Masyarakat mau membayar uang semir (pelicin) yang jumlahnya tidak besar dengan
senang hati, misalnya untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi, KTP dan lain-lain. Hal
ini tidak berarti bahwa mereka menyetujui tindakannya, sebab bagi mereka uang semir
dipandang sebagai cara yang paling praktis untuk memperoleh apa yang mereka inginkan
dan butuhkan.
Pertanyaan:
a. Berikan analisis mengenai perilaku lainnya yang berpotensi mendorong terjadinya
korupsi?
b. Bagaimana seharusnya cara menghindari perilaku yang demikian? Berilah contah upaya
dan dampaknya
2. Ada dua pandangan mengenai sifat melawan hukum yaitu sifat melawan hukum formil
dan sifat melawan hukum materiil. Pandangan tersebut juga berlaku terhadap tindak
pidana korupsi.
Pertanyaan:
Apa yang membedakan kedua sifat melawan hukum tersebut dan apa manfaat positif
menerapkan sifat melawan hukum materiil dalam upaya pemberantasan tindak korupsi di
Indonesia, berikan contoh kasus disertai analisis.