasil yang didapat dari operasi
penjumlahan tersebut adalah 2 maka dari
bilangan 5 dengan garis bantu panah yg tetap
mengarah ke kanan karena operasinya
adalah penjumlahan, hasil operasi penjumlahan
soal diatas adalah bilangan 2 maka anak panah
bantuan kita tarik sampai pangkalnya menempati
bilangan 2 , karena arah anak panah adalah
mundur maka bilangan yang di cari
bernilai negative kemudian hitung berapa
langkah anak panah mundur dari posisi awalnya,
setelah dihitung di dapat 3 langkah mundur maka
bilangan yang dicari adalah bilangan ( – 3 ).
Maka 5 + ( – 3 ) = 2
Maka kesimpulan dari dua soal diatas adalah hasil dari operasi penjumlahan atau pengurangan
tidak selalu hasil akhirnya bilangan asli terbukti pada
soal 1 soal 2
1 + 2 = 3 5 + ( -3 ) = 2
Bilangan asli Bilangan Bulat Negatif
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada bilangan bulat dapat dilakukan dengan 3 tahap
1. 1. Tahap pengenalan konsep secara konkret
Bilangan bulat mulai dikenalkan pada siswa sekolah dasar kelas 5, dalam kaitan mengenalkan
bilangan bulat pada siswa harus disesuaikan dengan perkembangan mental anak yaitu pada
tahap pengenalan awal siswa di berikan penjelasan dan penanaman konsep operasi hitung
dalam hal ini penjumlahan dan pengurangan secara konkret yang kemudian dikembangkan
menuju pemahaman yang abstrak.
Pada tahap pengenalan konsep secara konkret kita bisa menggunakan model peraga salah
satunya yang akan dijelaskan pada diskusi ini adalah Koin negatif, positif atau lebih dikenal
dengan peraga manik – manik. Yang dapat dibuat dari bahan sterofom atau bahan kayu triplek
yang dibentuk lingkaran kemudian di bagi menjadi bagian ,yaitu bagian sisi negatif dan
bagian yang lain adalah sisi positif tiap sisi dibedakan dengan warna berbeda missal positif
diberi warna kuning negative diberi warna putih apabila kedua bagian negative dan positif di
satukan akan menjadi netral atau bernilai 0.
Langkah
1. Ambil 5 bagian koin sisi
positif 5 Koin positif
1. Setelah terbentuk
lingkaran penuh ternyata
ada sisa bagian positif 2 2 koin positif
buah
Contoh :
Netral = 0 Sisi Negatif sisi Positif
Contoh penggunaan peraga pada soal
Soal 1
5 + ( -3 ) = ….
Kesimpulan :
Dari model peraga di atas disimpulkan bahwa operasi hitung
5 + ( -3 ) = 2 bernilai positif hal itu karena dari model peraga koin setelah setiap sisi positif
dan negative disatukan menjadi koin netral di dapatkan sisa 2 koin bernilai positif.
Pada pengenalan semi konkret model peraga yang dipakai untuk menanamkan konsep bisa
digunakan garis bilangan dengan menyepakati aturan permainan pada mistar bilangan untuk
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.
a) Dimulai dari nol menghadap ke kanan
b) Bilangan :
Positif à maju
Negatif à mundur
Nol à diam ( tidak bergerak )
c) Operasi :
Tambah ( plus ) à Terus
Kurang à Berbalik arah
Contoh :
5 + ( -3 ) = 2
5 ( positif ) dimulai dari nol maju ke kanan
, , , , , , , , ,
, ,
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
5
3 ( negatif ) mundur 3 langkah
4 – ( -3 ) = 7 Panah balik arah
karena operasi
pengurangan
4 langkah maju ( +4 ) mundur 3 langkah ( -3)
, , , , , , , , ,
, , ,
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
7
Pada pengenalan konsep secara konkret dan semi konkret mempunyai keterbatasan yaitu jika
operasi hitung menjangkau bilangan yang cukup besar maka akan mengalami hambatan dalam
membuat garis bilangan, maka melalui proses abstrak kita mulai mengenalkan konsep ke siswa
cara atau tahapan penyelesaian tanpa menggunakan alat bantu.
Tahapan – tahapan :
Maksud dari sifat tertutup adalah apabila kita menjumlahkan dua bilangan bulat maka hasilnya
adalah bilangan bulat atau himpunan dari bilangan bulat.
Contoh :
1 + 3 = 4 menghasilkan bilangan bulat yaitu 4 dan – 2
1 + ( -3 ) = -2
Unsur identitas adalah apabila suatu bilangan di jumlahkan dengan bilangan tersebut maka
hasilnya tidak berunah atau bilangan itu sendiri. a + 0 = a
Contoh :
-3 + 0 = -3
0 + 5 = 5
Maksud dari sifat tertutup adalah apabila kita mengurangkan dua bilangan bulat maka hasilnya
adalah bilangan bulat atau himpunan dari bilangan bulat.
Contoh :
4– 2 = 2 hasilnya adalah bilangan bulat 2 dan – 2
2 – 4 = -2
Unsur identitas adalah apabila suatu bilangan di jumlahkan dengan bilangan tersebut maka
hasilnya tidak berunah atau bilangan itu sendiri. a – 0 = a ; 0 – a = -a
Contoh :
-3 – 0 = -3
0 – 5 = – 5
7 – 0 = 7
Kegiatan Belajar 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta Sistem Persamaan Linear
Pada Kegiatan belajar 2 akan dibahas tentang materi pengayaan tentang operasi hitung
bilangan bulat dengan tujuan pada saat mengajarkan ke siswa guru lebih mempunyai bekal
wawasan yang cukup dalam penyampaian konsep.
1. Operasi Hitung Perkalian Pada Bilangan Bulat Dalam Tahap Pengenalan Konsep
Secara Konkret
Sebelum membahas tentang operasi perkalian bilangan bulat mari terlebih dahulu memahami
konsep perkalian .
Contoh :
3 x 4 diartikan dengan 4 + 4 + 4 = 12
4 x 3 diartikan dengan 3 + 3 +3 + 3 = 12
Maka dari contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa operasi perkalian pada suatu bilangan
dapat diartikan dengan penjumlahan berulang. a X b = b + b + b + …sebanyak a kali
Dengan konsep tersebut guru dapat menjelaskan konsep perkalian bilangan bulat kepada siswa
dengan peraga perkalian bilangan bulat berupa balok garis.
Contoh :
1) a x b dengan a > 0 dan b > 0
3 x 2 =
Cara :
axb=bxa
1. Asosiatif
( a x b) c = a x ( b x c )
1. Adanya unsure identitas
ax1=1xa=a
Contoh :
1. -6 : 2 =
1. -6 : -2 =
Untuk menyelesaikan persamaan linear dengan satu peubah dapat dilakukan dengan
menjadikan persamaan tersebut menjadi bentuk persamaan ekuivalen yang paling sederhana.
( ekuivalen : persamaan – persamaan yang himpunan penyelesaiannya sama )
Cara pengerjaan menyederhanakan :
Contoh :
X + 3 = 9
ó x + 3 + ( -3 ) = 9 + ( -3 ) kedua ruas ditambah ( -3 )
ó x + 0 = 6 sifat identitas penjumlahan
óx=6
HP : { 6 }
Sumber : sitaberbagi.com
Save Save
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar
Diberdayakan oleh Blogger.
POPULAR POST
PDGK4109 Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I. 1 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Home
About
Contact Us
Ads
Toolbar
Socmed
Copyright © 2016. CATATAN YUSUF JABUNG - Design: Yusuf Jabung