Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

PENDIDIKAN KONSULTASI GIZI LANJUT

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA PRODI D-IV GIZI

SEMESTER IV KELAS B

KELOMPOK 5

 DEVIATI (P01031218067)
 GRACIA (P0131218075)
 NURUL CHODIJAH (P01031218090)
 REZKYA MUHA MAHARANI (P01031218094)
 VANIA GITTA SAFITRI (P01031218103)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2019 – 2020

Hal 1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa,kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini.banyak kesulitan yang kami hadapi,
Namun berkat kerjasama dan izin Tuhan, makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Seperti yang kita ketahui beberapa tantangan yang dihadapi oleh tenaga
medis guna meningkatkan kinerja, salah satunya ialah peran kita dalam Satuan
Acara Penyuluhan. Karenanya kami menyelesaikan tugas ini dengan judul yaitu
“Satuan Acara Penyuluhan Gizi Pada Anak” untuk memenuhi tugas Pendidikan
Konsultasi Gizi.

Kami menyadari, sebagai mahasiswa yang pengetahuannya masih kurang


dan masih perlu banyak belajar, makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna di
masa yang akan datang.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
para pembaca kedepannya.

Lubuk Pakam, Januari 2020

Hal 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I

Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penulisan 5

BAB II

Pembahasan 6

A. Pengertian dari SAP dan proposal 6

B. tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal 6

C. contoh SAP dan proposal................................................... 11

BAB III

Penutup 30

A. Kesimpulan 30

Daftar Pustaka 31

Hal 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan
untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca
(individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman
mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut
dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca,
sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis:
1.) Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada
pembacanya.
2.) Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si
penulis kepada pembacanya.
3.) Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan
diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si
pembaca.
Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain:
1.) nama proposal 2.) pendahuluan 3.) Tujuan 4.) bentuk/jenis kegiatan 5.)
pelaksanaan 6.) panitia pelaksana (terlampir) 7.) biaya/dana (rincian terlampir)
8.) harapan 9.) lampiran
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan
yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan
konsep acara.  Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap
pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
Dengan demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang sasarannya adalah
kelompok atau masyarakat, terlebih dahulu harus membuat penyusunan SAP
dan proposal.

Hal 4
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari SAP dan proposal?

2. Bagaimana tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal?

3. Bagaimana contoh SAP dan proposal?

C. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari SAP dan proposal

2. Untuk mengetahui tahap-tahap penyusunan SAP dan proposal

3. Untuk mengetahui contoh dari SAP dan proposal

Hal 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SAP dan Proposal


SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan
yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan
konsep acara.  Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap
pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup.
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci
untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan
kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu
bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.

B. Tahap-Tahap Penyusunan SAP dan Proposal


1. Tahap-tahap penyusunan SAP
Kegiatan penyuluhan adalah tahap yang dilakukan penyuluh atau
pemateri dan peserta penyuluhan atau masyarakat untuk mengetahui
perkembangan kesehatan di lingkungan mereka. Materi penyuluhan tersebut
dibatasi oleh pokok bahasan dan subpokok bahasan yang ada pada suatu
SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap pendahuluan (introduction),tahap
penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini
akan diuraikan secara singkat pengertian tahap tersebut.

Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum
memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh
menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam
pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari,
hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui
masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.
Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar
memerhatikan secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian.

Hal 6
Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit
atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.

Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam
suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
1.             Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti
penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan
demonstrasi gerak.
2.             Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
3.             Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep
abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar
(80-90%) dari waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.

Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan.
Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:
1. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta
penyuluhan
Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi
diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan
yang ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau
dikerjakan oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu
pengajaran.
2. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau
dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi
yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan
diri dari wabah penyakit yang menular di lingkungan masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15%
dari waktu pengajaran.

Hal 7
Dari uraian tentang kegiatan penyuluhan tersebut tampak bahwa
didalamnya tercakup komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu
konsep abstrak penyuluhan dapat menggunakan ceramah, sedangkan untuk
memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik penyuluhan menggunakan
metode demonstrasi. Itulah sebabnya sebagian orang tidak menggunakan
istilah metode penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah kegiatan
penyuluhan.

MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN


Media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan materi
penyuluhan agar dapat dilihat, dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan.
Jenis media yang sering digunakan dalam pengajaran adalah buku atau bahan
cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi, transparansi, serta proyektor (over
head proyektor-OHP). Di samping itu, kadang-kadang digunakan pula slide
pretsentasi dan proyektor LCD (LCD projector) serta kaset video dan
pemutarnya (video set). Fungsi dari media tersebut adalah menyalurkan materi
pengajaran kepada peserta penyuluhan.
Alat penyuluhan adalah benda yang digunakan dalam penyuluhan
sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan penyuluhan. Contoh alat
penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alat-alat olah raga yang digunakan
dalam pendidikan jasmani, dan kalkulator yang digunakan untuk menghitung.
Benda-benda tersebut tidak dimaksudkan untuk menyalurkan materi
penyuluhan.

EVALUASI DAN REFERENSI


Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
peserta penyuluhan cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat
berbentuk:
o Karangan (essay test)
o Tes objektif. Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
o Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang
mengandung kawasan psikomotor.

Hal 8
Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dan
bentuk kerja (praktikum) untuk kawasan psikomotor.
Referensi adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan untuk menyajikan
materi dalam SAP.

2. Tahap-tahap pembuatan proposal


Sistematika penulisan proposal berikut ini:
1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan
kegiatan tersebut. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-
hari(nyata). Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada
komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran Kegiatan
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma
Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain. Jika kegiatan tersebut
bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan
Pemerintah No sekian.
3. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus).
Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
4. Tema Kegiatan
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika
kegiatannya lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut.
Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya
jawab dan simulasi dll.
6. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai
ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

Hal 9
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut
( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan
dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan
pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam
lampiran tersendiri.
10. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi
yang penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering
Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah
disusun sebelumnya, atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua
pihak. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir, diikuti dengan
lampiran.

Hal 10
3. Contoh dari SAP dan Proposal

PENYUSUNAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI KURANG PADA BALITA

KELOMPOK 5

 DEVIATI (P01031218067)
 GRACIA (P0131218075)
 NURUL CHODIJAH (P01031218090)
 REZKYA MUHA MAHARANI (P01031218094)
 VANIA GITTA SAFITRI (P01031218103)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN AJARAN 2019 – 2020

Hal 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gizi Kurang


Hari / Tanggal : 27 Februari 2020
Tempat : Rumah keluarga Tn. T
Sasaran : Keluarga Tn. T RT 02/ RW 08 Kecamatan Bakaran Batu
Sub Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang Gizi Kurang
 Pengertian Gizi Kurang
 Penyebab Gizi Kurang
 Tanda dan gejala Gizi Kurang
 Memantau Gizi Kurang
 Pencegahan Gizi Kurang

A. LATAR BELAKANG

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak
cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema
makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang
dewasa. Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak
memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus
berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang
menjadi kegemaran si anak. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam
mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang
optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan
kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada
anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang

Hal 12
cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang
mengandung banyak gizi.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan keluarga Tn.T dapat mengetahui apa itu
Gizi Kurang

b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :
 Keluarga Dapat Mengetahui Pengertian Gizi Kurang
 Keluarga Dapat Mengetahui Penyebab Gizi Kurang
 Keluarga Dapat Mengetahui Tanda dan Pejala Gizi Kurang
 Keluarga Dapat Mengetahui cara Memantau Gizi Kurang
 Keluarga Dapat Mengetahui Penatalaksanaan Gizi Kurang

C. KEPANITIAAN
Ketua Pelaksana : DEVIATI

Sekretaris : NURUL CHODIJAH

Bendahara : REZKYA MUHA MAHARANI

Seksi Acara : GRACIA

Seksi Humas : VANIA GITTA SAFITRI

D. KEGIATAN
   Acara

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode


Kegiatan Peserta
1 Orientasi 5 1. Mengucapkan  Menjawab salam Ceramah
menit salam dan Tanya
 Mendengarkan
jawab
2. Memperkenalkan  Memperhatikan
diri  Brain storming

Hal 13
3. Menjelaskan mengenai Gizi
tujuan kegiatan Kurang
yang akan
dilakukan
2 Kegiatan 10 1. Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah
menit pengertian Gizi dan Tanya
jawab
Kurang
 Memperhatikan.
2. Menjelaskan
penyebab Gizi
Kurang  menyimak
3. Menjelaskan
tanda dan gejala
Gizi Kurang
4. Menjelaskan
Memantau Gizi
Kurang
5. Menjelasakan
Penatalaksanaan
Gizi Kurang
3 Terminasi 15 1. Memberi  Mendengarkan. Ceramah
menit kesempatan pada dan Tanya
jawab
keluarga untuk  Memperhatikan.
bertanya.
 Menjawab salam
2. Beri pujian
3. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
4. Mengucapkan
salam.

• Petugas-petugas acara

Hal 14
Moderator : DEVIATI

Notulen : NURUL CHODIJAH

Penyaji : REZKYA MUHA MAHARANI

Observer : VANIA GITTA SAFITRI

Fasilitator : GRACIA

      Pengorganisasian

Pemateri : Menyajikan materi

Moderator : Mengatur jalannya diskusi

Notulis : Mencatat hasil diskusi

Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan

Observer : Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan

waktu, ketepatan masing-masing peran.

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

F. MEDIA/ ALAT
a. Leaflet
b. Lembar balik

G. EVALUASI
Post test menjawab pertanyaan dari pemater.

H. SUMBER PUSTAKA

Hal 15
 Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang
pada balita setelah pemberian bantuan langsung tunai.
http://eprints.undip.ac.id/
 News medical. (2015). Penyebab Gizi Kurang. http://www.news-
medical.net/health/Causes-of-malnutrition-(Indonesian).aspx

Hal 16
Lampiran Materi
GIZI KURANG

1. Definisi.

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di


konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi,
penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi.

Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein,


karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Penyebab Gizi Kurang

Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a) Faktor diet / makanan

Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat


menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang
kurang energi walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan
menyebabkan anak menderita marasmus.

b) Faktor sosial

Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya


salah bila dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan
bahan makanan tertentu banyak sekali di temukan, dapat
mempengaruhi status gizi terutama anak-anak, faktor sosial yang lain
diantaranya keluarga yang mempunyai banyak anak dan
berpenghasilan rendah

Hal 17
c) Faktor infeksi/ penyakit

Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di


sebabkan karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena
asupan yang kurang akibat anak tidak nafsu makan.

d) Faktor kemiskinan.

Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan


masyarakat negara yang rendah dapat menyebabkan
ketidakmampuan masyarakat memenuhi bahan makanan sendiri di
tambah dengan banyak timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan
yang kotor, maka timbul gejala KEP lebih cepat.

3. Manifestasi Klinis Gizi Kurang

Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3
tahap antara lain :

 Kurang energi protein ringan :

Kurang energi ( malas ), Kenaikan berat badan berkurang atau


berhenti dan ada kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar
lengan atas menurun, maturasi tulang terhambat, rasio berat
terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit normal kurang, aktivitas
dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang sehat,
kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan.

 Kurang enargi protein sedang :

Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun


besar dan cekung, terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung,
rambut tipis, kulit kusam, kering dan bersisik.

Hal 18
 Kurang energi protein berat.

Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :

1) Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :

Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental,


banyak menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu
makan, rambut tipis dan mudah di cabut, kulit kering, disertai
penyakit infeksi, anemia dan terjadi diare.

2) Marasmus gejalanya yang ditemukan :

Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng,


rewel, kesadaran menurun, kulit biasanya kering, dingin dan
mengendur, terjadi atropi otot, anak sering diare, perut cekung.

3) Marasmus dan kwashioorkor, gejala yang ditemukan:

Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit


marasmus dan kwshioorkor. Dengan penurunan berat badan
dibawah 60% dari berat badan normal serta memperlihatkan
tanda-tanda kwashiorkor seperti, oedem, serta adanya kelainan
perrtumbuhan rambut dan jaringan kulit.

4. Untuk Memantau Gizi kurang


Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan
perhatian khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang
terpadu dan konfrehensif antara orang tua dan petugas kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan dokter dalam
mendiagnosa Gizi buruk pada anak mencakup: Pemeriksaan berat
badan dan tinggi badan anak untuk menentukan Body Massa Index,
pemeriksaan darah dan pemiriksaan X-ray untuk mengetahui ada atau
tidak nya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan kondisi penyakit
tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap asupan nutrisi pada anak.

Hal 19
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang
pengaturan pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah
makanan tertentu untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan
juga akan diberikan vitamin dan berbagai suplemen tertentu.

Namun Apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk


pada anak karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan
terapi lanjutan lainnya.

5. Penatalaksanaan Gizi Kurang

Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah:

 Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan


diberikan secara bertahap.
 Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus
bagi anak dibawah usia 2 tahun.
 Pemberian makanan tambahan.
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
 Kontrol berat badan secara rutin.
 Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
 Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang
memiliki anak balita.

Hal 20
PENYUSUNAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI KURANG PADA BALITA

KELOMPOK 5

 DEVIATI (P01031218067)
 GRACIA (P0131218075)
 NURUL CHODIJAH (P01031218090)
 REZKYA MUHA MAHARANI (P01031218094)
 VANIA GITTA SAFITRI (P01031218103)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN AJARAN 2019 – 2020

Hal 21
PROPOSAL PENYULUHAN

GIZI KURANG
LEMBAR PENGESAHAN

KEGIATAN               : Penyuluhan Gizi Kurang

HARI / TANGGAL   : 27 Februari 2020

TEMPAT                    : Rumah keluarga Tn. T

PUKUL                      : 10.00 – Selesai

TEMA KEGIATAN  : “Kenali, Atasi, Selamatkan Anak Anda Dari Gizi Buruk”

Ketua Pelaksana                                                            Sekretaris

Deviati                                                               Nurul Chodijah

Mengetahui

  Ketua Jurusan                       Dosen Pembimbing

Dr.Oslida Martony, SKM, M.Kes          Berlin Sitanggang, SST, M.Kes

Hal 22
Project Proposal
PENYULUHAN GIZI KURANG
MAHASISWA PROGRAM SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
“Kenali, Atasi, Selamatkan Anak Anda Dari Gizi Kurangk”

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa gizi Kurang bukan saja
menjadi masalah di daerah kita saja, akan tetapi sudah menjadi masalah
nasional. Tidak hanya anak-anak yang mengalami gizi kurang, tetapi orang
dewasa juga mempunyai risiko terkena gizi kurang.

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak
cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema
makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang
dewasa. Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak
memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus
berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang
menjadi kegemaran si anak. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam
mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang
optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan
kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada
anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang
cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang
mengandung banyak gizi.

Hal 23
B. TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan ini bertujuan untuk :


 Untuk memperluas dan menambah informasi kepada masyarakat
khususnya generasi muda tentang Gizi Kurang.
 Memberdayakan generasi muda dalam menghadapi Gizi Kurang.
 Mendorong terciptanya partisipasi masyarakat untuk berperan aktif
dalam mensosialisasikan Gizi Kurang.
 Menunjukkan kepada masyarakat umum, bahwa kebersihan diri dan
lingkungan adalah hal yang utama untuk pencegahan Gizi Kurang.

C. BENTUK KEGIATAN

1. Nama dan Tema


a. Nama Kegiatan
Kegiatan yang kami selenggarakan ini bernama Penyuluhan Gizi Kurang
b. Tema Kegiatan
Kegiatan yang kami laksanakan ini mengambil grand tema “kenali, atasi,
selamatkan anak anda dari gizi kurang”

2. Waktu dan Tempat Kegiatan


Hari / Tanggal             : Kamis/27 Februari 2020           
Pukul                           : 10.00 WIB – Selesai
Tempat                        : Rumah keluarga Tn. T

3. Penyelenggara Kegiatan
a. Kegiatan Penyuluhan Gizi Kurang ini diselenggarakan oleh bekerja sama
dengan Dinas Kesehatan Kota Malang.
b. Adapun susunan kepanitiaan sebagaimana terlampir.

Hal 24
4. Publik Peserta
Peserta kegiatan ini adalah : Mayarakat, Kader Kesehatan, Remaja/ ORMAS di
desa Bakaran Batu, Lubuk Pakam.

D. SUMBER dan ESTIMASI DANA


a. Sumber Dana
Sumber dana dalam penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan diperoleh
melalui:
1. Swadaya Hima Jurusan Gizi
2. Instansi-instansi terkait
3. Para Donatur/dermawan yang tidak mengikat

b. Sumber Dana
Adapun anggaran yang diperlukan dalam kegiatan ini sebesar Rp. 1.979.000,
(Satu Juta Sembilan Ratus Tujuh puluh Sembilan Ribu Rupiah ). Dengan
rincian estimasi dana terlampir.

E. PENUTUP

Demikian project proposal ini kami susun, dengan harapan dapat menjadi
pertimbangan serta memperoleh tanggapan dari berbagai pihak yang turut
peduli dan mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. Adapun hal-hal
yang belum tercantum dalam manual kegiatan ini, terutama yang berhubungan
dengan penambahan dan perubahan yang bersifat mendesak akan diatur
kemudian sesuai dengan kebutuhan.

F. Sekian dan terima kasih

—ooo—
Medan, 30 Januari 2020

Hal 25
Lampiran I

SUSUNAN PANITIA
PENYULUHAN GIZI KURANG
MAHASISWA PROGRAM STUDY SARJANA TERAPAN GIZI DAN
DIETETIKA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

Ketua Pelaksana : DEVIATI

Sekretaris : NURUL CHODIJAH

Bendahara : REZKYA MUHA MAHARANI

Seksi Acara : GRACIA

Seksi Humas : VANIA GITTA

Lampiran II

MENUAL KEGIATAN
PENYULUHAN GIZI KURANG
MAHASISWA PROGRAM STUDY SARJANA TERAPAN GIZI DAN
DIETETIKA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode
Kegiatan Peserta
1 Orientasi 5 4. Mengucapkan  Menjawab salam Ceramah
menit salam  Mendengarkan dan Tanya
5. Memperkenalkan  Memperhatikan jawab
diri  Brain storming
6. Menjelaskan mengenai Gizi
tujuan kegiatan Kurang

Hal 26
yang akan
dilakukan
2 Kegiatan 10 6. Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah
menit pengertian Gizi dan Tanya
Kurang jawab
7. Menjelaskan  Memperhatikan.
penyebab Gizi
Kurang
8. Menjelaskan  menyimak
tanda dan gejala
Gizi Kurang
9. Menjelaskan
Memantau Gizi
Kurang
10. Menjelasakan
Penatalaksanaan
Gizi Kurang
3 Terminasi 15 5. Memberi  Mendengarkan. Ceramah
menit kesempatan pada dan Tanya
keluarga untuk  Memperhatikan. jawab
bertanya.
6. Beri pujian  Menjawab salam
7. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
8. Mengucapkan
salam.

Hal 27
Lampiran III

ESTIMASI DANA KEGIATAN

Seksi Acara

No Jenis kebutuhan Harga satuan Jumlah


Pembuatan 15 Rp. 25.000 Rp 375.000
Vandel (1 Dinkes, 1
Kepanitiaan, 1, 3
1. Karang taruna , 3
Kader kesehatan, 3
kepala desa, 3
Puskesmas)
Total Rp 375.000

Seksi Kesekretariatan dan Dokomentasi

No Jenis kebutuhan Harga satuan Jumlah


1. 1 Spanduk Kegiatan Rp. 125.000 Rp. 125.000
2. 500 Stiker Kegiatan Rp. 1500 Rp. 750.000
4 Kaos panitia Rp. 25.000 Rp. 100.000
3.
Kegiatan
4. Dokumentasi Rp. 250.000 Rp. 250.000
Total Rp. 1.225.000

Sesksi Konsumsi

No Jenis kebutuhan Harga satuan Jumlah


Konsumsi peserta 40 Rp. 5.000 Rp. 200.000
1.
x 1 kali Penyuluhan

Hal 28
Konsumsi panitia 4 x Rp. 5.000 Rp. 20.000
2.
1 kali penyuluhan
Konsumsi pihak Rp. 5.000 Rp.75.000
3. terkait (undangan) 15
x 1 kali penyuluhan
4. Air mineral 7 kardus Rp. 12.000 Rp.84.000
Total Rp. 379.000

Grand total kebutahan dana :


Sesksi acara : Rp 375.000
Sesksi Kesekretariatan dan dokumentasi : Rp. 1.225.000
Sesksi konsumsi : Rp. 379.000 +
Jadi Total Pengeluaran Keseluruhan Rp. 1.979.000,

Terbilang satu juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah

Hal 29
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyusunan SAP dan proposal bertujuan untuk menjabarkan atau


menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan)
sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih
mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi
yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh
persamaan visi, misi, dan tujuan.

Hal 30
DAFTAR PUSTAKA

   Febriana, Winarsih “Pengertian Proposal”. (Online)


http://wiarsih.blogspot.com/2012/01/pengertian-proposal.html (diakses
12 Maret 2012)
 Oswari, E. 2000. Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru
 Rendle, Jhon dkk. 1994. Penyakit Anak. Jakarta: Binarupa Aksara
 http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2012/07/penyusunan-sap-dan-
proposal-komunitas.html?m=1

Hal 31
SOAL PKG KELOMPOK 5

1. SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan


yang akan diselenggarakan termasuk.....
A. Topik, Sasaran, Tempat, Pemateri, dan Konsep acara
B. Topik, Tempat, Sasaran, Pemateri, dan Konsep acara
C. Konsep acara ,Topik, Tempat, Sasaran, dan Pemateri
D. Sasaran, Konsep acara, Tempat, Topik, dan Pemateri
E. Tempat, Topik, Sasaran, Pemateri, dan Konsep acara
2. Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan
terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat.....
A. Formal
B. Informal
C. Nonformal
D. Semiformal
E. Tidak Baku
3. Waktu yang membutuhkan untuk tahap pendahuluan pada SAP
adalah.....
A. 1 sampai 2 menit
B. 2 sampai 3 menit
C. 5 sampai 10 menit
D. 10 sampai 15 menit
E. 15 sampai 20 menit
4. Tahapan pertama untuk menyusun proposal adalah.....
A. Pendahuluan
B. Nama proposal
C. Tujuan
D. Bentuk/jenis kegiatan.
E. Biaya/dana
5. Yang dimaksud latihan pada tahapan penyajian adalah.....
A. Praktik bagi masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan yang
bersifat formal

Hal 32
B. Praktik bagi masyarakat untuk mengetahui perkembangan
kesehatan di lingkungan mereka
C. Praktik bagi masyarakat untuk mempersiapkan mental masyarakat
D. Praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak
yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik
E. Praktik bagi masyarakat untuk diterapkan dalam dirinya
6. Tahap kedua pembuatan proposal adalah.....
A. Pendahuluan
B. Tema kegiatan
C. Tujuan kegiatan
D. Jenis kegiatan
E. Dasar pemikiran kegiatan
7. Berikut yang bukan termasuk media untuk melakukan SAP adalah.....
A. Proyektor LCD
B. Buku atau bahan cetak
C. Gambar
D. Papan tulis
E. Kalkulator
8. Tujuan evaluasi adalah.....
A. Untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan cara
melaksanakan pengajaran
B. Untuk mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan mereka
C. Untuk diterapkan dalam dirinya
D. Untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam
bentuk kegiatan fisik
E. Untuk menyajikan materi dalam SAP
9. Waktu yang membutuhkan untuk tahap pendahuluan pada SAP
adalah.....
A. 1 sampai 2 menit
B. 2 sampai 3 menit
C. 5 sampai 10 menit
D. 10 sampai 20 menit

Hal 33
E. 20 sampai 25 menit
10. Tujuan Referensi adalah.....
A. Untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan cara
melaksanakan pengajaran
B. Untuk mengetahui perkembangan kesehatan di lingkungan mereka
C. Untuk diterapkan dalam dirinya
D. Untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam
bentuk kegiatan fisik
E. Untuk menyajikan materi dalam SAP
11. Apa saja tahap-tahap sistematik penulisan proposal
A. Pendahuluan, dasar pemikiran kegiatan,tujuan,kegiatan,tema
kegiatan,jenis kegiatan,target,sasaran/peserta
B. Dasar pemikiran,tempat,jenis kegiatan,perencanaan
C. Tema,target,jadwal,susunan panitia, sasaran,penutup
D. Pendahuluan,jenis kegiatan,tempat,waktu,perencanaan,penutup
E. Waktu,biaya,tema,jenis kegiatan,perencanaan,penutup
12. Ada beberapa tahapan dalam tahap-tahao penyusunan SAP
A. Tahap pendahuluan(intruduction),tahap penyajian,tahap
penutup
B. Perencanan,jenis kegiatan,penutup
C. Tentukan tema,waktu,tempat
D. Pendahuluan,jenis kegiatan,penutup
E. Perencanaan,pendahuluan,penyajian,penutup
13. Penggaris,papan tulis,alat-alat olahraga,kalkulator. Apakah alat-alat
diatas digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan?
A. YA,alat penyuluhan materi
B. Referensi u tuk penyuluhan
C. Tidak,termasuk alat menyalurkan materi
D. Ya,alat menyalurkan materi
E. Ya,alat untuk penyuluhan

Hal 34
14. Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum
memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan.Berapa menit waktu
yang dibutuhkan untuk tahap ini?
A. 5%(5 sampai 10 menit)
B. 4%(4 sampi 9 menit)
C. 7 menit
D. 5 menit
E. 10-15 menit
15. Apa saja bentuk verbal maupun nonverbal dari tahap penyajian
A. grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan
demonstrasi gerak
B. media masa,media cetak,leaflet
C. brosur,media cetak,koran,majalah
D. grafik,leaflet,spanduk
E. media masa,spanduk,koran,grafik
16. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes,dari tahap Penutupan
berapan menit waktu yang dibutuhkan untuk melaksanan nya?
A. 12-15 menit
B. 10-20 menit
C. 5-10 menit
D. 12-20 menit
E. 7-10 menit
17. Apa saja Jenis media yang sering digunakan dalam pengajaran
A. buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka simulasi,
transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP).
B. Media cetak,koran.leaflet,grafik
C. Spanduk,proyektor,buku,papan tulis
D. Grafik,spanduk,proyektor
E. Leaflet,spanduk,media masa
18. Apa alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
penyuluhan cara melaksanakan pengajaran untuk evaluasi dan referensi
A. Karangan (essay test)

Hal 35
B. Karangan (essay test),tes objektif,tes kinerja (performance
test)
C. Ujian,evaluasi,monotoring
D. Test kinerja,evaluasi
E. Karangan,evaluasi,ujian,monotoring
19. Apa saja poin-poin di tahap pentuan waktu dan tempat pelaksanaan
dalam pembuatan proposal?
A. dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan
dilaksanakan kegiatan tersebut
B. waktu,hari,kapan dan dimana pelaksanaa tersebut
C. kapan,bulan,dan pukul berapa pelaksanaan kegiatan
D. dimana,kapan,dan waktu
E. hari,waktu dan tanggal berapa pelaksaan kegiatan
20. Siapa-siapa saja yang biasa ikut berpartisipasi dalam kegaiatan
penulisan susunan panitia
A. seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite
dll,
B. penanggung jawab,ketua,wakil,sekretaris,bendahara,dll
C. ketua panitia,sekeretaris,bendahara,dll
D. ketua,wakil.dan seksi-seksi yang ikut dalam kegiatan tersebut
E. ketua,wakil,bendahara,sekretaris,dan lain-lain

Hal 36

Anda mungkin juga menyukai