Disusun Oleh :
Kelompok IV
1. AGUSRI (19.14201.90.29.P)
2. ALMA INNEKE PUTRI (19.14201.90.21.P)
3. MAYANG AGUSTIN (19.14201.90.06.P)
4. RUBY RAHMANIA ARYANI (19.14201.90.12.P)
5. SRI HABDAYANI (19.14201.90.22.P)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dalam harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
meperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, sehingga
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Infeksi Nasokomial.............................................................2
2.2 Sumber Penularan Infeksi Nasokomial............................................2
2.3 Proses Penularan Infeksi Nasokomial..............................................4
2.4 Cara Penularan Infeksi Nasokomial.................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
a. Kuman penyakit (jumlah dan jenis kuman, lama kontak dan virulensi)
b. Sumber infeksi
c. Perantara atau pembawa kuman,
d. Tempat masuk kuman pada hospes baru,
e. Daya tahan tubuh hospes baru,
f. Keadaan rumah sakit meliputi; Prosedur kerja, alat, hygene, kebersihan,
jumlah pasien dan konstruksi rumah sakit,
g. Pemakaian antibiotik yang irasional,
h. Pemakaian obat seperti imunosupresi, kortikosteroid, dan sitostatika,
tindakan invasif dan instrumentasi,
i. Berat penyakit yang diderita.
2.3 Proses Penularan Infeksi Nasokomial
Proses penularan infeksi nasokomial dapat secara langsung dan tidak
langsung, yaitu :
a. Secara Langsung
Antara pasien dan personel yang merawat atau menjaga pasien
b. Tidak Langsung
1) Obyek tidak bersemangat atau kondisi lemah
2) Lingkungan menjadi kontaminasi dan tidak didesinfeksi atau sterilkan
(Sebagai contoh perawatan luka pasca operasi)
3) Penularan cara droplet infection di mana kuman dapat mencapai ke
udara (air borne)
4) Penularan melalui vektor, yaitu penularan melalui hewan atau
serangga yang membawa kuman.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang timbul ketika di rumah sakit.
Infeksi ini dapat menular melalui alat medis dan menyerang pasien maupun
tenaga medis. Terdapat 6 komponen dalam penyebaran infeksi nosokomial,
yaitu penyebab infeksi, sumber, tempat keluar, cara penularan, tempat
masuk, dan penjamu rentan.Alat-alat medis yang biasanya menjadi media
transmisi adalah kateter, jarum suntik, dan alat–alat untuk mengambil atau
memberikan darah atau cairan, penyakit-penyakit yang sering timbul karena
penggunaan alat medis adalah infeksi saluran kemih, pneumonia
nosokomial, bakteremi nosokomial, tuberkulosis, diarea dan gastroenteritis,
infeksi pembuluh darah, dipteri, tetanus dan pertussis. Cara pencegahan
penularan infeksi nosokomial melalui alat, yaitu dengan cara mensterilkan
alat-alat secara baik dan benar.
B. Saran
1. Sterilkan alat dengan benar sesuai dengan prosedur.
2. Jagalah alat dari kontaminasi lingkungan sekitar.
3. Tangani dengan benar limbah rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA