Rumah Sakit)
System Imformasi merupakan elemen vital dalam perkembangan sebuah organisasi /
perusahaan di masa sekarang, namun salahnya pemilihan system informasi bisa berakibat fatal,
tidak hanya menyia-nyiakan investasi, juga tentunya akan menghambat pesatnya perkembangan
dari suatu organisasi / perusahaan itu sendiri.
Rumah Sakit merupakan organisasi pelayanan terhadap masyarakat, yang tidak hanya
bertujuan memberikan pelayanan dari sisi kesehatan, akan tetapi juga selalu berusaha
untuk memberikan transparansi dan kecepatan billing / tagihan terhadap pasien. Tidak hanya
Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Pemerintah / Rumah Sakit Daerah pun tidak mau kehilangan
kepercayaan dari Masyarakat, juga tentunya mempunyai misi memberikan pelayanan terbaik tidak
hanya dari sisi kesehatan, akan tetapi dari keseluruhan bidang pelayanan.
Untuk itu guna mempermudah pihak manajemen dalam mewujudkan misinya itu
sudah saatnya diera informasi yang serba cepat, dimana waktu, kecepatan dan segala
transparansi sudah menjadi nilai tambah yang harus bisa diberikan oleh setiap manajemen
Organisasi / Perusahaan termasuk Rumah Sakit guna memperoleh kepercayaan di masyarakat. Hal
ini bisa ditunjang dan diwujudkan dengan adanya Sistem Informasi, dan untuk organisasi Rumah
Sakit disebut Sistem Informasi Rumah Sakit.
Untuk membantu memilih SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT yang tepat bagi
Organisasi Anda, berikut ini saya berikan sedikit panduannya :
I. Mengembangkan Sistem Baru
Keutungan :
ü Solusi yang diberikan bisa sesuai dengan business process yang diinginkan.
Kerugian :
o Waktu pengembangan lebih lama, sehingga system belum bisa diiplementasikan dalam waktu-
waktu dekat.
Kerugian :
o Alur dan prosedur harus mengikuti alur yang diberikan system, kecuali ada perjanjian bahwa
system bisa disesuikan dengan alur yang diterapkan di SBIH
Recommended Vendor : PT. Nuansa Cerah Informasi, Q-Pro, karakatau IT, Buana
III. Menyewa Sistem Baru yang sudah teruji di rumah sakit lain.
Keutungan :
ü Sistem penyewaan bisa dengan system KSO (kerjasama operasional) sehingga system disewa
dari pembayaran administrasi pasien, missal : untuk membayar sewa system, pendaftaran pasien
menjadi Rp 6000,- dimana Rp. 5000 untuk SBIH, dan Rp 1000,- untuk biaya sewa system.
Kerugian :