Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Gotong Royong Masyarakat Kota Bandung
Tahun 2022. Petunjuk Pelaksanaan Teknis ini adalah sebagai upaya untuk
terealisasinya pelaksanaan Gotong Royong Masyarakat di Kelurahan,
Kecamatan dan ditingkat Kota Bandung. Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini
memuat latar belakang, pengertian, tujuan, sasaran, mekanisme, perencanaan
dan pelaksanaan serta penilaian Gotong Royong Masyarakat. Semoga dalam
pelaksanaan Gotong Royong Masyarakat tahun ini keterlibatan Pemerintah,
dunia usaha dan masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan di Kota Bandung.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas peran serta
dalam mensukseskan kegiatan Gotong Royong Masyarakat Kota Bandung
Tahun 2022 ini.
MERDI HAJIJI
KETUA
JUKLAK PENILAIAN PELAKSANA TERBAIK GOTONG ROYONG
MASYARAKAT TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG
Dalam banyak literatur dinyatakan bahwa gotong royong adalah
merupakan warisan khasanah bangsa yang harus tetap dilestarikan sebagai
salah satu modal sosial yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia gotong royong adalah kata kerja
yang menggambarkan adanya bekerja bersama-sama (tolong-menolong,
bantu-membantu). Makna lain dari gotong royong adalah bekerja bersama-
sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Gotong royong berarti
bahu-membahu, saling bergandengan tangan, atau memikul beban secara
bersama sebagai bagian dari pemberdayaan diri secara kolektif untuk
menyelesaikan atau mengatasi suatu persoalan, dan sekaligus juga untuk
menggapai tujuan tertentu yang bersifat mulia (“viertue”). Berdasarkan pada
pemahaman tersebut, maka artikulasi gotong royong adalah “kegiatan
melakukan pekerjaan secara bekerjasama (bekerja bersama-sama) atau
tolong-menolong, bantu-membantu yang ada di masyarakat”.
Disisi lain gotong royong juga dipahami sebagai nilai-nilai/value yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat Indonesia dan menjadi bagian dari
sistem budaya bangsa, hal ini secara teoritik dapat dikelompokkan sebagai
modal sosial (social capital) Bangsa Indonesia. Selanjutnya untuk memahami
modal sosial sangatlah beragam, modal sosial sebagai entry point (titik masuk)
pada strategi-strategi pembangunan di desa dan/atau pedesaan. Berbagai ahli
menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat membutuhkan modal sosial
dan partisipasi masyarakat.
Secara sosio-kultural dalam kehidupan masyarakat kita, telah
berkembang semangat kegotongroyongan dan keswadayaan yang berbasis
pada nilai-nilai sosial budaya lokal yang telah mengakar dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat kita, dengan semboyan “Berat sama dipikul, ringan
sama dijinjing”. Kebiasaan mulia dalam masyarakat kita tersebut antara lain
adalah saling terbuka saling mendukung dan saling membantu diantara
sesamanya dengan diwujudkan dalam kegiatan gotong royong dalam
pembangunan sarana ibadah, membangun dan memperbaiki rumah-rumah
tinggal, prasarana lingkungan rumah tangga miskin, kerja bhakti sosial
membangun/memperbaiki jalan, sarana irigasi atau sistem keamanan
lingkungan (Siskamling) bahkan membantu sesama dalam mendukung
keberlanjutan pendidikan anak-anak usia sekolah.
Semangat kebersamaan dan kegotong royongan yang telah mengakar
dan melembaga dalam kehidupan masyarakat kita, menjadikan masyarakat kita
hidup rukun dan damai dalam mengisi pembangunan dengan suasana
kekeluargaan.
Adapun gotong royong dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong
Masyarakat memberikan makna sebagai berikut:
a. Gotong royong adalah suatu nilai, norma, dan tradisi yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian dari sistem nilai budaya
bangsa;
b. Gotong royong adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai
bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan
kesatuan masyarakat serta peran aktif (partisipasi) masyarakat dalam
pembangunan.
Dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat
berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan keGotong Royongan
dalam penguatan integritas sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong
untuk mencapai masyarakat yang adil makmur menuju keluarga sehat
sejahtera, perlu dilestarikan karena memiliki manfaat dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat disegala bidang pembangunan khususnya dalam hal
Kemasyarakatan, Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama serta Lingkungan.
Upaya pelestarian gotong royong dari sudut pandang kelembagaan
adalah, bahwa nilai gotong royong sebagai modal sosial dapat memberikan
pengaruh pada tumbuh dan berkembangnya Lembaga Kemasyarakatan
(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat/LPM, Tim Penggerak PKK Kelurahan,
Lembaga Adat, Karang Taruna, RT/RW, dan Lembaga Lainnya).
Untuk melestarikan nilai-nilai gotong royong masyarakat tersebut perlu
dilaksanakan penilaian terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan
khususnya pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan dan peran Pemerintah
dalam mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong di setiap Kelurahan
sesuai prioritas kebutuhan masyarakat di wilayahnya dengan melihat lonjakan
perkembangan selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Sebagai upaya untuk kelancaran pelaksanaan penilaian Pelaksana
Terbaik Gotong Royong Masyarakat secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan
berkelanjutan perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Pelaksana Terbaik
Gotong Royong Masyarakat Kota Bandung Tahun 2022 meliputi mekanisme
pelaksanaan penilaian, indikator penilaian, laporan pelaksanaan penilaian
Pelaksana Gotong Royong Terbaik Kota Bandung Tahun 2022.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
3. PP No. 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat.
C. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
a. Penilaian Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat adalah untuk
melestarikan nilai-nilai Gotong Royong masyarakat, dengan melalui
peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan khususnya
pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan;
b. Menetapkan Juara Hasil Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat
Tingkat Kota Bandung yang kemudian dapat diikut sertakan dalam
Penilaian Pelaksana Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Terbaik
Tingkat Provinsi Jawa Barat.
2. Sasaran
Sasaran Penilaian Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat adalah:
Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, untuk dinilai seberapa besar peran
Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dalam melaksanakan pembangunan
secara bergotongroyong yang dimotori oleh Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM).
D. RUANG LINGKUP
1. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kota
Bandung dalam wilayah kerja Kecamatan;
2. Kelurahan sebagai perangkat Kecamatan yang mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di wilayah Kelurahan yang
dipimpin Lurah;
3. Pembangunan Kelurahan adalah seluruh kegiatan pembangunan yang
berlangsung di Kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan
mengembangkan swadaya Gotong Royong masyarakat;
4. Pelaksanaan Penilaian Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat
dilaksanakan untuk mengukur keberadaan Gotong Royong sebagai nilai-
nilai di masyarakat atau keberadaan Gotong Royong sebagai modal sosial
dan upaya upaya yang dilakukan oleh komponen bangsa untuk melestarikan
Gotong Royong.
PELAKSANAAN PENILAIAN PELAKSANA GOTONG ROYONG TERBAIK
MASYARAKAT KOTA BANDUNG
A. PENILAIAN
Penilaian Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat dilaksanakan
secara berjenjang mulai dari Tingkat Kecamatan, Tingkat Kota Bandung,
Tingkat Provinsi Jawa Barat sampai dengan Tingkat Nasional.
1. Tingkat Kecamatan
a. Penilaian Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat Tingkat
Kecamatan adalah untuk melakukan penilaian pada Lembaga
Kemasyarakatan Kelurahan dalam melaksanakan pembangunan
secara bergotongroyong yang dimotori oleh Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM).
b. Penilaian Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat Tingkat
Kecamatan diselenggarakan paling lambat 19 Agustus 2022.
c. Hasil penilaian Tingkat Kecamatan sudah diterima di Tingkat Kota
Bandung (Bagian Tata Pemerintahan dan DPD LPM Kota Bandung)
paling lambat tanggal 31 Agustus 2022 dan disertai data pendukung
berupa laporan kegiatan, data kegiatan, foto-foto dan data pendukung
lainnya.
Terjawab Semua = 15
d. Kemampuan Menjawab Pertanyaan Belum Terjawab Semua = 5
Tidak Terjawab = 0
3. Lainnya Skor Maks 20
Datang sebelum waktunya = 10
a. Ketepatan Waktu Kehadiran
Datang terlambat = 3
Sangat Baik = 10
Baik = 5
b. Penampilan (gaya/performance)
Cukup = 3
BIDANG EKONOMI
Jawaban Disertai Data
No Pertanyaan
Pendukung
Apakah di Kelurahan terdapat Koperasi atau Usaha Ada = 2
1.
Bersama Tidak ada = 1
1 – 2 Lembaga = 1
Pembentukan Koperasi atau Usaha Bersama
a. 3 – 4 Lembaga = 2
( didukung dokumentasi/ foto )
> 4 Lembaga = 4
Swadaya = 4
Sharing antara bantuan dan
b. Sumber dana pembentukan Koperasi/ Usaha Bersama
swadaya = 3
APBD Kota = 2
Apakah di Kelurahan ada kegiatan penyuluhan/ sosialisasi Ada = 2
2.
dan pendidikan tentang Koperasi. Tidak ada = 1
1 – 2 Lembaga = 1
a. Pelaksana kegiatan penyuluhan/ sosialisasi dan pelatihan 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
1 kali/ tahun = 1
b. Frekwensi 2 –3 kali/tahun = 2
> 3 kali/tahun = 4
Apakah di Kelurahan ada upaya fasilitasi pengembangan Ada = 2
3.
usaha mikro dan usaha kecil masyarakat Tidak ada = 1
1 – 2 Lembaga = 1
a. Pelaksana kegiatan upaya fasilitasi
3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
Swadaya = 4
Sharing antara bantuan dan
b. Sumber dana kegiatan fasilitasi
swadaya = 3
APBD Kota = 2
1 – 2 Lembaga = 1
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan tersebut ?
a. 3 – 4 Lembaga = 2
(didukung dengan dokumentasi/foto/absensi)
> 4 Lembaga = 4
1 – 2 Lembaga = 1
b. Jenis kegiatan pelayanan kesehatan massal 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
Apakah di Kelurahan ada lomba-lomba kesehatan (seperti
lomba makanan sehat dan bergizi, lomba balita sehat) dan Ada = 2
3.
lain-lain) ? Tidak ada = 1
( didukung dengan dokumentasi/foto/absensi
1 – 2 Lembaga = 1
a. Pelaksanaan lomba kesehatan tersebut 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
1 – 2 Lomba = 1
b. Jenis lomba yang dilaksanakan 3 – 4 Lomba = 2
> 4 Lomba = 4
Swadaya = 4
c. Sumber dana pelaksanaan lomba Sharing antara bantuan dan
swadaya = 3
APBD Kota = 2
1 kali/ tahun = 1
d. Frekwensi 2 –3 kali/tahun = 2
> 3 kali/tahun = 4
Apakah di Kelurahan ada pembangunan prasarana Ada = 2
4.
Kesehatan Tidak ada = 1
1 – 2 Peran = 1
Peran aparat Kelurahan dalam pembangunan prasarana
a. 3 – 4 Peran = 2
kesehatan
> 4 Peran = 4
1 – 2 Lembaga = 1
b. Pelaksana pembangunan prasarana kesehatan ? 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
Sumber dana pembangunan sarana & prasarana Swadaya = 4
kesehatan Sharing antara bantuan dan
c.
swadaya = 3
APBD Kota = 2
Apakah di Kelurahan ada pemeliharan sarana dan Ada = 2
5.
prasarana kesehatan Tidak ada = 1
1 – 2 Lembaga = 1
Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana
a. 3 – 4 Lembaga = 2
kesehatan
> 4 Lembaga = 4
Swadaya = 4
Sumber dana pemeliharaan sarana dan prasarana Sharing antara bantuan dan
b.
kesehatan swadaya = 3
APBD Kota = 2
Apakah di Kelurahan ada perlombaan dan pertandingan Ada = 2
6.
olah raga ? Tidak ada = 1
1 – 2 Lembaga = 1
a. Pelaksanaan perlombaan dan pertandingan olah raga 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
1 – 2 Lomba = 1
b. Jenis lomba dan pertandingan yang dilaksanakan 3 – 4 Lomba = 2
> 4 Lomba = 4
1 kali/ tahun = 1
c. Frekwensi 2 –3 kali/tahun = 2
> 3 kali/tahun = 4
Swadaya = 4
Sharing antara bantuan dan
d. Sumber dana pemeliharaan prasarana kesehatan
swadaya = 3
APBD Kota = 2
Apakah di Kelurahan ada pembangunan dan Ada = 2
7.
pemeliharaan sarana olah raga ? Tidak ada = 1
Swadaya = 4
Sumber dana pembangunan sarana dan prasarana olah Sharing antara bantuan dan
a.
raga ? swadaya = 3
APBD Kota = 2
Sumber dana pemeliharaan sarana dan prasarana Swadaya = 4
b.
olahraga
Sharing antara bantuan dan
swadaya = 3
APBD Kota = 2
Apakah di Kelurahan ada perlombaan dan pertunjukan Ada = 2
8.
seni ? Tidak ada = 1
1 – 2 Lembaga = 1
a. Pelaksanaan perlombaan dan pertunjukan seni 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
1 – 2 Lomba = 1
b. Jenis lomba dan pertunjukan yang dilaksanakan 3 – 4 Lomba = 2
> 4 Lomba = 4
1 kali/ tahun = 1
c. Frekwensi 2 –3 kali/tahun = 2
> 3 kali/tahun = 4
Swadaya = 4
Sharing antara bantuan dan
d. Sumber dana pemeliharaan prasarana kesehatan
swadaya = 3
APBD Kota = 2
Apakah di Kelurahan ada pembangunan dan Ada = 2
9.
pemeliharaan sarana dan prasarana ibadah ? Tidak ada = 1
1 – 2 Lembaga = 1
a. Pelaksana pembangunan sarana dan prasarana ibadah 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
1 – 2 Lembaga = 1
b. Pelaksana pemeliharaan sarana dan prasarana ibadah 3 – 4 Lembaga = 2
> 4 Lembaga = 4
Apakah di Kelurahan sudah terbentuk organisasi Karang Ada = 2
10
Taruna Tidak ada = 1
Ada = 2
a. Adakah kantor secretariat Karang Taruna ?
Tidak ada = 1
1 kali/ tahun = 1
b. Apakah pengurusnya aktif mengadakan pertemuan 2 – 3 kali/ tahun = 2
> 3 kali/ tahun = 4
1 kegiatan = 1
Adakah kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan Karang
c. 2 – 3 kegiatan = 2
Taruna
> 3 kegiatan = 4
1 kegiatan = 1
Adakah peran aktif Karang Taruna dalam kegiatan di
d. 2 – 3 kegiatan = 2
bidang pembangunan
> 3 kegiatan = 4
Swadaya = 4
Sharing antara bantuan dan
e. Sumber dana yang didapat
swadaya = 3
APBD Kota = 2
Apakah di Kelurahan sudah terbentuk organisasi Karang Ada = 2
11.
Werdha Tidak ada = 1
1 pertemuan = 1
Berapa kali diadakan pertemuan anggota dalam satu
a. 2 – 3 pertemuan = 2
bulan
> 3 pertemuan = 4
1 kegiatan = 1
b. Ada berapa kegiatan yang dilaksanakan 2 – 3 kegiatan = 2
> 3 kegiatan = 4
BIDANG LINGKUNGAN
Jawaban Disertai Data
No Pertanyaan
Pendukung
A. PENETAPAN JUARA
1. Pelaksana Terbaik Gotong - Royong Masyarakat Tingkat Kecamatan
ditetapkan dengan Keputusan Camat;
2. Pelaksana Terbaik Gotong - Royong Masyarakat Tingkat Kota Bandung
ditetapkan dengan Keputusan Wali Kota;
B. PENGHARGAAN
1. Penghargaan kepada Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat
Tingkat Kecamatan diberikan oleh Camat
2. Penghargaan kepada Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat
Tingkat Kota Bandung diberikan oleh Wali Kota Bandung;
3. Pelaksanaan Penilaian Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat
tingkat Kecamatan dan Kota menghasilkan:
a. Tingkat Kecamatan :
• Juara 1
• Juara 2
• Juara 3
b. Tingkat Kota Bandung :
• Juara 1
• Juara 2
• Juara 3
• Harapan 1
• Harapan 2
• Harapan 3
4. Penghargaan sebagaimana dimaksud pada point 1, 2 dan 3 diberikan
dalam bentuk piagam atau piala dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan
kemampuan anggaran.
IV. PENUTUP
Demikian Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Penilaian Pelaksana Terbaik
Gotong Royong Masyarakat Kota Bandung Tahun 2022 ini disusun dengan
harapan dapat menjadi acuan Penyelenggaraan Penilaian Pelaksana Terbaik
Gotong Royong Masyarakat Kota Bandung.
Bandung, 2022
LAPORAN PENYELENGGARAAN PENILAIAN
PELAKSANA TERBAIK GOTONG ROYONG MASYARAKAT
KELURAHAN………………………KECAMATAN .................................
TAHUN 2022
Cover .......................................................................................................... i
Kata Pengantar ......................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
A. Umum
B. Dasar Hukum
C. Maksud dan Tujuan
D. Sasaran
E. Ruang Lingkup
II. PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Pelaksanaan penilaian di Tingkat Kecamatan
B. Hasil yang dicapai, meliputi:
Kelurahan Juara Pertama Tingkat Kecamatan yang diuraikan dalam Nama
Kelurahan, hasil pembangunan yang menonjol dan skor penilaian Gotong
Royong Masyarakat Terbaik Tingkat Kecamatan Bandung.