Anda di halaman 1dari 4

1.

Apakah terjadi penurunan jumlah kunjungan balita di posyandu dan fasilitas kesehatan di
Kabupaten XXX?
(Ya/tidak)
Ya, sekarang saat masa pandemi ini tentu mengalami penurunan kunjangan balita ke
posyandu karena ada rasa khawatir dan takut terhadap masyarakat akan penularan Covid-19

2. Apakah masyarakat patuh dalam melaksanakan protokol pencegahan COVID-19?


(Ya/tidak)
Tidak. Karena tidak semua masyarakat kenangan datang ke posyandu patuh dalam
melaksanakan protokol kesehatan, dengan alasan lupa membawa dan memakai masker.

3. Penggunaan anggaran termasuk re alokasi untuk penanganan kebutuhan.


i. Apakah ada pengaruh COVID-19 terhadap realisasi anggaran program
pencegahan dan penanggulangan stunting yang telah ditetapkan
sebelumnya?
(Ya/tidak) Tidak

ii. Apakah ada perubahan BOK


(Ya/tidak) -

iii. Apakah ada perubahan DAK


(Ya/tidak) -

iv. Apakah ada alokasi dana BTT (Ya/tidak) -

4. Pengelolaan SDM:
i. Apakah seluruh puskesmas memiliki petugas gizi?
(Ya/tidak) Ya

ii. Apakah petugas gizi menjadi “double agent” (bekerja di luar tugasnya
sebagai petugas gizi)
(Ya/tidak) Ya
Di puskesmas kenangan pada masa pendemi ini melaksanakan tugas jaga
posko Covid-19 setiap harinya.

iii. Apakah ada kekawatiran yang sangat di SDM kesehatan di berbagai


lembaga pelayanan terhadap COVID-19
(Ya/tidak) Ya
Apalagi wilayah daerah puskesmas kenangan termasuk zona merah yang
padat penduduk berbatasan dengan wilayah Pemko Medan

iv. Apakah ada kekurangan APD untuk SDM Kesehatan di berbagai lembaga
pelayanan kesehatan
(Ya/tidak) Ya
Ketersediaan APD di puskesmas tidak cukup dan tidak memadai.
5. Tahapan kuantitatif
a. Data balita yang berkunjung dan ditimbang di posyandu serta yang naik berat badannya.
( data dari penimbangan bulan 2 & 8 tahun 2019 dan 2020)
Februari 2019 D = 9.506 balita (76,8%)
N = 6.404 balita (67,3%)

Agustus 2019 D = 10.709 balita (86,8 %)


N = 7.007 balita (69,79 %)

Februari 2020 D = 9.917 balita (80,6%)


N = 6.038 balita (67,7 %)

Agustus 2020 D = 7.884 balita (79,8 %)


N = 6.148 balita (90,6%)

b. Data bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif (Laporan Bulanan )


Februari 2019 sebanyak 507 balita (46,5 %)
Agustus 2019 sebanyak 543 balita (46,3 %)
Februari 2020 sebanyak 392 balita (33,2 %)
Agustus 2020 sebanyak 275 balita (29,3 %)

c. Data bayi yg mendapat Vitamin A (data dari pemberian bulan 2 & 8 tahun 2019 dan
2020)
Februari 2019 balita mendapatkan Vitamin A sebanyak 9.629 balita (86,3%)
Agustus 2019 balita mendapatkan Vitamin A sebanyak 9.610 balita (86,1%)
Februari 2020 balita mendapatkan Vitamin A sebanyak 9.467 balita (85 %)
Agustus 2020 balita mendapatkan Vitamin A sebanyak 7.071 balita (79,5%)

d. Data balita mendapatkan PMT (sesuai kan dengan data PMT yang di distribusikan tahun
2019 dan 2020)
Tahun 2019 balita mendapatkan PMT sebanyak 172 balita
Tahun 2020 balita mendapatkan PMT sebanyak 195 balita

6. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu


a. Apakah kegiatan posyandu berjalan selama masa pandemi COVID-19.
(Ya/tidak) Ya
Tetapi pada bulan April dan Mei kegiatan psoyandu tidak berjalan

b. Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di posyandu dan puskesmas untuk pelaksanaan
program pencegahan dan penanggulangan stunting selama pandemi COVID-19 (maks 100
kata).
Dengan memberikan PMT Pemulihan terhadap balita yang stunting sebanyak 5 balita dari
dana BOK.

7. PMT Balita
a. Apakah program pemberian PMT balita selama masa pandemi COVID-19 berjalan.
(Ya/tidak) Ya

Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di posyandu atau puskesmas selama pandemi
COVID-19 untuk program pemberian PMT balita (maks 100 kata).
- Petugas Gizi mendistribusikan PMT terhadap bidan penanggungjawab desa atas balita
kurus/ stunting di Desa
- Pelaksanaan PMT balita langsung diberikan bidan penanggungjawab Desa di bantu oleh
Kepala Dusun di Posyandu atau ke rumah balita dengan menjaga protokol kesehatan.
- PMT balita juga langsung diberikan oleh TPG jika ada kunjungan balita yang sulit ke
puskesmas dengan status gizi kurus/ stunting yang belum mendapat PMT balita dari
Desa.

8. ASI Eksklusif
a. Apakah program edukasi pemberian ASI eksklusif selama masa pandemi COVID-19
berjalan.
(Ya/tidak) Ya
b. Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di posyandu atau puskesmas selama pandemi
COVID-19 dalam pendataan dan edukasi pemberian ASI eksklusif (maks 100 kata).
Dengan adanya konseling gizi yang dilaksanakan di puskesmas atau di posyandu
terhadap balita umur 0 – 6 bulan dan pada ibu yang KEK.
9. Suplementasi Vitamin A Balita
a. Apakah program pemberian kapsul Vitamin A balita selama masa pandemi COVID-19
berjalan.
(Ya/tidak) Ya
b. Jelaskan solusi atau inovasi yang dilakukan di dinas kesehatan selama pandemi COVID-
19 dalam program pemberian kapsul vit A (maks 100 kata).
Bagi balita yang tidak datang ke posyandu tenaga kesehatan melaksanakan sampling
vitamin A di bantu oleh Kader

10. PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak)  tanpa data kuantitatif.
a. Apakah kegiatan edukasi dan konseling PMBA selama masa pandemi COVID-19
berjalan.
(Ya/tidak) Tidak
b. Jelaskan solusi atau inovasi pelaksanaan kegiatan edukasi dan konseling PMBA di
posyandu atau puskesmas selama masa pandemi COVID-19 (maks 100 kata).

11. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)  tanpa data kuantitatif.


a. Apakah MTBS di puskesmas selama masa pandemi COVID-19 berjalan.
(Ya/tidak) Tidak
b. Jelaskan solusi dan inovasi pelaksanaan MTBS di puskesmas selama masa pandemi
COVID-19 (maks 100 kata).
12. Sejauh mana dampak pandemik COVID-19 pada 6 indikator intervensi gizi spesifik dalam
program pencegahan dan penanggulangan stunting; (maks 100 kata)
Pada masa pandemic covid-19 jumlah kunjungan balita di posyandu menurun karena rasa
takut dan kekhwatiran penularan covid-19 ini sebagai 6 indikator inti dalam Program dan
Penanggulangan Stunting menurun.

13. Apakah COVID-19 berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kasus stunting; (maks 100
kata)
Untuk sementara ini belum diketahui.

14. Apa risiko yang muncul di masyarakat karena pengaruh COVID-19 (misal berkurangnya
pendapatan yang berdampak pada ketidakmampuan mengakses asupan nutrisi yang baik,
keengganan untuk datang ke posyandu dan ke faskes karena takut tertular COVID-19, dsb.);
(maks 100 kata)
Resiko yang mencul pada masa pandemic covid-19 di masyarakat adalalah sebagai orang tua
balita kehilangan pekerjaan sehingga menyebabkan daya beli dam konsumsi kebutuhan
makanan berkurang.

15. Apa formulasi strategi untuk mengurangi risiko di masyarakat dan penguatan kembali
program program pencegahan dan penanggulangan stunting dan layanan kesehatan. (maks
100 kata)
- Di masa pandemic covid-19 melaksanakan 4-M
- Melaksanakan dan melakukan 1000- HPK terhadap ibu hamil
- Melalukan dan melaksanakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif terhadap
balita, ibu hamil dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai