(RPP)
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda
tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga
3.1.1 Mendefinisikan momen gaya melalui pengamatan demonstrasi mendorong benda
dengan posisi gaya yang berbeda-beda.
3.1.2 Memahami penerapan keseimbangan benda titik, benda tegar dengan
menggunakan resultan gaya dan momen gaya,
3.1.3Memahami penerapan konsep momen inersia, dinamika rotasi
3.1.4Memahami penerapan hukum kekekalan momentum pada gerak rotasi.
3.1.5Memahami penerapan energy gerak rotasi pada benda mengelinding
3.1.6Memahami penerapan konsep torsi pada hokum newton
3.1.7Memahami jenis-jenis kesetimbangan
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar
4.1.1Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar
4.1.2Mempresentasikan hasil percobaan tentang titik berat
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning dan Pendekatan Scientifik Learning peserta didik
mampu Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda
tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga serta mampu
Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan keseimbangan benda tegar untuk
menguatkan sikap RELIGIUS, Nasionalis, kerjasama, disiplin,teliti, komunikatif, jujur dan gemar
membaca.
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Momen gaya dan inersia
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Momen gaya dan inersia dengan cara :
rangsangan) Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Momen gaya dan inersia.
Pemberian contoh-contoh materi Momen gaya dan inersia untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Momen gaya dan inersia.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Momen gaya dan
inersia.
Mendengar
Pemberian materi Momen gaya dan inersia oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Momen gaya dan inersia
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan
identifikasi dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Momen gaya dan inersia
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan
(pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Momen gaya dan inersia yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca
berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Momen gaya dan inersia yang sedang
dipelajari.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Momen gaya dan inersia yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Momen gaya dan inersia
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai materi Momen gaya dan inersia.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Momen gaya dan inersia yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Momen gaya dan inersia sesuai dengan
pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Momen gaya dan inersia
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
(pengolahan dengan cara :
Data) Berdiskusi tentang data dari Materi :
Momen gaya dan inersia
Mengolah informasi dari materi Momen gaya dan inersia yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Momen gaya
dan inersia.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Momen gaya dan inersia
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Momen gaya dan inersia
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Momen gaya dan inersia
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Momen gaya dan inersia dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Momen gaya dan inersia yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Momen gaya dan inersia
Menjawab pertanyaan tentang materi Momen gaya dan inersia yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Momen gaya
dan inersia yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Momen gaya dan inersia yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang
telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Momen gaya dan inersia berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
1 . Pertemuan Pertama (4 x 45 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Momen gaya dan inersia yang baru
dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Momen gaya dan inersia yang
baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Momen
gaya dan inersia.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Momen gaya dan inersia.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Momen gaya dan inersia kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai materi Keseimbangan benda tegar dan titik berat.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Keseimbangan benda tegar dan
titik berat yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Keseimbangan benda tegar dan titik berat
sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Keseimbangan benda tegar dan titik berat
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
(pengolahan dengan cara :
Data) Berdiskusi tentang data dari Materi :
Keseimbangan benda tegar dan titik berat
Mengolah informasi dari materi Keseimbangan benda tegar dan titik berat
yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Keseimbangan
benda tegar dan titik berat.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Keseimbangan benda tegar dan titik berat
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
2 . Pertemuan Kedua (4 x 45 Menit)
kesimpulan) Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Keseimbangan benda tegar dan
titik berat berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Keseimbangan benda tegar dan titik berat
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Keseimbangan benda tegar dan titik berat dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Keseimbangan benda tegar dan
titik berat yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Keseimbangan benda tegar dan titik berat
Menjawab pertanyaan tentang materi Keseimbangan benda tegar dan titik
berat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja
yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Keseimbangan
benda tegar dan titik berat yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Keseimbangan benda tegar dan
titik berat yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Keseimbangan benda tegar dan titik berat berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Keseimbangan benda tegar dan titik
berat yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Keseimbangan benda tegar dan
titik berat yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Keseimbangan benda tegar dan titik berat.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Keseimbangan benda tegar
dan titik berat.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Keseimbangan benda tegar dan titik
berat kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME
dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi dengan
rangsangan) cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak
rotasi.
Pemberian contoh-contoh materi Hukum kekekalan momentum sudut
pada gerak rotasi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak
rotasi.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Hukum kekekalan
momentum sudut pada gerak rotasi.
Mendengar
Pemberian materi Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan
identifikasi dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan
(pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Hukum kekekalan momentum sudut
pada gerak rotasi yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca
berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Hukum kekekalan momentum sudut pada
gerak rotasi yang sedang dipelajari.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari
kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak
rotasi yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Hukum kekekalan
momentum sudut pada gerak rotasi yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai materi Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak
rotasi.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Hukum kekekalan momentum
sudut pada gerak rotasi yang telah diperoleh pada buku catatan dengan
tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Hukum kekekalan momentum sudut pada
gerak rotasi sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
(pengolahan dengan cara :
Data) Berdiskusi tentang data dari Materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
Mengolah informasi dari materi Hukum kekekalan momentum sudut pada
gerak rotasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Hukum
kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Hukum kekekalan momentum
sudut pada gerak rotasi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Hukum kekekalan momentum
sudut pada gerak rotasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
3 . Pertemuan Ketiga (4 x 45 Menit)
kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
Menjawab pertanyaan tentang materi Hukum kekekalan momentum sudut
pada gerak rotasi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Hukum
kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Hukum kekekalan momentum
sudut pada gerak rotasi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Hukum kekekalan momentum sudut
pada gerak rotasi yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Hukum kekekalan momentum
sudut pada gerak rotasi yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hukum
kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hukum kekekalan momentum
sudut pada gerak rotasi.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hukum kekekalan momentum sudut pada
gerak rotasi kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri.
Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan
terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan
merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh
guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi 50
kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Persiapan bahan pratikum
2 Cara kerja
3 Kerjasama dalam kelompok
Hasil membuat titik berat gambar
4
sembarang
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
”Cabang Ilmu fisika yang membahas tentang gerak rotasi tampa meninjau penyebab
terjadinya” di sebut Kinematika Gerak Rotasi. ”Ilmu yang mempelajari penyebab terjadinya
gerak rotasi” disebut Dinamika Rotasi. ”Penyebab perubahan gerak rotasi” disebut dengan
istilah Momen Gaya atau Torsi
σ =F. ℓ
Keterangan :
F = gaya (F)
Panjang lengan ( ℓ )
Sumbu putar
F ( gaya )
Momen gaya termasuk besaran vektor karena ada nilai dan arah. Gaya (F) harus tegak lurus
terhadap panjang lengan ( ℓ ). Jika F tidak tegak lurus terhadap ℓ atau F membentuk sudut α
terhadap ℓ maka F harus diuraikan.
0
30
F sin α
+
Jika pada sebuah benda bekerja lebih daripada sebuah gaya , resultan momen gaya yang
bekerja pada benda merupakan jumlah vektor dari setiap momen gaya
σ = Z ( F. ℓ )
Contoh soal :
ℓ = 2m
0
30
F = 10 N
σ = F sin α ℓ
= 10 . sin 30. 2
= 10 . ½. 2
= 10 Nm
2. Dari gaya – gaya yang ada pada gambar berikut ini AB = BC = CD = 1 m. Tentukanlah
momen gaya yang bekerja pada batang AD, jika pusat momen gaya dititik A, B dan D
F1 = 10 N F3 = 20 N
C D
A B
F2 = 15 N F4 = 5 N
Penyelesaian :
= 0 + 15 . 1 – 20 . 2 + 3 . 5
= - 10 Nm
= 10 . 2 – 15 . 1 – 0 + 5.1
= 0
= 10 . 3 – 15 . 2 + 20 . 1 + 0
= 20 Nm
Kopel adalah ”pasangan gaya – gaya yang sejajar dan sama besar yang berlawanan
arah”, Momen Kopel adalah ”perkalian antara gaya dengan gerak tegak lurus garis kerja
kedua gaya”.
M = F. d
F = gaya F (N)
1. Sebuah kopel yang terletak pada suatu bidang dapat dipindahkan letaknya pada bidang
tersebut atau bidang lain yang sejajar asal besar dan arah rotasinya tetap
d d
2. Resultan momen kopel M dan F yang sebidang hasilnya berupa gaya yang besar dan
arahnya sama dengan F semula, tetapi garis kerjanya bergerak sejauh d dari F awal
M
| |
d = F
3. Resultan momen kopel yang sebidang merupakan jumlah aljabar momen kopel – kopel
tersebut
Z M= Z (M.d)
Contoh soal :
1. Pada sebuah bidang terletak sebuah kopel yang positif 100 Nm dan sebuah gaya 20
N. Tentukan resultan M dan F serta pergeseran titik tangkap gaya semula.
Jawab :
d =
[ ] [
M
F =
100 Nm
20 N ] = 5m
Perkalian antara massa dengan kuadrat jarak partikel dari sumbu putar disebut momen
inersia (1)
I = m .r 2 I = momen mersia (kgm)
. m = massa (kg)
Semakin jauh letak titik dari sumbu putar semakin besar momen inersianya atau
sebaliknya . momen inersia sebuah benda yang tersusun oleh partikel –partikel /resultan
momen inersianya dinyatakan dalam bentuk persamaan :
I = Z ( m .r2 )
Contoh soal :
1. Pada titik sudut segitiga siku-siku ditempatkan titik materi yang bermassa M A = 5
gram, MB = 10 gram dan Mc = 20 gram . Tentukanlah momen inersia titik materi
tersebut jika :
4 cm
A 3cm B
Jawab :
= 0 + 10 . 32 + 20 . 42
= 410 gram.cm2
= 10 . 32
= 90 gr.cm2
Pertemuan 2
Momen Inersia benda tegar dinyatakan dalam bentuk integral titik partikel.
m
Jika r = x dan dm = l
x
m ∫ x 2 .dx
I = l . x0
Menentukan batas bawah dan batas atas dari sebuah momen inersia benda tegar ber
Dasarkan acuan letak sumbu putarnya, jika terletak disebelah kiri sumbu putar maka
nilai batas itu negatif dan jika terletak disebelah kanan sumbu putar maka nilai batas
positif.
Contoh soal
1
1. Sebuah batang panjangnya l, massa m dan sumbu rotasi terletak 3 L dari ujung kiri
batang dan tegak lurus terhadap batang. Tentukan besarnya momen inersia batang
terhadap sumbu putarnya.
Diketahui :
1/3 L
Tanya : I
Penyelesaian :
x
m ∫ x 2 .dx
I = l . x0
2/3 L
m
. ∫ x 2 dx
=
l −1/3 L
m 1 3
. x
= l 3
= ...........
Pertemuan 3
4. Momentum Sudut
Benda yang bergerak translasi memiliki momentum sebesar P = m . V , dan benda yang
bergerak rotasi juga memiliki momentum p = m V, V merupakan kecepatan linear
momentum benda pada gerak rotasi disebut momentum linear
MP = m V
Sumbu putar
Momentum sudut sebuah partikel atau benda yang berputar terhadap sumbu putar
merupakan hasil kali momentum linear terhadap jarak partikel atau benda ke sumbu
putarnya.
L = P x r P = m.V
L = m.V.r V = W.r
= m.W.r.r
= mr2.W mr2 = I
L = I .W
Keterangan:
L dapat berfungsi sebagai momentum sudut partikel jika I partikel ( I = mr 2 ) dan dapat
berfungsi sebagai momentum sudut benda jika I benda.
Contoh soal :
1. Suatu partikel bergerak melingkar dengan kecepatan 10 rad/s, jari – jari lingkaran 2
cm . Hitung momentum sudut partikel terhadap lingkaran jika massa partikel 2 gram
Penyelesaian :
Diketahui : W = 10 rad/s
r = 2 cm = 2 x 10-2 m
m = 2 gram = 2 x 10 10-3 kg
Ditanya : I ......... = ?
Jawab : L = I.W I = m . r2
= mr2W
= 2 x 10-3. (2 x 10-2).10
= 8 x 10-6 kg m s-2
Hukum Kekekalan Momentum
Benda yang bergerak rotasi akan mengalami momentum sudut. Jika pada benda tidak
ada resultan momen gaya luar yang bekerja atau momen gaya pada sebuah benda
adalah nol maka momentun anguler (momentum sudut ) benda adalah konstan.
L = Konstan
L1 = L2
I 1 W1 = I2 W 2
Contoh soal :
1. Seorang penari balet berputar dengan tangan terentang dengan kecepatan sudut 1,5
putaran tiap detik diatas lantai licin. Momen Inersia ketika tangan terentang 5,13
kgm3. kemudian ia menggerakkan tangannya kedekat tubuhnya sehingga momen
inersianya berkurang menjadi 2,1 kg.m 3. Hitung kecepatan sudutnya, bertambah
atau berkurang ?
Penyelesaian :
Diketahui : I1 = 5,13 kg m2
I2 = 2,1 kg m2
Ditanya : W2 = …….?
Jawab : I1.W1 = I 2 . W2
I1W1
W2 = I2
2
5 , 13kgm .9, 42rad/ s
= 2,1 kgm 2
Jika rotasi berlawanan dengan putaran jarum jam maka arah momentum
sudutnya (L) keatas
Jika rotasi searah dengan putaran jarum jam maka arah momentum sudutnya (L)
kebawah
Jika arah rotasi masuk bidang maka arah momentum sudutnya (L) ke kanan
Jika arah rotasi keluar bidang maka arah momentum sudutnya (L) ke kiri
1. Penari Balet
2. Peloncat Indah
Hukum Newton pada gerak rotasi ( hubungan momen gaya dengan percepatan sudut )
Pada gerak translasi penyebab benda bergerak karena adanya gaya F. Sedangkan pada
gerak rotasi penyebab bergerak karena adanya momen gaya ( σ )
Z F = m.a F = σ
σ = I . α I = m
Contoh soal :
Penyelesaian :
Diketahui : σ = 5 Nm
I = 10 kg m2
Ditanya : α = ........?
Jawab : σ = I . α
α = σ /I = 5/10
= 0,5 rad/s2
Pertemuan 4
Benda yang bertranslasi memiliki energi kinetik translasi dan benda yang berotasi juga
memiliki energi kinetik rotasi (Ek).
Ek = 1/2 . m V 2
2
= 1/2 . m (ω R)
2
= 1/2 . m R 2 ω
Ek = 1/2 . I . ω2
Contoh soal :
1. Suatu piringan hitam berputar 33 rpm dan mempunyai massa 100 gram jika jari – jari
piringan hitam 15 cm . Hitunglah energi kinetik piringan hitam ini. ( Momen Inersia
piringan hitam = ½ mr2 )
Penyelesaian :
Ditanya Ek = ……?
Jawab : Ek = ½ . I . W2
= ½ .½ mr2 . W2
= 6,7 x 10 -3 joule
Jika selama benda berotasi tidak ada energi yang berubah menjadi kalor, maka pada benda
akan berlaku Hukum Kekekalan Energi ( seperti gerak benda pada bidang miring
Em1 = Em2
m.g.h = ½ . m V 2 + ½ . I . ω2
karena bentuk benda tidak diketahui maka besarnya momen inersia ( I ) dapat
dirumuskan I= kmR2 , dengan k adalah konstanta momen inersia yang tergantung pada
bentuk benda ( seperti tabel ).
m.g.h = ½ . m V 2 + ½ . I . ω2
m.g.h = ½ . m V 2 + ½ kmR2 ω2 Rω = V
m.g.h = ½ m V 2 + ½ kmV2
g.h = ½ v2 ( 1 + k )
V = √ 2 gh
1+k V = kecepatan benda diujung bidang miring
Contoh soal :
1. Sebuah silinder tipis dapat melakukan gerak translasi dan rotasi pada sebuah bidang
miring yang mempunyai ketinggian 1,6 m tentukan kecepatannya pada kaki bidang
miring.
Diketahui : h = 1,6m
g = 10 m/s 2
k = 1 ( silinder tipis )
Tanya : V
Penyelesaian
V = √ 2 gh
1+k
= √ 2.10 .1,6
1+1
= √ 16
= 4 m/s
0
2. Sebuah bola pejal bergerak pada bidang miring dengan susut kemiringan 30 dan
panjang bidang miring 14m. Berapakah kecepatan benda diujung bidang miring?
Diketahui : α = 30 0
S = 14m
Penyelesaian
V = √2 gh
1+k sin α
h
= s h = s. Sin α
= √
2 .10 . 7
1+2/5
= √ 140
7 /5
= √ 100
= 10 m/s
5. Menggelinding
Menggelinding “ jika sebuah benda dapat melakukan dua gerak sekaligus yaitu gerak
translasi dan rotasi ( berarti tidak terjadi slip).Persyaratan benda menggelinding jika permuka
an bidangnya kasar (ada gaya gesekan). Jika permukaan bidangnya licin yang terjadi hanya
satu gerakan saja yaitu gerakan translasi.
f
Gerak translasi :
ΣF=m . a
F–f=m.a
f = F - m . a ………………………………( 1 )
Gerak rotasi :
ΣF=m . a
a
Στ=I . α α = R
a
f.R = I . R
a
2
f = I . R ……………………………………( 2 )
a
2
F – m .a = I . R I = kmR2
a
2
F = kmR2 . R + m .a
F = k.m.a + m.a
F = m.a ( k + 1 )
F
a = m( k+1) permukaan kasar
Contoh soa l:
1. Silinder pejal bermassa 20 kg dan jari-jari 10 cm didorong dengan gaya 100 N seperti
Pada gambar berikut. Tentukan percepatan yang dialami silinder jika :
m = 20 kg
R = 10 cm
F = 100 N
Tanya : a
Penyelesaian :
F 100N
a. a = m = 20kg = 5 m/s-1
b. Silinder menggelinding sempurna (dengan k = ½)
F
a = (1+k )m
1
= 3 3 m/s-2
Ketika benda sedang menggelinding, benda akan memiliki energi kinetik translasi dan
rotasi berarti benda mengalami energi kinetic total sebesar :
1 1
= 2 mV2 + 2 I W2 I = kmR 2
2
1 1 V
2
= 2 mV2 + 2 kmV2 W2 = R
1
Ektot = 2 (1 + k) mV2
Pertemuan 5
Agar benda dapat menggelinding pada bidang miring maka harus ada gaya gesekan antara benda
dan alasnya. Jika tidak ada gaya gesekan benda akan tergelincir berarti benda hanya melakukan
gerak translasi saja.
mg sin α
mg cos α
α mg
Gerak translasi :
ΣF=m . a
Wx – f = m . a…………….(1)
Gerak rotasi :
Σσ=Iα
a
f.R = I . R
a
2
f = I . R …………….(2)
Persamaan (1) ke (2)
Wx – f = m . a
a
2
Wx - I . R = m . a
a
2
Wx = m . a + I . R
mg sin α = a + k. a
g sin α
a = 1+k
Contoh soal
1. Jika sebuah bola pejal, silinder pejal dan roda dilepaskan dari puncak bidang miring.
Tentukan perbandingan percepatan yang dialami tiap-tiap benda jika :
a. bidangnya licin
b. ketika benda menggelinding
Diketahui :
2
Bola pejal ( k = 5 )
1
Silinder pejal ( k = 2 )
Roda ( k = 1 )
Tanya :
1 : 1 : 1
g . sin α
b. Bola pejal a = 1+k
g sin α
2
1+
= 5
g sin α
7
= 5
5
= 7 g sin α
g sin α
1
1+
Silinder pejal a= 2
g sin α
3
= 2
2
= 3 g. sin α
g .sin α
Roda a = 1+1
g . sin α
= 2
1
= 2 g. sin α
5 2 1
A B : aS : aR = 7 : 3 : 2
30 28 21
= 42 : 42 : 42
= 30 : 28 : 21
2. Sebuah silinder tipis dilepaskan dari puncak bidang miring yang panjangnya 4 m dengan
sudut kemiringan terhadap horizontal 30 0, Tentukanlah :
a. percepatannya
b. waktu untuk mencapai kaki bidang miring
Penyelesaian :
g .sin α
a. a = 1+k
10 .sin 30
= 1+1
10 .1/2
= 2
= 2,5 m/s 2
1
c. S = V0.t + 2 . a . t2
1
4 = 0 + 2 . 2,5. . t2
4 = 1,25 . t2
t= √ 4
1,25 = 1,8
Pertemuan 6
Gerak Translasi
Z F = m.a
T–W = m.a
T = W2 – m.a
Gerak Rotasi
Z F = m.a
a
σ = I .α α = R
σ = I . a/R
T . R = I . a/R
T = I . a/R2 ………….(2)
m1.g – m .a = I . a/R2
m .g = m . a + I . a/R2
m .g = a . ( m + I/R2 )
m. g
2
a = m+1/ R
b.
α
R
T2
T1
m2 a
m1
W2
W1
W1 – T 1 = m1 . a
T1 = W1 – m1 . a
T2 – W2 = m2. a
T2 = W2 – m2 . a
Gerak Rotasi
Z F = m.a
a
σ = I .α α = R
a
( T1 – T2 ) = I . R I = Inersia piringan silinder pejal ( I = 1/2m kr2 )
1 /2 mR 2 .a
( m1.g – m1 .a ) – ( m2.g – m2 .a ) . R = R
( m1 – m 2 ) . g = a . ( m1 + m2 + ½. mk )
( m1 −m 2 ). g
1
( m 1 +m 2 + m )
a = 2 k
Keterangan :
Contoh soal :
α
R
T2
T1
+ a
a m1
m2
W1
W2
( m1 −m 2 ). g
1 (2−1 ). 10
( m 1 +m 2 + m )
a. a = 2 k = 2+1+1/2 .2 = 5/2
= 2,5 m/s2
b. Benda I Benda II
Z F = m.a Z F = m.a
T 1 – W1 = m1 . a T2 – W2 = m2 . a
T1 = W1 + m1 . a T 2 = W2 – m1 . a
= m1 g + m1 . a = m2 g – m 2 . a
= m1. ( g + a ) = m2. ( g – a )
= 1. ( 10 + 2,5 ) = 2 ( 10 – 2,5 )
= 12,5 N = 15 N
5
a 2 2.5
−1
α = R = 0,1 = 1 x10 = 2.5 x 101 = 25 rad / s2
Pertemuan 7
1.Kesetimbangan Partikel
∑ F=0 , ∑ F x =0 dan ∑ F y =0
Pada kesetimbangan partikel dapat ditentukan dengan rumus cepat dengan cara
menentukan “ sudut apit “
T1 T2
γ β
W
W T1 T2
= =
sin α sin β sin γ
Contoh soal :
1. Benda pada gambar memiliki berat 980 N dalam keadaan diam, tentukan besar
tegangan tali 1 dan 2.
53 0 370
T1 T2
Penyelesaian :
W T1 T2
= =
sin 90 sin 127 sin143
W T1 980 T 1
⇒ = ⇒ = ⇒ T 1=784 N
T1 sin 90 sin 127 1 0,8
W T2 980 T 1
⇒ = ⇒ = ⇒ T 2=58 , 8 N
T2 sin 90 sin 143 1 0,6
Pertemuan 8
∑ F=0
∑ σ=0
Kesetimbangan benda tegar homogen letak berat benda tersesebut di pusat massanya,
jika bendaanya tidak homogen maka letak bendanya tersebar dititik tertentu.
Contoh soal :
Pada gambar berikut ini panjang batang AB adalah 1 m dan beratnya 100 N. Pada titik A
terdapat sebuah engsel . Tentukanlah besarnya tegangan tali yang menghubungkan batang
dan dinding !
Diketahui : AB = 1m
W = 100 N
Tanya : T
Penyelesaian :
AC = 1/3 AB
53
AB = 1
T
37
A B
WC
50 N W
100 N
Σσ = 0
Wc . AC + W . ½ AB - T . sinα . AB = 0
Wc . AC + W . ½ AB = T . sinα . AB
50/3 + 50 = T . 3/5
T = ( 50/3 + 50 ) . 5/3
T = 200 / 3 . 5/3
T = 1000/9 = 111,1 N
Menentukan koefisien gesekan pada benda tegar
poros (licin)
A NA D
E f B kasar
Gerak translasi :
ΣF X = 0 ΣF Y = 0
NA – f B = 0 NB - W = 0
NA = fB = µ. NB NB = W
Gerak rotasi :
Σσ = 0
W . AC + fB . AE - NB . AD = 0
½ W. L cos α - W. L cos α = 0
½ W. L cos α = µ. W. L sinα
½ cosα = µ. sinα
Cos α = 2 . µ. sinα
1
µ = 2tg α
Contoh soal :
1 .Pada gambar berikut ini, panjang batang AB adalah 6 m bertumpu pada dinding licin
di C, dan panjang AB adalah 1 m. Jarak titik A kedinding yaitu OA adalah 3 meter. Jika
berat batang AB adalah 10 N, tentukan :
a. koefisien batang adan alasnya
b. gaya normal dititik C
1m
NC
5m
4m W NA
3m fA
1 y 4
a. µ = 2tg α tg α = x = 3
1
= 2.4/3
3
= 8
b.
ΣF X = 0
N C - fA = 0
3
NC = fA = µA . NA = µA . W = 8 . 10
30
= 8 N
Pertemuan 9
Y3 ●
Y2 ●
Y1 ●
X1 X2 X3
Jika benda terletak pada bidang X-Y maka W = A ( W sama dengan luas benda ) , maka :
ΣA . X ΣA .Y
X = ΣA Y = ΣA
Contoh soal :
10
60
10 X
50
Penyelesaian :
Bidang diubah menjadi dua bagian dengan Z1 dan Z2 sebagai titik berat benda.
E D
I
z1
C B
II
z2
O A
Diketahui :
A1 = 60 x 10 = 600 ( 5,30 )
A2 = 40 x 10 = 400 (30,5 )
ΣA . X A 1. X 1 + A2 . X 2
X0 = ΣA = A 1 + A2
150
= 10
= 15
ΣA .Y
Y0 = ΣA
A 1. Y 1 +A 2 . Y 2
= A1 + A 2
600 .30−400 . 5
= 600+400
= 20
Pertemuan 11
Titik berat benda berbenda dengan titik pusat massa . Titik berat benda dipengaruhi oleh gaya
grafitasi, sedangkan titik pusat massa tidak dipengaruhi oleh gaya grafitasi.Letak titik pusat massa
benda terletak pada koordinat x dan y.
Σm . X Σm.Y
X = Σm dan Y = Σm
Contoh soal :
1.Tiga buah titik massa yang massanya sama, yaitu m masing-masing menempati koordinat
berikut.
5 ●
4 ●
1 2 3
Diketahui :
Benda 1 X1 = 1 dan Y1 = 4
Benda 2 X2 = 2 dan Y2 = 5
Benda 3 X3 = 3 dan Y3 = 0
Penyelesaian ;
6m
= 3m = 2
9m
= 3m = 3
Benda yang diam akan memiliki kesetimbangan yang disebut dengan kesetimbangan statik
dan benda yang bergerak juga memiliki kestimbangan yaitu kesetimbangan dinamik
2. Kesetimbangan labil
” setelah gangguan pada benda dihilangkan maka tidak bisa kembali pada kedudukan
semula tetapi terus jatuh” . Pada kesetimbangan ini ditandai dengan turunnya
kedudukan titik berat jika benda diberi gaya.
3. Kesetimbangan netral atau indiferen
” Kesetimbangan benda yang jika gangguan pada benda dihilangkan maka titi berat
benda tetap pada satu garis lurus seperti semula” . Kesetimbangan ini di tandai
dengan tidak naik atau tidak turunnya titik berat benda walaupun ada gaya yang
bekerja.
SOAL UH 1 DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Titik Berat Benda A. (2, 2) cm
B. (2, 3) cm
(1) UN Fisika 2008 P4 No. 9 C. (2, 4) cm
Benda bidang homogen pada gambar dibawah ini, D. (3, 2) cm
mempunyai ukuran AB = BC = √13 cm. E. (3, 3) cm
A. (2, 2) cm
B. (2, 3) cm
C. (2, 4) cm
D. (3, 2) cm
E. (3, 3) cm
A. (3; 3)
B. (3; 4)
C. (4; 3)
D. (4; 4)
E. (4; 6)
Bila batang di putar dengan sumbu putar melalui titik O, momen inersianya adalah…
A. 12 kg.m2
B. 10 kg.m2
C. 7 kg.m2
D. 6 kg.m2
E. 4 kg.m2
Jika pada katrol ditempelkan plastisin A yang bermassa ½ M, untuk menghasilkan percepatan
sudut yang sama beban harus dijadikan ...
(I katrol = 1/2 MR2)
A. 3/4 m kg
B. 3/2 m kg
C. 2 m kg
D. 3 m kg
E. 4 m kg
Jika massa batang diabaikan, maka nilai momen gaya terhadap titik A adalah ...
A. 15 N.m
B. 18 N.m
C. 35 N.m
D. 53 N.m
E. 68 N.m
A. α = F.R. β
B. α = F.R. β2
C. α = F.(R. β)−1
D. α = F.R. (β)−1
E. α = (F.R) −1. β
Jika nilai F = W dan sumbu rotasi di titik R, maka keadaan batang AB akan ....
A. berotasi searah jarum jam
B. berotasi berlawanan arah jarum jam
C. berada dalam keadaan tidak bergerak
D. bergerak ke kanan
E. bergerak ke kiri
A. 40 N.m
B. 39 N.m
C. 28 N.m
D. 14 N.m
E. 3 N.m
Gesekan katrol diabaikan. Jika momen inersia katrol I = β dan tali ditarik dengan gaya tetap F,
maka nilai F setara dengan....
A. F = α . β . R
B. F = α . β2 . R
C. F = α . (β .R)−1
D. F = α . β . (R)−1
E. F = R . (α . β)−1
A. 0 Nm
B. 1 Nm
C. 4 Nm
D. 6 Nm
E. 8 Nm
Jika momen inersia katrol = I = β dan tali ditarik dengan gaya tetap F, maka nilai F setara
dengan...
A. F = α ⋅ β ⋅ R
B. F = α ⋅ β2 ⋅ R
C. F = α ⋅ (β ⋅ R)– 1
D. F = α ⋅ β ⋅ (R)– 1
E. F = R ⋅(α ⋅ β )– 1
Energi Mekanik
A. 2 mv2
B. mv2
C. 3/4 mv2
D. 1/2 mv2
E. 1/4 mv2
Titik Berat Benda A. (2, 2) cm
B. (2, 3) cm
(1) UN Fisika 2008 P4 No. 9 C. (2, 4) cm
Benda bidang homogen pada gambar dibawah ini, D. (3, 2) cm
mempunyai ukuran AB = BC = √13 cm. E. (3, 3) cm