KATA PENGANTAR
Co., Ltd. (Korea) - PT. Indra Karya (Persero) Divisi Engineering II – PT. Aditya Engineering
Consultant - KSO sebagai konsultan pelaksana pekerjaan.
Maka disusun Laporan Manual Operasi dan Pemeliharaan, Laporan ini disusun guna
memenuhi dokumen output dari kontrak kerja serta sebagai acuan atau pedoman operasi
dan pemeliharaan Sistem Manegemen Banjir Pulau Bangka. Sehingga dapat dicapai operasi
dan pemeliharaan bendungan yang optimal.
Akhir kata Konsultan panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan ridho-Nya laporan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan ini dapat terselesaikan, tidak
lupa kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pihak BWS Bangka,
Tim Direksi, dan semua Pihak yang telah berkonstribusi dalam penyusunan Laporan ini. Kritik
dan saran membangun kami harapkan untuk dapat lebih menyempurnakan Laporan O&P ini.
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
DAFTAR ISI
BAB I PENDAULUAN............................................................................................................I-1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................ I-1
1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................................................................... I-1
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................................................... I-1
1.4 Acuan Normatif.............................................................................................................................. I-2
1.5 Data umum pengendalian banjir pulau bangka................................................................I-2
BAB IV PELAPORAN...........................................................................................................IV-1
4.1 Laporan Operasi............................................................................................................................. IV-1
4.2 Laporan Pemeliharaan................................................................................................................. IV-1
4.3 Identifikasi Kerusakan.................................................................................................................. IV-1
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ruang lingkup pedoman ini meliputi pendahuluan, kegiatan operasi dan pemeliharaan,
tata cara operasi dan pemeliharaan yang terdiri dari pengumpulan data, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta kelembagaan dan sumber daya manusia.
a. Bangunan Sipil
1) Kolam Retensi
2) Kolam PDAM
3) Tanggul Laut
4) River Traininng
b. Peralatan Hidromekanis
1) Pintu Klep
2) Pintu Inlet
3) Pintu Outlet
4) Trashrack
5) Pintu Penguras
6) Pintu Pasut
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
BAB II
KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Operasi dari pekerjaan pengendalian banjir adalah serangkaian kegiatan yang harus
dilakukan untuk mengurangi mengurangi dampak banjir dan melindungi wilayah dari
ancaman banjir. Kegiatan ini melibatkan berbagai aspek teknis yang bertujuan untuk
mengatur aliran air, memperkuat infrastruktur, dan meningkatkan kapasitas penampungan
air.
II - 1
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
menampung air hujan berlebih. Setelah hujan reda, pintu dapat ditutup untuk
mempertahankan air di dalam kolam dan mencegah aliran air yang berlebihan ke
saluran drainase atau sungai.
4. Monitoring dan evaluasi: Kolam PDAM perlu dipantau secara teratur untuk
memastikan bahwa kapasitasnya masih mencukupi dan tidak ada masalah yang
menghambat fungsi pengendalian banjir. Monitoring ini meliputi pengukuran tinggi
air, pemeriksaan struktur kolam, dan evaluasi kinerja kolam dalam mengurangi risiko
banjir.
II - 2
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
training. Jika ditemukan kerusakan, perbaikan harus dilakukan segera untuk menjaga
keberlanjutan dan keefektifan struktur sungai.
3. Pengaturan aliran air: River training melibatkan pengaturan aliran air sungai untuk
mengurangi risiko banjir. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pintu air,
bendungan, atau saluran pengalihan air. Pengaturan aliran air harus dilakukan
dengan hati-hati dan berdasarkan pemodelan hidrologi yang akurat untuk
memastikan bahwa aliran air terkendali dengan baik.
4. Monitoring dan evaluasi: River training perlu dipantau secara teratur untuk
memastikan kinerjanya yang optimal. Monitoring meliputi pengukuran tinggi air,
pengamatan kondisi struktur sungai, dan evaluasi keefektifan river training dalam
mengurangi risiko banjir. Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan
metode river training yang digunakan dan menentukan langkah perbaikan atau
peningkatan yang diperlukan.
II - 3
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
II - 4
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
1. Pembersihan dan pemeliharaan rutin: Pintu pasut perlu dibersihkan secara rutin
untuk menghindari penumpukan kotoran atau debris yang dapat mengganggu
pergerakan pintu. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan air bersih dan
sabun ringan. Pastikan untuk membersihkan bagian dalam dan luar pintu pasut.
2. Pelumasan: Pintu pasut yang menggunakan mekanisme engsel atau sistem geser
perlu dilumasi secara berkala untuk memastikan gerakan pintu tetap lancar. Gunakan
pelumas yang sesuai dengan jenis mekanisme yang digunakan pada pintu pasut.
3. Periksa kebocoran: Pintu pasut harus diperiksa secara berkala untuk memastikan
tidak ada kebocoran yang dapat menyebabkan kebocoran air atau masalah lainnya.
II - 5
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
Periksa seal atau perangkat penutup yang ada pada pintu pasut untuk memastikan
tidak ada kebocoran.
4. Periksa sistem pengendalian: Jika pintu pasut dilengkapi dengan sistem pengendalian
seperti motor atau sensor, periksa secara berkala kinerja sistem tersebut. Pastikan
motor berfungsi dengan baik dan sensor mendeteksi dengan akurat.
5. Perbaikan dan penggantian komponen: Jika terdapat kerusakan pada pintu pasut,
segera lakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak. Jangan biarkan
kerusakan berlanjut karena dapat mengganggu fungsi pintu pasut dan menyebabkan
masalah lebih lanjut.
6. Periksa sistem keamanan: Pintu pasut sering dilengkapi dengan sistem keamanan
seperti pengunci atau alarm. Periksa secara berkala kinerja sistem keamanan tersebut
untuk memastikan pintu pasut tetap aman dan berfungsi dengan baik.
II - 6
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
BAB III
TATA CARA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Tata cara operasi dan pemeliharaan merupakan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menjaga kinerja optimal dan keberlanjutan suatu sistem atau peralatan
5.11. Tata cara operasi dan Pemeliharaan Kolam Retensi
1. Pembersihan rutin: Kolam retensi perlu dibersihkan secara rutin untuk menghindari
penumpukan lumpur, sedimen, dan sampah yang dapat mengurangi kapasitas
penyimpanan air. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti
ember atau alat penyedot lumpur. Pastikan untuk membersihkan dasar dan dinding
kolam secara menyeluruh.
2. Periksa kebocoran: Kolam retensi harus diperiksa secara berkala untuk memastikan
tidak ada kebocoran pada dinding atau dasar kolam. Periksa juga sistem saluran
masuk dan keluar untuk memastikan tidak ada kebocoran yang dapat mengurangi
efektivitas kolam retensi.
3. Periksa sistem pengendalian air: Jika kolam retensi dilengkapi dengan sistem
pengendalian air seperti pintu pengatur aliran atau katup, periksa secara berkala
kinerja sistem tersebut. Pastikan pintu atau katup berfungsi dengan baik dan dapat
mengatur aliran air dengan tepat.
4. Periksa vegetasi: Jika ada vegetasi yang tumbuh di sekitar kolam retensi, periksa
secara berkala untuk memastikan tidak ada tanaman yang menghalangi aliran air
atau merusak struktur kolam. Jika diperlukan, lakukan pemangkasan atau
penghapusan tanaman yang tidak diinginkan.
5. Periksa kualitas air: Lakukan pengujian kualitas air secara berkala untuk memastikan
air dalam kolam retensi memenuhi standar yang ditetapkan. Periksa parameter
seperti pH, kekeruhan, dan kandungan bahan kimia jika diperlukan. Jika ada masalah
dengan kualitas air, lakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
6. Perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur: Jika terdapat kerusakan pada infrastruktur
kolam retensi, seperti retakan pada dinding atau kerusakan pada saluran masuk dan
keluar, segera lakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak. Pastikan
untuk menjaga infrastruktur kolam retensi dalam kondisi yang baik.
5.12. Tata cara operasi dan Pemeliharaan Kolam PDAM
1. Pembersihan dan pemeliharaan rutin: Kolam PDAM perlu dibersihkan secara rutin
untuk menghindari penumpukan lumpur, sedimen, dan sampah yang dapat
mengganggu kualitas air. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
seperti ember, sikat, atau alat penyedot lumpur. Pastikan untuk membersihkan dasar,
dinding, dan sistem filtrasi kolam secara menyeluruh.
2. Periksa kebocoran: Kolam PDAM harus diperiksa secara berkala untuk memastikan
tidak ada kebocoran pada dinding atau dasar kolam. Periksa juga sistem pipa masuk
III - 1
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
dan keluar untuk memastikan tidak ada kebocoran yang dapat mengurangi kapasitas
penyimpanan air.
3. Periksa sistem pengendalian air: Jika kolam PDAM dilengkapi dengan sistem
pengendalian air seperti pompa, katup, atau sensor, periksa secara berkala kinerja
sistem tersebut. Pastikan sistem pengendalian air berfungsi dengan baik dan dapat
mengatur aliran air dengan tepat.
4. Periksa kualitas air: Lakukan pengujian kualitas air secara berkala untuk memastikan
air dalam kolam PDAM memenuhi standar kualitas air yang ditetapkan. Periksa
parameter seperti pH, kandungan bahan kimia, dan kekeruhan air. Jika ada masalah
dengan kualitas air, lakukan tindakan perbaikan atau peningkatan yang diperlukan.
5. Perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur: Jika terdapat kerusakan pada infrastruktur
kolam PDAM, seperti retakan pada dinding, kerusakan pada pipa, atau kerusakan
pada sistem filtrasi, segera lakukan perbaikan atau penggantian komponen yang
rusak. Pastikan untuk menjaga infrastruktur kolam PDAM dalam kondisi yang baik.
6. Pengawasan dan pemeliharaan keamanan: Pastikan kolam PDAM dilengkapi dengan
pagar atau sistem pengaman yang sesuai untuk mencegah akses yang tidak sah.
Selain itu, lakukan pemeliharaan terhadap sistem keamanan seperti kamera
pengawas atau sistem alarm yang terpasang.
5.13. Tata cara operasi dan Pemeliharaan Tanggul Laut
1. Pemantauan rutin: Lakukan pemantauan rutin terhadap kondisi tanggul laut untuk
mendeteksi adanya kerusakan atau perubahan yang dapat mengancam kestabilan
tanggul. Pemantauan dapat dilakukan secara visual atau dengan menggunakan alat
pemantau seperti sensor kelembaban tanah atau alat pengukur tinggi air.
2. Perbaikan dan pemeliharaan struktur: Jika terdapat kerusakan pada tanggul laut,
segera lakukan perbaikan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Perbaikan
dapat meliputi penggantian material yang rusak, perbaikan retak atau keretakan, atau
penguatan struktur yang lemah.
3. Pembersihan dan pengendalian vegetasi: Tanggul laut perlu dibersihkan dari vegetasi
yang dapat merusak struktur atau mengganggu aliran air. Pastikan untuk memangkas
atau menghilangkan tanaman yang tumbuh di sekitar tanggul laut dan
membersihkan tumpukan sampah atau debris yang dapat menyumbat saluran air.
4. Pemeliharaan sistem drainase: Pastikan sistem drainase di sekitar tanggul laut
berfungsi dengan baik. Periksa saluran drainase, pompa air, dan pintu pengendali air
untuk memastikan tidak ada penyumbatan atau kerusakan yang dapat mengganggu
aliran air.
5. Pemantauan cuaca dan kondisi laut: Perhatikan kondisi cuaca dan perubahan tinggi
gelombang laut yang dapat mempengaruhi kestabilan tanggul laut. Jika diperlukan,
ambil langkah-langkah pencegahan seperti penutupan pintu pengendali air atau
peningkatan pengawasan saat kondisi laut tidak aman.
III - 2
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
1. Pemantauan sungai: Lakukan pemantauan rutin terhadap kondisi sungai yang telah
diatur dengan river training. Perhatikan perubahan aliran air, erosi sungai, dan
perubahan topografi yang dapat mempengaruhi efektivitas river training.
Pemantauan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemantau seperti sensor
aliran air atau pengukur tinggi air.
2. Pembersihan sungai: Bersihkan sungai dari sampah, limbah, dan material lain yang
dapat menyumbat aliran air atau merusak river training. Pembersihan dapat
dilakukan dengan menggunakan alat seperti alat penyedot lumpur atau alat
pemotong vegetasi. Pastikan untuk membuang sampah yang terkumpul dengan
benar.
3. Perbaikan dan pemeliharaan struktur: Jika terdapat kerusakan pada struktur river
training, segera lakukan perbaikan untuk memastikan kestabilan dan efektivitasnya.
Perbaikan dapat meliputi perbaikan retak, penggantian material yang rusak, atau
penguatan struktur yang lemah.
4. Pengendalian vegetasi: Pastikan untuk mengendalikan pertumbuhan vegetasi di
sekitar river training. Tanaman yang tumbuh secara berlebihan dapat menyumbat
aliran air atau merusak struktur. Lakukan pemangkasan atau penghilangan tanaman
yang tidak diinginkan secara teratur.
5. Pemeliharaan saluran air: Periksa saluran air yang terhubung dengan river training,
seperti pintu pengendali air atau saluran drainase. Pastikan tidak ada penyumbatan
atau kerusakan yang dapat mengganggu aliran air. Bersihkan saluran air secara rutin
dan perbaiki jika diperlukan.
6. Pemantauan dan penyesuaian: Terus pantau kinerja river training dan evaluasi apakah
perlu dilakukan penyesuaian atau perbaikan lebih lanjut. Jika ada perubahan kondisi
sungai atau kebutuhan pengendalian yang berubah, lakukan penyesuaian sesuai
kebutuhan.
5.15. Tata cara operasi dan Pemeliharaan Pintu Klep
Operasi:
1. Persiapan: Sebelum mengoperasikan pintu klep, pastikan bahwa semua peralatan dan
sistem terkait telah diperiksa dan siap digunakan. Periksa ketersediaan sumber daya
seperti tenaga listrik atau udara yang diperlukan untuk mengoperasikan pintu klep.
2. Start-up: Nyalakan sistem penggerak pintu klep sesuai dengan prosedur yang
ditentukan. Pastikan untuk mengikuti urutan start-up yang benar dan memperhatikan
parameter operasional yang diperlukan seperti tekanan atau suhu.
3. Pengoperasian: Gunakan kontrol yang tersedia, seperti tombol atau saklar, untuk
mengoperasikan pintu klep sesuai dengan kebutuhan. Pastikan untuk mengikuti
prosedur yang ditentukan dan memperhatikan indikator atau tampilan yang
menunjukkan posisi pintu klep.
4. Monitoring: Selama operasi, lakukan pemantauan terus-menerus terhadap parameter
operasional seperti tekanan, aliran, atau suhu yang terkait dengan pintu klep.
III - 3
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
Gunakan instrumen pengukur yang sesuai dan perhatikan setiap perubahan yang
tidak normal.
5. Penutupan: Setelah selesai menggunakan pintu klep, matikan dengan benar sesuai
dengan prosedur yang ditentukan. Pastikan untuk mematikan semua sumber daya
dan membersihkan area kerja jika diperlukan.
Pemeliharaan:
1. Perencanaan pemeliharaan: Buat jadwal pemeliharaan berdasarkan rekomendasi
produsen atau standar industri. Identifikasi tugas pemeliharaan yang perlu dilakukan,
seperti pemeriksaan rutin, pelumasan, atau penggantian suku cadang.
2. Pemeriksaan rutin: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap pintu klep untuk mendeteksi
kerusakan atau keausan. Periksa kondisi fisik pintu klep, periksa koneksi, dan pastikan
tidak ada kebocoran. Catat temuan dan tindakan yang diambil.
3. Pelumasan: Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak pada pintu klep
sesuai dengan rekomendasi produsen. Gunakan pelumas yang sesuai dan pastikan
untuk membersihkan sisa pelumas yang berlebihan.
4. Penggantian suku cadang: Jika terdapat suku cadang yang aus atau rusak, lakukan
penggantian sesuai dengan rekomendasi produsen. Pastikan untuk menggunakan
suku cadang yang sesuai dan mengikuti prosedur penggantian yang benar.
5. Pemantauan kinerja: Terus pantau kinerja pintu klep setelah pemeliharaan selesai.
Periksa apakah pemeliharaan telah berhasil mengatasi masalah atau meningkatkan
kinerja. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian atau tindakan perbaikan tambahan.
Operasi:
1. Persiapan: Sebelum mengoperasikan pintu inlet, pastikan bahwa semua peralatan
dan sistem terkait telah diperiksa dan siap digunakan. Periksa ketersediaan sumber
daya seperti tenaga listrik atau udara yang diperlukan untuk mengoperasikan pintu
inlet.
2. Start-up: Nyalakan sistem penggerak pintu inlet sesuai dengan prosedur yang
ditentukan. Pastikan pintu inlet terbuka sepenuhnya sebelum memulai aliran air atau
bahan lainnya ke dalam sistem.
3. Pengaturan aliran: Sesuaikan aliran air atau bahan lainnya yang masuk melalui pintu
inlet sesuai dengan kebutuhan sistem. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dan
panduan yang diberikan oleh produsen atau operator sistem.
Pemeliharaan:
1. Pembersihan rutin: Lakukan pembersihan rutin pada pintu inlet untuk menghindari
penumpukan kotoran atau debris yang dapat mengganggu aliran air. Gunakan air
bersih dan sabun ringan untuk membersihkan pintu inlet. Periksa juga kondisi pintu
secara keseluruhan, termasuk engsel dan sistem penggerak, untuk memastikan tidak
ada kerusakan atau keausan yang dapat mengganggu fungsi pintu.
2. Periksa kebocoran: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap pintu inlet untuk
memastikan tidak ada kebocoran yang dapat menyebabkan kebocoran air atau
III - 4
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
masalah lainnya. Periksa seal atau perangkat penutup yang ada pada pintu inlet
untuk memastikan tidak ada kebocoran.
3. Periksa sistem pengendalian: Pastikan sistem pengendalian pintu inlet berfungsi
dengan baik. Periksa apakah semua komponen seperti katup, sensor, atau sistem
otomatisasi beroperasi dengan benar. Jika ada masalah, lakukan perbaikan atau
penggantian yang diperlukan.
Tata cara operasi dan pemeliharaan pintu outlet meliputi beberapa langkah berikut:
Operasi:
1. Persiapan: Sebelum mengoperasikan pintu outlet, pastikan bahwa semua
peralatan dan sistem terkait telah diperiksa dan siap digunakan. Periksa
ketersediaan sumber daya seperti tenaga listrik atau udara yang diperlukan
untuk mengoperasikan pintu outlet.
2. Start-up: Nyalakan sistem penggerak pintu outlet sesuai dengan prosedur
yang ditentukan. Pastikan pintu outlet terbuka sepenuhnya sebelum memulai
aliran bahan atau produk keluar dari sistem.
3. Pengaturan aliran: Sesuaikan aliran bahan atau produk yang keluar melalui
pintu outlet sesuai dengan kebutuhan sistem. Pastikan untuk mengikuti
petunjuk dan panduan yang diberikan oleh produsen atau operator sistem.
Pemeliharaan:
1. Pembersihan rutin: Lakukan pembersihan rutin pada pintu outlet untuk
menghindari penumpukan kotoran atau debris yang dapat mengganggu
aliran bahan atau produk. Gunakan alat pembersih yang sesuai dan pastikan
untuk membersihkan area sekitar pintu outlet.
2. Periksa kebocoran: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap pintu outlet untuk
memastikan tidak ada kebocoran yang dapat menyebabkan kebocoran bahan
atau masalah lainnya. Periksa seal atau perangkat penutup yang ada pada
pintu outlet untuk memastikan tidak ada kebocoran.
3. Periksa sistem pengendalian: Pastikan sistem pengendalian pintu outlet
berfungsi dengan baik. Periksa apakah semua komponen seperti katup,
sensor, atau sistem otomatisasi beroperasi dengan benar. Jika ada masalah,
lakukan perbaikan atau penggantian yang diperlukan.
4. Pelumasan: Jika pintu outlet menggunakan mekanisme penggerak, lakukan
pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak secara teratur. Gunakan
pelumas yang sesuai dan ikuti petunjuk produsen untuk pelumasan yang
tepat.
III - 5
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
Tata cara operasi dan pemeliharaan pintu penguras (drain valve) meliputi beberapa
langkah berikut:
Operasi:
1. Persiapan: Pastikan bahwa semua peralatan dan sistem terkait telah diperiksa dan
siap digunakan sebelum mengoperasikan pintu penguras. Periksa ketersediaan
sumber daya seperti tenaga listrik atau udara yang diperlukan untuk mengoperasikan
pintu penguras.
2. Start-up: Nyalakan sistem penggerak pintu penguras sesuai dengan prosedur yang
ditentukan. Pastikan pintu penguras terbuka sepenuhnya sebelum memulai aliran
cairan atau bahan lainnya melalui pintu penguras.
3. Pengaturan aliran: Sesuaikan aliran cairan atau bahan yang keluar melalui pintu
penguras sesuai dengan kebutuhan sistem. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dan
panduan yang diberikan oleh produsen atau operator sistem.
4. Monitoring: Selama operasi, lakukan pemantauan terus-menerus terhadap aliran
cairan atau bahan yang keluar melalui pintu penguras. Perhatikan apakah aliran
berjalan dengan lancar dan tidak ada kebocoran atau masalah lain yang terjadi.
Pemeliharaan:
1. Pembersihan rutin: Lakukan pembersihan rutin pada pintu penguras untuk
menghindari penumpukan kotoran atau debris yang dapat mengganggu aliran
cairan. Gunakan alat pembersih yang sesuai dan pastikan untuk membersihkan area
sekitar pintu penguras.
2. Periksa kebocoran: Lakukan pemeriksaan rutin terhadap pintu penguras untuk
memastikan tidak ada kebocoran yang dapat menyebabkan kebocoran cairan atau
masalah lainnya. Periksa seal atau perangkat penutup yang ada pada pintu penguras
untuk memastikan tidak ada kebocoran.
3. Periksa sistem pengendalian: Pastikan sistem pengendalian pintu penguras berfungsi
dengan baik. Periksa apakah semua komponen seperti katup, sensor, atau sistem
otomatisasi beroperasi dengan benar. Jika ada masalah, lakukan perbaikan atau
penggantian yang diperlukan.
4. Pelumasan: Jika pintu penguras menggunakan mekanisme penggerak, lakukan
pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak secara teratur. Gunakan pelumas yang
sesuai dan ikuti petunjuk produsen untuk pelumasan yang tepat.
III - 6
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
Pintu pasang surut adalah struktur yang digunakan untuk mengatur aliran air masuk dan
keluar dari suatu area yang terhubung dengan laut atau sungai. Berikut adalah kegiatan
operasi dan pemeliharaan pintu pasut:
III - 7
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
3. Perbaikan dan penggantian: Jika ada kerusakan pada trashrack, segera perbaiki atau
ganti bagian yang rusak. Pastikan untuk mengikuti petunjuk produsen atau panduan
pemeliharaan yang disediakan.
4. Pelumasan: Jika trashrack menggunakan mekanisme yang memerlukan pelumasan,
pastikan untuk melumasi bagian-bagian yang bergerak secara teratur. Gunakan
pelumas yang direkomendasikan oleh produsen.
5. Pemantauan: Selalu pantau kinerja trashrack secara teratur. Perhatikan apakah ada
penurunan aliran air atau peningkatan tekanan yang tidak normal, yang dapat
menjadi indikasi adanya penyumbatan pada trashrack.
6. Catatan dan pelaporan: Buat catatan tentang pemeriksaan, pemeliharaan, dan
perbaikan yang dilakukan pada trashrack. Ini akan membantu dalam pemantauan
dan pelaporan yang lebih efektif.
III - 8
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
BAB IV
PELAPORAN
Hasil pemeliharaan dan laporan harus dilaporkan pada formulir yang telah disediakan dikirim
ke kantor BWS Bangka secara sebulan sekali. Bila terjadi banjir atau bencana alam lain,
laporan harus dikirim paling lambat 1 hari setelah kejadian tersebut berakhir.
yang tersusun dengan skala prioritas serta uraian pekerjaan pemeliharaan. Dalam
menentukan kriteria pemeliharaan dilihat dari kondisi kerusakan fisik. Pada hakekatnya
pemeliharaan yang tertunda akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan
memerlukan rehabilitasi.
III - 9
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
pemeliharaan.
III - 10
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
BAB V
KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
V-1
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
Kasat Operasi
1. Perencanaan: Kasat Operasi bertanggung jawab untuk merencanakan dan
mengkoordinasikan operasi pengendalian banjir. Ini termasuk penentuan
strategi dan taktik, serta alokasi sumber daya.
2. Pelaksanaan: Kasat Operasi bertanggung jawab untuk melaksanakan
operasi pengendalian banjir sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Ini melibatkan pengawasan langsung atas operasi dan
koordinasi dengan unit lain yang terlibat.
3. Pemeliharaan: Kasat Operasi juga bertanggung jawab untuk pemeliharaan
fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam pengendalian banjir. Ini
termasuk pemeliharaan rutin dan perbaikan jika diperlukan.
4. Pelaporan: Kasat Operasi harus melaporkan hasil operasi dan
pemeliharaan kepada atasan dan stakeholder lainnya. Ini termasuk
pelaporan tentang efektivitas operasi dan kondisi fasilitas dan peralatan.
5. Pengendalian: Kasat Operasi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa operasi dan pemeliharaan dilakukan sesuai dengan standar dan
V-2
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
Kasat Pemeliharaan
1. Perencanaan Pemeliharaan: Kasat Pemeliharaan bertanggung jawab
untuk merencanakan dan mengkoordinasikan pemeliharaan fasilitas dan
peralatan yang digunakan dalam pengendalian banjir. Ini termasuk
penentuan jadwal pemeliharaan dan alokasi sumber daya.
2. Pelaksanaan Pemeliharaan: Kasat Pemeliharaan bertanggung jawab untuk
melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Ini melibatkan pengawasan langsung atas pemeliharaan dan
koordinasi dengan unit lain yang terlibat.
3. Pengendalian Kualitas: Kasat Pemeliharaan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa pemeliharaan dilakukan sesuai dengan standar dan
prosedur yang berlaku. Ini melibatkan pengawasan dan penegakan
standar dan prosedur.
4. Pelaporan: Kasat Pemeliharaan harus melaporkan hasil pemeliharaan
kepada atasan dan stakeholder lainnya. Ini termasuk pelaporan tentang
kondisi fasilitas dan peralatan setelah pemeliharaan.
5. Pelatihan: Kasat Pemeliharaan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa stafnya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan. Ini melibatkan penyediaan pelatihan
dan pengembangan staf
Koordinator
1. Koordinasi dan pengawasan: Koordinator petugas lapangan bertanggung
jawab untuk mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan operasi dan
pemeliharaan pengendalian banjir yang dilakukan oleh tim lapangan.
2. Penyusunan rencana kerja: Koordinator petugas lapangan harus
menyusun rencana kerja yang mencakup kegiatan operasi dan
pemeliharaan pengendalian banjir, termasuk penjadwalan
V-3
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
Petugas Lapangan
1. Pemantauan dan Inspeksi: Petugas lapangan harus melakukan
pemantauan dan inspeksi rutin terhadap kondisi infrastruktur
pengendalian banjir, seperti bendungan, pintu air, pompa, dan saluran
drainase. Mereka harus memastikan bahwa semua peralatan dan
infrastruktur berfungsi dengan baik dan siap digunakan saat diperlukan.
2. Pemeliharaan dan Perbaikan: Petugas lapangan bertanggung jawab
untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan rutin terhadap
infrastruktur pengendalian banjir. Ini dapat mencakup pembersihan
saluran drainase, perbaikan pintu air yang rusak, dan pemeliharaan
pompa dan peralatan lainnya.
3. Operasi Infrastruktur: Selama periode banjir, petugas lapangan
bertanggung jawab untuk mengoperasikan infrastruktur pengendalian
banjir. Ini dapat mencakup membuka dan menutup pintu air,
mengoperasikan pompa, dan mengendalikan aliran air melalui saluran
drainase.
4. Pengumpulan Data: Petugas lapangan juga dapat bertanggung jawab
untuk mengumpulkan data tentang kondisi cuaca, tingkat air, dan
V-4
Engineering Service for Bangka Island Flood Management
BALAI WILAYAH SUNGAI in Bangka Belitung Province
BANGKA BELITUNG
V-5