Latar Belakang
1.2. Tujuan
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian tingkat kecamatan
bertujuan untuk memberikan acuan atau pedoman kepada penyelenggara
penyuluhan di tingkat kecamatan.
Tujuan penyusunan programa adalah :
a. Menyediakan acuan dalam penyelenggaran penyuluhan pertanian.
berikutnya.
3) Kacang tanah
Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih unggul dari
44% di tahun 2017 menjadi 46% di tahun 2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pengolahan tanah
sesuai anjuran dari 45% di tahun 2017 menjadi 47% di tahun 2018
Meningkatkan prosentasi petani yang menanam dengan jaraka tanam
sesuai rekomendasi dari 50% di tahun 2017 menjadi 52% di tahun
2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pengendalian hama
terpadu sesuai anjuran dari 55% di tahun 2017 menjadi 62% di tahun
2018
4) Kacang panjang
Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 43% di tahun 2017 menjadi 55% di tahun 2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang menanam dengan jarak tanam
sesuai rekomendasi dari 55% di tahun 2017 menjadi 64% di tahun
2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pemupukan sesuai
dosis anjuran dari 45% di tahun 2017 menjadi 57% di tah
5) Cabe merah
Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 60% di tahun 2017 menjadi 65% di tahun 2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pemupukan sesuai
dosis anjuran dari 47% di tahun 2017 menjadi 49% di tahun 2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 45% di tahun 2017 menjadi 47% di tahun 2018.
6) Cabe rawit
Meningkatkan prosentasi petani yang menggunakan benih bermutu
dari 45% di tahun 2017 menjadi 47% di tahun 2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang memupuk sesuai dosis anjuran
dari 55% di tahun 2017 menjadi 57% di tahun 2018.
Meningkatkan prosentasi petani yang melakukan pengendalian hama
terpadu dari 55% di tahun 2017 menjadi 57% di tahun 2018.
7) Pepaya
Meningkatkan penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran dari 43% di
tahun 2017 menjadi 45% di tahun 2018.
b. Peternakan
1) Sapi potong
Meningkatkan penggunaan bibit bermutu dari 52% di tahun 2017
menjadi 58% di tahun 2018.
Meningkatkan pemberian pakan sesuai dengan rekomendasi dari 47%
di tahun 2017 menjadi 49% di tahun 2018.
Meningkatkan manajemen dan pemeliharaan dari 57% di tahun 2017
menjadi 59% di tahun 2018.
2) Domba
Meningkatkan penggunaan bibit bermutu dari 52% di tahun 2017
menjadi 54% di tahun 2018.
Meningkatkan pemberian pakan sesuai dengan rekomendasi dari 56%
di tahun 2017 menjadi 58% di tahun 2018.
Meningkatkan penanganan penyakit dari 47% di tahun 2017 menjadi
49% di tahun 2018
3) Kambing
Meningkatkan penggunaan bibit bermutu dari 52% di tahun 2017
menjadi 54% di tahun 2018
4.1. Permasalahan
Berdasarkan identifikasi masalah prilaku dan non prilaku yang meliputi
aspek teknis, sosial, ekonomi, maka prioritas permasalahan yang harus
dipecahkan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
C. Peternakan
a. Prilaku
1) Sapi potong
48% peternak belum menggunakan bibit bermutu.
53% peternak belum memberikan pakan sesuai dengan
rekomendasi.
43% peternak belum melakukan manajemen dan
pemeliharaan dengan benar.
2) Domba
48% peternak belum menggunakan bibit bermutu.
44% peternak belum memberikan pakan sesuai dengan
rekomendasi.
53% peternak belum melakukan penanganan penyakit
secara tepat.
3) Kambing
48% peternak belum menggunakan bibit bermutu.
44% petani belum memberikan pakan sesuai dengan
rekomendasi.
53% peternak belum melakukan penanganan penyakit
secara tepat.
53% peternak belum melakukan penanganan penyakit
secara tepat.
4) Ayam ras pedaging
43% peternak belum melakukan manajemen dan
pemeliharaan secara tepat.
53% peternak belum melakukan penanganan panen dan
pasca panen sesuai rekomendasi.