Anda di halaman 1dari 2

DOA

Karya: Chairil Anwar

kepada pemeluk teguh


Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

KEPERGIAN MU
Karya : Merriel Jessica Tarihoran

Berat mengubah sikap,


sebab demi Tuhan rasa ini masih sama.
Memandang wajahmu aku tak sudi.
Oh, jangan sampai di hadapanmu aku meneteskan airmata.
Mengertilah, aku wanita yang benci menangis.
Mengertilah, telah semampunya aku tak ingin melihatmu lagi.
Sementara waktu telah menyeretku jauh dari ragamu.
Aku masih saja benci menjadi aku yang berharap kembali di detik-detik itu.

Di pelukanmu.

Betapa pesta yang sia-sia.


Ria yang percuma.
Pada tiap esok yang kupunya,
hanya akan ada satu tanya:
kau di mana?
Sesungguhnya,
aku ingin sekali lagi berkata ya.
Namun, tiada pintamu datang kepadaku.
Mungkin aku hanya terlalu sering berpikir tentang suatu hari,
yang tidak akan pernah datang.

Tidak seharusnya kita menyesaatkan ini semua.


Aku masih menyesali itu.
Ada rasa rindu kepada aku yang dulu,
aku yang tak kenal kau.
Sebab dari kehilanganmu
aku menemukan persamaan antara udara dan bebutiran.
Aku telah hancur, tubuhku mengurus.
Jiwaku mengurasku.
Telah kujadikan kakiku seringan kapas,
Supaya aku tak dapat lagi memahami langkahku.
Tetapi, aku tidak dapat melambatkan dunia.

Sekarang bantulah semua orang, supaya membenciku.


Kau tidak sendiri.
Aku telah menjadi orang lain.
Aku yang dulu, yang kau cintai itu,
sudah tiada.

Anda mungkin juga menyukai