Anda di halaman 1dari 104
ENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN KATA PENGANTAR . DAFTAR IST DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR .. BAB 1, PENDAHULUAN 1d, Latar Belakang, 1.2, Maksud dan Tujuan. 1.3. Lokasi Bendungan Penjalin.. 1.4, Unit Pengelolaa Bendungan Penjalin... 1.5. Data Teknis Bendungan Penjalin BAB 2, OPERASI BENDUNGAN. 2.4. Umum 2.2. Kordisi Hidrologis ma 2.2.1, Pengumpulan Data Hidrologi dan Kebutuhani Ar. 13 2.3. Potensi Debit unin 1-6 2.3.1. Bendung Notos. u-9 2.4. Alokasi Air pada Sistem Bendungan Penjalin mit 25. Pola Operas! Waduk. mr -14 2.5.1. Kapasites Tampungan Waduk mn -14 2.5.2. Pole Operasi Waduk Penjalin n-l5 2.5.3, Pola Operasi Waduk Penjalin dengan Berbagal altematif..._ 1 -19 26. Pola operasi waduk.. I-26 2.6.1. Kurva Tampungan Standard Ht -26 2.6.2. Kurva Pengurangan atau Penyesuaian Debit. 1 -26 2.6.3. Aturan uum Operas! Waduk (Rule Curve). 1-27 2.7. Pengoperasian pada kondisi banjir « 1-27 2.7.1. Penentuan kondisi banjir u-27 2.7.2. Pengoperasian pada Kondis Banji 1-28 2.8. Pemeliharaen Peralatan Mekarik Dan Elektrik. 1 -29 2.8.1. Pemeriksaan Umum 1 -29 2.8.2. Pemeriksaan Berkala, 1 -30 2.8.3. Pemeriksaan Khusus um -30 A CCL BAB 4. BABV PEMELIHARAAN BENDUNGAN .. mr -1 Bak, Umut ees m-1 3.2. Jenis-jenis Pemeliharaan. m-4 3.3, Kegiatan Pemeliharaan Bendungan Penjalin m-2 34. Pemelinaraan Peralatan Makarik dan Elektrik... ws 3.4.4, UUM m-s 3.4.2, Pemeliharaan Instrumentas seonene I = 6 3.5, Pemeliharaan Daerah Hilir Bendungan Penjalin, 3.6, Pemeliharaan Daerah Pasang Surut dan Sabuk Hija PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN. 4.4, Umum... 4.1, Umum. 4,2, Pemeriksaan Bendungan .. 4.2.1, Pemeriksaan Visual.. 4.2.2, Metode Pemeriksaan Rembesan ... 4,23, Metode Pemeriksaan Lereng Hulu.. 4.2.4, Metode Pemeriksaan Puncak Bendungan 4.3. Instrumentasi Bendungan Penjalin. 4.4, Hasil pemeriksaaan.. 8 4,5, Pemeriksaan Peralatan Hidromekanikal WV -15 4.5.1, Denah Peralatan Hidro Mekanikal. WS 48.2. SolUSh... Iv -15 WV -7 4.6, Pemariksaan rutin rvs BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN ... Sele UMM ssen 5.2. Perencanaan Biaya O & P Bendungan 5.2.1. Biaye Langsung... Blaya Tak Langsung: Biaya Tak Terduga.. Biaya Operas 5.2.5, Biaya Pemeliharaan 5.3. Penyiapan Dana dan Sumber Dana, 5.4. Sistem Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (Sistem POP). 5.5. Eveluasi Operasi dan Pemeliharaan. 5.6. Usulan Pembiayaan Operasi dan Pemelinaran. 5.6.1. Langkah Perhitungan AKNOP Bendungan <<<<< 2 Pengelotaan Benaungan Fenjatin ae o_o RENCAIA PENELOLAAN BENDUNGAN 2.Pengelolaan beridungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlselenggarakan melalui kegiatan : ‘a. Pelaksanaan rencana pengelolaan; b. Operasi dan pemeliharaan; c. Konservasi sumber daya air pada waduk; d. Pendayagunaan waduk; fe. Pengendalian daya rusak air melalui pengendalian -bendiangan beserta waduknya dan f. Penghapusan fungsi bendungan 3.Kegiatan pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dllaksanakan pada bendungan beserta waduknya termasuk daerah sempadan waduk Pada bagian permulaan Buku ini membicarakan Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lokasi Bendungan, Data Teknis Bendungan dan Organisasi Operasi dan ~ pemeliharaan Bendungan. Pada bagian berikutnya, membahas Operasi Bendungan, Pemeliharaan Bendungan, Pemeriksaaan dan: Pemantauan Bendungan serta Rencana |Anggaran Siaya Operasioanal Sendungan. Pada bagian akhir dibahas tentang matriks rencana pengelolaan Bendungan Penjalin. 2.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan pekerjaan ini adalah metakuken pengumpulan data, survei, ‘dentifikasi, kajian dan analisis dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan ‘Bendungan Penjalin, Tujuen dilaksanakannya pekerjaan ini adalah tersusunnya dokumen Rencana Pengelolaan Bendungan Penjalin. 1.3. Lokasi Bendungan Penjalin Bendungan Penjalin terletak perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten rebes. Waduk ini dibangun tahun 1930 sampai dengan tahun 1934 oleh pemerintah kolonial Belanda yang merupakan bendungan Urugan Tanah Homogen. Keliling waduk iktari_dukuh Kegung Angung, Kali Garung, Keser Kulon, Soka, Karangnangka, Kerangsempu, Petuguran. Dan disebelah kiri ada pedukuan Mungguhan. Untuk menuju Bendungan penjalin dari pusat Kota Bumiayu berjarak 10,5 km kearah selatan, dari pertiggan Kota Paguyungan berjarak 200 m kearah timur untuk lebih jelasnya dapat Gilat pada peta berikut. 1-2 “essen Fengatsne seysurgen Porat ap arennarenseiou source 1.4. Unit Pengelolaa Bendungan Penjalin Berdasarkan SK Kepala Balai Besar Wilayah sungai Pemali Juana pada tahun 2012, nisasi UPB Penjalin, yang diketuai oleh Kepala Bidang oP, Koordinator Sub UNit dan Ka ‘Sub Unit 2. injalin sebanyak 8 orang terdiri dari isi ( 3 orang) dan Petugas UPB Penjalin, bisa dilihat dibentuk susunan orgat kemudian dibawahnya ada Kepala UPB, Adapun petugas yang ada di bendungan pe’ Petugas Pemantau dan Pemeriksaan ( 2 orang), Petugas Operas pemeliharaan (3 orang). Untuk lebih jelasnya susunan organisasi pada Gambar 1.2. HVONAL VMVE ISNIAOUd IG XNGVM ISVHOT VLad STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENGELOLA BENDUNGAN (UPB) PENANGGUNG JAWAB KEPALA BEWS PEMAL JUANA KEPALA UPB. ‘¥V.Untoro Kurniawan, ST, MM, MT ‘Nip.197301242000031001 ‘WAIL KEPALA UP9, GN. corya Andi Raskara, ST. M.ENE 'SERRETARIAT Waly Apri ve : 1uip- 1990000620081 23001 up 19¢5040620051 2190, ‘SOCKS, ST ‘ip, ag76o4x0z007 01063 OORDINATOR 4. Mola, ST.M.SI MAT MIP, 1566962002124002 2, Henry Nuttabja ‘wip, 9¢an5051900031000 Asus UNIT acdian BM, STAM. ASUS UNIT It Fuad Kurniawan, St, MT ruip, 190206n22010124008 KASUB UNIT Hert Santoso, ST, MPSDA ip 197701462000121001, {KOOROINATOR OPEASL Heru Prijono, St ri, 397201242002421003 ‘wip, 19@410022010121001 TKOORDIATOR PEMELMARAANL PUI RAHADIO, Amd wip, agronia72ei9411005 TKOORDIMATOR PERELHARAAN. ‘Dvd Budl Santose, SE mip, 199912212000121001 OORIWNATOR PEESNARAAN ‘alin Adya Taurano, ST, NT ‘wip, 190705212010124002 TKOOAOINAST PEMANTAUAN PENGAMATAN 8 EVALUASL "NIZA PHAHLEVL, ST. MAT TROOROINATOR BENDUNGAN [rene ones PETUGAS POAANTAUAH TOOROINAM POMANIAUAN, PEHGAMATAN 8 EVALUASL ‘Yaniar Wahys Gunawan, ST TKOOPONNAS! PEMANTAUAN PENGAMATAM & EVALUAS. ‘TIO NOVAN SUHARTO, St {KOORIIWATOR BENOUNGAN TOORDIMATOR HENDUNAN PETUGAS PEMELMARAAN ETUGAS PEUANTAUAY, 1.5. Data Teknis Bendungan Penjalin A. Data Teknis - Nama Bendungan - Desa - Kecamatan ~ Kabupaten ~ Provinsi ~ Kota terdekat ~ Nama Sungai ~ Manfaat - Pemilik / Pengelola - Tahun Pembangunan = Pelaksanaan Pembangunan ~ Sumber Air Waduk ~ Luas DAS ~ Tinggi hyjan rata - rata tahunan ~ Volume maksimum rata - rata tahunan: er enean erceccoa trou Penjalin Winduaji Paguyangan Brebes Jawa Tengah Paguyangan Penjalin Menampung air dimusim penghujan dan dikelvarkan pada musim kemarau untuk suplesi Bendung Notog yang ‘mengairi D.. Pemali Bawah, yaitu : DI. Sidamulya ( 120 Ha), DI. Payan (78 Ha), DI,.Kedungalang (290 Ha), DI Nutug (26 Ha), DI Kedungaren (25 Ha), DI Jembat (117 Ha), DI Kedungdinding (65 Ha) dan DI Notog (25.232 Ha) ( D1, Pemali Kanan dan D.1. Pemali Kiri) seluas 28.300 Ha. Fungsi lainnya adalah untuk pengendali banjir , perikanan dan pariwisata Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah 1930 selesai 1934 : Oleh Kontraktor Neder-landsch Indie dengan Konsultan Nederlandsch Indie ‘Semarang : Dari Kali Penjalin yang terletak di desa Winduaji Kecamatan Paguyangan Kab. Brebes 14,77 Km? 4,09 Km? ( Analisa tahun 2015) 2541 mm. 7.942.500 m? 1-6 Banjir rencana ( Design Flood ) Elevasi muka air tertinggi Elevasi muka ait normal B, Bangunan Fasilitas 1. Bendungan = Type Bendungan Volume minimum Fata - rata tahunan 2 +340.50 AP. RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN 2.610.000 m? $340.50 + 339.50, luas genangan 1.284.800 m* Dengan volume tampungan 7.770.000 P) Tahun 2010, dilakukan _pengukuran ulang dimana : Pada elevasi + 339.50, volume tampungan 9159077,37 m= Tahun 2012, dilakukan pengukuran ulang dimana : Pada elevasi + 339.50, tampungan 8981103,24 m? Tahun 2015, dilakukan pengukuran lang dimana Pada + 339.50, tampungan 8492622,37 m? volume elevasi volume ~Elevasi muka air minimum ( awal perencanaan ) + 326,00, luas genangan 17.500 m? Dengan volume tampungan 440 m? Tahun 2010, pada elevesi + 326.00, volume tampungan 6606,87 m? Tahun 2012, pada elevasi + 326.00, volume tampungan 5330,00 m? Tahun 2015, pada elevasi + 326.00, volume tampungan 0. m? = Elevasi muka air minimum ( operasional saat ini ) + 334,00, lus genangan dengan volume tampungan 3.195.000m? + Urugan Tanah Lempung Lateriet 1-7 Tinggi dari lembah terdalam — ievasi Puncak Mercu ‘Kemiringan Lereng Hulu Kemiringan Lereng Hilir Lebar Puncak Mercu Panjang Puncak Mercu ‘Spillway ( Pelimpah ) ~ Type ~ Elevasi ~ Panjang Puncak Menara Intake = Pintu Pengatur ° Type ~ Motor Penggerak Bangunan Pengeluaran ~ Outlet o Type ~ Intake co Type © Panjang = Outlet Tunnel o Type ‘Panjang 5. Sarana Komunikasi ( Tidak ada ) ~ Radio ~ Type ~ Jumiah 6 Kantor Lapangan ~ Rumah Dinas ~ Jumiah C. Instrumentasi 1. Piezometer ~ Lokasi = Jumiah AP. RENCANA PENGELOLAAN BENOUNGAN 16m + 342,25 d.p.l 12 43 4m : 850m Pelimpah tetap +339,50 16m Butterfly Generator/ Manual : Trash Rack Tower Rangka Baja Conduit Gorong - gorong beton Diameter 2 m 134m Gorong - gorong beton Diameter 2m : 300m Rige (1) Satu Buah ‘ Lereng Hilir dan Inti Bendungan : 41 ( empat puluh satu ) buah box dengané4 buah alat ukur piezometer 1-8 = Fungsi ¥. Notch = Lokasi = Jumiah ~ Fungsi Peil Schall = Lokasi ~ Jumlah = Fungsi Indinometer ~ Lokasi = Jumiah ~ Fungsi Settlement Point = Lokasi - Jumlah ~ Fungsi “Thermesters = Lokasi = Jumiah = Fungsi LAP. RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN dimana satu box bisa terdapat 2 alat ukur atau satu alat ukur, hal itu didasarkan hasil pendataan dilapangan dan dokumentasi tabel pemeriksaan piezometer petugas bendungan tahun 2013. Mengukur tekanan pori inti bendungan Hilir Bendungan 3 (tiga ) buah, berdasarkan hasil survey tahun 2015. Mengukur rembesan yang terjadi lewat tubuh bendungan. Menara Intake 4 (satu ) buah Mengukur tinggi muka air pada bendungan Hilir Bendungan 2.( dua ) buah Untuk mengetahui areh dan letak terjadinya gerakan secara vertikal dan horizontal ‘Sepanjang puncak bendungan tiap 60m 14 ( empat belas ) buah Mengukur penurunan yang terjedi di puncak bendungan Hilir Bendungan 45 (empat pulu lima ) buah Mengukur suhu tubuh bendungan 1-9 t I AP RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN 1 BENDUNGAN Umum Sendungan Penjalin berfungsi menampung air dimusim penghujan dan dikeluarkan cusim kemarau untuk suplesi pada daerah irigasi yang ade di bawahnya seperti I. Sidamulya ( 120 Ha), DI. Payan (78 Ha), DI,.Kedungalang (790 Ha), DI Nutug Ha), DI Kedungaren (25 Ha), DI Jembat (117 Ha), DI Kedungdinding (65 Ha) dan DI (25.232 Ha), serta suplai air baku untuk pabrik gula dan pengendalian banjir. Sesuai dengan kebutuhan air untuk tujuan seperti tersebut di atas maka bendungan kan dengan tinggi 16 m dengan tampungan efektif sebesar 5,3 juta m? yaitu ‘Muka Air Tinggi (NWL) El. 339,5 m dan Muka Air Rendah (LWL) El. 334m. Pois operasi waduk penjalin dalam pelaksanaannya perlu disesuaikan dengan kondisi irigasi di daerah hilirnya sehingga bisa didapatkan keuntungan yang maksimal pada DI di hilirnya. 2.2. Kondisi Hidrologis Berdasarkan system hidrologis, DAS Penjalin dengan luas DAS 4,097 km? -smerupakan bagian dari DAS Pemall. Luas DAS Pemali berdasarkan titik posis! Sendung Notog, didapatkan catchmen area berkisar 855,9 km’, seperti digambarkan pada Gambar 2.1. > Gambar 2. 1. Sistem Pengaliran DAS Pemali Sedangkan berdasarkan skema pembagian almya dapat digambarkan sebagai berikut [GORONG-GORONG BAWAH TANAM = 450%) Bae Me "AA WOK PENAL 1@60 WARAK WE [ENA «/3 80 KEQUNINGOING® TEM {AAA 00 KEDUNGDINGDING 3/480 Novos 36m {Hae WOK ENIALIN BO NOTOS = es so.ciAWTTALL (3.0940) SAL SUPLESIRAIABAWAH-PARAKAN IOANG 200-200 /0%k KGINTUN {80 PARAKAN KIOANG (2.704 Ha) a 80, SIOAMULYA (220 Ha) 1 PAYAN (7 Ha) {80 KEDUNGALANG (280K) PaNUTUG [26+a) BD.KEDUNGAREN (25 Ha) soueweaT(117Ha) AD KEDUNGDINGDING [65 '80.NOTOS (26 952 #3) wurawa Gambar 2. 2, Skema Alokasi Air Bendung Notog orem pecan ence aan eenoUNcan 2.2.4. Pengumpulan Data Hidrologi dan Kebutuhan Air a. Data Curah Hujan Data hujan yang berpengaruh terhadap Daerah Aliran Sungai Bendungan Penjalin dan beberaa bendung yang ada di bawahnya, antara lain adalah ; Stasiun Hujan Wd.Penjalin (33c), kebun samudra dan stasiun paguyungan. Adapun panjang data pada masing pos hujan sebanyak 11 tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut. Gambar 2. 3. Garis Thiesen Pos Hujan b. Data Klimatologi Data klimatologi yang terdekat dengan Daerah Aliran Sungai Penjalin diambil dari Stasiun Weduk Malahayu. Faktor-faktor Klimatologi yang mempengaruhi besarnya Evapotranspirasi adalah sebagal berikut : 1, Temperatur Udara 2. Kelembaban Relatif 3. Kecepatan Angin 4. Penyinaran Matahari AP. RENCANA PENGELOLAAN BERDUNGAN ‘Tebel 2. 1. Rerata Data Klimatologi di Stasiun Malahayu Tahun 2004 s/d 2014 Tenperanr | sere RH Kecetan | penjraen | Evapors sien er | | SE [nee [om [SE] Se | Haat” | Rat ie | en, | eo | Ga eae ar a wal es moo] no 0 | eo) ee ees ert esa — el en et ae mel eal sol mo) set nol a4 meee ete eae] real soos | oo $3 | 3 el mel eal ana Lara mes aia! no] a ee esas asl apt seme eel a0 eee wal wale mal —somo| ool 3] eet [ees era an eae] ena me [cea | mns | ato sort ma] ase] oo 4 Des 319 25,6 27,6 | 86,3 | 69,0 2 564,7 0,0 44) Data Kebutuhan Air “Serdasarkan pembagian 2ir yang sudah berjalan di Bendungan penjalin, disebutkan bahwa erian suplisi air diberikan tidak continues / secara terus menerus dan periode waktu seme dari tahun ke tahun pada saat pemberian air. ‘Sevkut data yang di suplisi Bendungan Penjalin |. Untuk air Baku Pabrik Gula pada bulan Juli sampai dengan oktober 2,5 mi/dt = Untuk Trigasi (berdasarkan oermintaan dan perintah dari Dinas PSDA Jateng). kebutuhan air untuk irigasi yang didasarkan pada luas areal tanam dan pola tanam ‘ada seperti pada table 2.2. di beberapa bendung yang ada di hilir Bendungan Penjalin ilinat pada table 2.3 sebagai berikut. 2. 2. Data Luas Areal Irigasi dan Pola Tanam no | Nama Dr toa AT | same Pola Tanam DI. Sidamulya 120 ‘SemiTesnis | NTT#1 Desember DI. Payan wi ‘SemiTeknis | MT2#4 April | BL -Kedungalang BO Sau teme | MTS Agustus 2 Semi Teknis = ‘Semi Teknis | Padi=Padi-Padi DI Jembat 7 Sie DI Kedungdinging s Semi Teknis DI Notog —_ Teknis LAP RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN 2. 3. Data Kebutuhan Ar Irigasi pada Beberapa Bendung Kebutuhan Air irigasi (/dt/ha) ean Recon recur Periode [sidamulya| rayon _|atang | Nutug _faren erat [singing lant 0550 0685] 0,643] 0,731] 0,805] 1017] 1,389] land 0,000] 0,034] 0.244] 0,200] 0,246] 0,380) 0,882] Feb 473) 0,600] _o,599[ 0.660] 07a o.85e| 0.765 Feb? .001 0,000} 0,000] 0.000) 0,000] 0,000] 0,000 Mart c.ooof 0,000] 0,014] 0,048] o,o7i]__0,147| 0,000] Mad ,000] 0,000] 0,000] 0,000] ,000| 0,000] 0,099 [Apel 0,000] 0,000] 0,000] 0,000,000] 0.367| 0,000] [apr2 0397] 0.77] 1,220] 1,144] 108i] 0,898] 0,000 Melt 0389 710] 0.927] 0,953] 0575] 1,039] 1.275] IMei2 4095] 1,220] 1,316] 1,320] 1,323] 1,332] 0,422] unt oii] _oaai| 0,932] 0,803] 0,862,770] 3.875) una eral a.g4s|__2.472| __2.172| 2.372] 2,272] 1,336 ult 1,908) a,827[ 1,788] __1,772| 1,759 1,722] 1,388 ula] 0.956) 0.823] o,90e| _0.90:[c.as6| o.ai| 0.986 agi ose] _o65a| 0.659) 0.659] o.6s9]_o,6sel__ 0,346) agtz 1672) 872) 1.872) 1872] .a72| 1872] 1.872 Sept 3,523] 1517] 1.513] 1,512] 513] 1,506 1,523 [sep2 2.065] 2,033] _2,017| 2,013] 2,006] 1,991) 2,068] xt 1.130[ 1,640] 2,074] 2,064] 2,056 2,032] 2,169 ont o.oo] 0,654] 1,710] 1,720] 1,729] 1,754] 1,045] Nop c.000] 0795 _1,919[ 1,902] 1,888] 1.8sa] 1.506 (Nop? 0.000] 0,000] 0,000] 0,005] 0,00] 0,337] 0,000] Dest 0.203] 712] 247] _1,137| 1,328] 1,205] 0,000 Des 0,000 0,000] 0,825) 0.83) 0,244] 0,870 0,000 untuk daerah irigasi Bendung Notog merupakan sumber ait bagi daerah Irigasi ‘enan dan Kiri dengan luas tangkapan air sebesar 855.90 Km? dan luas layanan ‘frigasi sebesar 25.232 ha. jini dibangun pada jaman Belanda dan memberikan suplai air ke daerah Irigasi Kenan dan Kiri melalui saluran Induk Pemali sepanjang (8.550 Km), yang akhimya ‘bengunan Bagi BP 5 saluran terbagi menjadi 2 ( dua) jaringan irigasi yaitu saluran Pemali Kanan untuk DI Pemali Kanan dan saluran Sekunder Pemali Kiri untuk DI ‘Ker dengan debit aliran yang berbeda. Oleh karena itu kedua jaringan tersebut eenan dan Pemali Kiri ) terikat dalam satu system Jaringan Irigasi yang aimnya pada Bendung Notog eeroh iirigasi Pemali termasuk Daerah Irigasi cukup air dengan pola tanam fang - Padi - Polowijo/Bawang. Dimana pada daerah pemali hilir ini pola terdapat 3 (tiga) golongan yaitu : m-5 AP. RENCANA PENGELOLAAN GENOUNGAN at ‘Tanam 1 dimulai pada bulan Oktober J, dimana daerah/wilayah golongan I inl terdiri = Saluran Sekunder Pemali Kanan cs. Dengan luas areal 7.799 ha. nT Janam I dimulai pada bulan Oktober II, dimana daerah/witayah golongan II ini 4 dari Saluran Sekunder Cimohong cs. Dengan luas areal 12.203 ha. jan UL ‘Tanam I dimulai pada butan November I, dimana daerah/wilayah golongan III ini dari Saturan Sekunder Sawojajar cs, Dengan luas areal 5.230 ha. kebutuhan air irigasi, pada DI Notog dapat dilihat pada Tabel 2. 4. Potensi Debit Berdasarkan hasil pengumpulan data pada beberapa pencatatan debit yang ada di pada bagian hilir dari Bendungan penjalin, ternyata hanya beberapa bendung melakukan pencatatan dan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun, yaitu : Jembat dan Bendung Kedung alang, dapat dillhat pada tabel 2.5 dan 2.6. a untuk menganalisa debit pada beberapa bendung yang ada di beberapa bendung dilakukan dengan melakukan analisa perbandingan DAS. Adapun hasilnya dapat pada tabel 2.7 berikut. 2. 4. Kebutuhan airTrigasi di Bendung Notog Keb Irigasi 25232 Ha |? RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN Tabel 2, 5. Debit Bendung Kedung Alang Tahun [Peace] aan son — son — 2 et | aR S561 a7 2a ss — nl — 2a a Lf [a7] a — pol ae me Le] | all 2 2] Seen ats ears [sere — aise ssa — as ier 2 34566] 58733] 41358] __ 24843) me Lior sre 2a eel — a ye sen alt se 2 [a — sor — sin — a ne [ai se rs a 33a sas 7 [mn — yr — a5] a cd 2 43052] 28196] __22816| __—9236] we Life — sf ess] — 9 3 | “ssp al — a a a 3 [sez] sas as] a0 ve fd snl sa] S| sso Se Leen ss es 3] eel] as UP, RENCANA PENGELOLMAN BENDUNGARE Tabel 2. 6. pencatatan debit di Bendung Jembat Tahun [Periode | 2013 | 2014 | 2015, kan data tercatat pada ke dua | jan, 1 73172| 20580] 25558) 7 2 29447| 23309] __26204) a tersebut, dapat digunakan untuk : ee ee ksi debit pada masing masing 2 22351) 21998) 21752] yang ada dalam satu sistema | Mar 2 21282| _23616| _25617| . : 2 24026] 26360) 30239 pemali dengan cara perbandingan [ a Apr Sedangkan debit yang digunakan |_“ 2 31372] _ 27513] 24898) ‘i sir 1 20029| 26175] 22190) ksi_bendi / memprediksi bendung yang lain | Mei : — a ipl berdasarkan keandalan | t S194] 20808] 13857 un 80% yaitu pada tahun 2015. 2 23374] 28250] 10136 a 1 2439) 21980] 13990] 2 31596] 24830] _-18984) Ags i 16936] 20321] _ 11994) 2 | 22307| 23144] 16503] se 1 16462| 11783} 6280} e 2 20573) 15701} 8446) tues DAS pada mesing masing [oy [+ 1g267| 9276] 9478] i 2 19999) 10678) 16416) dapat dihat pada gambar 2.4 | —— é ee al c a 282221 12817) 1 25467] _ 25321) 2 25130] _ 23305] LAP. RENCANA PENGELOLAAK BERDUNGAN hasil perhitungan debit dengan perbandingan DAS tersebut dapat dlihat pada 2.7 berikut. 2. 7. Debit Bendung (It/ct) Tedune Weare T “inaing_|_tembat_| nutug | aren__| ke Alang | rayon [sean ‘ua DAS (km*) Sam] ass] ama] 4.67] 8 368] .nsa|__28,088 a] __295ee{25ssel___ 20462] zigsa|__ 3917 220336 26204] 20968] 20820| 18398) a 29737[ 25687] 20556] 39169] 16539 2] asa8af 21752] 17407] zorral 18357) a] 2aesof 25617] 20800) rsead] 16653] 2} __a570n 30829] 24678 '30086| 26590) a] g02sif 26133] 20914] 9263170221 2] 2aaral 24808 19824] 18996] 16786 1] _2seaaf 22390 17757| 14sa7] 13156] 2 2asaaf’ 24688] 19730] 22109| 19538] 31604233857] 11080] 1130] 10454! 2_umuf_sorse| 8095] 935i] 8263) 7]__13e8if 11990] 9595] saz] e38 2 21a __1ss8a] 15192] 614] 5496 7] _1388sf 13954] 95984 29] 7286] a]_s9105[ 16503] 13206] 062! 6241 a___7270f 6280] 025] aro] 6513 z__s77ef___saae| 6759] ‘easi] $595 3] i002 eval 7585) saa] 7262 3} —s001 —aeanel _az137|___aa7a2[ 31570] snsal__s0ee —inesa 98a) 34a] ssa[___71623]__54765|_48995) S}—aessal azar] 30057] suse moro] saais|_ 48001) j}—ses1al 25321] 20063] reon S491] 4a988|_37108 3 —yes0f 23305] a96sa| __166aa4asos| 37089|_32775) Bendung Notog serdasarkan pencatatan data debit di Bendung Notog pada beberapa tahun seperti tobe! 28, dapat citentukan debit andalan dengan menggunakan metode welbul, n-9 aoe HEREREREERE 9.904) vce rae Gojon Gunpuag aged *8 “7 eqeL DI ENCANA PENGELOLAAN BENDUNG HN Potensi debit pada bendung notog dengam metode basic year serta berdasarkan metode weibul dengan tingkat keandalan 80% adalah sebagal berikut . Adapun debit dengan keandalan 80%, dapat dilihat pada table berikut. Tabe! 2. 9. Keandalan Debit Tabel 2. 10. Keandalan Debit fe _[raran [osm _[Povana ei Beran NORD Teer | sese] 902 Tan 21.40 2 008 | 225.84] 92:59 mt 3 [2002 e31-s5] 68.6% ts = a [ i903 [654.02] 84.65 =| 2005] asi 208% Mere ¢ [esr | rae] 708% 11.07 7 }-3005 | 657.cf| 73.1 5188 tone [-203.6n] 68.75 TH a] 1960_[ara.00] 65.4% mae Go| 2007 [93625] 61.5% Tf g00e [9a 10] 7.7% oe 721 201 | osone] 538% 1108 73] 2005 | e437] 500% 336 Ta [a0 [ 96077] a2 1038 ie [aoe eerie] 2.3% 35 7e_{ 2000 [7008 se 98.5% sa 77] tgae [1030 a2] 34.65 a Te [aor [108 6a] 90.0% 33-0 12585) 25.85 ze Z| oes [sess] 23.1% 252 21} e001 [140.221 19.2%] aa {Caz [200-[rreo.ee| “15.28 am 23 ]_1905_[usssi] 115% oS 34_[ 2013 | 182.74 77 a 25-| 2010 | 1852.83) 2 a7 578 ao 2.4. Alokasi Air pada Sistem Bendungan Penjalin Untuk mengetahui neraca air pada Wo [Nama OF ‘Tuas Areal sistem sungai pemali, yang nantinya digunakan_ iret sebagai dasar seberapa suplesi dari bendungan [7 | bi, Sdamula 20 penjalin, maka dilakukan analisa alokasi air 2 [OE Payan ua 3 [BI Kedungabra [290 yang ada, dengan menganalisa ketersediaan [4 OINaug % a a x [Bop orReaunaeren | 25 debit dan kebutuhan alt yang diperlukan untuk |__| "=e 3 keperluan irigasi serta air baku untuk PG [7 [DiKedunganang [65 3 [DT Notes BE sebesar 2,5m3/dt pada bulan Juli - oktober Tabel 2. 11. Luas areal DI Weil UP. RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN Gambar 2. 5. Skema Alokasi air Sungai Pemali “aye ueBuesNyay Ipefiay Yes EWE 1 URBUBIETEY, eases 10996 IP INV OY eSICUY LAP RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN kan hasil analisa alokasi air tersebut, menunjukkan bahwa terjadi kekurangan air puian mei ke 2 hingga akhir oktober di Bendung Notog. Sedangkan untuk daerah atas ing notog hampir tidak terjadi kekurangan air. = kekurangan air ini djadikan masukan untuk melakukan optimalisasi bendungan in dalam mensuplist debit ke daerah hilir bendungan penjalin tersebut. Pola Operasi Waduk Kapasitas Tampungan Waduk perdasarkan hasil pengukuran dengan bathimetri pada waduk penjalin, .n volume tampungan penjalin seperti pada table berikut. 2. 13. Elevasi dan Volume BendunganPenjalin Gives | Aree] Area] Woltiap | __ vol-Tarpungan em) (m2) _|_ taps (m3) “ 7 aes] 328 iiess16 | EE | 7 3s Set sie 77 | 1438.12 [273,882 330 oy a8 35 [394 62.56 | 60841473 Sr se zo400_| 455,00118 | 1,061,435.35 332 50,401.25 | 544,547.63 | 1,605,985.54 333 Beare se | eae 79_| 2906 328.38 a $58,767 96 [723,036.14 | 2,967,362.47 335 SeUSeR HE | w05,175 70 | 3.772 538.16 6 SaU T1885 [6969414 | 5 668 879.31 337 [77,036,658.78"| 969,389.07, esse 3 Treg. az | 2074 655.85 | 6,732,964.23 ae 4 7a.998-75 [145,065.65 | 7,878, 890.05, 340 ipereprar [zis 51052 | 9,004 700.57 Ta aregin Waa 3) 2000 19800 go90 7500 0.00 ‘sco 15 300 430 600 75> 500 sns0 1200 1980 1500 ne Tampa wees (3) ‘Gambar 2. 6. Lengkung Genangan Waduk - Bevidungan Fenian “pogo Penaeisgan Bayona” Pent _ Ap, ENCANA PENGELOLIA BEXDUNGAR sedangkan untuk mengetahui debitinfiow yang masuk ke waduk penlin dilakuken dengan menganalisis hasil monitoring dan pendataan yang ilakukan oleh petugas bendungan. ‘Adapun pengamatan harian tersebut dapat dithat pada table berkut abel 2, 14. Pengamatan Volume Waduk edangkan rekapitulasi debit inflow yang masuk ke waduk penjalin, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 2. 15. Monitoring Debit Inflow Air Waduk Penjalin Q ( m3/dt) Rerata 15 harian 2006 sd 2015 EE [REST we ee | fefrtetetoter eta rete letete ae mfap ee, el |e ie teretere ate te teats ppete pepe eta ee tate eee erate fete ete ape pepe pete tpi Hac Pa Tas aan pe ow er Pe fe Latico pes | wT a] =e pate Theta epee pete ae) ere pee eer Doe harp bee Poet (ete Tete pepe ete fet fe ep oe oe © ahepe pepe pete Te farts Pee Tae a ratetetepee ete Te peepee tees etn hectare pote ere es Te mie pete ete ly 2.5.2. Pola Operasi Waduk Penjalin ‘Untuk menetukan pola operasi waduk penjalin digunakan software yang disetujui oleh pihak pemilik proyek yaitu Bidang ‘OP BBWS Pemali Juan, seprti pada gambar berikut. M15 Gambar 2. 7. Pola Operasi Waduk 2. 16. Debit Inflow Bulanan Waduk 2. 17. Debit Kebutuhan Air Waduk tan) muaet 2 Weel Demand) #2) ANNUAL CONAN 1-16 jon Bendungen Penjat 48. Debit Inflow 7 awa octnoa a Sen tays uly atotetale Borers pera e te Tate = Eirtetepete tater Setters barra fate Starter pee ft Dae ae SStetete terete tater pete sie ete spect eer at Ste peterta oro tert sf Ss tree be reeds Poe Siartatepeteta tates ter erates eof fa | fw oa ere ee retatereteterupeta tatty srtetttrrtepere stearate ete te te ste ttatate eters ete teste te titel Gambar 2. 8, Debit Inflow |UD. RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN, Gambar 2. 9, Pola Operasi reader rein Gambar 2. 10. Pola Operasi Waduk 1-18 LAP. RENCANA PENGELOLAAN BENOUNGAN Pola Operasi Waduk Penjalin dengan Berbagai alternatif Serdasarkan kondis! hasil analisa alokasi air yang ada menunjukkan bahwa di hilr terjadi kekurangan air pada periode Mei hingga oktober terutama pada daerah ‘Notog, selain itu pada bulan tersebut juga dilakukan suplisi alr untuk PG sebesar 2,5 ‘Apabila dilakukan analisa simulasi berdasarkan kondisi existing yaitu dengan luas ‘eigasi notog lebih dari 20000 ha, maka akan terjadi kegagalan, untuk lebih jelasnya [Shot pada tabel 2.21 Supaya potensi waduk penjalin bisa dimanfaatkan semaksimal én dengan debit andalan inflow 80%, maka dilakukan beberapa alternatif suplis air ik penjalin ke daerah hilirnya, Alematif I Dengan melakukan releasi kekerungan air irigasi berdasarkan hasil analisa alokasi batasan arealnya dikurangi menjadi 1500 Ha dan mengurangi nilai debit suplisi ir baku PG menjadi sebesar 0,5 m3/dt. Adapun hasil analisa simulasi waduk dapat pada tabel 2.22. ‘nasil analisa menunjukkan tingkat keberhasilan sebesar 79 % atau mendekati 80% debit andalan di waduk penjalin dengan peluang 80%. inflow dan otflow waduk dapat dilihat paca tabel dan gambar sn hubungan elevasi, Tabel 2. 19. Debit Inflow - Outflow Waduk Penjalin n-19 11, Grafik Inflow - Outflow dan Elevasi Muka Air 10. Komulatif Inflow - Outflow ee AP. RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN Gambar 2. 12. Grafik Kurva Massa Alternatif 2 Potensi air yang ada di waduk penjalin diperuntukan semuanya pada kebutuhan = di Bendung Notog dengan potensi Iuasa sebesar 1600 Ha. Adapun tingkat simulasinya berkisar 97%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel 2,23. berikut, Alternatif 3 Potensi air yang ada di waduk penjalin diperuntukan semuanya pada suplisi PG ‘kebutuhan air sebesar 2,5 m3/dt. Adapun tingkat keberhasilan simulasinya berkisar ‘Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel 2.24. berikut. n-21 INA PENGELOLAAN BEKDUNGAN Tabel 2. 21. Analisa Operasi waduk penjalin ( dengan kondisi existing ) ae Tate [Stee] Soa aan] Ts = 1 \ re Pees r SAR035) | slalerhiaid lg ‘Pengananan Untuk Sup Ingest Bd Notoa dan Ar Bako Anat Operas Tops sex ilalelalay nae, SASSER wre a W-23 giele's'g, Hae : | Tae Taine eee 18918618 = 5 igigials! s : 5 : eae, 2 3 FFE measaes12 - : re niuangece z E Reereererry a Hitt | 3 ~ ap | ; = ele) lt ane 2 2 2 flap [eeu eae 2 = 2 HED eg gai pon 3 - gOTRR Pr SERRE | "| EBT g wpa Sear aaa a fairies) fob E Be SigiRigig| 5 lsiStgie Pa lh eee SE Reaa he 3 i a oA g z Hye Aen = 3[2 5 i Hi GE a 4 a nM at lelalgls al TREE ee TTT sn ee Pai Bieidig al Taber eg I Farias eiee ae ga | ee ui uit ag Eee 35/8 ne Eaae 3,3) F i FTeque TEE ema bag ae aaa ee IRIS) wt Litt 3) Saat ee “ i i ia = 2 : -sigigl ialaialg cee ae oe 3 Lo sea stella aaaame ; TT actlctlcl eieigids faelalelalalns, Gleklselaltaay ynUntat Suplaiges! Bd Nobo des Ar Bat eras! Waduk Penjolin Tabel 2. 24, Analisa Operasi waduk penjalin ( Alt 3, untuk suplisi PG ) 2.6.1. b aendungan Perjalin AP. RENCANAPERGELOLAAN BENDUNGAN 2.6. Pola operasi waduk Kurva Tampungan Standard Kurva Tampungan Standart Waduk Penjalin berdasarkan Konsep : ~ Pola basah dengan keandatan 70 % ~ Pola normal dengan keandalan 80% = Pola kering dengan keandalan 95% Pada kurva tampungan standart ini dibedakan : Masa Pengisian Waduk yaitu pada musim hujan (Bulan Oktober sampai dengan Bulan Maret) dimana debi tertentu/tertinggi dan sebagian iagi dipergunakan untuk berbagai keperiuan yang meliputi irigasi di hilir waduk Penjalin, Kurva Tampungan Standart disajikan pada gambar berikut, yang masuk sebagian besar disimpan sampai elevasi Gambar 2. 13. Kurva Standart Operasi Waduk Penjalin 2.6.2, Kurva Pengurangan atau Penyesuaian Debit Pengurangan Pemakaian Air Jika tampungan waduk yang sebenarnya lebih rendah dari tampungan standart, maka tampungan efektif akan menjadi 0 (nol) pada suatu periodik tertentu, Hal ini berarti jika debit yang diberikan dikurangi sesuai dengan keadaan tampungan yang sebenamya maka tampungan waduk tidak akan menjadi habis sampai dengan akhir periode musim. Rencana pengurangan akan didiskusikan dengan Instansi Terkait setiap 6 (enam) bulan sekali. Pemberian Air Sesuai Kebutuhan 1-26 UP. ENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN Pemberian air sesuai kebutuhan dilakukan apabila elevasi air berada pada kondisi sesuai dengan Kurva Tampungan Standart. 2.6.3. Aturan umum Operasi Waduk (Rule Curve) Kurva aturan operasi waduk menunjukkan hubungan antara elevasi muka air waduk yang menunjukkan jumlah tampungan dengan periode waktu 15 harian seama sotu tahun untuk anal tanam yang ditunjukkan pada Gambar 2.17. ‘Aturan dalam Operas! Waduk Penjalin adalah sebagai berikut : Debit air yang dibutuhkan akan dipenuhi seluruhnya apabila muka air waduk pada suatu periode 15 (16) sama dengan kurva standart. Apabila tinggi muka air terletak lebih rendah dari Kurva-Standart pada suatu periode 15(16) hari maka debit alr yang dikeluarkan harus dikurangi sesuai dengan kondisi pada periode tersebut. ‘Apabila muka air waduk turun dibawah ketentuan pelepasan maka harus dilakukan tindakan darurat melalui rapat koordinasi antara Dinas Kabupaten , BBWS Pemali Juana dan Propinsi, untuk menentukan kebijaksanaan selanjutnya. 2.7. Pengoperasian pada kondisi banjir . 2.7.1. Penentuan kondisi banjir Elevasi banjir ditentukan berdasarkan debit outfiow yang melimpah lewat ambang sebagai berikut : Debit Banjir Periode Ulang 1000 th Elevasi Banjir —: EL 341,09 m Debit Outflow —_: 68,89 m*/detik Kondisi "banjir” ditentukan apabila elevasi permukaan air waduk melebihi elevasi EL. 339,5< WL <340,5 (berdasarkan debit banjir maksimum pada sungai). Apabila permukaan air < EL. 339,5 m ditetapkan sebagai kondisi “normal”, Hubungan antara elevasi air waduk dan debit banjir yang melewati ambang pelimpah dapat dilihat pada Tabel 2.27 dan Gambar 2.18 (kurva Kapasitas Pelimpah) RNAi PENGELOLAAN BENDUNGAN Tabel 2. 27. Hubungan Elevasi dan debit di Pelimpah ELEVASI |EL.Mercu Spillway| _H Spillway L=16 m ) ), ™) QM /DET) 339.50 339.5 0.0 0.00 339.60 339.5 OL 0.91 339,70 339.5 0.2 2.58 339.80, 339.5 03 4.73 339.90, 339.5 04 7.29 340.00 339.5 OS 10.18 340.50, 339.5 1.0 28.80 341.00 339.5 15 52.91 341.50 339.5 2.0 81.46 342,00 339.5 25 113.84 342.50 339.5 3.0 149,65, 343.00 339.5 35 188.58 343.50 339.5 4.0 230.40 Lentkung Aran Pelipah Bendungan Perjlin 244.00 34350 = 343.00 = 250 = 342.00 1s = 34050 340.00 33950 339.00 Gambar 2. 14. Lengkung Aliran Peli 5000 1100.00 1s000 20000 25000 ‘Debit Limpasan (m3/dt) pah Bendungan Penjalin 2.7.2. Pengoperasian pada Kondisi Banjir Apabila elevasi waduk < EL.339,5 m, pengeluaran air irigasi dan air baku tetap sesuai dengan pola pengaturan waduk. Apabila elevasi air waduk 2 EL, 339,5 m, maka perlu dilakukan penanganan dengan mengeluarkan air dari 3 pintu air yang ada hingga ke elevasi normal yaiutu E1.339,5 m, apat elevasi air waduk >340,5 m, maka perlu dilakukan sepeti halnya tahap sebelumnya serta dengan beberapa kegalatan lainnya seperti pemberitahuan bahaya banjir lewat sirene. 11-28 _——____—__—_—_----—- XaY~nre.?’—Qr, ro _ _ _— —_— —ew'“_—= OOOO AP. RENCANA PENGELOLAAN BENDUNGAN Untuk pemnberitahuan konélsi darurat bendungan maka perlu adanya alet srene yang diletakkan di lokasi Kantor bendungan. Pengamatan pada kondisi banjir ditentukan sebagai berikut : a) Waktu pencatatan data setiap 15 menit b) _Kondisi waduk yang harus diamati adalah + = Tinggi permukaan air waduk _ Jumlah penyediaan air untuk irigasi dan air baku jumiah debit yang melimpah lewat pelimpah _ Jumlah keseluruhan debit yang keluar dari waduk = Jumlah debit yang masuk ke waduk 2.8, Pemeliharaan Peralatan Mekanik Dan Elektrik pemeliharaen peralatan-peralatan mekanik dan listrik pintu-pinty alr termasuk transmisi alat angkat dan sistem kontrolnya bertujuan + 1, Menjaga agar peralatan dapat selalu berfungsi sebaik mungkin. 2. Menjaga dan mempertahankan kondisi dan umur peralatan dapat bertahan selama mungkin. 3, Menghindari terjadinye gangguan serta mengatasi gangguan sesingkat mungkin. pemeriksaan kondisi peralatan dibedakan atas pemeriksaan umum, pemerksaan berkala dan pemeriksaan khusus. pemeriksaan dan perbaikan peralatan maupun istalasi serta membetulkan hhal-hal_ yang eel, yang hanya memerlukan waktu beberapa menit sebelum peraiatan dioperasikan dapat mencegah atau menghindari kegagelan, Kerusakan dan reparasi Yang lebih besar dikemudian hari peralatan-peralatan hidromekanik dan elektrk suatu bendung / waduk biasanya mempunyal spesikasi teknik dan spesifiasi Knusus tertentu, Oleh Karene itu petunjuk pemasangan, operasi dan pemeliharaan dari pabrik-pabrik pembuatannya harus diikuti 2.8.1, Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Kondisi peralatan secara umium dllakukan secara sepintas dengen mmengemati secara visual tentang Kejanggalan-kejangaalan yang terjal pada bagian-bagian tama dari daun pintu dengan perlengkapannya, balk pada seat peralatan beroperasi maupun tidak beroperasi. u-29 <_———___ wld ——— Daina PELOuain Bnd Mendeteksi secara dini pada suatu kejanggalan, berarti memperoleh kesempatan untuk mengembil langkab-langkah/usaha-usaha perbaikan sebelum kerusakanberkembang kearah yang lebih parch dan membahayakan. Petugas diharapkan mengetahui kondis| secara umum fasiltas yang ada dalam setiap waktu, sebab kerusakan pada bagian ini akan mengganggu aktivitas lain yang terkait. 2.8.2, Pemeriksaan Berkala Pemeriksaan kondisi peralatan secara berkala dilakukan secara berkala dllakukan dengan meaksanakan pemeriksaan pada bagian-bagian utama dari sluice gate dan perlengkapannya secara teratur baik bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan raupun tahunan agar pintu/pipa — pipanya dan perlengkapan nya dapat beroperasi dengan lancar. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan tersebut adalah kebersihan, kekencangan dari semua mur dan baut kondisi lapisan cat, tingkat kebocoran atau kerusakan perapat. (rubber seal), tingkat Ketelitian dari indikator penunjuk posisi bukaan pintu, serta kondisi bahan pelumas dari semua peralatan yang bergerak maupun berputar dalam langkah operasinya. Pada dasamya semua komponen yang bergerak harus mendapat pelumas dengan pelumas yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat atau setaranya, Pelumas atau minyak yang digunakan harus baru. Pelumas dan minyek yang baru tidak boleh dicampur dengan pelumas atau minyak yang lama. Pelumasan harus dilakukan sesua dengan jadwal pemeliharaan yang telah ditetapkan oleh masing-masing pabriknya. 2.8.3. Pemeriksaan Khusus Pemeriksaan dan perbaikan khusus dilaksanakan bila terlihat adanya ketidaknormalan pada pemeriksaan biasa ataupun terjadi gangguan serius ketika peralatan dioperasikan. Perbaikan pada gangguan serius atau pada perbaikan menyeluruh sebaiknya dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya atau oleh teknisi agen merk peralatan yang digunakan. 1-30 BAB Ill PEMELIHARAAN BENDUNGAN 3.1. Umum Pemeliharaan adalah segala upaya atau tindakan yang bertujyan untuk menjamin kelestarian pemanfaatan sumber daya air dan fungsi bendungan berikut bangunan- bangunan pelengkap dan prasarana pengairan lainnya, termasuk lingkungannya; sesuai dengan rencana umur layanannya. 3.2, Jenis-jenis Pemeliharaan Dua kegiatan pokok pemeliharaan adalah pemeliharaan rutin dan pekerjaan perbaikan. 1 Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan rutin, yakni pemeliharaan yang harus dilakukan secara rutin dengan selang waktu kurang dari 1 tahun, Untuk itu harus dibuat rencana pemeliharaan berikut permasalahannya, kemudian dibuat jadual serta frekuensi kegiatan_masing-masing. Identitikasi dari penjadualan tersebut antara lain dapat dilakukan berdasarkan_hal-hal berikut ini: + Catatan dan dokumentasi 0 8 P yang alu + Pengalaman operasional + Instruksi dan manual (buku petunjuk perawatan) peralatan. + Pedoman-pedoman formal dari institusi yang berwenang. ‘Adapun jenis jenis pemeliharaan rutin tersebut antara lain meliputi a) Pembabatan rumput. b) Perawatan jalan dan drainase. ©) Pemeliharean sabuk hijau dan daerah pasang surut. d) Pemantauan, pengamatan dan perawatan fisik tubuh-bendungan, bukit tumpuan, bangunan pelengkap berikut peralatannya dan prasarana lainnya _termasuk pembacaan/pengukuran instrumentasi. e) Pelumasan dan pembersihan pintu-pintu air, katup, Kerekan, stop log, dll. f) Perawatan bangunan pelimpah, bangunan pengambitan dan bangunan fasilitas. Met A. RENCANA PENGELOLANY BEND BAB Ill PEMELIHARAAN BENDUNGAN 3.1, Umum Pemelinaraan adalah segala upaya atau tindakan yang bertujuan untuk menjamin kelestarian pemanfaatan sumber daya air dan fungsi bendungan berikut bangunan- bangunan pelengkap dan prasarana pengairan lainnya, termasuk lingkungannya; sesuai dengan rencana umur layanannya. 3.2. Jenis-jenis Pemeliharaan Dua kegiatan pokok pemeliharaan adalah pemeliharaan rutin dan pekerjaan perbaikan. 1, Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan rutin, yakni pemeliharaan yang harus dilakukan secara rutin dengan selang waktu kurang dari 1 tahun. Untuk itu harus dibuat rencana pemeliharaan berikut permasalahannya, kemudian dibuat jadual serta frekuensi kegiatan masing-masing. Identitikasi dani penjadualan tersebut antara lain dapat dilakukan berdasarkan_hal-al berikut ini : + Catatan dan dokumentasi © 8 P yang lalu * Pengalaman operasional + Instruksi dan manual (buku petunjuk perawatan) peralatan. + Pedoman-pedoman formal dari institusi yang berwenang. ‘dapun jenis jenis pemeliharaan rutin tersebut antara lain meliputi : a) Pembabatan rumput. b) Perawatan jalan dan drainase. ©) Pemeliharaan sabuk hijau dan daerah pasang surut. ) Pemantauan, pengamatan dan perawatan fisik tubuh-bendungan, bukit tumpuan, bangunan pelengkap berikut peralatannya dan prasarana_lainnya_termasuk pembacaan/pengukuran instrumentasi. e) Pelumasan dan pembersihan pintu-pintu air, katup, kerekan, stop log, all. ) Perawatan bangunan pelimpah, bangunan pengambilan dan bangunan fasilitas. m-1 g) Pembersinan dan perawatan kantor. h) Perawatan waduk seperti pembersihan sampah, guima, peraavafan trash rack dan atau trash boom, pengukuran dan pengerukan sedimen, pengukuran penampang- penampang waduk. i) Lain-lain mencakup perbaikan dan pengecatan patok-patok, perawatan segala jenis peralatan sesuai dengan petunjuknya, penghijauan, pengendalian sedimentasi termasuk pembuatan check dam kalau perlu. 2. Pekerjaan Perbalkan Panduan O & P Bendungan harus menginstruksikan secara jelas, tindakan perbaikan yang harus dilakukan segera setelah diketemukannya atau adanya indikasi kerusakan. Hasil kegiatan tersebut harus dicatat dan didokumentasikan dengan baik. 3.3. Kegiatan Pemeliharaan Bendungan Penjalin Lingkup kegiatan pemeliharaan di Bendungan penjalin meliputi pemeliharaan rutin, berkale dan pemeliharaan khusus / rehabilitasi. Sedangkan obyek yang pertu dipelihara meliputi Pemeliharaan bangunan - bangunan tekhnik sipil dan dan pemeliharaan hidromekani Pemeliharaan rutin mengacu pada pemeliharan ringan yang dilaksanakan setiap wektu guna mempertahankan Komponen - Komponen teknik agar dapat bekerja dengan baik. Pemeliharaan ini merupakan tanggung jawab pengelola bendungan, tanpa adanya rekomendasi dari pihak konsultan. Pemeliharaan khusus adalah perbaikan kerusakan berat atau untuk situasi yang dapat menyebabkan kerusakan, Untuk itu perlu rekomendasi atau persetujuan konsultan ahli yang kompeten di luar pengelola bendungan. Untuk menjamin ketepatan waktu pelaksanaan pemeliharaan khusus, maka harus dilakukan koordinasi dengan konsultan untuk memeriksa ulang laporan - laporan inspeksi yang dikumpulkan dalam jangka panjang dan menganjurkan perbaikan jika memang dibutuhkan. Laporan ~ laporan inspeksi yang dikumpulkan untuk kaji ulang harus meliputi semua laporan mengenai peralihan (termasuk penurunan, longsor, dan deformasi), keretakan, rembesan tekanan air pori, tekanan hidrolk dan uplift, tinggi muka air tanah, aliran air pada bangunan bawah permukaan, catatan seismik dan lain sebagainya. Karena pemeliharaan khusus ditentukan berdasarkan situasi yang terjadi yang ditampakan dengan inspeksi dan akan berbeda dari kasus satu dengan kasus lainnya, maka hanya pemeliharaan rutin yang akan ditangani pengelola bendungan. m-2 Adapun jenis pemeliharaan yang ada di Bendungan Penjalin dapat dilihat pada Tabel 3.1. 3.3.1.Pemeliharaan Bendungan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipelihara pada bagian Bendungan adalah sebagai berikut : d. Lubang binatang atau serengga Perihal Tindakan Bendungan bendungan urugan’ 2, Jalan pada puncak dan saluran Pemeliharaan teratur terhadap jalan | pembuang air permukaan dan saluran pembuang air | permukaan , Daerah berumput ¢, Beluker, pohon-pohon Pemotongan rumput secara teratur Dijaga tetap rendah dan penebangan pohon-pohon atau dipindahkan Jerat binatang/serangga, liang diisi kembali Berdasarkan hasil pengamatan dan inspeksi yang dilakukan maka : 1. pemeliharaan rutin yang perlu dilakukan pada bendungan penjalin, yaity : Kegiatan babat rumput dan cabutan rumput pada tubuh bendungan 2, Pemeliharaan berkala yaitu perlu adanya perbaikan riprap pada tubuh bendungan bagian hulu yaitupada dua lokasi 3, Pemeliharaan khusus yaitu perlu dilanjutkan kembali pembangunan diafragma wall pada tubuh bendungan penjalin. 3.3.2. Pemeliharaan Bangunan Pelimpah Untuk pemeliharaan pelimpah penjalin, dikategorikan pada pemeliharaan khusus atau rehab, dimana pada crest pelimpeh terjadi_retakan dan pengelupasan. | Perihal Tindakan Bangunan pelimpah dari beton ‘a. Gerusan kecil (lapis muka bangunan | pelimpah, kolam olak, blok peredam energi) ‘Memakai pasta beton khusus, beton serat baja, shortcrete, dsb m-3 Perihal Tindakan bs Retakan kecil Injeksi dengan adukan encer yang tidak menyusut (non-shrink grout | injection), injeksi epoxy dalam | kondisi terlindung atau dalam | kondisi perubahan suhu rendeh |. Bahan rombakan (debris) diapron Pembersihan, pembuangan | bangunan pelimpah, ‘serambi (galleries) | | a. Timbunan (endapan) lumpur pada : f= Balad permukaan (surface drain) = Drainasi bawah tanah Pembilasan dan pembersinan |e. Penampilan pada umumnya Pembersihan ¢ Pipa ventilasi dan pengeluaran Bersih dan rapi l Bebas dari gangguan 3.3.3. Intake dan Hidromekanikal Daftar simak pemeliharaan yang dilakukan pada Komponen intake dan ridromekanikal lainnya dapat dijelaskan sebagal ber > ee | Perihal Tindakan { peralatan pengendali bangunan pelengkap | bendungan dan sebagainya Pa. Konstruksi baja, pintu, tangoa, pager Perlindungan terhadap karat atau | ‘bexdety ppalka dan sebagainy2 lapis pelindung (pembersihan, pengecatan, galvanisir) |b. Pengepasan, penyekat (seal) pada pintu | Perbaiki Kerusakan kedap air, kabel listrik. | c Semua sistem kelistrikan Pemeliharaan sesuai dengan | Tekomendasi pabrik dan Panduan Operasi & Pemelinaraan | 4. Engsel pada bagian bergerak Pelumasan e. Peralatan perancah Penjaga agar tetap dalam kondisi | f kisi sampah dan peralatan tak bergerak baik Pembersihan, pencucian dan | pengecatan | Peralatan Pengendali Hidrolik | a. Serua bagian bergerak dalam kotak Jaga tetap bersih dan rapi, pelihara roda gigi tertutup, rangkaian roda gigi Japisan pelindung | terbuka, bantalan poros dan pekerjaan | presisi, kumparan katup dan lain-lain b. Bemus pintu tipe drum, radial, angkat, | Diber gemuk atau dilumasi sesuai katup pengatur, penguras dan pintu plpa | Gergen rekomendasi pabrik dan | pesati pope penyediaan air bersih, Pedoman Operasi dan Pemeliharaan pintu darurat tipe rol; pembangkit tenage l m-4 | Perihal Tindakan Tridrolis, saringan sampah, papan penahan, balok sekat dan bagian struktur lainnya. Pemeliharaan kekencangan dan | = Kopeling dan motor kelurusan bautnya | = Rem motor, pompa mekanik dan Berkala sesual dengan rekomendast “hidrolik dan sebagainya. pabrik |= Peralatan pembantu Dipelihara oleh petugas dilokasi atau |= Mesin kipas ventilasi, peralatan, oleh ahli sesuai dengan | generator listrik, mesin darurat rekomendasi pabrik = Kerusakan kecil karena kavitasi dalam | Perbaikan dengan epoxy peralatan hidrolis |. Besituang Pengelasan khusus |. Bajatuang Pengelasan khusus | __= Pelapis selubung baja tahan karat Perbaikan atau penggantian | - Polyurethane, karet Pelumasan dan pemeliharaan | bantalan atau penggantian ganjal | + Rode pity (gate rollers) PTFE (Polly Tetra Flonde Lthylene) = Dudukan pintu air Pemeliharaan dan pelurusan | «Sting pintu air Minyak/gemuk | = Slot dan kerangka pintu air Perbaikan dan penggantian | + _Peralatan yang rusak. Penggantian ‘Alat pengangkat (untuk pintu air, katup, Pemeliharaan bantalan, roda gigi, | korok, instalas! saringan) suku cadang, tali stang baja | 3.4. Pemeliharaan Peralatan Mekanik dan Elektrik EF Umum pemeliharaen peralatan-peralatan mekanik dan litre pintu-pintu air termasuk transmis! alat angkat dan sistem kontrol nya. Bertujuan : 1. Menjaga agar peralatan dapat selalu berfungsi sebalk mungkin, 2. Menjaga dan mempertaharkan kondisi dan umur peralatan dapat bertzhan selama mungkin 3, Menghindari terjadinya gangguan serta mengatasi gangguen sesingkat mungkin pemeriksaen kondis! peralatan dibedakan atas pemeriksaan umum, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. pemeriksaan can perbaikan peralatan maupun instalasi sert2 membetulkan hal-hal yang kecil, yang hanya memerlukan waktu beberapa menit sebelum peralatan dioperasikan dapat mencegah atau menghindari kegagalan, kerusakan dan reparasi yang lebih besar dikemudian hari. m-5 LA. RENCANA PENGELOLAAYBENDUNGAN Peralatan-peralatan hidromekanikal dan elektrik suatu bendung/waduk biasanya mempunyai spesifikasi teknik dan spesifikasi khusus tertentu. Oleh karena itu petunjuk pemasangen, operasi dan pemeliharaan dari pabrik-pabrik pembuatan harus diiutl 3.4.2. Pemeliharaan Instrumentasi 1. Seepage measuring device (V Notch) Usahaken bak penampung dan saluran air selalu bersih dari endapan lumpur, endapan lumpur pada bak penampung akan mempengaruhi volume bak penampung. Endapan pada saluran air akan mempengaruhi kelancaran aliran air. Bila aliran air tersumbat air mengalir Kembali ke bak penampung dan akan mempengaruhi hasil pengukuran. Tutup V Notch Chamber (bak penampung) bila ada hendaknya selalu dikunci untuk menghindari penggunaan bak penampung untuk hal-hal lain selain pengukuran. 2, Surface Setlement ‘Ttik-titik survey ini hendaknya selalu dijaga dari kerusakan (longsor, tertutup tanah) dan pengerusakan (ulah manusia/binatang). 3. Crest Movement Survey Point Titik-titik survey ini hendaknya selalu dijaga dari kerusakan (longsor, tertutup tanah) dan pengerusakan (ulah manusia/binatang). 4, Open Standpipe Piezometer Titikcttik survey ini hendaknya selalu dijaga dari kerusakan (longsor, tertutup tanah) dan pengerusakan (ulah manusia/binatang). 3.5. Pemeliharaan Daerah Hilir Bendungan Penjalin Perihal pemeliharzan daerah hillr bendungan dan tindakan yang perlu ditakukan diantaranya adalah : 1, Adanya rumput dan tumbuhan di tubuh bending, perlu dilakukan pembersihan secara rutin 2, Adanya sedimentasi pada saluran rembesan, yang periu diperbalki dan ibersinkan. _—a———eererre_—v_C— © AP RENCANA PENGELOLAAY BENOUNGAN 3.6. Pemeliharaan Daerah Pasang Surut dan Sabuk Hijau Pemliharaan daerah pasang surut dan sabuk hijau serta tindakan yang perlu dilakukan dapat jelasakan sebagai berikut : 1. Pengelolaan DAS, tindakan pemeliharaan yang bias dilakukan diantaranya Pemeriksaan terhadap gangguanPengendalian erosi dan pencegahan longsoran tanah pemeliharaan pemadam api dan menara. Pemagaran dan pemeliaraan rumput: hubungan dengan otorita lain untuk mengadakan perlindungan hutan, pengendalian polusi, pemantauan dan pelaksanaan peraturan Rumput liar dan hama berbahaya di areal waduk, tindakan yang perlu dilakuken adalah Pembasmian m-7 3. 1, Rangkuman Kegiatan Pemeliharaan Bendungan Penjalin | Pemeliharaan Rutin 1 Pecmukaan Lereng Hulu dan Hilir/ Rip Rap ( Cabutan dan Potongan Rumput ~ Tanaman) Instrumentasi: ‘at ukur Rembesan / Bocoran : ‘Sedimentasi ¢i saluran hasil rembesan bendungan 7 Galery Rumah Menara Pengecaten | Ruma Penjage Bendungan Kantor oi Lokasi Bendungan Pemeliharaan berkala / perbalkan Rehab Box Piezometer pengerasan aspal menuju menara Pengemibangan rumah jaga pelebaran jembatan diatas spelway Pelebaran jembatan diatas v notch ppheliscal datas tras rec Mesin perahu menj tras rec Drainase di kaki bendungan sebelah hilir/ todrain Perbaikan pagar pengaman bendungan ondasi pagar Pemibangunan pagar dan tralis saluran drainase puncak bendungan Pembangunan lampu penerangan listri puncak bendungan Drainase penduduk ‘Talis / pagar pengaman rumah menara embuatan papan nama larangan dan kepemilikan bendungan Perbaikan batu rip rap wOVaneune oo BRES Rehobiltas! Tubuh Bendungan Perbaikan Pelimpah Penyediaan Air Baku ‘Sumur Pantau Relokasi Dermaga Pengerukan Sedimen ‘Diafragma Wall Kanan (m) ‘Diafragma Wall Kiri (rm) Penamibalan Diafragma Wall (m) rn cts OHHH HUN aa m-8 BAB iV PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN 4.1. Umum Pemeriksaan adalah merupakan bagian dari kegiatan pemantauan yang sangat renting untuk menjaga keamanan, fungsi dan umur layanan bendungan. Secara rutin Pemeriksaan perlu dilakukan pada Tubuh bendungan, yakni lereng hulu dan hilir. Puncak termasuk bendungan sadel; Bangungan pelengkap dan peralatan pendukungnya, yakni pengeluaran pelimpah; Fondasi termasuk bukit tumpuan, kanan dan kiri; Daerah sekeliling waduk. Yakni daerah di belakang bendungan,daerah tepian waduk. ‘Semeriksaan harus dilakukan oleh tenaga yang terlatih sehinggan memberikan penilaian kondisi bendungan secara akurat. Semeriksaen yang disertai dengan evaluasi pada catatan data hasil_ monitoring sestrumentasi akan mampu memberikan gambaran Kondisi bendungan yang lengkap balk eng ‘erliohat di permvkaan maupun di dalam tubuh bendungan. ‘Semeriksaan harus mampu memberikan gambaran kondisi bendungan dan member tahu “secini mungkin problem yang sedang mulai berkembang. Penjelasan kondis! bendungan “isn akurat dan rinci dari hasil setiap observasi pada pemeriksaan akan mampu memberikari gambaran perbandingan kondisi bendungan dari waktu ke waktu. ‘Senua hasil_pembacaan dan pengukuran serta penjelasan/deskripsi detail yang “Geerlukan untuk memberi gambaran akurat kondisi bendungan pada saat pemeriksaan, ‘nerus dicatat dan diarsipkan dengan baik sepanjang umur bandungan. Secara garis besar ‘asi Ini dapat dikelompokkan dalam 3 kategor! : Lokasi Lokasi atau posisi setiap daerah atau kondisi yang dicurigai atau menimbulkan tanda Tanya harus digambarkan secara akurat agar dapat dilakukan evaluasi secars tepat. Seperti posisi kerusakan yang terjadi pada sepanjang puncak atau lereng bendunga, berapa meter dari titik nol yaitu titik pada pertemuan antar tubuh bendungan dan tumpuan (biasanya ditandai dengan Sta.) berapa tinggi di atas kaki bendungan, atau berapa jarak dari puncak WV-i bendungan. Hal ini juga berlaku dalam mencatat lokasi daerah atau kondisi yang menjadi tanda tanya pada bangunan pelimpah atau bangunan pengeluaran. Ukuran atau luas Perlu dicatat pula: panjang,lebar,kedalaman atau tinggi setiap daerah/bagian yang di curigai bermasalah (daerah basah.retakan,dll). Deskripsi detail Pencatatan juga harus mencakup hasil observasi atau penjelasan rinci mengenai suatu kondisi, yang mencakup antara lain; ‘a. Besar debit rembesan yang keluar dari system drainase. b. Besar debit rembesan dari suatu sumber rembesan. . Warna atau kandungan sedimen air. d. Kedalaman atau ketebalan kemerosotan mutu pada beton. .. Pnjang, lebar bukaan, kedalaman dan pola retakan. ‘Adanya kondisi: lembab, basah, atau jenuh, pada suatu deerah Kecukupan lapisan pelindung pada lereng Kecukupan sestem drainase permukaan ‘Apakah lereng terlihat terlalu terjal? Apakah kemerosotan mutu berjalan sangat cepat atau normal? k. Adakeh perubahan kondisi pada suatu bagian atau Komponen bendungan? Fe>e |. Dan tain-tain Hal-hal di atas hanya merupakan contoh yang perlu di catat selama pmeriksaan, namun tidak berarti hanya sebatas hal-hal tersebut haus seluruhnya tercakup; pencatatan disesuaikan dengan Kondisi masing-masing bendungan, Bila ditemukan suatu kondisi yang berubah dari saat pemeriksaan sebelumnya, kondisi ini perlu dicatat dan difoto, diberi tenggal dan penjelasan apa yang ditampilkan dalam foto. ‘Pemeriksaan O & P bertujuan untuk mengetahui kondisi, kesiapan operasi, kebutuhan pemeliharaan, kebutuhan perbaikan, kebutuhan penggantian, bagian - bagian dari kemponen bendungan serta untuk menjalankan anggaran biaya 0 & P. 4.2. Pemeriksaan Bendungan Pemeriksaan bendungan dilakukan secara rutin, berkala dan tahunan. Tergantung peda _maksud dan kondisi yang ingin didapatkan dari hasil pemeriksaan bendungan ‘Sessebut oleh pemilik bendungan. ee 4.2.1, Pemeriksaan Visual Inspeksi visual dilakukan melalui pemeriksaan visual terhadap komponen - Komponen engineering dengan menggunakan mata telanjang tanpa dibantu peralatan khusus apapun Pengamatan visual dilakukan pada Bendungan Penjalin meliputi : 2) Daerah yang tampak basah pada sisi hilir, pondasi bendungan utama dan terowongan-terowongan, Jika tampak adanya bocoran, maka volume bocoran, warna dan partikel bocoran harus diteliti dan dicatat. ») Pengamatan retakan pada puncak bendungan berikut sisi hulu dan hilirnya. <) Pengamatan retakan pada permukaan beton, kerusakan beton, erosi pada Spillway ‘maupun bangunan beton lainnya. @) Pengamatan pada patok yang lokasinya mengalami pergeseran dh. =) Pengamatan pada peralatan-peralatan yang terpasang, lampu-lampu apakah masih berfungsi, ada yang pecah dll. ) Kebersihan pada tubuh bendungan dan bangunan-bangunan lain harus terjaga. 5) Pengamatan penurunan tubuh bendungan dan bangunan lain, )_Duga muka air dan peralatan lain yang catnya sudah kusam harus dicat ulang. Pengamatan visual waduk, meliputi : 1) Penjajagan dasar waduk untuk mengetahui kondisi sedimen yang ada di waduk, sehingge dapat dilakukan upaya penanggulangannya a.l. dengan melakukan pengerukan, bila ternyata sedimen yang masuk melebihi yang diizinkan yaitu agar umur waduk bisa sesuai rencana. Patok pengukuran bathimetri untuk mengetahui perubahan dasar waduk akibat sedimen harus dipelihara. dengan balk agar tidak kehilangan jejak pada waktu melaksanakan pengukuran sedimen. 2) Sampah yang ada di waduk. 3) Penangkapan ikan oleh penduduk dan tidak diizinkan adanya budidaya ikan dengan keramba atau jaring apung. 4) Daerah green belt yang harus bebas dari bangunan dan tanaman yang berpotensi menimbulkan sedimen, catatan pemeriksaan kondisi dan pemeriksaan memperoleh hasil yang terbaik i2an pemeriksaan hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:. 2. Jangkauan pandang V-3 ne RENEANAPENGELOUAAN SENDUNEAN Pemeriksaan selama inspeksi harus mencakup seluruh bagian bendungan, dilakukan dengan berjalan kaki pada sepanjang dan seluruh areal bendungan, berulang kali sesuai kebutuhan. Setiap orang umumnya mampu mengamati obyek dengan jelas sejauh jangkauan pandang 3 sampai 30 meter pada semua arah tergantung pada bentuk atau penutup permukaan, jenis material pada permukaan, musal rumput, beton, riprap atau semak-semak. i = =—5> = — BARAK PANDANE ZX LINTASAN Ht Gambar 4. 2. Lintasan Inspeb ————— 2aLUR LIPUIAN Gembar 4. 3. Jalur Liputan Inspeksi Visual 4.2.2. Metode Pemeriksaan Rembesan Pencarian Rembesan dapat terjadi tanpa terlihat oleh petugas O8P, untuk fu feeriu dilakukan pencarian secara intensif pada selurun daerah hilir bendungan, dimana sembesan dapat muncul. Terkadang pada daerah tertutup rumput pendekpun, rembesan ‘e¢ak terlihat dan untuk menemukannya, daerah tersebut harus dijalani. ‘pemeriksaan atau Penyelidikan: Kegiatan ini dapat membantu mengenali batas-batas fh yang jenub, tingkat kebasahan atau Kejenuhan, dan kedalaman permukaan yang hn. aan tumbuhan: Tanaman yang tumbuh di daerah lembab, sering Jenisnya 2 dengan daerah sekitarnya. Bila perbedaan ini deternukan, daerah tersebut harus diperiksa dengan teliti. tapak kaki: Kedalaman tapak kaki yang ditinggalkan oleh petugas inspeksi pada fn basah atau jenuh, dapat memberi pertanda seberapa jauh lunaknya permukaan n atau permukaan tanah. |. Metode Pemeriksaan Lereng Hulu Agar tidak ada bagian lereng hulu yang terlewatkan dalam pemeriksaan, ‘an dilakukan dengan jalan kaki yang bila mungkin dengan lintasan zig-zag pada seperti gambar ilustrasi di bawah. Pada lereng sering dijumpai adanya garis air yang melintang sepanjang lereng ‘an yang merupakan bekas dari pergerakan muka air waduk, garis alr ini n pertanda adanya perubahan keseragamian pada lereng. Pemeriksaan hendaknya diwakili dari salah satu ujung bendungan, pada titk cceris air tersebut petugas pemeriksa hendaknya berhenti untuk melihat kondisi pada sepanjang garis air. Bila terlihat adanya retakan, puncak dan lereng V-5 bendungan pada daerah tersebut hendaknya diperiksa dengan teliti dan dicatat setiap perubahan yang terjadi pada daerah tersebut yang terkait dengan retakan di lereng hulu. 4.2.4, Metode Pemeriksaan Puncak Bendungan Pemeriksaaan pada puncak bendungan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi lapis atas jalan, retakan, penurunan drainase, pergerakan kondisi pagar pengaman dan lain sebagainya. Metode memeriksaan puncak bendungan dilakukan dengan cara pemeriksaan visual pada puncak bendungan dengan memperhatikan hal hal khusus sebagai berikut : te Retak memanjang. perbedaan penurunan, dan atau pergerakan di antara zona-zona pada tubuh bendungan. Retak memanjang ini dapat digolongkan sebagai retakan tunggal atau hampir tunggal yang sejajar sepanjang tubuh bendungan. Retak memanjang biasanya memiliki kedalaman lebih dari 30 cm, dan kadang disertai adanya perbedaan tinggi diantara sisi-sisi retakan. Retakan ini berbeda dengan retak susut karena mengeringrya tanah yang biasanya berselang-seling, berpola tidak menentu, dangkal, sempit dan banyak. Retak memanjang dapat merupakan awal dari pergerakan vertikal. Pergerakan vertikal biasanya diikuti dengan pergeseran pada permukaan hulu atau hilir bendungan. Retak melintang Retak melintang: dapat menjadi pertanda adanya perbedaan penurunan atau pergerakan diantara bagian-bagian bendungan. Retak melintang biasanya berupa retakan tunggal atau menyerupai bentuk retakan tunggal yang berarah melintang tegak lurus tubuh bendungan. Retakan ini biasanya memiliki kedalaman > 30 cm, yang mudah dibedskan dengan retak susut. Retak melintang sangat berbahaya terhadap keamanan dan keutuhan bendungan. Bila retakan ini telah berkembang sampai dibawah permukean air waduk, rembesan akan segera berkembang melalui tubuh bendungan yang diikuti dengan aliran buluh dan bila tidak segera ditangani akan terjadi keruntuhan bendungan 4.3. Instrumentasi Bendungan Penjalin - _ Peralatan Instrumen untuk Pemantauan Keamanan Bendungan Penjalin terdiri dari : NV-6 Sencons tengeoon ee > ENCANA PENGELOLAANAENOUNGAN 1, Piezometer ~ Lokasi Lereng Hilir dan Inti Bendungan - Jumlah 41 ( empat puluh satu ) buah ~ Fungsi Mengukur tekanan pori inti bendungan 2. V. Notch - Lokasi Hilir Bendungan ~ Jumlah 4 (empat ) buah ~ Fungsi Mengukur rembesan yang terjadi 3. PeilSkall ~ Lokasi Menara Intake ~ Jumlah 1 (satu ) buah > Fungsi Mengukur tinggi muka air pada bendungan 4, Inclinometer = Lokasi Hilir Bendungan ~ Jumlah 2 ( dua ) buah ~ Fungsi Untuk mengetahui arah dan letak terjadinya gerakan 5. Settlement Point - Lokasi ~ Jumlah Fungsi 6, Thermesters = Lokasi ~ Jumiah - Fungsi 7. Sangkar Klimatologi Lokasi - Jumiah ~ Fungsi secara vertikal dan horizontal ‘Sepanjang puncak bendungan tiap 60 m 14 ( empat belas ) buah Mengukur penurunan yang terjadi di puncak bendungan Hilir Bendungan 45 (empat pulu lima ) buah Mengukur suhu tubuh bendungan Hulu Bendungan Depan kantor ( rusak ) 1 (satu ) buah Mencatat data hujan ‘Adapun denah Bendungan Penjalin dan lokasi instrumennya bisa dilihat pada gambar 4.4 _ gambar 4.5, gambar 4.6 dan gambar 4.7 berikut. 4.4. Hasil pemeriksaaan Berdasarkan hasil_pemeriksaaan pada beberpa komponen bendungan dan intrumennya dapat ditabelkan sebagai berikut. V-8 “Veanyes Gueluedes p vedures] i = ‘vetuenqwad uetivese vep yedwies ueyuaqwed vep vouipes uEyUsENed) vices: erie Teanarme omen @ “jar ue oa ak ney Gm yin and ped uaa use erepa mp acca ueetieu bin reueansuateg wx] rasp remap] PRR ITA RD SINT EI RAG y "ana yedusa yryun Sunpuaqiou eyesehsew BueveaUI UEP YOU UEHMOGAd} “10909 yatOU- Z BUELUIP YaIONA EyedepIA| UESAqUAN IIAP IMANBUR] ‘uyru eve2e6 52g Uep sapeai weeIaAuda| ‘expasiay yey sepeay ‘Yeng ¢ saswOUIA) Z "Boyes vps oD ape eu AePEATE ARO Ea “pene oe bare Fon mieten vexeqved vee odanaentiat pum rea tanery vere rund] ved ewan ot Yee year wabin oun ete evewnseu ‘vebunpuog yeaund pga uebuesund wuss unbvegp 2) ‘ngs ueBvemued sis) ope ung uebpueg YeoUNE epee derda ueyerd ‘mio edengag p sede ry Bay dst ‘eypasier qepne auch estuey jem uedunpuag unana NUN! reynntsow ea Ove vebsroueg yan, a uaz ep vesoque “yg se eb ey cere p 2 ueMeUR INU pe jeg ese eyo wep Sunk ueBvnpen e20Nd eped aSeURp EATS) webunpuog unana| ¥ uevereseuueg isenuvePl ‘urBunpueg vouodwoy Ueesquatied IS2H UeWNySUeY “T “p GEL “ronpued uewiued YN wrpeM UEPEduS UePELed ebueie veces UEESGWA] yop youngensed "ueyeum}ed yeveionw ra yds uy sou Lp HEP URPAIENe aera ap oad wore vag ae evou Uep Bude v¥FeNgwed ‘bee 79) ewe sebeye spud gH vewewnbSuau yepn Sg veGuemELee| ese avon Wa) gu oneReeal ‘we anu weber waded) tea uedod ype weweseia wevocwed) Ueye| weed vEyOONE PHO] ‘oeuebaeog WUE | ro yea oped ym vaquou uep yedums Buenquow vebuee] ‘wena 4.5. Pemeriksaan Peralatan Hidromekanikal 4.5.1. Denah Peralatan Hidro Mekanikal Air yang ada dalam bendungan akan mengalir melalui Inlet dengan penyaring sampah (trash rack) yang berada di dasar air di bawah Menara penyaring. Melalui tunnel, air masuk melalui katub-katub pengatur air yang berada dalam Rumah katub. Setelah melewati Katub-katub pengatur, air keluar dari Rumah katub lewat tunnel sepanjang 150 meter menuju box kontrol, dari box kontrol air Keluar ke outlet lewat tunnel sepanjang 200 meter mengalir ke sungai. Gambar 4. 8. Denah Lintasan. 4.5.2. Solusi Dari hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan Pengawes Bendungan mengenai kondisi perelatan-peralatan hidro mekanikal Bendungan Penjalin yang baru diperbaiki, maka: a) Secara umum bahwa semua Komponen yang terbuat dari metal/besi perlu perawatan, mulai dari dari pengelasan, penyambungan, pemnbersihan dari karat, pengecatan dan bahkan pelapisan anti karat atau dengan bahan bahan beton untuk posisi di dalam air. b) Perlu system dan mesin pompa baru untuk proses pengurasan tetesan dan rembesan alr, jika terjadi rembesan air dari katup yang baru dipasang maupun dari katu utama. ©) Perlu diberikan manual operasi untuk pegangan para penjaga bendung. ‘ns UeIBRERM EWS) some UeeT UeBLESE sae ee se nea Her UREA UES ESHA ‘unuebeueg eUeaKey Jenueyouioupry UeeesyoUad ye °Z "p JOGEL a AENCANA PENGELOLANEN 4.6, Pemeriksaan rutin Di dalam pemeriksaan secara rutin ini harus dilakukan secara teratur dan ditakukan dalam selang waktu yang masing-masing pemeriksaan berlainan, bisa harian, mingguan, setengah bulanan, bulanan, 3 bulanan atau jam sampal dengan 24 jam ditugas tanggung jawabkan kepada petugas-petugas yang, ditunjuk oleh Pemillk Bendungan dan Pemilik Bendungan harus memeriksa dan menindaklanjuti atas leporan pemeriksaan rutin tersebut. Pemerikszen rutin yang mencakup hal-hal sebagai berikut : Tipe kualifikasi personil untuk tiap pemeriksaan Daftar simak bangunan dan peralatan yang akan dipertukan Frekuensi pemeriksaan untuk tiap hal atau beberapa hal dalam daftar simak Format laporan yang harus diisi dan diserahkan kepada instansi terkait dengan pengelolaan bendungan. V-17 BAB V BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN 5.1, Umum Keruntuhan bendungan bisa menyebabkan bencana pada daerah yang berada di hiliznya, dimana hal itu bias terjadi akibat tidak memadainya kegiatan O dan P bendungan karena tidak tersedianya dana, — Dalam rangka menghindari hal tersebut, maka pemeliharaan yang layak dan berkesinambungan harus dilakukan terhadap bendungan beserta bangunan pelengkapnya selain operas! bendungan harus mengikuti prosedur dan standar operasinya. 5.2. Perencanaan Biaya 0 & P Bendungan Biaya O dan P bendungan adalah segala biaya yang dibutunkan untuk membiaya kegiatan O dan P bendungan dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan manfaat bendungan berikut bangunan prasarenya sesuai dengan umur layanan yang telah direncanakan serta menjaga kodisinya. Perhitungan dan perencanaan biaya O dan P bendungan Penjalin dilakukan dengan menginventarisir terhadap komponen pokok yang perlu mendapatkan perbaikan, pemeliharaan dan perawatan secara kontinyu serta biaya operasi selama setahun. Dalam perencanaan biaya O dan P ini, dibuatkan dokumen kegiatan O dan P pada masing masing item keglatan O dan P, sehingga memudahkan evaluasi biaya yang dibutuhkan, balk itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung. 5.2.1. Biaya Langsung Blaya langsung adalah segala biaya yang dibutunkan dan digunkan langsung untuk keperluan operasi dan pemeliharean bendungan, meliputi: Biaya perawatan rutin bendungan serta bangunan pelengkap dan prasarana lainnya. Biaya untuk operasi dan pemeliharaan peralatan. Biaya untuk kegiatan pemantauan dan pengamatan, termasuk bacaan dan perawatan system instrumentasi. Baiaya untuk upah dan gaji karyawan termasuk biaya untuk pengawasan, Biaya pembelian dan penggantian peralatan dan bahan bahan. |Adapun pemeliharaan rutin yang perlu diperhatikan dalam menyusun anagaran © dan P diantara yaitu Pembabatan rumput = Perawatan jalan dan drainase Pemeliharaan sabuk hijau Pemantauan, pengamatan, perawatan fisik bendungan, bukit tumpuan, bangunan pelengkap beserta peralatan dan prasarana lainnya termasuk pembacaan / pengukuran instrument. = Pelumasan dan pembersihan pintu pintu air, katup, kerekan. Dil = Perwatan bangunan pelimpash, bangunan pengambilan dan bangunan fasilites. ~ Pembersihan dan perwatan kantor — Perawatan waduk seperti pembersihan sempah, gulma, perawatan trash rack, pengukuran dan pengerukan sedimen, 5.2.2. Biaya Tak Langsung Adalah segala biaya yang disediakan untuk menunjang kelencaran pekerjaan dan kegiatan yang berkiatan dengan penyelenggaran © dan P bendungan, yang antara lain terdiri dari: + Biaya umum = Biaya perjalanan dinas * Biaya untuk cadangan / rencana pengembangan / rehabilitasi 5.2.3. Biaya Tak Terduga Biaya tak terduga adalah dana yang dialokasikan khusus untuk mengantisipasi segala kejadian diluar perhitungan yang dapat menimbulkan kerusakan sehingga mengganggu sebgaian atau keseluruhan . Kejadian diluar perhitungan tersebut diantaranya adalah bencana alam dan vandalisme. Besar kecinya biaya tak terduga ini diantaranya diperkirakan berdasarkan factor : ~ Tingkat permasalahan yang dijumpal dilapangan = Kondisi geoteknik di lokasi bendungan - Kondisi social ekonomi dan budaya masyarakat ~ Kualitas peralatan dan teknologi 5.2.4. Biaya Operasi Biaya operasi adalah biaya yang dibutuhkan / dikelurkan untuk mengoperasikan bendungan, baik berupa biaya adminstrasi ( gaji karyawan, kertas , ATK dan lain lain ), maupun biaya penunjang lainnya. 5.2.5. Biaya Pemeliharaan Blaya pemeliharaan adalah biaya yang dibutuhkan untuk memelihara fisik dan fungsi bendungan, sehingga didapatkan manfaatnya semaksimal mungkin, 5.3. Penyiapan Dana dan Sumber Dana ‘Sumer dana O dan P bendungan Penjalin berasal dari APBN dan APBD. 5.4, Sistem Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (Sistem POP) Agar kegiatan operasi dan pemeliharaan dapat berjalan baik dan berkelanjutan, Giperiukan suatu Sistem Pengelolaan Operasi dan Pemelinaraan (Sistem POP) guna mengevaluasi kinerja organisasi, efektifitas dan efisiens! pelaksanaan O dan P, system pelaporan dan dokumentasinya serta perencanaan berikut pembiayaannnya. Agar system POP dapat dilaksanakan secara baik dan berkesinambungan, maka dimuat beberapa hal berikut : 1, Program Pengelolan O dan P (POP) 2. Jadwal Pelaksanaan POP 3. Daftar Simak POP 4. Kartu catatan POP 5. Pekerjaan khusus 5.5. Evaluasi Operasi dan Pemeliharaan Dengan adanya system POP yang baik, diharapkan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan © dan P dapat dilaksanakan secara rasional, efektif, efisien dan konsisten. Evaluasi dapat dilakuken secara internal setiap tahun oleh personil 0 dan P senditi amaupun secara formal oleh Unit Monitoring Bendungan (UMB) Pusat, guna mendapatkan gambaran yang obyektif. 5.6. Usulan Pembiayaan Operasi dan Pemeliharan Estimasi besaran kebutuhan biaya dan pendanaan untuk kegiatan OP bendungan, dilakukan melalui perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan bendungan yang lebih dikenal dengan AKNOP bendungan. Besaran AKNOP bendungan tersebut harus disiapkan dan ditentukan oleh masing-masing pengelola bendungan untuk Vez

Anda mungkin juga menyukai