A. Pendahuluan
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar secara geografis juga bangsa yang besar
secara kesukuan yang majemuk. Para pendiri bangsa yang terdiri dari berbagai macam
suku bangsa dan agama merumuskan dasar negara yang kemudian melahirkan bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 sebagai dasar negaranya. Lahirnya dasar negara tersebut merupakan proses
panjang dari proses pemikiran para pendiri yang memang berasal dari latar belakang
yang berbeda sehingga mereka harus merumuskan dasar negara yang mampu mewakili
aspirasi dari berbagai latar belakang suku bangsa dan agama yang ada di Indonesia
dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Rumusan Masalah
Permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia rentang tahun 2015-2022 ke
belakang sarat dengan intoleransi dari kelompok tertentu tanpa melandasinya dengan
Pancasila sebagai jalan keluarnya. Aksi 212 misalnya sebagaimana dilansir dari Media
daring Detik (Detik.com, 2022) menyuguhkan berbagai berita dari kelompok tertentu
yang mana memiliki kepentingan tertentu tanpa didasari pada kepentingan bersama
bangsa sebagaimana tertuang pasal lima, yaitu “keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”.
Dalam kasus yang lain, intoleransi juga sering terjadi di ruang-ruang digital
seperti sosial media yang mana mayoritas pengguna dari ruang digital tersebut adalah
masyarakat milenial. Ujaran kebencian yang bermotif ras, suku dan agama menjadi
topik yang sering kali kita temui di kanal media sosial tersebut. Tentunya, keadaan yang
demikian tersebut menjadikan generasi saat ini menjadi generasi yang intoleran dan
tidak lagi sejalan dengan arah dan cita-cita bangsa indonesia yang majemuk ini
sebagaimana pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 (Sri Herwindya Baskara
Wijaya, 2020) .
Kesimpulan
Pancasila sebagai sebuah pilar berbangsa dan bernegara sudah merangkum
semua cita-cita bangsa yang majemuk ini dan menjadi pedoman bersama warga negara
pada setiap generasinya. Dengan pancasila sebagai sebuah pedoman dan ideologi,
seharusnya bangsa Indonesia yang majemuk ini mampu menjadi bangsa dengan warga
negara yang penuh dengan toleransi dalam satu kesatuan sebagaimana sila ke-4, yaitu
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan,
perwakilan serta sila ke-5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Referensi
Badan Pusat Statistik. (2022, February 25). Badan Pusat Statistik. Badan Pusat
Statistik. Diakses pada 5 Oktober, 2022, url
https://www.bps.go.id/publication/2022/02/25/0a2afea4fab72a5d052cb315/
statistik-indonesia-2022.html
Detik.com. (n.d.). Berita dan Informasi Aksi 212 Terkini dan Terbaru Hari ini -
detikcom. Detikcom. Diakses pada 5 Oktober, 2022, url
https://www.detik.com/tag/aksi-212
Sri Herwindya Baskara Wijaya. (n.d.). GENERASI MILENIAL DAN ISU
SARA. (Aktivitas Literasi Media terkait Generasi Milenial dan Isu SARA(Suku,
Agama, Ras dan Antargolongan) di Politeknik Pratama Mulia Kota Surakarta.