Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN PERSONAL HYGIENE


PADA IBU NIFAS POST PARTUS

DISUSUN OLEH:

YUNITA FITRIAH (21.14901.13.17)

RUBY RAHMANIA A (21.14901.13.03)

FERDINAN ARYA DWI (21.14901.13.16)

ANDI ANDOKO ( 21.14901.13.28)

DAUD YUNUS (21.14901.13.32)

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Meta Nurbaiti, S.Kep,.M.Kes

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA PALEMBANG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik : Perawatan personal hygiene post partus


2. Hari/Tanggal : Kamis/ 30 Desember 2021
3. Waktu : 11.00 WIB
4. Tempat : Klinik Al Amin Banyu Asin

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan agar ibu yang sedang
menghadapi masa nifas dapat menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan maka diharapkan ibu mampu:

a. Menjelaskan pengertian perawatan diri (personal hygiene) post partus dengan


benar
b. Menjelaskan manfaat dari menjaga perawatan diri (personal hygiene) post partus
dengan benar
c. Menjelaskan akibat dari tidak menjaga perawatan diri (personal hygiene) post
partus dengan benar
d. Menjelaskan cara perawatan diri (personal hygiene) post partus dengan benar

B. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah masyarakat khususnya ibu
hamil dan post partus di daerah kerja klinik Al Amin Banyu Asin.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sub pokok pembahasan : Personal hygiene
2. Sasaran : Ibu hamil dan post partus
3. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
4. Media/Alat :
a. Leaflet
b. Brosur

5. Waktu dan Tempat :


a. Waktu : 11.00 WIB
b. Tempat : Klinik Al Amin Banyu Asin

6. Materi (Terlampir)

7. Seting Tempat :
DENAH

Keterangan :
: Penyaji : Observer
: Moderator : Fasilitator
: Audiens : Notulen
: Materi
8. Pelaksana : mahasiswa Profesi Ners Bina Husada Palembang
a. Moderator : Yunita Fitriah, S. Kep
b. Penyaji : Ruby Rahmania, S. Kep
c. Notulen : Ferdinan Arya, S. Kep
d. Fasilitator : Andi Andoko, S. Kep
e. Observer : Daud Yunus, S. Kep

9. Tugas Pelaksana
a. Moderator:
 Memimpin pelaksanaan penyuluhan, memotivasi anggota untuk mengikuti
penyuluhan dengan tata tertib dan semangat.
 Sebagai katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
menciptakan suasana untuk memotivasi anggota.
 Mengarahkan proses penyuluhan ke arah pencapaian tujuan.
 Menciptakan suasana yang mendukung.
b. Penyaji :
 Menyampaikan materi penyuluhan kepada audiens
c. Observer :
 Mengamati kegiatan penyuluhan apakah telah sesuai dengan rencana serta
segala faktor pendukung dan faktor penghambat jalannya penyuluhan.
 Mencatat dan membuat laporan penyuluhan
d. Fasilitator :
 Menyediakan sarana dan prasarana
 Mencegah terjadinya hambatan penyuluhan
 Memotivasi audiens untuk mengajukan pertanyaan
e. Notulen
 Mencatat pertanyaan audiens beserta jawaban
 Mencatat kesimpulan dari penyuluhan
 Membuat berita acara
E.    KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Respon Waktu
1 Pendahuluan
a.       Memberi salam Menjawab salam  5 menit
b.      Menyampaikan pokok bahasan Menyimak
c.       Menyampaikan tujuan   Menyimak
2 Isi
Penyampaian materi tentang: 10 menit
 Definisi personal hygiene Memperhatikan
 Menjelaskan manfaat  personal hygiene Memperhatikan
pada ibu post partus Memperhatikan
 Menjelaskan akibat tidak menjaga Memperhatikan
personal hygiene pada ibu post partus
 Menjelaskan cara personal hygiene Memperhatikan
pada ibu post partus dengan benar
3 Penutup 15 menit
a.       Diskusi Aktif bertanya
b.      Kesimpulan Memperhatikan
c.       Evaluasi Menjawab pertanyaan
d.      Memberikan salam penutup Menjawab salam

10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Peserta diharapkan fokus pada materi
 Setting tempat yang aman, nyaman dan tenang
b. Evaluasi Proses
 Peserta mampu memberi tanggapan
c. Evaluasi Hasil

 Peserta memahami pengertian perawatan diri (personal hygiene) post partus


dengan benar
 Peserta memahami manfaat dari menjaga perawatan diri (personal hygiene)
post partus dengan benar
 Peserta memahami akibat dari tidak menjaga perawatan diri (personal hygiene)
post partus dengan benar
 Peserta memahami cara perawatan diri (personal hygiene) post partus dengan
benar

F. REFERENSI

Ardhiyanti, Yulrina., Dkk. 2014. Panduan Lengkap Keterampilan Dasar Kebidanan I


Cetakan 1 (Ed. 1). Yogyakarta: Deepublish
Mastiningsih dkk. (2019). Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Penerbit : In Media
Nugroho, Taufan. 2010, Buku ajar Obstetri, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Yuha
Saleha, Sitti. 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta : Salemba medika.
Prawirohardjo Sarwono (2016). Buku Ilmu Kebidanan Edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.

2. Kebutuhan Personal Hygiene Pada Ibu

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan


perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara
mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur
serta lingkungan dimana ibu tinggal.

Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik
dengan menggunakan antiseptik (PK / Denthol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara
keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.

a. Pakaian

Sebaiknya pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan
kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada
daerah sekitarnya akibat lochea.

b. Kebersihan Rambut

Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan
normal. Jumlah kerontokan berbeda-beda antara wanita satu dengan yang lain. Cucilah
rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari
penggunaan pengering rambut.

c. Kebersihan Kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada
wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu pertama setelah
melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d. Kebersihan Vulva dan sekitarnya

 Membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah sekitar vulva


terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah
sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut / kain pembalut, setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan
dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan
sabun.

3. Personal Hygiene Pada Ibu Nifas Post SC (Pasca Operasi Bedah Caesar)

a.Setiap minggu kasa harus dibuka


b.Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
c.Jaga luka agar tidak lembab
d.Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
e.Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)

4. Akibat Kurang atau Tidak Menjaga Personal Hygiene :

a.Ibu Mudah Sakit


b.Ibu terlihat kotor / kurang bersih
c.Bayi ibu sakit
d.Ibu kurang percaya diri
e. Ibu mengalami infeksi

Anda mungkin juga menyukai