Anda di halaman 1dari 2

RAHASIA

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari data yang di dapatkan bahwasanya riwayat apendiktomi di
alami oleh para penerbang pesawat angkut , dimana para awak pesawat
dalam melaksanakan tugas sehari harinya sangat lah rentan terhadap
pola makan yang tidak teratur dan gaya hidup makan sembarangan yang
tidak memperhatikan jenis dan nilai gizi makan tersebut, hal ini berperan
sebagai faktor pencetusnya gangguan pencernaan akibat Apendisitis,
Perbedaan tekanan udara yang terjadi pada awak pesawat terbukti
dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka pasca appendiktomi,
Pengaruh tekanan udara intraabdomen pasca appendiktomi berupa
larutnya clot darah yang terbentuk pada proses awal penyembuhan luka.
sehingga menimbulkan perdarahan kembali dalam intraabdomen, dan
faktor ketinggian akan menimbulkan efek samping berupa banyaknya gas
dalam kolon, sehingga meningkatkan risiko nyeri perut, konstipasi, atau
kembung menyebabkan sulitnya pilot/ awak pesawat memakai perangkat
penerbangan berupa seat belt secara benar, dan pada proses
apendiktomi perbedaan tekanan udara dapat mengakibatkan terdapat
peningkatan risiko perdarahan dari lokasi operasi, Hal ini dapat
menyebabkan berbagai keluhan, seperti nyeri dada, sesak napas, atau
pusing.

5.2 Saran
a. Para Flight Surgen dan Flight Nurse harus mengetahui pengaruh
dari perbedaan tekanan udara pada proses penyembuhan luka pasca
operasi sehingga dapat mengedukasi para awak pesawat akan apa
yang harus di lakukan untuk mempercepat proses dalam
penyembuhan tersebut.

23
b. Para Flight Surgen dan Flight Nurse harus mengetahui masalah
kesehatan yang tejadi kepada awak pesawat, perlunya penyuluhan
kesehatan dan pemantauan kesehatan yang lebih ketat agar tidak
terjadi masalah kesehatan kepada para awak pesawat.

c. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek perbedaan


tekanan udara rendah pada proses penyembuhan luka pasca operasi
apendiktomi pada bidang kedokteran Penerbangan.

RAHASIA
24

Anda mungkin juga menyukai