Anda di halaman 1dari 10
A BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bagi siswa SD pelajaran Matematika selalu dianggap pelajaran yangn paling sulit,anggapan seperti ini di karenakan matematika selalu berhubungan dengan angka- angka dan hitung-hitungan.pemikiran inilah yang selalu membuat siswa malas mempelajari dan memahami pelajaran Matematika. Selainitu di mata siswa seorang guru Matematika terkesan menyeramkan saat mengajar dan tidak tersampaikannya materi dengan baik pada proses pembelajaran sehingga membuat siswa tidak menyukai Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghitung perkalian siswa dengan mengunakan metode jarimatika pada siswa kelas2 SD Negeri 99 Pekanbaru tahun pelajaran 2022/2023.variable yang menjadi sasaran pribahan dalam penelitian tindakan kielas ini adalah peningkatan kemampuan siswa dalam menghitung perkalian ,sedangkan variable tindakan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jaritmatika Seorang guru harus bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya, karena berhasil atau tidaknya suatu pendidikan tidak lepas dari peranan seorang guru dalam menggajar di kelas.guru mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses pembelajaran di dalam kelas dalam perkembangan peserta didik. Oleh sebab itu kreatifitas dan Inovasi yang dimiliki oleh seorang guru sangat penting sehingga pemebelajaran yang sedang di lakukan dapat mecapai tujuan_pembelajaran yang di harapkan, Kemampuan berhitung perkalian matematika siswa Kelas I-A SD Negeri 99 Pekanbaru, berdasarkan data awal rendah. Saat proses pembelajaran materi perkalian , guru hanya menyruh —siswa_menghafal_ataupun menggunakan__perkalian berulang.pembelajaran dengan metode menghafal perkalian akan membebani otak anak, karena daya inggat anak anak terbatas sementara dengan menggunkan penjumlahan berulang membutuhkan waktu yang lama, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan penjumlahan. Berdasarkan latar belakang di atas diakan penelitian ini yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa dengan menggunakan metode jaritmatika pada siswa kelas II-A SD n 99 Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan guna melatih kecepatan berhitung dalam memberikan kemudahan siswa dalam menyelesaikan soal khususnya dalam materi perkalian. ‘Akan tetapi pada kenyataanya masih banyak guru mrngunakan strategi mode pembelajaran tradisonal dalam proses belajar mengajar. Kurangnya referensi dan sumber belajar juga alat peraga yang di butuhkan di dalam kelas yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan yang mengakibatkan Kurang tersampainya materi dengan baik kepada siswa. Seperti yang terjadi pada materi Matematiak Perkalian di kelas I! SD Negeri 99 Pekanbaru Kec. Sukajadi pada tepatnat Kompetensi Dasar ( KD) “ Melakukan Perkalian dan Pembagian”. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap siswa kelas Il SD Negeri 99 Pekanbaru kec.Sukajadi bahwa proses pembelajaran Matematika di kelas Il mengalami permasalahan sebagai berikut : 1, Kurangnya media pembelajaran yang lebih mengarah pada proses pembelajaran yang bersifat pasif sehingga suasana pembelajaran kurang menarik oleh siswa. 2. Kurangnya kesadaran siswa dalam proses pembelajaran sehingga terciptalah suasana belajar yang sangat tidak menyenangkan. 3. Kurangnya perhatian siswa saat guru menerangkan pembelajaran di depan kelas. 4, Kurangnya kemampuan siswa dalam berhitung perkalian dan pembagian. Dari Observasi yang di lakuakan penulis terhadap siswa,kesulitan yang siswa mi pada proses operasi hitung perkalian, pada saat siswa menghafal perkalian. Siswa paling banyak mengalami kesusahan dalam perhitungan Perkalian menjadi semakin sulit karena siswa melakukan hitungan campuran dengan penjumlahan dan pengurangan Proses pembelajaran yang kurang aktif, tidak Efesien dan kurang dan siswa kurang mempunyai daya tarik, membuat kriteria kemampuan berhitung kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari hsil nilai ulangan pada operasi hitung perkalian dan pembagian masih banyak siswa yang belum tuntas dari KKM yang telah di tentukan oleh guru.rata-rata siswa yang mencapai ketuntasan kemampuan hanya sebanyak 45% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 orang. Tingkat kognitif siswa berbeda-beda Peaget dalam Wowo Sunaryo mengatakan bahwa anak usia 6 sampai 12 tahun ada dalam tahapan operasional konkrit.pada tahap ini anak sudah mempunyai ciri logika yang memadai. Itu berarti anak pada usia ini sudah mampu berpikir secara logika dalam memahami sesuatu sesuai dengan kenyataanya atau benda yang bersifat konkret.oleh karena alat media menggunakan potongan Pipet dan Jarimatika untuk di pergunakan dalam proses pembelajaran yang aktif dan efesien khusunya untuk meningkatkan kemampuan berhitung operasi hitung campuran sehingga peserta didik bisa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Media Jarimatika di gunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan media Konkrit diharapkan dapat merangsang ketelitian siswa dalam menghitung sehingga siswa dapat memperoleh jawaban yang benar dari soal operasi hitung capuran yang di perlukan kepada siswa, Media juga memiliki kelebihan dapat meterjemahkan ide atau gagasan secara nyata, banyak tersedia dalam kehidupan sehari-hari Berdasarkan uraian di atas maka penelitian berjudul “peningkatan kemampuan berhitung matematika materi perkalian bilangan bulat mengunakan media konkrit Jarimatika pada siswa kelas Il SD Negeri 99 Pekanbaru” perlu di lakukan. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan metode jaritmatika dalam pembelajaran perkalian Kelas |-A SD Negeri 99 Pekanbaru tahun 202272023dan Jarimatika dalam meningkatkan kemampuan berhitung pada pembelajaran matematick pada materi operasi hitung Perkalian dan Pembagian. 2. Apakah penerapan jaritmatika dapat meningkatkan kecepatan berhitung_perkalian bilangan siswa kela |I-A SD Negeri Pekanbaru Tujuan Peneliti In Perbaikan Pembelajaran Tujuan dari penelitian yang akan di capai adalah 1. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan berhitung perkalian antara bilangan 2 angka dengan menggunakan Jari tangan pada mata pelajaran Matematika kelas II SD Negeri 99 Pekanbaru tabun ajaran 2022/2023. 2. Tujuan Umum, a. Untuk meningkatkan berhitung perkalian antara bilangan 2 angka mata pelajaran Matematika kelas 2 SD negeri 99 Pekanbaru. Untuk meningkatkan kreatifitas siswa di dalam kelas pada perkalian pada mata pelajaran Matematika, Untuk meningkatkan keaftifan siswa dalam proses pembelajaran Matematika. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga dapat mencapai nilai yang lebih baik. 1. Manfaat Penelitian perbaikan Pembelajaran Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. 1. Manfaat teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pada pembelajaran Matematika siswa,secara_Kkhusus peneliti ingin memberikan kontribusi pada metode pembelajaran Matematika yang berupa peralihan dari pelajaran yang mementingkan hasil tetapi pembelajaran juga mementingkan proses sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti teknik pembelajaran perkalian 1-5 dengan menggunakan jari tangan. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian yang dapat di manfaatkan siswa, guru dan sekolah adalah : Manfaat Bagi siswa. a) Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan keterampilan melakukan operasi perkalian 2 bilangan 1-5, khususnya dalam menambah kecepatan berhitung dalam perkalian 1-5 sehingga siswa lebih menyenangi pembelajaran Matematika terutama perkalian dan pembagien b) Meningkatkan keterampilen berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. ©) Membentuk peserta didik untuk lebih disiplin. Manfaat Bagi Guru a) _Lebih memperbaiki kinerja guru dalam profesi. b) Guru dapat mengetahui metode yang lebih baik bagi peserta didiknya. ©) Dapat memperiuas wawasan guru terutrama dalam pembelajaran Matematika, é) Merupakan pengalaman berharga dengan menerapkan media peraga potongan pipet dan jari tangan sehingga dapat memperbaiki kinerja terutama dalam menghitung perkalian 1- e) Penelitian ini diharapkan akan menjadi salah satu metode _menghitung perkalian dalam pembelajaran Matematika, c. Manfaat Bagi Sekolah a) Sebagai masukan dalam upaya perbalken dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai target Kurikulum dan daya tangkap siswa sesuai yang di inginkan. b) Dapat di jadikan pertimbangan untuk penelitian di kemudian hari. ©) Dapat meningkatkan mutu Pendidikan, BABI KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Enbut dan Straker ( 1995 : 60-75) dalam Marsigit ( 9-11) menguraikan implikasi tethadap. pembelajaran Matematika sebagai berikut : 2. Matematika adalah kegiatan penelusuran pola dan hubungan cntoh implikasi dari pandangan ini dari pembelajaran antara lain memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan, mendorong siswa menarik kesimpulan dan sebagainya. b. Matematika merupakan alat berkomunikasi. Contohnya gurur mendorong siswa untuk mengenal Matematika, membicarakan soal matematika dan sebagainya, ¢. Materi ajar Matematika merupakan meliputi fakta dan pengertian ,keterampilan penalaran,keterampilan invenstigasi. 2. Tujuan Matematika Sekolah dasar Tujuan Matematika menurut Kemendikbud 2013 yaitu 2. Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan tingkat tinggi siswa. b. Membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. ¢. Memperoleh hasil belajar yang tinggi dd. Melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide. Matematika mempunyai aturan sendiri penalaran dalam matematika sistematis dan berstruktur karena memiliki keterkaitan antar konsep yang kuat ( Susanto, 2016 : 184 ). Matematika di buthkan dan berguna dalam kehidupan sehari-harimatematika dapat di jadikan alat bantu untuk lebih banyak mempermudah dan mengefektifkan pekerjaan pekerjaan manusia ( Yuhasriati,2012:281). Berdasarkan pendapat di atas Matematiak merupakan pelajaran yang sanagat penting dalam kehidupan seharai-hari dan penting utnuk melatih,mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam berpikir. Pembelajaran Matematika di SD adalah pembelajaran Matematika dasar yang di mulai dari pembelajaran sederhana_menuju komplek dan konkrit menuju abstrak. Pembelajaran Matematika yang di ajarkan di SD adalah pembelajaran Matematika yang penting dan dipilih untuk mengembangkan kemampuan berpikir serta pribadi siswa ( Amir,2014:77).dalam hal ini siswa belum terlalu memahami sehingga bersifat abstrak sehingga perlu di komgkritkan supaya siswa lebih memahami pembelajaran yang di lakukan, Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa siswa Sekolah Dasar memiliki tahap yang sangat sederhana menuju konpleks dan konkret menuju abstrak karena siswa SD belum bisa berpikir secara langsung.pembelajaran Matematika di SD perlu di pelajari untuk membekali siswa dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehariOhari. Perkalian Defenisi perkalian proses aritmatika Dasar dimana satu bialngan dilipat gandakan sesuai dengan bilangan pengalinya secara sederhana dapat dikatakan perkalian adalah penjumlahan berulang.perkalian adalah penjumlahan berulang ( Heruman,2013:22) perkalian dapat di katakan salah satu operasi hitung bilangan. Menurut ( Nita Riani,2010:60) mengemukakan bahwa operasi hitung merupakan suatu langkah atau cara mengunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam proses Matematika, Menurut ( Haryono dkk,2014:4) Perkalian adalah penjumlahan berulang datri bilangan yang +btbe. sama pada setiap sukunya defenisi perkalian : jika A dan 8 bilangan, maka aX b Dalam operasi hitung bilangan kita mengenal oersi hitung perkalian. Dan banyak ahli yang menjelaskan konsep prkalian yang di antaranya terdapat Sutawidjaja yang menjelaskan bahwa perkalian adalah penjumlahan berganda dengan suku-suku yang sama.oleh karena itu kemampuan prasarat yang harus dimiliki siswwa sebelum perkalian adalah penguasaan dalam penjumlahan ,lambang perkalian “ X “misalnya 2 +2 + 2+ 2 + 2 disebut juga penjumlakan berulang terdapat lima suku yang adalah yaitu 2 . penjumlahan ini di sajikan pula dalam bentuk 2X 5 dan di sebut perkalian 5 dan 2. Jika bialnagannya “ a “ dan “b" maka : a x b adalah penjumlahan berulang yang mempunyai “a” suku dan tiap-tiap suku sama dengan “b” dengan rumus 2 x b= yang di baca a x b sama dengan c dinamakan pengali_ dan “b" di namakan bilangan yang dikalikan atau perkalian ax b dan c dinamakan hasil kali. A BABIN Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri 99 Pekanbaru. Jumlah siswa kelas 2 sebanyak 19 orang yang terdiri dari 13 perempuan dan 6 laki-laki objek penelitian ini adala para siswa pelajar pada operasi hitung perkalian. Penelitian ini di laksanakan di kelas 2 SD Negeri pekanbaru kecamatan Sukajadi penelitian ini akan di laksanakan pada semester Ganjil tahun pelajaran 2022/2023 dan dilakukan sesuai jadwal kurikulum yang di gunakan adalah kurikulum sekolah 2013 dan mengunakan model pembelajaran tematik sehingga tidak mengangu proses kehiatan belajar mengajar.jenis penelitian ini dilakukan terdiri dari dua siklus pertemuan. Deskripsi Persi klus secara umum PKP yang di lakukan oleh penelititerdiri dari 2 siklus pertemuan. Setiap siklus terdiri dari_beberapa_—_langkah vaitu Perencanaan, _Pelaksanaan, pelaksanaan/tindakan,Pengamatan/Observasi, dan Refleksi. Ke empat tahap tersebuit adalah siklus yang membentuk sebuah unsur satu putaran beruntun. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 99 Pekanbaru yang berjumiah 20 siswa dengan 1 guru dan Objek penelitian adalah hasil belajar matematika materi perkalian melalui metode jaritmatika. 1. Penelitian Siklus 1 2. Perencanaan Perbaikan pembelajaran Siklus 1 di lakukan berdasarkan hasil refleksi terhadap pemebalajaran awal sesuai dengan rencana pembelajaran. Berdasarkan pengematan penulis guru kurang berhasil dalam memberikan materi Perkalian dan Pembagian kepada siswa kelas 2, dari analisi data nilai di temukan bahwa dari 19 siswa hanya 12 orang yang memenuhi ketuntasan dengan mendapatkan nilai di atas 70. sedangkan 7 orang siswa masih sangat kurang memenuhi kriteria ketuntasan dan mendapatkan nila i bawah 68. Rangkaian yang di lakukan saat perencanaan pembelajaran adalah : a) Guru menyiapkan sumber bahan dan media ajar yang akan digunakan saat pembelajaren Matematika berlangsung dan pada saat perbatkan Siklus 1. b) Guru menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1. )_ Guru menyusun bahan evaluasi berupa soal-soal. 6) Guru menyusun lembar Observasi kegiatan siswa, guru dan interaksi dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan, pelaksanaan pembelajaran Siklus 1 di lakukan selama 70 menit dalam proses pembelajaran menggunakan instrumen penelitian , tahap pelaksanaan perbalkan pembelajaran siklus 1 di laksanakn alangkah- langkah sebagai berikut ; a) Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab dengen siswa b) Guru melakukan motivasi dan tujuan pembelajaran ©) siswa mendengarkan guru yang sedang menyampaikan materi Matematika. 4) Siswa mengerjakan lembar kerja siswa e) Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran f) Guru memberikan penguatan tentang materi pembelajaran ¢) Guru meberi tindak lanjut dengan memberikan tugas di rumah. h) Guru mengoreksi hasil evaluasi siswa c. Observasi Pengamatan atau Observasi dilakukan oleh 2 orang Observer dengan mengunakan lembar Observasi yang berisi kegiatan guru, siswa dan interaksi pembelajaran beserta indikator pengamatan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang imiliki oleh guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Apakah ada peningkatan i banding pra siklus dari rencana pembelajaran awal, sehingga dapat menjadi masukan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar berikutnya. d. Refleksi Setelah melihat Observasi dan catatan selama pelaksanaan Siklus 1 guru mengadakan refieksi untuk mengetahui kekurangan, kendala, hambatan dan kelebihan selama proses pembelajaran. Kenyataanya hasil belajar siswa belum memuaskan walaupun sudah ada peningkatan sedikit dan masih ada kekurangan dan hambatan yang menyebabkan hasil belajar rendah dan tindak lanjut akan i laksanakan Siklus 2. Adapun hasil dari perbaikan pembelajaran pada siklus 1 sebagai berikut, dari jumiah siswa 19 orang pada siklus 1 ini yang telah memenuhi kriteria ketuntasan ada 12 orang dan yang belum memenuhi ketuntasan ada 7 orang . berdasarkan masukan dari Observer. Kemudian guru juga harus mencari sumber belajar dari buku-buku yang lain dan bisa juda dari media lainnya. 2. Penelitian Siklus 2 Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 2 meliputi perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi secara lebih rinci di uraikan sebagai berikut : Perencanaan Perbaikan pembelajaran siklus 2 dilakukan berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus 1, dari jumlah siswa 19 orang hanya 12 orang yang memenuhi kriteria ketuntasan dan yang belum memnuhi kriteria ketuntasan ada Torang. Pada pembelajaran siklus 2 ini guru akan menyajikan media gambar dengan ‘menghitung perkalian Dan pembagian berdasarkan gambar. Adapun rangkaian kegiatan yang dilakuakn pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut : a) Guru menyiapkan sumkber bahan dan media yang akan di gunakan saat pelaksanaan perbaikan siklus 2. b) Guru menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus 2 ©) Guru menyusun lembar kerja siswa d) Guru menyusun bahan evaluasi berupa butiran soal tes formatif, fe) Guru menyusun lembar Observasi kegistan siswa, guru dan interaksi dalam pembelajaran. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 dilakukan selama 70 menit dalam proses pembelajaran mengunakan instrumen penelitian. Tahap pelaksanaan_perbaikan pembelajaran siklus 2 di laknakan sesuai dengan langkah-langkah berikut ini a) Guru melakukan apersepsi melalul tanya jawab kepada siswa, b) Guru memberikan motivasi dan tujuan pemebalajaran ©) siswa meengarkan penjelasan guru. d)_Siswa menghitung perkalian sesuai dengan gambar yang telah di berikan oleh gruru.siswa mengerjakan LKS ) _Siswa mengerjakan lembar evaluasi f) _Siswa dan guru menyimpulkan hasil pemebalajaran 8) Gururm memberikan penguatan tentang materi pembelajaran h) Guru memberi tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah. i) Guru mengoreksi hasil evaluasi siswa i) Penilaian sikap dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Observasi Pengamatan atau observasi dilakuakn 2 orang observasi dengan menggunkan lembar observasi Yang berisi kegiatan guru siswa dan interaksi dalam proses pembelajaran —_beserta_indikator_pengamatan.pengamatan dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oelh seorang guru saat melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Adakah peningkatan saat siklus 1 ke siklus ke 2 apa perlu tidaknya siklus ke 3. Pengamatan dilakukan ketika guru melaksanakan paraktik mengajar.pada pelaksanaan siklus 2 ini observasi menilai menilai pelksanaan pembelajeran lebih batk dibandingkan denga siklus 1. Terbukti dengan adanya interaksi dan lembar kerja siswa dan siswa yang sangat aktif dalam peningkatan permahaman siswa terhadap pembelajaran Refleksi Setelah melihat hasil observasi dan catatan selama pelaksanaan pembelajaran siklus 2, guru mengadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan, kendala, hambatan dan kelebihan selama proses pembelajaran. Dan ternyata hasil belajar pada siklus 2 sangat memuaskan dan tidak perlu dilakukan pada siklus ke 3, ‘Adapun hasil perbaikan pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai berikut :dari jumlah 19 orang sebanyak 12 orang telah mencapai kriteria ketuntasan dan hanya 7 orang yang belum memenuhi kriteria ketuntasan . dari data tadi dapat dilihat terjadi peningkatandari siklus 1 ke siklus 2 sebanyak 70% dari siswa yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

Anda mungkin juga menyukai