Anda di halaman 1dari 3

Solusi Peningkatan Profesionalisme dan Produktivitas ASN Indonesi Kini dan Nanti

Oleh: Mardiko Bagus Sumitro., S.Pd., M.M

https://abdinegaramuda.org/solusi-peningkatan-profesionalisme-dan-produktivitas-asn-
indonesia-kini-dan-nanti/

26102022

Menjadi ASN merupakan salah satu cita-cita yang menjadi impian dan diidam-idamkan banyak
orang. Hal ini dibuktikan pada setiap tahunnya, saat pembukaan penerimaan CPNS, banyak
ramai masyarakat berbondong-bondong mencari informasi, mendaftar dan melengkapi semua
ketentuan berkas guna mewujudkan mimpinya untuk menjadi ASN.

Kini, kita pun seolah menanyakan, hal apa dan capaian apa saja yang telah berhasil digapai oleh
ASN di Indonesia, dan sudahkah seperti yang dicita-citakan sewaktu memimpikan menjadi ASN
diawal, dan kita pun harus jujur dapat menjawab, bahwa kerja ASN belum selesai dan belum
apa-apa. Masih banyak aktivitas yang harus kita lakukan dengan meningkatkan profesionalisme
dan proktivitasnya.

Nyata yang terjadi, banyaknya stigma masyarakat yang menggambarkan dan melihat Kerja ASN
selama ini, bahwa ASN banyak yang kurang profesional dan produktif, banyak ASN yang datang
agak siang atau terlambat. Lalu sampai kantor pun aktivitasnya langsung membaca koran,
membuka komputer dan melihat status medsosnya, dilanjutkan dengan kerja sebentar, kemudian
ASN keluar makan siang dan kembali ke kantor, ngobrol dengan teman sebentar, lalu pulang.
Hal ini yang menyebabkan banyak ASN banyak dikatakan memakan gaji buta.

Di sisi lain sejumlah permasalahan yang dihadapi ASN yaitu rendahnya kualitas dan
ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki, kurangnya kontribusi berarti terhadap hasil kinerja
pekerjaannya. ASN juga kurang memahami strategi pengembangan kapasitas organisasinya dan
kurangnya memahami standar operasional prosedur dan tupoksinya dalam memberikan
pelayanan prima serta pemahaman terhadap kode etik yang menjadi aturan dan pedoman dalam
pekerjaan,

Tapi, apakah hal-hal terkait dengan aktivitas yang dikatakan dan dilakukan di atas benar banyak
dilakukan oleh ASN di Indonesia. Setidaknya hal ini yang akan menjadi point penting dan
menjadi area kritis pembahasan dan pemecahan persoalan dengan mencari solusi ASN dalam
meningkatkan profesionalisme dan produktivitasmya.

Upaya meningkatkan profesionalisme dan produktivitas ASN terus dilakukan, salah satunya
dilakukan dengan cara ASN mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya, baik
peningkatan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) dalam aktivitas
kegiatan dan pekerjaannya, menjadi salah satu wujud solusi yang jelas dan nyata.

Sumber Daya Manusia dalam hal ini ASN merupakan unsur sangat penting bagi perjalanan
setiap instansi pemerintahan. Instansi pemerintah tentu mencari ASN yang berpengetahuan
tinggi, hal ini dapat dilihat dari proses sistem baru penerimaan CPNS melalui sistem CAT
(Computer Assisted Test), dengan harapan akan memperoleh sumber daya yang berkualitas dan
berkompetensi yang akhirnya dapat membawa instansi ke arah yang lebih baik dan melayani,
dan mengukur aktivitas berfikir ASN sekarang ini harus kembali dilakukan kembali agar dapat
mengetahui kemampuan ASN dalam mengingat, memahami, menganaisa, mengevaluasi dan
memecahkan masalah.

Minimnya pendidikan dan pelatihan yang didapat ASN guna meningkatkan soft skill dan hard
skillnya menjadi prioritas instansi pembina memberikan pelatihan dan pendidikan bagi ASN agar
dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta peningkatan kemampuan dan
sikap etos kerja ASN yang profesional, produktif, disiplin, kreatif, terampil dan berdaya saing
menjadi salah satu kunci peningkatan kompetensi dan produktivitas ASN guna pengembangan
kapasitas instansi.

Dalam meningkatkan kompetensi dan produktivitas daripada ASN, yang mana setiap ASN harus
mengetahui standar profesi dan jabatannya serta memiliki kemampuan menjalankan standar
kinerjanya, mulai perencanaan kinerja, pelaksanaan, pemantaun kinerja dan pembinaan kinerja
serta mampu menganalisis, menindaklanjuti dan melaporkan.

ASN hendaknya mempu mengetahui standar profesi jabatan yang diembannya guna
menimngkatkan profesionalisme dan produktivitas. Setiap ASN harus mampu mengetahui
deskripsi pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang diperlukan seorang ASN dalam
melaksanakan tugas jabatan. Adanya perjanjian kerja yang di ampu serta dan diserahinya tugas
dalam suatu jabatan menjadi salah satu standar yang harus dilakukan bagi setiap ASN.

ASN kedepan diharap dapat memahami kode etik yang menjadi aturan dan melekat dalam
pekerjaannya, kode etik ini menjadi pedoman berperilaku serta menjadi haluan serta arah yang
harus dipegang bagi setiap ASN, sehingga kode etik ini menjadi ruh agar setiap ASN mampu
memiliki tugas dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Kode etik menjadikan ASN
mempunyai sikap peduli dan dapat saling menghargai serta memiliki integritas dalam
berhubungan. Melalui pemahaman pola aturan, tata cara dan pedoman etis ASN akan menjadi
salah satu solusi peningkatan profesionalisme dan juga produktivitas ASN.

Hal lain yang dilakukan, ASN hendaknya mampu mengetahui setiap Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang ada di setiap Instansi, baik SOP teknis maupun SOP adminsitratif. Dengan
mengetahui SOP tersebut, akan mendorong aktivitas kegiatan dan pekerjaan dengan lebih
terperinci sesuai prosedurnya dan mampu memaksimalkan peran dan sinergi secara kronologis
dalam memberikan pelayanan, dan memastikan kegiatan operasional instansi dapat berjalan
dengan benar, lancar, efektif dan efisien.

Besar harapan, ASN dapat memahami dan menjalankan semua yang tersebut di atas, ASN di
Indonesia dapat meningkatkan profesionalitas dan produktivitasnya dalam berkegiatan dan
pekerjaannya, melalui peningkatan kompetensi, memahami semua standar kompetensi jabatan,
standar kinerja dan prosedur yang ada baik teknis maupun administratif, serta peningkatan spirit
kerja yang tinggi dan melayani dilandasi kode etik, dan guna menjawab stigma masyarakat
dengan ASN lebih meningkatkan kerjanya secara profesional dan produktif menuju ASN yang
unggul dan hebat kini dan nanti.

Anda mungkin juga menyukai