Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA I

STRATEGI PELKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


(SP)
Dosen Pengampu: Ns. Tesha Hestyana Sari, M. Kep

DI SUSUN OLEH

ELLA BIISNILLA (2011114359)

FALKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021/2022
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEERAWATAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1. -Kondisi klien
Anak S, 2 tahun laki-laki, merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Rudy (
23 tahun ) pekerjaan Satpam dan Ibu Siti ( 21 tahun ) sebagai ibu rumah tangga.
Berat badan Anak S 12 kg dan tinggi badan 100 cm. Dari hasil wawancara : ibu
Siti mengeluh perilaku Anak S yang tidak bisa diatur dan sering membantah.

2. Diagnosa Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian

3. Tujuan(keluarga)
Kelarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18
bulan – 3 tahun) yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi
perkembangan anak.

4. Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan karakteristik perilaku usia toddler normal.
b. Menjelaskan kepada orang tua cara-cara menstimulasi perkembangan anak usia
toddler.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
- Salam Terapeutik :
“Assalamualaikum ibu, selamat pagi. Perkenalkan saya Ella mahasiswa Fkp
UNRI yang bertugas pada pagi hari ini, Apakah benar dengan ibu Siti?”
- Evaluasi/validasi :
“Bagaimana kabarnya ibu hari ini?”
“Bagaimana kondisi kesehatan si kecil Bu Siti?”
- Kontrak :
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan Satrio Bu
Siti, usianya 2 tahun ya bu ? Berapa lama Bu Siti mau berbincang – bincang
dengan saya ? Bagaimana kalau 30 menit ?. Dimana kita akan bicara ?
Diruangan ini saja ? Baiklah.., kita akan berbincang-bincang kurang lebih
selama 30 menit.

2. Kerja(Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan)


Bu Siti, ini brosur / leaflet tentang perkembangan anak usia 18 bulan – 3 tahun,
Mari kita lihat perkembangan yang normal dan menyimpang., saya akan jelaskan
satu persatu. Anak usia 1,5 – 3 tahun kemampuan utamanya adalah mengatur
keinginannya, tetapi tahu batasannya sehingga anak tidak merasa dirinya tidak
dihargai, artinya dia akan tahu mana yang bisa dan boleh dilakukannya serta
merasa percaya diri bahwa dia mampu mengatur keinginannya. Jadi kalau Satrio
tidak mau diatur oleh kita, itu adalah hal yang wajar. Tugas kita adalah membantu
mencapai kemampuan seperti yang tertulis di brosur / leaflet ini.”
• Lakukan permainan yang bersifat menggali rasa ingin tahunya selama kegiatan
tersebut aman bagi anak, misalnya main pasir, main lilin.
• Memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang diinginkan
anak dengan tetap memberi sedikit batasan-batasan, misalnya diijinkan naik
tangga tetapi dijelaskan agar tidak jatuh dan dijaga.
• Melarang dengan kata-kata yang bersifat positip ( tangganya licin nanti kalau
naik Satrio bisa jatuh, masih ingat..waktu kemarin hujan-hujanan Satrio jadi batuk
dan pilek.
• Memberikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak : pakai baju beritahu
langkah-langkahnya dan beri pujian kalau berhasil.
“ Apakah Satrio sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet itu ? ”
Sebagian besar sudah ? Bagus itu, ibu tinggal membantu supaya kemampuan lain
bisa tercapai. Anak yang tidak bisa mencapai kemampuan itu akan merasa selalu
ragu-ragu atau malu sehingga dia akan bergantung terus pada orang lain dan nanti
setelah besar akan akan merasa minder ”.

3. Terminasi
1. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
•Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita mengobrol hari ini?”
•Evaluasi Objektif :
“ Baiklah, Syukurlah kalau begitu, apakah Bu Siti masih ingat
bagaimana cara merawat Satrio supaya ia berkembang lebih baik lagi ?
2. Rencana Tindak Lanjut (apa yang perlu dilakukan atau dilatih klien sesuai
dengan hasil tindakan yang telah dilakukan) :
“Betul sekali..bagus.., ibu sudah mengingat dengan baik. Kalau begitu ibu
dapat mencoba beberapa cara yang belum ibu lakukan selama ini...dan pada
pertemuan berikutnya ceritakan pada saya.”
3. Kontrak Yang Akan Datang
“Baiklah , Bagaimana kalau minggu depan saya kesini lagi ? Adakah yang ingin ibu
ketahui lagi? kita bisa diskusikan minggu depan?..Kalau begitu minggu depan kita
akan mempraktekkan cara-cara yang telah kita diskusikan kepada anak
ibu..Baiklah..,Saya permisi dulu Bu..Selamat pagi.Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai