Anda di halaman 1dari 12

1.1.

Latar Belakang

Pembangunan pertanian di Kecamatan Gesi tiap tahun menunjukkan


perkembangan yang dinami. Seiring dengan perkembangan Iptek (Ilmu
pengetahuan & teknologi) khususnya di bidang pertanian, potensi sumber daya
alam dan sumber daya manusia yang melimpah, serta kemantapan kondisi
perekonomian dan sosial politik di NKRI khususnya Wilayah Kabupaten Sragen.
Menciptakan dampak signifikan terhadap kegiatan yang mengarah pada
pembangunan pertanian dapat berjalan secara terorganisir, terarah dan
berkesinambungan. Agar pembangunan pertanian dapat berjalan dengan baik,
maka diperlukan acuan dalam merencanakan kegiatan – kegiatan di bidang
pertanian yang betul-betul efektif dan sistematis.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan dan
Peraturan Pemerintah 68 Tahun 2002, yang dimaksud dengan Ketahanan Pangan
adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari
tersediannya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata
dan terjangkau. Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian adalah bagian yang
tak terpisahkan bagaikan sisi mata uang dari satu kesatuan dalam pembangunan
pertanian.
Agar revitalisasi penyuluhan pertanian dapat berjalan secara produktif,
efektif dan efesien, perlu dilakukan identifikasi sumberdaya dan program-program
pembangunan pertanian yang ada, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah,
swasta maupun masyarakat. Hal ini diperlukan dalam rangka penyusunan rencana
penyelenggaraan penyuluhan yang komperhensif dengan memadukan seluruh
sumberdaya yang tersedia.
Untuk menghasilkan Programa Penyuluhan Pertanian yang realistis dan
aplikatif, maka telah dilakukan penggalian data dan informasi yang kemudian
dianalisis melalui berbagai metoda partisipatif, diantaranya adalah PRA
(Participatory Rural Approisal). Penyuluh bersama perwakilan pelaku utama dan
pelaku usaha melakukan rekapitulasi program desa/kelurahan dan di analis
dengan SWOT analisis.
Programa Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Gesi disusun dengan
memperhatikan keterpaduan dan kesinergian programa penyuluhan di tingkat desa
dan tingkat kabupaten. Programa Penyuluhan Pertanian merupakan bagaian dari
perencanaan pembangunan, oleh karena itu nantinya akan disampaikan dalam
Forum Musrenbang Kecamatan sebagai bahan penyusunan perencanaan
pembangunan Kecamatan Gesi.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 1


Visi Kabupaten Sragen 2016 – 2021 adalah Bangkit Bersama
Mewujudkan Bumi Sukowati yang Sejahtera dan Bermartabat, Salah satu Misi
Kabupaten Sragen (dari empat Misi) yaitu Membangun kemandirian ekonomi
daerah melalui optimalisasi potensi Pertanian dan industri, serta memberikan
akses yang lebih besar pada pengembangan koperasi, industri kecil dan
menengah, dan sektor informal
Mengembangkan dan meningkatkan kemandirian ekonomi kerakyatan
melalui pengembangan sektor riil, pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah
dan koperasi melanjutkan program fasilitasi pembiayaan usaha kecil dan akses
pasar, meningkatkan kemampuan manajemen pada sektor-sektor riil.
Meningkatkan akses ke lapangan kerja baru dengan titik berat pada menciptakan
wirausahawan baru melalui pelatihan dan pembinaan kemandirian, bantuan
permodalan, dan membangun jejaring pemasaran produk. Melaksanakan
Pertanian terpadu / mix farming (pertanian, perkebunan, peternakan)
menciptakan semua Komoditas Pertanian menuju pada organik sebagai
penyangga ekonomi desa dan nasional ; Pemanfaatan lahan kritis untuk tanaman
produktif dan tanaman keras ; Pembuatan Bibit Unggul Pertanian, Perkebunan
dan Peternakan ilmu kewirausahaan. Di bidang pariwisata, pemerintah perlu
mengembangkan dan menciptakan brand image Sragen sebagai Kabupaten
Wisata dengan melakukan penataan kawasan wisata, pelestarian cagar budaya,
kesenian tradisionil, nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Sebagai upaya pemberdayaan para pelaku utama dan pelaku usaha pada
tatanan sistem agribisnis yang implementatif dalam kegiatan operasional
penyuluhan, maka saatnya dituntut kemampuan kompetensi penyuluh untuk dapat
memfasilitasi sasaran penyuluhan dalam merubah Pengetahuan, Sikap, dan
Keterampilan (PSK) ke arah yang lebih baik.
Penyelenggaraan penyuluhan di tingkat Balai Penyuluhan Pertanian
(BPP) diselenggarakan sesuai dengan kondisi, potensi dan kebutuhan sasaran.
Pencapaian pembangunan pertanian senantiasa melibatkan peran aktif dalam
proses perencanaan penyuluhan melalui musyawarah tingkat kecamatan. Agar
penyelenggaraan penyuluhan pertanian dapat berjalan secara strategis, produktif
dan dapat menyelaraskan keterpaduan dinas terkait, untuk itu perlu memiliki daya
ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas komoditas unggulan daerah
dan pendapatan petani.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai keadaan,
masalah dan alternatif pemecahan masalah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan lokalita, agar mampu merespon kebutuhan pelaku utama

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 2


dan pelaku usaha dan untuk memberikan dukungan terhadap program
Dinas/instansi terkait.
Para pelaku usaha harus mampu menguasai dan menggunakan teknologi
maju yang terus berkembang, mampu bekerja sama yang dinamis dalam
Kelompoktani dan Gapoktan, mampu mewujudkan usaha bersama dalam wadah
Koperasi Tani, serta mampu mengadakan kemitraan usahatani dengan pelaku
usaha (Swasta / BUMN) sebagai dasar dalam memanfaatkan peluang ekonomi
yang tersedia secara optimal.
Penyuluhan Pertanian merupakan teknik yang akan diterapkan melalui
pendekatan Latihan dan Kunjungan (LAKU) dalam penyelenggaraannya melalui
pendekatan Kelompoktani, sedangkan rekayasa teknologi sosial dan ekonomi
sebagai materi penyuluhan pertanian disiapkan berdasarkan pendekatan
pemecahan masalah dan kebutuhan yang dirasakan oleh pelaku utama di
lapangan.

1.2. Tujuan
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian tingkat kecamatan
bertujuan untuk memberikan acuan atau pedoman kepada penyelenggara
penyuluhan di tingkat kecamatan.
Tujuan penyusunan programa adalah :
a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaran penyuluhan pertanian.

b. Memberikan acuan bagi Penyuluh Pertanian dalam menyusun Rencana

Kegiatan Penyuluhan Pertanian.

c. Menyediakan bahan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian tahun

berikutnya.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 3


BAB III
TUJUAN

3.1. Tujuan Umum


3.1.1. Aspek teknis
a. Pertanian
(1) Padi dan palawija
 Meningkatkan produktivitas padi sawah dari 65 kw/Ha GKP
pada tahun 2017 menjadi 69 kw/Ha pada tahun 2018.
 Meningkatkan produktivitas jagung ( tongkolan kering ) dari
58,20 Kw/Ha pada tahun 2017 menjadi 60 Kw/Ha pada tahun
2018.
 Meningkatkan produktivitas kacang tanah dari 24 Kw/Ha pada
tahun 2017 menjadi 29. Kw/Ha pada tahun 2018.
(2) Sayuran
 Meningkatkan produktivitas kacang panjang dari 65,5. Kw/Ha
pada tahun 2017 menjadi 72 Kw/Ha pada tahun 2018.
 Meningkatkan produktivitas cabe merah dari 86,6 Kw/Ha
pada tahun 2017 menjadi 87,47 Kw/Ha pada tahun 2018.
 Meningkatkan produktivitas cabe rawit dari 93,33. Kw/Ha
pada tahun 2017 menjadi 94,26 Kw/Ha pada tahun 2018.
(3) Buah-buahan
 Meningkatkan produksi pepaya dari 43,25. ton pada tahun
2017 menjadi 52,11 pada tahun 2018.
(4) Perkebunan
 Meningkatkan produksi Tebu dari 720 kw/Ha di tahun 2017
menjadi 800 ku/Ha di tahun 2018.
b. Peternakan
 Meningkatkan populasi sapi potong dari 4981 ekor di tahun 2017
menjadi 5346 ekor di tahun 2018
 Meningkatkan populasi domba dari 3858 ekor di tahun 207
menjadi 4250 ekor di tahun 2018
 Meningkatkan populasi kambing dari 3093 ekor di tahun 2017
menjadi 4526 ekor di tahun 2018.
 Meningkatkan populasi ayam ras pedaging dari 209800 ekor di
tahun 2017 menjadi 215000 ekor di tahun 2018.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 4


 Meningkatkan populasi ayam buras dari .30366. ekor di tahun
2017 menjadi 42250. ekor di tahun 2018.

1.1.2. Aspek Sosial


1) Meningkatkan partisipasi anggota kelompok tani, tani ternak, dalam
berbagai aktivitas kelompok.
2) Meningkatkan dukungan tokoh masyarakat dalam keberaaan
kelompoktani dqrin60 % menjadi 65 %
3) Meningkatkan informasi teknologi dari 45 % menjadi 50 %
4) Meningkatkan pengetahuan teknologi informasi dari 50 % - 55%
5) Meningkatkan peran aktif ketua kelompoktani dari 70% jadi 75 %

3.1.3. Aspek ekonomi


 Meningkatkan kerjasama kelompok tani, tani ternak, dengan pelaku
usaha.
 Meningkatkan partisipasi anggota kelompok dalam pemupukan
modal kelompok dari 40% di th 2017 menjadi 45 % di tahun 2018
 Meningkatkan pengetahuan kelompok tani dalam mengakses
lembaga keuangan dari 45% menjadi 55%.
 Meningkatkan partisipasi kelompoktani dalam menumbuhkan Toko
Tani Indonesia dari 45 % menjadi 50 %
 Meningkatkan pengetahuan kelompok dalam kegiatan pemasaran
hasil dari 70 % menjadi 75 %

3.2. Tujuan Khusus


a. Pertanian
1) Padi sawah
 Meningkatkan keterampilan menanam dengan jarak tanam sesuai
anjuran dari 46% di tahun 2017 menjadi 50% di tahun 2018.
 Meningkatkan penggunaan benih bermutu dari 56% di tahun 2017
menjadi 62% di tahun 2018.
 Meningkatkan pergiliran varietas dari 35% di tahun 2017 menjadi
42% di thun 2018.
 Meningkatnya penggunaan pupuk sesuai dengan dosis rekomendasi
dari 43% di tahun 2017 menjadi 45% di tahun 2018.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 5


2) Jagung
 Meningkatkan penggunaan benih bermutu dari 55% di tahun 2017
menjadi 57% di tahun 2018.
 Meningkatkan penanaman dengan jarak tanam sesuai rekomendasi
dari 46% di tahun 2017 menjadi 48% di tahun 2018.
 Meningkatkan penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran dari 50% di
tahun 2017 menjadi 52% di tahun 2018

3) Kacang tanah
 Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih unggul dari
44% di tahun 2017 menjadi 46% di tahun 2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pengolahan tanah
sesuai anjuran dari 45% di tahun 2017 menjadi 47% di tahun 2018
 Meningkatkan prosentasi petani yang menanam dengan jaraka tanam
sesuai rekomendasi dari 50% di tahun 2017 menjadi 52% di tahun
2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pengendalian hama
terpadu sesuai anjuran dari 55% di tahun 2017 menjadi 62% di tahun
2018

4) Kacang panjang
 Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 43% di tahun 2017 menjadi 55% di tahun 2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang menanam dengan jarak tanam
sesuai rekomendasi dari 55% di tahun 2017 menjadi 64% di tahun
2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pemupukan sesuai
dosis anjuran dari 45% di tahun 2017 menjadi 57% di tah

5) Cabe merah
 Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 60% di tahun 2017 menjadi 65% di tahun 2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pemupukan sesuai
dosis anjuran dari 47% di tahun 2017 menjadi 49% di tahun 2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 45% di tahun 2017 menjadi 47% di tahun 2018.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 6


 Meningkatkan prosentasi petani yang memupuk sesuai dosis anjuran
dari 55% di tahun 2017 menjadi 57% di tahun 2018
 Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pengendalian hama
terpadu dari 55% di tahun 2017 menjadi 57% di tahun 2018

6) Cabe rawit
 Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 45% di tahun 2017 menjadi 47% di tahun 2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang memupuk sesuai dosis anjuran
dari 55% di tahun 2017 menjadi 57% di tahun 2018.
 Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pengendalian hama
terpadu dari 55% di tahun 2017 menjadi 57% di tahun 2018.

7) Pepaya
 Meningkatkan penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran dari 43% di
tahun 2017 menjadi 45% di tahun 2018.

b. Peternakan
1) Sapi potong
 Meningkatkan penggunaan bibit bermutu dari 52% di tahun 2017
menjadi 58% di tahun 2018.
 Meningkatkan pemberian pakan sesuai dengan rekomendasi dari 47%
di tahun 2017 menjadi 49% di tahun 2018.
 Meningkatkan manajemen dan pemeliharaan dari 57% di tahun 2017
menjadi 59% di tahun 2018.

2) Domba
 Meningkatkan penggunaan bibit bermutu dari 52% di tahun 2017
menjadi 54% di tahun 2018.
 Meningkatkan pemberian pakan sesuai dengan rekomendasi dari 56%
di tahun 2017 menjadi 58% di tahun 2018.
 Meningkatkan penanganan penyakit dari 47% di tahun 2017 menjadi
49% di tahun 2018

3) Kambing
 Meningkatkan penggunaan bibit bermutu dari 52% di tahun 2017
menjadi 54% di tahun 2018

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 7


 Meningkatkan pemberian pakan sesuai dengan rekomendasi dari 56%
di tahun 2017 menjadi 58% di tahun 2018.
 Meningkatkan penanganan penyakit dari 47% di tahun 2017 menjadi
49% di tahun 2018.

4) Ayam Ras Pedaging


 Meningkatkan manajemen dan pemeliharaan dari 57% di tahun 2017
menjadi 59% di tahun 2018.
 Meningkatkan penanganan panen dan pasca penen sesuai rekomendasi
dari 47% di tahun 2017 menjadi 49% di tahun 2018.

5) Ayam Bukan Ras


 Meningkatkan penggunaan kandang sesuai rekomendasi dari 47% di
tahun 2017 menjadi 49% di tahun 2018.
 Meningkatkan penanganan penyakit dari 57% di tahun 2017 menjadi
59% di tahun 2018.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 8


BAB IV
MASALAH

4.1. Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah prilaku dan non prilaku yang meliputi
aspek teknis, sosial, ekonomi, maka prioritas permasalahan yang harus
dipecahkan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :

4.1.1. Identifikasi masalah sosial


a. Prilaku
 Kehadiran anggota kelompok dlm pertemuan rendah
 Tingkat partisipasi kelompok dlm pengambilan keputusan rendah
 Keterlibatan anggota kelompok dalam menyususn rencana kerja
kelompok rendah.
b. Non prilaku
 Belum diberdayakannya secara optimal pos penyuluhan di tk desa
yang berfungsi sebagai sarana pusat pelayanan penyuluhan dan
silaturahmi petani.

4.1.2. Identifikasi masalah ekonomi


a. Prilaku
 Sebanyak 60% anggota kelompok belum berpartisipasi dalam
pemupukan modal kelompok
 Sebanyak 45% anggota kelompok belum mengetahui cara
mengakses lembaga keuangan.
b. Non prilaku
 Belum terbentuknya koperasi tani /ternak

4.1.3, Identifikasi masalah teknis


A. Pertanian
a. Prilaku
1) Padi sawah
 54% petani belum menanam dengan jarak tanam sesuai
anjuran.
 44% petani belum menggunakan benih bermutu.
 49% petani belum melakukan pergiliran varietas.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 9


 57% petani belum melakukan pemupukan sesuai dengan
dosis rekomendasi.
2) Jagung
 45% petani belum menggunakan benih bermutu.
 54% petani belum melakukan penanaman dengan jaraka
tanam sesuai rekomendasi.
 50% petani belum melakukan pemupukan sesuai dosis
anjuran.
3) Kacang tanah
 56% petani belum menggunakan benih unggul bemutu.
 55% petani belum melakukan pengolahan tanah sesuai
anjuran
 50% petani belum menanam dengan jarak tanam sesuai
rekomendasi.
 45% petani belum melakukan pengendalian hama terpadu
sesuai anjuran.
4) Kacang panjang
 57% petani belum menggunakan benih ungul bermutu.
 45% petani belum menanam dengan jarak tanam sesuai
rekomendasi.
 55% petani belum melakukan pemupukan sesuai dosis
anjuran.
5) Cabe merah
 50% petani belum menggunakan benih bermutu.
 53% petani belum melakukan pemupukan sesuai dosis
anjuran.
 45% petani belum melakukan pengendalian hama secara
terpadu.
6) Cabe rawit
 55% petani belum menggunakan benih bermutu.
 45% petani belum memupuk sesuai dosis anjuran.
 45% petani belum melakukan pengendalian hama secara
terpadu.
8) Pepaya
 57% petani belum memupuk sesuai dosis anjuran.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 10


B. Perkebunan
a. Prilaku
1) Tebu
 58 % petani belum melakukan pengolahan tanah sesuai
anjuran.
 53 % petani belum melakukan pergiliran varietas.
 48 % petani belum melakukan proses panen sesuai
rekomendasi.

C. Peternakan
a. Prilaku
1) Sapi potong
 48% peternak belum menggunakan bibit bermutu.
 53% peternak belum memberikan pakan sesuai dengan
rekomendasi.
 43% peternak belum melakukan manajemen dan
pemeliharaan dengan benar.
2) Domba
 48% peternak belum menggunakan bibit bermutu.
 44% peternak belum memberikan pakan sesuai dengan
rekomendasi.
 53% peternak belum melakukan penanganan penyakit
secara tepat.
3) Kambing
 48% peternak belum menggunakan bibit bermutu.
 44% petani belum memberikan pakan sesuai dengan
rekomendasi.
 53% peternak belum melakukan penanganan penyakit
secara tepat.
 53% peternak belum melakukan penanganan penyakit
secara tepat.
4) Ayam ras pedaging
 43% peternak belum melakukan manajemen dan
pemeliharaan secara tepat.
 53% peternak belum melakukan penanganan panen dan
pasca panen sesuai rekomendasi.

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 11


5) Ayam bukan ras
 53% peternak belum membuat kandang sesuai
rekomendasi.
 43% peternak belum melakukan penanganan penyakit
secara tepat.
 48% petani belum melakukan manajemen dan
pemeliharaan secara tepat

Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Gesi Tahun 2018 12

Anda mungkin juga menyukai