Anda di halaman 1dari 3

MASALAH INTOLERANSI KEBERAGAMAN DAN PERAN PANCASILA

SEBAGAI DASAR NEGARA

Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Semester : 1 (satu)
Nama Mahasiswa : Muhammad Sayegi
NIM :
Program Studi : Psikologi
Kelas :
Dosen pengampu : Yudi Firmansyah

A. Pendahuluan
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar secara geografis juga bangsa yang besar
secara kesukuan yang majemuk. Para pendiri bangsa yang terdiri dari berbagai macam
suku bangsa dan agama merumuskan dasar negara yang kemudian melahirkan bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 sebagai dasar negaranya. Lahirnya dasar negara tersebut merupakan proses
panjang dari proses pemikiran para pendiri yang memang berasal dari latar belakang
yang berbeda sehingga mereka harus merumuskan dasar negara yang mampu mewakili
aspirasi dari berbagai latar belakang suku bangsa dan agama yang ada di Indonesia
dengan cara musyawarah untuk mufakat.

Pemikiran-pemikiran dengan cara musyawarah untuk mufakat yang tertuang


dalam pancasila merupakan wujud keberagaman dalam satu kesatuan tujuan bersama
sebagai sebuah bangsa dan negara Indonesia. Pancasila yang secara harfiah berarti lima
sila mengejawantahkan pemikiran-pemikiran dari berbagai keberagaman para pendiri
bangsa menjadi sebuah kesatuan dan cita-cita bersama dalam bingkai pancasila. Namun,
keberagaman yang besar itu menjadi sebuah tantangan atau masalah pada generasi
berikutnya yang tidak lagi meletakan pancasila sebagai landasan atau ideologi
berbangsa dan bernegara. Masalah yang muncul dewasa ini adalah banyak sekali
ditemukan konflik berlatarkan masalah antar suku, ras dan agama.

Berdasarkan sensus BPS (Badan Pusat Statistik, 2022), menyatakan bahwa


negara Indonesia menjadi negara yang memiliki keberagaman suku bangsa, sebanyak
1.340 lebih kelompok etnik atau suku bangsa. Suku Jawa menjadi kelompok etnik
terbesar di Indonesia, yakni dengan jumlah sekitar 41% dari keseluruhan total populasi
penduduk. Sebenarnya, pembagian kelompok suku di Indonesia itu tidak mutlak dan
tidak jelas sebab terjadi adanya perpindahan penduduk atau migrasi sehingga satu
kelompok etnik dengan kelompok etnik yang lainnya dan akan saling memengaruhi
hingga terjadilah keberagaman. Meskipun demikian, keberagaman ini juga harus
dilandasi oleh prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati satu
sama lain.

Rumusan Masalah
Permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia rentang tahun 2015-2022 ke
belakang sarat dengan intoleransi dari kelompok tertentu tanpa melandasinya dengan
Pancasila sebagai jalan keluarnya. Aksi 212 misalnya sebagaimana dilansir dari Media
daring Detik (Detik.com, 2022) menyuguhkan berbagai berita dari kelompok tertentu
yang mana memiliki kepentingan tertentu tanpa didasari pada kepentingan bersama
bangsa sebagaimana tertuang pasal lima, yaitu “keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”.

Dalam kasus yang lain, intoleransi juga sering terjadi di ruang-ruang digital
seperti sosial media yang mana mayoritas pengguna dari ruang digital tersebut adalah
masyarakat milenial. Ujaran kebencian yang bermotif ras, suku dan agama menjadi
topik yang sering kali kita temui di kanal media sosial tersebut. Tentunya, keadaan yang
demikian tersebut menjadikan generasi saat ini menjadi generasi yang intoleran dan
tidak lagi sejalan dengan arah dan cita-cita bangsa indonesia yang majemuk ini
sebagaimana pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 (Sri Herwindya Baskara
Wijaya, 2020) .

Kesimpulan
Pancasila sebagai sebuah pilar berbangsa dan bernegara sudah merangkum
semua cita-cita bangsa yang majemuk ini dan menjadi pedoman bersama warga negara
pada setiap generasinya. Dengan pancasila sebagai sebuah pedoman dan ideologi,
seharusnya bangsa Indonesia yang majemuk ini mampu menjadi bangsa dengan warga
negara yang penuh dengan toleransi dalam satu kesatuan sebagaimana sila ke-4, yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan,
perwakilan serta sila ke-5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Referensi

Badan Pusat Statistik. (2022, February 25). Badan Pusat Statistik. Badan Pusat
Statistik. Diakses pada 5 Oktober, 2022, url
https://www.bps.go.id/publication/2022/02/25/0a2afea4fab72a5d052cb315/
statistik-indonesia-2022.html
Detik.com. (n.d.). Berita dan Informasi Aksi 212 Terkini dan Terbaru Hari ini -
detikcom. Detikcom. Diakses pada 5 Oktober, 2022, url
https://www.detik.com/tag/aksi-212
Sri Herwindya Baskara Wijaya. (n.d.). GENERASI MILENIAL DAN ISU
SARA. (Aktivitas Literasi Media terkait Generasi Milenial dan Isu SARA(Suku,
Agama, Ras dan Antargolongan) di Politeknik Pratama Mulia Kota Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai