Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

DALAM MANAJEMEN APARATUR


SIPIL NEGARA BERBASIS MERIT

FUNGSI APARATUR SIPIL


NEGARA
1.
2.
3.

Pelaksana Kebijakan Publik


Pelayan Publik, dan
Perekat dan Pemersatu
Bangsa
(Pasal 10 UU ASN)

MANAJEMEN PNS
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan


Pengadaan
Pangkat dan Jabatan
Pengembangan Karier, Pengembangan Kompetensi, Pola
Karier, Promosi dan Mutasi
Penilaian Kinerja dan Disiplin
Penghargaan
Pemberhentian
Jaminan Pensiun dan Hari Tua
Perlindungan
Cuti

SISTEM MERIT
Kebijakan dan Manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi,
dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik,
ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau
kondisi kecacatan.

SISTEM MERIT
1.
2.
3.
4.

5.

6.
7.

8.

9.

Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;


Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
Pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan promosi dilakukan secara terbuka;
Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan,
pola karir, dan talent pool (kelompok rencana suksesi);
Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada
penilaian kinerja yang objektif dan transparan;
Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN;
Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi
sesuai hasil pengelolaan kinerja;
Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan
penyalahgunaan wewenang;
Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat
diakses oleh seluruh pegawai ASN.

KEBIJAKAN PELATIHAN
BERBASIS
KOMPETENSI
1. Pelatihan Terintegrasi untuk CPNS;
2.
3.

4.
5.
6.

Standar Kompetensi Jabatan dan Profil ASN;


Hak PNS mengikuti Pengembangan
Kompetensi
Rencana Pengembangan Kompetensi;
Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi
Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi

PELATIHAN TERINTEGRASI
1.
2.

3.

Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun.


Masa percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pendidikan dan pelatihan
terintegrasi diatur dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara.

STANDAR KOMPETENSI
JABATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

nama jabatan;
uraian jabatan;
kode jabatan;
pangkat yang sesuai;
kompetensi teknis;
kompetensi manajerial;
kompetensi sosial kultural; dan
ukuran kinerja jabatan

THE ICEBERG MODEL OF COMPETENCE

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

data personal;
kualifikasi;
rekam jejak jabatan;
kompetensi;
riwayat pengembangan kompetensi;
riwayat hasil penilaian kinerja; dan
informasi kepegawaian lainnya.

PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
1.

2.

Upaya untuk pemenuhan kebutuhan


kompetensi PNS dengan standar
kompetensi jabatan dan rencana
pengembangan karier.
Pengembangan kompetensi:
1.
2.

instansi; dan
nasional.

PEMBINA PENGEMBANGAN KOMPETENSI


NO JENIS
KOMPETENSI

PEMBINA

PELAKSANA

Manajerial

LAN

Lembaga Diklat
Pemerintah Terakreditasi,
Kecuali Diklatpim Tk.
Madya

Sosial Kultural

LAN

Lembaga Diklat
Terakreditasi

Fungsional

Instansi Pembina
Lembaga Diklat
Jabatan Fungsional Terakreditasi

Teknis

Kementerian/Lemb
aga Yang
Bersangkutan

Lembaga Diklat
Terakreditasi

BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
1.

2.

PNS berhak memperoleh pengembangan


kompetensi (Pasal 21)
PPPK berhak memperoleh pengembangan
kompetensi (Pasal 22)

==
Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS
dilakukan paling kurang 80 jam pelajaran
dalam 1 (satu) tahun

RENCANA PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
1.jenis

kompetensi yang perlu dikembangkan;


2.target PNS yang akan dikembangkan kompetensinya;
3.jenis dan jalur pengembangan kompetensi;
4.penyelenggara;
5.jadwal/waktu pelaksanaan;
6.kesesuaian dengan standar kurikulum dari instansi
pembina jenis diklat; dan
7.anggaran yang dibutuhkan.

EVALUASI PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
1.

2.

3.

Evaluasi pengembangan kompetensi teknis


oleh Kementerian/Lembaga/Instansi Teknis;
Evaluasi pengembangan kompetensi
fungsional oleh Instansi Pembina Jabatan
Fungsional masing-masing;
Evaluasi pengembangan kompetensi
manajerial dan sosial kultural oleh Lembaga
Adminisitrasi Negara.

THANK YOU
FOR YOUR KIND ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai