Anda di halaman 1dari 10

BOOK RIVIEW

Chapter IV
Plan The Project

DI SUSUN OLEH

Nama : Azwar Fadli


Erniati Samosir
Prodi / Kelas : Teknologi Pendidikan (B)
Mata kuliah : Pengembangan E-Learning
Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd
2. Prof. Sriadhi, M.Pd, M.Kom, Ph. D

MAGISTER PASCASARJANA
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. 1
B. 1
C. 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. 2
B. 2
Chapter Four (Bab 4) 2
C. 4
BAB III PENUTUP 6
A. 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................6

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Book Riview ini tepat pada
waktunya.
Book Riview ini merupakan salah satu tugas yang disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pengembangan E-Learning dengan judul buku berupa “The eLearning Designer’s” dengan
penulis Tim Slide.
Dalam pembuatan Book Riview ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik
dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang
berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan Book Riview ini sangat penulis
harapkan. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membaca dan mempelajari Book Riview ini.

Medan, 15 Februari 2023

(Kelompok 4)

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan banyak sekali permasalahan yang muncul, salah satunya adalah
rendahnya minat baca di era modern saat ini. Tugas meriview buku merupakan salah satu cara
dalam memcahkan permasalahan rendahnya minat baca, karena dengan meriview buku merupakan
salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan minat baca sehingga dapat memecahkan
permasalahan rendahnya minat baca.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba meriview salah buku yang berjudul The
E-Learning Designer’s, dan pada pembahasan kali ini isi pembahasan akan difokuskan pada materi
chapter four (Bab 4) yang berjudul Plan The Project (Merencanakan Proyek)

B. Tujuan Penulisan Book Riview


Tujuan dari penulisan Book Riview ini adalah agar mahasiswa mampu memahami
implementasi kajian materi dalam buku tersebut terkhusus pada bab 4 dari sudut pandang penulis.

C. Manfaat Penulisan Book Riview


Pembahasan Book Riview ini bagi penulis dapat bermanfaat :
1. Memenuhi tugas kuliah Pengembangan E-Learning
2. Mendapatkan pengetahuan yang dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan
nyata.
3. Mendapatkan pengetahuan Bagaiman Merencanakan Proyek

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku

Judul Buku : The Elearning Designer’s”


Penulis : Tim Slade
Penerbit :-
Tahun Terbit : 2020
No. ISBN : 9798615125300
Jumlah Hal : 225 Halaman

B. Uraian Materi
Plan The Project (Bab 4)
Merencanakan Proyek
 Keberhasilan sebuah Proyek dimulai dari awal !
Saat Anda baru mengenal eLearning, permulaan proyek apa pun bisa tampak kacau.
Sangat mudah untuk menjadi kewalahan saat anda mencoba mengumpulkan semua informasi
yang Anda perlukan untuk merancang dan menyampaikan kursus eLearning yang menarik.
Prosesnya semakin rumit ketika anda harus berdebat atau mencari pemangku kepentingan dan
pakar materi pelajaran untuk mendapatkan apa yang Anda butuhkan semuanya saat Anda
berusaha memenuhi tenggat waktu yang singkat.
Saya ingat ketika saya memulai proyek eLearning pertama saya. Saya berasumsi bahwa
saya hanya perlu bertemu dengan pakar materi pelajaran saya, dan mereka akan memberikan
semua informasi yang saya butuhkan untuk membuat kursus. Setelah itu, saya akan pergi,
membuat kursus, dan kembali agar mereka menyetujuinya. Di kepala saya, semuanya tampak
begitu sederhana. Kenyataannya adalah pemangku kepentingan dan pakar materi pelajaran saya

2
tidak memiliki informasi yang benar-benar saya butuhkan.yang mereka tahu hanyalah bahwa
mereka memiliki masalah kinerja dengan karyawan mereka, dan kursus eLearning adalah
jawabannya.

 Penyebab Kurangnya Kinerja


Sebelum kita dapat menentukan apakah pelatihan akan memperbaiki masalah kinerja
tertentu atau tidak, penting untuk memahami apa yang menyebabkan kurangnya kinerja.
Ketika orang tidak melakukan hal-hal yang seharusnya mereka lakukan, mungkin ada
sejumlah alasan mengapa. Pikirkan tentang hidup Anda sendiri. Apa satu hal yang harus
Anda lakukan setiap hari yang tidak Anda lakukan? Bagi saya, itu adalah diet dan olahraga.
Saya tidak selalu makan makanan yang benar, dan saya tidak selalu berolahraga sesering
yang seharusnya. Apakah ini berarti saya membutuhkan lebih banyak pelatihan tentang
kebiasaan makan dan olahraga yang benar? Sama sekali tidak! Jika saya ingin menurunkan
30 pon, saya tahu bahwa saya perlu makan lebih sedikit makanan yang buruk dan lebih
sering berolahraga. Bukan kurangnya pengetahuan atau keterampilan yang mencegah saya
menurunkan berat badan. Itu karena saya tidak punya (atau saya rasa saya tidak punya)
cukup waktu dalam hari saya.
Konsep yang sama berlaku untuk orang-orang di tempat kerja. Jika pemangku
kepentingan Anda memiliki orang yang tidak melakukan tugas tertentu, mungkinkah
penyebabnya tidak ada hubungannya dengan kurangnya pengetahuan atau pelatihan? Tentu
saja, dan tugas kami untuk mengungkap masalah tersebut sehingga kami dapat
mengidentifikasi dan merekomendasikan solusi yang tepat.
 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan hanyalah proses mengevaluasi masalah kinerja untuk menentukan
akar penyebab dan menawarkan satu atau lebih solusi.
 Merekomendasikan Solusi
Setelah Anda menyelesaikan analisis kebutuhan, Anda harus dapat membuat
rekomendasi berdasarkan informasi tentang kemungkinan solusi untuk mengatasi masalah
kinerja yang teridentifikasi. Ingat, tidak semua rekomendasi akan melibatkan solusi pelatihan.
Terkadang, Anda akan membuat rekomendasi yang melibatkan perubahan prosedural atau
budaya dalam organisasi Anda.

2
 Melakukan Pertemuan dengan semua pemangku kepentingan
Keberhasilan sebagian besar proyek eLearning bergantung pada hubungan yang Anda
buat dan pertahankan dengan pemangku kepentingan, pakar materi pelajaran, dan siapa pun
yang berkontribusi pada pengembangan kursus. Menurut pengalaman saya, salah satu cara
terbaik untuk memulai hubungan ini dengan langkah yang tepat adalah dengan mengadakan
pertemuan awal proyek.
 Mengundang Orang yang tepat
Memfasilitasi pertemuan awal proyek eLearning yang sukses dimulai dengan
mengundang orang yang tepat. Rapat awal adalah salah satu dari sedikit peluang yang Anda
dapatkan untuk membuat semua orang berada di ruangan yang sama (atau di jalur konferensi
yang sama). Anda tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini! Mengundang orang yang
tepat ke rapat awal memungkinkan Anda mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,
mengumpulkan konten, dan menetapkan ekspektasi.
 Sejajarkan Harapan
Ingat, meskipun pemangku kepentingan dan pakar materi pelajaran Anda mungkin
tahu banyak tentang konten dari apa yang perlu diajarkan, mereka bukanlah pakar dalam
pengembangan kursus eLearning. Karena itu, Anda harus merencanakan untuk
mendedikasikan waktu selama pertemuan awal untuk membantu pemangku kepentingan Anda
memahami proses pengembangan eLearning, apa yang membuat kursus eLearning bagus,
peran mereka dalam proses pengembangan dan peninjauan, dan tentu saja, apa yang
sebenarnya akan disampaikan atau dibuat pada akhir proyek.

 Membuat Rencana Proyek


Rencana proyek eLearning adalah dokumen sederhana yang dirancang untuk
menguraikan semua detail penting yang terkait dengan proyek. Saya suka menganggap
rencana proyek sebagai kontrak antara Anda dan pemangku kepentingan Anda dan pakar
materi pelajaran. Mendokumentasikan detail dan hasil proyek membantu memantapkan segala
sesuatu yang telah disepakati selama pertemuan awal. Rencana proyek juga membantu
menjaga akuntabilitas selama proses pengembangan dan memastikan setiap orang yang
terlibat memahami tanggung jawab mereka.

3
Rencana proyek tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan tidak adanya
metode tunggal untuk membuat atau memformat rencana proyek atau informasi apa yang
disertakan di dalamnya. Yang penting adalah Anda memasukkan informasi yang tepat yang
Anda butuhkan untuk mendapatkan kesepakatan dan akuntabilitas dengan pemangku
kepentingan dan pakar materi pelajaran Anda.

 Menyusun garis waktu proyek


Kemajuan proyek eLearning, atau proyek pembelajaran apa pun, bergantung pada
banyak orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Meskipun rencana proyek
Anda akan membantu Anda menyelaraskan dengan pemangku kepentingan dan pakar materi
pelajaran tentang hasil proyek, garis waktu proyeklah yang akan membantu memastikan
setiap orang berkontribusi pada keberhasilan pengiriman hasil tersebut. Garis waktu proyek
adalah sesuatu yang harus Anda buat di samping rencana proyek Anda.
Aspek Apa saja yang termasuk dalam menyusun garis waktu proyek?
1. Tentukan setiap tonggak atau hasil dalam proyek.
2. Tentukan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap pencapaian atau hasil.
3. Tentukan kapan setiap tonggak atau hasil diharapkan akan selesai.

C. Analisis Hasil Riview

Berdasarkan uraian materi diatas, dapat penulis uraikan hasil riview sebagai berikut :

Pada Chapter Four, Penulis mengutarakan berbagai permasalahan dalam Menyusun


rencana proyek. Tim Slide juga memaparkan aspek-aspek yang mempengaruhi penyebab
kurangnya kinerja dalam melaksanakan sebuah proyek pembelajaran berbasis eLearning.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk merencanakan pembuatan konten eLearning
yang efektif:

a. Tentukan Tujuan Pembelajaran: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah


menentukan apa yang ingin dicapai melalui konten eLearning tersebut. Tujuan
pembelajaran haruslah spesifik dan dapat diukur sehingga dapat menentukan apakah tujuan
tersebut tercapai.

4
b. Tentukan Kebutuhan Pelatihan: Setelah menentukan tujuan pembelajaran, langkah
selanjutnya adalah menentukan kebutuhan pelatihan peserta didik. Apakah mereka
membutuhkan teks, gambar, audio, video atau kombinasi dari semuanya?
c. Tentukan Gaya Pembelajaran: Peserta didik memiliki gaya pembelajaran yang berbeda-
beda, seperti visual, auditori, kinestetik, atau gabungan dari semuanya. Dengan
menentukan gaya pembelajaran peserta didik, desainer eLearning dapat membuat konten
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
d. Buat Rancangan Konten: Setelah menentukan tujuan pembelajaran, kebutuhan pelatihan,
dan gaya pembelajaran peserta didik, langkah selanjutnya adalah membuat rancangan
konten. Rancangan konten ini haruslah memperhitungkan kurikulum, tujuan pembelajaran,
dan teknik pembelajaran yang tepat untuk peserta didik.
e. Buat Konten: Setelah rancangan konten selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah
membuat konten. Desainer eLearning harus mempertimbangkan pemilihan format yang
tepat, penggunaan media yang efektif, dan tampilan visual yang menarik.
f. Uji Coba dan Evaluasi: Setelah konten selesai dibuat, langkah terakhir adalah menguji dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Uji coba harus dilakukan untuk memastikan bahwa
konten eLearning dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Evaluasi juga harus dilakukan untuk menilai apakah tujuan pembelajaran tercapai dan
bagaimana konten eLearning dapat diperbaiki untuk masa depan.

Dalam merencanakan konten eLearning, penting untuk memperhatikan setiap langkah


secara cermat dan terperinci untuk memastikan konten yang dihasilkan efektif dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan isi pembahasan pada chapter four ini membahas tentang skema terbaik
dalam merencanakan sebuah proyek yang benar. Didalam Merencanakan sebuah proyek
pembelajaran ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Perencanaan awal sebuah proyek pembelajaran sesuai kebutuhan awal peserta didik
b. Apa saja yang menyebabkan kinerja sebuah proyek pembelajaran menjadi terganggu
c. Menyusun rencana proyek dengan memperhitungkan kurikulum, tujuan pembelajaran, dan
teknik pembelajaran yang tepat untuk peserta didik.
d. Menyusun garis waktu proyek sesuai dengan harapan semua pihak terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Slide, Tim. 2020. “The eLearning Designer’s”.

Anda mungkin juga menyukai