Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Cinta Eka Putri Jayanti

NIM : 2213021007
Prodi : Pendidikan Fisika/1A
Matkul : Perkembangan Peserta Didik
RESUME MATERI ASPEK PERKEMBANGAN INDIVIDU (FISIK-MOTORIK,
SOSIAL EMOSIONAL, MORAL DAN SIKAP-SIKAP KEPRIBADIAN)
Pada materi ketiga ini membahas mengenai aspek perkembangan pada individu, khusunya pada
aspek perkembangan fisik-motorik, sosial emosional, kepribadian, dan moral yang
dipresentasikan oleh kelompok 3. Adapun pada perkembangan motoric sendiri, berasal dari
kata Bahasa inggris yakni, mototr ability ysng berarti kemampuan bergerak. Dimana Gerakan
ini terjadi karena koordinasi antara otot dan syaraf pada tubuh kita. Pada perkembangan
motoric anak usia dini diperlukan motivasi dan praktik, agar anak percaya diri dalam melatih
mengembangkan kemampuan motoriknya. Tujuan dari perkembangan anak adalah agar anak
mampu meningkatkan keterampilan gerak, menanamkan sikap percaya diri, mengfungsikan
otot-ototnya, mengendalikan emosi, berperilaku jujur, sportif, dan disiplin, keterampilan untuk
bermain, dan keterampilan dalam bersosial. Pada tahap anak-anak aspek perkembangan
motorik yang dapat dilihat yaitu anak akan menjadi lebih aktif dari pada sebelumnya, pada usia
ini kita juga bisa mengajak anak-anak untuk berolahraga. Anak pada usia ini juga sudah bisa
melakukan Gerakan yang kompleks seperti menari dan keseimbangan. Pada tahap remaja,
perkembangan fisik motorik anak sudah mulai berkembang dengan pesat. Masa remaja sendiri
dibagi menjadi 3 yaitu masa pra pubertas, masa pubertas, masa adolesen. Pada masa dewasa
kemampuan motoric orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia 20 tahun sampai
30 tahun. Kemampuan motoric ini mmpunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang
kuat dan Kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan-
keterampilannya secara lebih baik.
Selanjutnya yaitu aspek perkembangan sosial emosional. Perkembangan emosi harus
bersinggungan perkembangan sosial anak. Demikian juga sebaliknya, membahas
perkembangan sosial harus melibatkan emosi. Sebab keduanya terintegrasi dalam bingkai
kejiwaan yang utuh. Menurut (Snyder et al., 2013) , Perkembangan sosial emosi yang positif
memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar dengan lebih baik, juga
dalam aktifitas lainnya di lingkungan sosial. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk
memahami perkembangan sosial emosional anak sebagai bekal dalam memberikan
bimbingan terhadap anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sosial dan
emosinya dengan baik. Perlu kita ketahui bahwa proses pembelajaran sosial emosional pada
anak selain mendengarkan dan melakukan nasihat guru, juga dengan mengamati dan meniru
hal-hal yang dilihatnya pada diri guru. Mereka juga melihat bagaimana guru mengelola
emosi, menangani problem, mengkomunikasikan harapan, dan sebagainya.
Moral adalah ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan
sebagainya (Purwadarmito dalam Fatimah, 2008:120). Dalam moral diatur segala perbuatan
yang dinilai tidak baik dan perlu dihindari. oral berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk membedakan antara perbuatan 14 yang benar dan yang salah. Dengan demikian, moral
juga mendasari dan mengendalikan seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku (Fatimah,
2008:120). Perilaku moral adalah hal-hal yang mencerminkan perilaku, nilai dan standar
ideal dalam masyarakat. Individu telah memahami nilai terpenting dalam masyarakat dan
secara sukarela mematuhinya sebagai aturan tentang baik dan buruk. Jadi perkembangan
moral perkembangan yang berkaitan dengan aturan moral yaitu mengenai perilaku yang
sesuai dengan moral kelompok sosial dan perilaku yang sesuai dengan harapan sosial.
Pada aspek perkembangan sifat-sifat kepribadian individu, dikategorikan menjadi tiga fase
perkembangan yaitu yang pertama yaitu masa bayi. Pada masa bayi didorong oleh kebutuhan
mengurangi ketidakenakan sampai minimal dan mencari keenakan sampai maksimal. Untuk
itu dapatlah dikatakan bahwa Sebagian tingkah laku bayi dipandang sebagi bentuk awal pola
kepribadian kemudian. Yang kedua yaitu masa kanak-kanak, perkembangan dari massa bayi
menuju masa kanak-kanak melewati garis-garis yang berganda. Manusia adalah organisme
yang pada waktu lahir adalah makhluk biologis, akan berubah/berkembang menjadi individu
yang egonya selalu berkembang. Yang ketiga yaitu masa dewasa Dalam diri individu dewasa
ditemukan kepribadian yang tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat yang
terorganissai dan harmonis. Individu dewasa mengetahui apa yang dikerjakannnya dan
mengapa itu dikerjakannya. Untuk memahami sepenuhnya apa yang harus dilakukannya,
orang dewasa harus mempunyai tujuan dan aspirasinya dengan jelas. Motif 12 yang
terpenting bukan lagi berpuas “gema” masa lampau, melainkan lambaian “ajakan” masa
depan. (Inge Hatugalang, 2007: 7-9)

Anda mungkin juga menyukai