Anda di halaman 1dari 2

Tanah anarki

Arlen Nawang Rachelia

Berpijak di bumi Pertiwi

Menghampiri tanah yang subur nan suci.

Setiap langkah di berikan dengan suka hati

Tidak lupa untuk berdoa dalam hati.

Suara angin menghembus ke sana ke mari.

Riuhnya ibu kota saat ini, aku hampir mati.

Bunga-bunga pun kehilangan semerbaknya.

Aku, semakin tidak bisa berkata-kata

Saat ku membuka mata, semua berbeda.

Ya. Tanah sudah di jajahi.

Kita di basmi oleh para pemimpin anarkis.

Mencoba bermain dengan taktik yang licik.

Seribu kata yang patah.

Suara di bungkam, rakyat tak berdaya.

Hanya bisa menatap negara yang fana.

Menebar kepalsuan untuk menarik perhatian.

Karawang, 04 Desember 2022.


Asaku mencari cinta

Arlen Nawang Rachelia

Mencari cerita dalam asa

Mencoba untuk tidak terluka.

Berjalan tanpa arah dan tujuan.

Ambigu, memang.

Aku berlari mengejar cakrawala.

Kekasih pergi tak tahu kemana.

Hariku hancur untuk kesekian kalinya.

Haruskah aku meninggalkan dunia?

Bukankah kita di lahirkan berpasangan?

Namun, mengapa aku sendirian?

Segalanya sudah ku miliki semuanya.

Tetapi kenapa aku masih di tolak?

Doa terus ku panjatkan pada sang khalik

Setiap hari dan setiap waktu.

Berharap dia ini dikabulkan.

Dan lekas di berikan kekasih yang di idam-idamkan.

Karawang, 04 Desember 2022.

Anda mungkin juga menyukai