Asuhan Keperawatan Pada Pasien Appendisitis
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Appendisitis
Disusun Oleh :
Kelompok IV
1. LIA KURNIA UTAMI (19.14201.90.23.P)
2. RACHMAT DARY SAPUTRA (19.14201.90.13.P)
3. RUBY RAHMANIA ARYANI (19.14201.90.12.P)
4. SRI HANDAYANI (19.14201.90.47.P)
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Penyakit...............................................................................4
2.1.1 Definisi Appendisitis..............................................................4
2.1.2 Anatomi Dan Fisiologi...........................................................5
2.1.3 Etiologi...................................................................................13
2.1.4 Patoflow..................................................................................15
2.1.5 Patofisiologi............................................................................16
2.1.6 Manifestasi Klinik..................................................................17
2.1.7 Komplikasi..............................................................................17
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang..........................................................18
2.1.9 Penatalaksanaan......................................................................20
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis.............................................22
2.2.1 Pengkajian Keperawatan.........................................................22
2.2.2 Diagnosa Keperawatan...........................................................27
2.2.3 Intervensi Keperawatan..........................................................28
2.2.4 Implementasi Keperawatan.....................................................29
2.2.5 Evaluasi...................................................................................30
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan......................................................................................31
3.2. Saran.................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
semua hal yang bersifat instan dan kurang mengkonsumsi makanan yang
dicerna di dalam usus besar dapat memasuki usus buntu dan tertinggal di
sana sehingga menjadi tersumbat, Usus buntu yang tersumbat dapat memicu
Doenges, M. E. (2015).
cacing, Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak
cacing atau lebih dikenal dengan nama usus buntu, merupakan kantung kecil
Apendisitis dapat terjadi pada segala usia dan mengenai laki – laki
serta perempuan sama banyak. Akan tetapi pada usia antara pubertas dan 25
tahun, prevalensi apendisitis lebih tinggi pada laki – laki. Sejak terdapat
kemajuan dalam terapi antibiotik, insidensi dan angka kematian karena
penyakit ini hampir selalu berakibat fatal, Apendisitis dapat disebabkan dari
tahun dalam keadaan perforasi dan hampir 100% pada anak kurang setahun.
1.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Niman, 2015)
Gambar 2. Anatomi
Apendik
(Niman, 2015)
Struktur Pencernaan :
a. Mulut (Oris)
Merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang
Saliva atau liur yang dihasilkan oleh mulut bersifat alkali (basa)
b. Tenggorokan (Faring)
media (bagian yang sama tinggi dengan mulut), dan bagian inferior
(Syaifudin, 2015).
c. Kerongkongan (Esofagus)
(Sharifudin, 2015 ).
d. Lambung
(Simon, 2015 ).
susu).
e. Usus Halus
Proses pencernaan makanan selanjutnya dilakukan didalam
usus halus bantuan aksi getah usus. Usus halus adalah bagian dari
2015).
Syaifuddin (2016)
f. Usus besar
Organ pencernaan ini terdiri dari atas kolon asenden (kanan),
coli, dan tempat feses. Peristaltik dibagian ini sangat kuat dan
(Syaifuddin, 2016).
cm (Ardiansyah, 2015).
g. Usus Buntu
Jong, 2016).
h. Rektum
i. Anus
2.1.3 Etiologi
Apendisitis belum ada penyebab yang pasti atau spesifik tetapi
terbanyak.
2. Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan
Streptococcus
berikut :
Kerusakan jaringan
Pintu masuk kuman
Stimulasi dihantarkan
Spasme dinding apendik Tekanan intraluminal lebih
dari tekanan vena
Spinal cord
Nyeri
Hipoxsia jaringan apendic
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Gangguan rasa nyaman Mual & muntah kebutuhan tubuh
Resiko kekurangan
volume cairan
2.1.5 Patofisiologi
nyeri terasa lebih tajam dan jelas letaknya, sehingga merupakan nyeri
2.1.7 Komplikasi
toksin dan nyeri abdomen atau nyeri tekan abdomen yang kontinue.
a. Perforasiapendiks
Suzanna C. 2015)
b. Peritonitis abses
c. Dehidrasi
d. Sepsis
(Ardiansyah 2016)
1. Pemeriksaan fisik
mengencang (Distensi)
apendisitis akut
( Psoas sign)
juga.
e) Suhu dubur ( rectal) yang lebih tinggi dari suhu ketiak (axilla),
2. Pada apendiks terletak retro sekal maka uji psoas akan positif dan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Kusuma, 2015)
2.1.9 Penatalaksanaan
2.1Penatalaksanaan medis
a. Operasi
penjahitan luka.
-Pemasangan NGT
selama inspirasi.
sebagai berikut :
berkurang
5 kali.
(Hasan, 2015)
konstipasi, tidak ada nafsu makan, pasien sesak dan ansietas (Darma
Adji, 2016).
Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
sekarang.
b. Keluhan Utama
aktifitas.
c. Riwayat Kesehatan
4) Riwayat Psikososial
klien (citra tubuh, identitas diri, fungsi peran, ideal diri dan
harga diri).
5) Riwayat Sosial
6) Riwayat Spiritual
8) Pemeriksaan Fisik
apendiks.
–lain).
tubuh.
a. Tindakan Keperawatan
pesipitasi
8. Tingkatkan istirahat
mencari bantuan)
nyeri
nyeri)
ditentukan.
2.2.5 Evaluasi
3.1. Kesimpulan
umbai cacing (apendiks). Usus buntu adalah sekum (cecum). Infeksi ini
2015).
yang paling sering adalah E. Coli dan Streptococcus. Gejala awal yang khas,
3.2. Saran
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuzulul, 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 1.Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran: EGC.