Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA PASIEN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Disusun Oleh :

Meta Indah Sari ( 20149011311)

Dosen Bimbingan

NS. Meta Nurbaiti ,M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN/NERS


STIK BINA HUSADA PALEMBANG
2020-2021
PENGERTIAN

Hipertensi dalam Kehamilan

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi dalam kehamilan dimana tekanan darah
sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg atau adanya peningkatan tekanan
sisstolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolik sebesar 15 mmHg atau lebih
diatas nilai dasar yang mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam jangka waktu 6 jam
Hipertensi dalam kehamilan ialah tekanan darah sistolik dan sistolik

≥140/90 mmHg pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4


jam. Kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 15
mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo, 2016).
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan :

a. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum usia kehamilan 20 minggu atau
hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan
hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca persalinan.
b. Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria.
c. Eklamsi adalah preeklamsi yang disertai dengan kejang-kejang sampai dengan koma.
d. Hipertensi kronik dengan superposed preeklamsi adalah hipertensi kronik di sertai tanda-
tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
e. Hipertensi gestasional (transient hypertensi) adalah hipertensi yang timbul pada
kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan
pascapersalin atau kehamilan dengan preeklamsi tetapi tanpa proteinuria (prawirohardjo,
2016)
ETIOLOGI

Prawirohardjo (2016), menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan belum diketahui


secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi
dan dikelompokkan dalam faktor risiko.
Beberapa faktor risiko sebagai berikut :

a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes melitus,
hidrops fetalis, bayi besar.

c. Umur
d. Riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
e. Penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
f. Obesitas

PATOFISIOLOGI

Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang bertambah hal ini
menyebabkan ekresi natrium lebih banyak karena progesteron berfungsi sebagai diuretik
ringan.Kehilangan natrium menyebabakan penyempitan dari vilume darah kompartemen
vaskuler, pada kehamilan dengan pre eklamsi menunjukan adanya peningkatan resistensi
perifer dan vasokontriksi pada ruang vaskuler, bertambahnya protein serum (albumin dan
globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal,
sehimgga terjadi oliguri karena menurunya aliran darah ke ginjal dan menurunya GFR
(glomerulus filtrat rate ) kenaikan berat badan dan oedema yang disebabka penambahan
cairan yang berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin berhubungan dengan adanya
retensi air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari ruang intravaskuler ke
intertisialdiikuti oleh adanya kenaikan hematokrit, peningkatan protei serum menambah
oedem dan menyebabkan volume darah berkurang, visikositas darah meningkat dan waktu
peredaran darah teri menjadi lama. Prawirohardjo (2016).
PATOFLOW/PATWAY

Umur,jenis kelamin,gayahidup ,obesitas

penyakit Hipertensi

merangsang thalamus

amigdala Kerusakan vasekuler

emosi negatif pembuluh darah

Perubahan struktur

ansietas Penyumbatan pembuluh darah

vasokonstriksi

gangguan sirkulasi

pembuluh darah

otak sistemik

resistensi pembuluh darah otak suplay o2 vasokonstriksi

sinkop afterload meningkat


nyeri
fatigue
Gangguan perfusi
jaringan

Intoleransi
aktivitas
MANIFESTASI KLINIK

Cahyani (2018), menjelaskan beberapa manifestasi klinis dari hipertensi dalam kehamilan
adalah sebagai berikut : Gejala yang timbul akan beragam, sesuai dengan tingkat PIH dan
organ.
1) Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk dapat
mengakibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran prematur.
2) Mengalami hipertensi diberbagai level.
3) Protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.
4) Gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan hiper refleksia mungkin akan
terjadi.

5) Berpotensi gagal hati.

6) Kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.

7) Meningkatnya enzim hati.

8) jumlah trombosit menurun.yang dipengaruhi.

Perubahan Sistem dan Organ pada Preeklampsia

a. Volume plasma

Volume plasma pada kehamilan normal akan meningkat dengan bermakna guna memenuhi
kebutuhan pertumbuhan janin. Sebaliknya pada preeklampsia terjadi penurunan volume plasma
antara 30-40% dibanding hamil normal disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi dengan
vasokonstriksi, sehingga terjadi hipertensi.

b. Hipertensi

Hipertensi merupakan tanda terpenting dalam menegakkan diagnosis hipertensi dalam kehamilan.
Tekanan diastolik menggambarkan resistensi perifer, sedangkan tekanan sistolik menggambarkan
besaran curah jantung.Peningkatan reaktivitas vaskuler pada preeklampsia terjadi pada umur
kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II.
a. Fungsi ginjal

1). Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh hal-hal berikut :

2). Menurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipovolemia, sehingga terjadi oliguria,

bahkan anuria

3). Kerusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya permeabilitas membran


basalis sehingga terjadi kebocoran dan mengakibatkan terjadinya proteinuria.
4). Gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. Bila sebagian besar kedua
korteks ginjal mengalami nekrosis, maka terjadi nekrosis korteks ginjal yang bersifat
irreversibel.
5) Dapat terjadi kerusakan intrinsik jaringan ginjal akibat vasopasme pembuluh darah.

1) Proteinuria

Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis preeklampsia, tetapi proteinuria umumnya


timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai preeklampsia tanpa
proteinuria, karena janin sudah lahir lebih dulu. Pengukuran protein dapat dilakukan
dengan urin dipstik, yaitu 100 mg/l atau +1, sekurang-kurangnya diperiksa dua kali urin
acak selang 6 jam dan bisa juga dengan pengumpulan proteinuria dalam 24 jam. Dianggap
patologis bila besaran proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam.

2) Asam urat serum

Umumnya meningkat ≥ 5 mg/cc. Keadaan ini disebabkan oleh hipovolemia yang


menimbulkan menurunnya aliran darah filtrasi aliran darah, sehingga menurunnya sekresi
asam urat. Peningkatan asam urat terjadi karena iskemia jaringan.
3) Kreatinin

Kadar kreatinin serum pada preeklampsia juga meningkat, hal ini disebabkan oleh
hipovolemia, maka aliran darah ginjal menurun, mengakibatkan menurunnya filtrasi
glomerulus, sehingga menurunnya sekresi kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Cahyani (2018),menyebutkan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada ibu hamil


dengan hipertensi diantaranyan :
1. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria
2. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan kreatinin dan protein.
3. Fungsi hati :meningkatnya enzim hati (meningkatnya alamine aminotransferase atau
meningkatnya aspartate ).
4. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin dan elektrolit abnormal,
karena gangguan fungsi ginjal.
5. Tes non tekanan dengan profil biofisik.
6. USG seri dan tes tekanan kontraksi untuk menentukan status janin
7. Evaluasi aliran doppler darah untuk menentukan status janin dan ibu.

PENATALAKSANAAN

Cahyani dkk(2018), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang dapat dilaukan pada


pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :

Hipertensi ringan

Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat untuk menurunkan
gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan posisi miring. Untuk mengurangi
darah ke vena kava inferior, terjadi peningkatan darah vena untuk meningkatkan
peredaran darah menuju jantung dan plasenta sehingga menurunkan iskemia plasenta,
menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah menuju ginjal dan meningkatkan
produksi urin.Pasien juga dianjurkan segera berobat jika terdapat gejala kaki bertambah
berat (edema), kepala pusing, gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.
Hipertensi Berat

Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah baring ke satu sisi
dalam suasana isolasi. Pemberian obat- obatan untuk menghindari kejang (anti kejang),
antihipertensi, pemberian diuretik, pemberian infus dekstrosa 5%, dan pemberian
antasida.

Hipertensi kronis

Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi menyeluruh,
pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur,pemeriksaan kardiovaskuler pulmonal
(foto thorax, EKG, fungsi paru)

Penatalaksanaan terhadap hipertensi dalam kehamilan tersebut juga dijelaskan olehh


Prawirohardjo,(2016), beberapa penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :

a. Anjurkan melakukan latihan isotonik dengan cukup istirahat dantirah baring.


b. Hindari kafein, merkok, dan alkohol.
c. Diet makanan yang sehat dan seimbang, yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung cukup protein, rendah karbohidrat, garam secukupnya, dan rendah

lemak.

d. Menganjurkan agar ibu melakukan pemeriksaan secara teratur, yaitu minimal 4 kali
selama masa kehamilan. Tetapi pada ibu hamil dengan hipertensi dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan yang lebih sering, terutama selama trimester
ketiga, yaitu harus dilakukan pemeriksaan setiap 2 minggu selama 2 bulan pertama
trimester ketiga, dan kemudian menjadi sekali seminggu pada bulan terakhir
kehamilan.
e. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan USG
f. Pembatasan aktivitas fisik.
g. Penggunaan obat - obatan anti hipertensi dalam kehamilan tidak diharuskan, karena
obat anti hipertensi yang biasa digunakan dapat menurunkan perfusi plasenta dan

memiliki efek yang merugikan bagi janin. Tetapi pada hipertensi berat, obat-obatan

diberikan sebagai tindakan sementara. Terapi anti hipertensi dengan agen

farmakologi memiliki tujuan untuk mengurangi tekanan darah perifer, mengurangi

beban kerja ventrikel kiri, meningkatkan aliran darah ke uterus dan sisitem ginjal

serta mengurangi resiko cedera serebrovaskular.

KOMPLIKASI

Prawirohardjo,(2016), menyebutkan beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat


hipertensi dalam kehamilan pada ibu dan janin.
Pada ibu :

1. Eklampsia
2. Pre eklampsia berat
3. Solusio plasenta
4. Kelainan ginjal
5. Perdarahan subkapsula hepar
6. Kelainan pembekuan darah
7. Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platellet count).
8. Ablasio retina.

Pada janin :

1. Terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus


2. Kelahiran prematur
3. Asfiksia neonatorum
4. Kematian dalam uterus
5. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
Konsep Asuhan Keperawatan

pada Kasus Hiperensi dalam Kehamilan

Pengkajian

a. Anamnesa

Pengkajian pada pasien dengan kasus hipertensi dalam kehamilan meliputi :

1) Identitas umum ibu, seperti:nama, tempat tanggal lahir/umur,pendidikan, suku bangsa,

pekerjaan, agama, dan alamat rumah

2) Data Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang :

Biasanya ibu akan mengalami: sakit kepala di daerah frontal,terasa sakit di ulu hati/
nyeri epigastrium, bisa terjadi gangguanvisus, mual dan muntah, tidak nafsu makan,
bisa terjadigangguan serebral, bisa terjadi edema pada wajah danekstermitas,
tengkuk terasa berat, dan terjadi kenaikan berat badan 1 kg/ minggu.

b. Riwayat kesehatan Dahulu

Biasanya akan ditemukan riwayat: kemungkinan ibu menderitapenyakit hipertensi


pada kehamilan sebelumnya, kemungkinanibu mempunyai riwayat preeklampsia
dan eklampsia padakehamilan terdahulu, biasanya mudah terjadi pada ibu
denganobesitas, ibu mungkin pernah menderita gagal ginjal kronis
c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Kemungkinan mempunyai riwayat kehamilan denganhipertensi dalam keluarga.


d. Riwayat Perkawinan

Biasanya terjadi pada wanita yang menikah di bawah usia 20 tahunatau di atas 35
tahun.
e. Riwayat Obstetri
Biasanya hipertensi dalam kehamilan paling sering terjadi pada ibuhamil
primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, danmolahidatidosa dan semakin
semakin tuanya usia kehamilan (Prawirohardjo, 2016).
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami


kelemahan.

TD : Pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan tekanan darah


sistol diatal 140 mmHg dan diastol 90 mmHg.

Nadi : Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan denyut
nadi yang meningkat, bahkan pada ibu yang mengalami eklampsia
akan ditemukan nadi yang semakin cepat

Nafas : Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan nafas
pendek, dan pada ibu yangmengalami eklampsia akan terdengar
bunyi nafas yang berisik dan ngorok.

Suhu : Ibu hamil yang mengalami hipertensi dalamkehamilan biasanya


tidak ada gangguan padasuhunya, tetapi jika ibu hamil tersebut
mengalami eklampsia maka akan terjadi peningkatan suhu.

BB : Biasanya akan terjadi peningkatan berat badanlebih dari 0,5

kg/minggu, dan pada ibu hamil yang mengalami preeklampsia akan


terjadi peningkatan BB lebih dari 1 kg/minggu atau sebanyak 3 kg

dalam 1 bulan

Kepala : Biasanya ibu hamil akan ditemukan kepala yang


berketombe dan kurang bersih dan pada ibu hamil dengan
hipertensi akan mengalami sakit kepala.

Wajah : Biasanya pada ibu hamil yang mengalami


preklampsia/eklampsia wajah tampak edema.

Mata : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan konjungtiva


sub anemis, dan bisa jugaditemukan edema pada palvebra. Pada
ibu hamil yang mengalami preeklampsia atau eklampsia biasanya
akan terjadi gangguan penglihat yaitupenglihatan kabur.

Hidung : Biasanya pada ibu hamil tidak ditemukan gangguan

Bibir : Biasanya akan ditemukan mukosa bibir lembab

Mulut : Biasanya terjadi pembengkakan vaskuler padagusi, menyebabkan


kondisi gusi menjadihi peremik dan lunak, sehingga gusi bisa
mengalami pembengkakan dan perdarahan

Leher :Biasanya akan ditemukan pembesaran pada kelenjer tiroid

Paru-paru : Biasanya akan terjadi peningkatan respirasi, edema


paru dan napas pendek

jantung : Pada ibu hamil biasanya akan terjadi palpitasi jantung, pada ibu
yang mengalami hipertensi dalam kehamilan, khususnya pada ibu yang
mengalami preeklampsia beratakan terjadi dekompensasi jantung.

Payudara : Biasanya akan ditemukan payudara membesar,lebih


padat dan lebihkeras,puting menonjol danareola menghitam dan
membesar dari 3 cm menjadi 5cm sampai 6 cm, permukaan
pembuluhdarah menjadi lebihterlihat.

Abdomen : Pada ibu hamil akan ditemukan umbilikus menonjol


keluar, dan membentuk suatu area berwarna gelap di dinding
abdomen, serta akan ditemukan lineaalba dan linea nigra. Pada
ibu hamil dengan hipertensi biasanya akan ditemukannyeri pada
daerah epigastrum, dan akan terjadi anoreksia, mual dan muntah

Pemeriksaan janin :Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa terjadi bunnyi jantung janin

yang tidak teratur dangerakan janin yang melemah


Ekstermitas : Pada ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan

bisa ditemukan edema pada kaki dantangan juga pada jari-jari.


Sistem persarafan : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa ditemukan hiperrefleksia,
klonus pada kaki
Genitourinaria : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi
akan didapatkan oliguria dan proteinuria, yaitu pada ibu Hamil
dengan preeklampsia .
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dahlan (2014), mengatakan beberapa pemeriksaan penunjang hipertensi dalam kehamilan


yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan laboratorium
a).Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah

1) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal untukwanita hamil adalah
12-14 gr%)
2) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)
3) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3

b) Urinalisis

Untuk menentukan apakah ibu hamil dengan hipertensi tersebutmengalami proteinuriaatau


tidak. Biasanya pada ibu hipertensiringan tidak ditemukan protein dalam urin.
c) Pemeriksaan fungsi hati
1) Bilirubin meningkat (N=< 1 mg/ dl)
2) LDH (Laktat dehidrogenase) meningkat
3) Aspartat aminomtransferase (AST) > 60 ul.
4) Serum glutamat pirufat transaminase (SGPT) meningkat (N:15- 45 u/ml).
5) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase (SGOT) meningkat(N:
< 31u/l).
6) Total protein serum normal (N: 6,7-8,7 g/dl).
d) Tes kimia darah
Asam urat meningkat (N: 2,4-2,7 mg/ dl).

2. Radiologi

a) Ultrasonografi : bisa ditemukan retardasi pertumbuhan janin intrauterus,


Pernapasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat,dan
volume cairan ketuban sedikit
b) Kardiotografi Diketahui denyut jantung janin lemah
3. Data sosial ekonomi

Hipertensi pada ibuhamil biasanya lebihbanyak terjadi pada wanita dengan


golongan ekonomi rendah,karena mereka
kurangmengonsumsi makanan yang mengandung protein dan jugamelakukan perawatan
antenatal yang teratur.

4. Data Psikologis

Biasanya ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan beradadalam kondisi yang labil dan

mudah marah, ibu merasa khawatirakan keadaan dirinya dan keadaan janin dalam

kandungannya, diatakut anaknya nanti lahir cacat ataupun meninggal dunia, sehingga ia takut

untuk melahirkan (Prawihardjo, 2016).

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan kurang suplai oksigen ke jaringan

2. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologis

3. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

4. Ansientas berhubungan dengan ancaman pada status terkini


INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Ketidak efektifan perfusi NOC : Setelah dilakukan NIC :


jaringan parifer tindakan a. Oxygen therapy (Terapi
berhubungan dengan keperawatan, diharapkan oksigen)
kurang suplai oksigen ke partisipan menunjukkan
jaringan. keefektifan perfusi jaringan 1) Monitor kemanpuan
perifer dengan indikator pasien dalam
: mentoleransi kebutuhan
Definisi :Penurunan oksigen saat makan
sirkulasi darah ke perifer 2) Monitor perubahan
yang dapat mengganggu a. Perfusi jaringan perifer warna kulit pasien
kesehatan. Kriteria Hasil : 3) Monitor posisi pasien
1) Pengisian kapiler jari untuk membantu
normal masuknya oksigen
Batasan Karakteristik : 4) Memonitor penggunaan
Edema 2) Pengisian kapiler jari
oksigen saat pasien
Nyeri ekstremitas kaki normal
aktivitas
penurunan nadi perifer 3) Kekuatan denyut
perubahan karakteristik kulit nadi karotis normal
(misalnya warna, elastisitas, b. Paripheral sensation
Edema perifer tidak ada
rambut, management (manajemen
sensasi perifer)
kelembapan, kuku,
sensasi, dan suhu )
Perubahan tekanan darah 1) Memonitor
waktu pengisian kapiler > perbedaan terhadap rasa
3 detik warna tidak kembali ke tajam, tumpul,panas atau
dingin
tungkai 1 menit setelah 2) Monitor adanya mati
tungkai diturunkan. rasa,rasa geli
3) Diskusikan tentang
adanya kehilangan
sensasi atau perubahan
sensasi
4) Minta keluarga untuk
memantau perubahan
warna kulit setiap hari

Nyeri akut berhubungan NOC : setelah dilakukan NIC :


dengan agen cedera biologis
tindakan keperawatan
Manajemen nyeri :
Definisi : pengalaman diharapkan partisipan mampu
sensori dan emosional yang menangani masalah nyeri 1) Lakukan pengkajian nyeri
tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan dengan indikator : secara komprehensif yang
jaringan yang aktual atau
potensial atau digambarkan meliputi lokasi,
dalam hal kerusakan
sedemikian rupa
(internasional Association Kontrol nyeri : karaktristik, durasi,
for the Study of pain ) awitan frekuensi, kualitas, intesitas
yang tiba- tiba atau 1) Mengenali kapan
lambat dari dan faktor pencetus
nyeri terjadi
intensitas ringan hingga berat
2) Observasi adanya petunjuk
dengan akhir yangdapat 2) Menggunakan tindakan
non verbal mengenai
diantisipasi atau diprediksi pencengahan
ketidaknyamanan
dan berlangsung kurang dari 3) Mengenali gejala
6 bulan 3) Gunakan strategis
yang terkait dengan nyeri
komunikasi terapeutik
Batasan Karakteristik: 4) Melaporkan nyeri terkontrol
untuk mengetahui
a) Bukti nyeri dengan
pengalaman nyeri
menggunakan standar daftar
periksa nyeri untuk pasien yang Kepuasan klien 4) Kaji pengetahuan pasien

tidak dapat manajemen nyeri mengenai nyeri

menggunakannya 1) Nyeri terkontrol 5) Tentukan akibat dari

b) Ekspresi wajah nyeri (mis : 2) Menggunakan pengalaman nyeri terhadap

mata kurang bercahaya,tampak tindakanuntuk mengurangi kualitas hidup seperti tidur,

kacau gerakan mata terpancar resiko nafsu makan, perasaan dll

atau tetap pada satu focus, 3) Mengambil tindakan untuk 6) Gali bersama faktor yang
meringis ) memberikan kenyamanan dapat menurunkan atau

c) Hambatan memperberat nyeri


4) Informasi disediakan untuk

kemanpuan meneruskan mengurangi nyeri 7) Berikan informasi

aktivitas sebelumnya mengenai nyeri

d) Laporan tentang 8) Anjarkan prinsip-prinsip


Tanda-tanda vital
manajemen nyeri
perilaku nyeri 1) Tingkat pernafasan normal
perubahan aktivitas (mis : 9) Ajarkan teknik

anggota keluarga, pemberian 2) Tekanan darah nonfarmakologi seperti teknik

asuhan sistolik normal relaksasi, terapi musik

e) Perubahan pola tidur 3) Tekanan darah


diastolik normal
f) Kemanpuan tentang intesitas
dan 4) Tekanan nadi normal

karakteristik nyeri menggunakan


standar skala nyeri (mis : skala
wong baker

FACES dan skala penilaian


numerik)

Intoleran aktifitas NOC : Setelah dilakukan NIC :


tindakan keperawatan
berhubungan dengan a. Terapi aktivitas
diharapkan partisipan
ketidakseimbangan antara
menunjukkan toleransi dalam Aktivitas keperawatan :
suplai dan kebutuhan oksigen
beraktivitas dengan indikator:
1) Bantu klien

mengidentifikasi aktivitas
Definisi :
a. Toleransi terhadap aktifitas yang mampu dilakukan
Ketidakcukupan energi
Kriteria hasil : 2) Bantu klien untuk memilih
psikologis atau fisiologis untuk
aktivitas yang sesuai fisik,
mempertahankan atau 1) Saturasi oksigen
psikologis dan sosial
menyelesaikan aktivitas dengan beraktivitas normal
kehidupan sehari- hari yang 3) Bantu untuk
2) Frekuensi nadiketika
harus atau yang ingin
beraktivitas normal mengidentifikasi aktivitas
dilakukan
mendapatkan sumber yang
3) Frekuensi pernafasan
diperlukan untuk aktivitas yang
bila beraktivitas normal
diinginkan
Batasan Karakteristik :
4) Warna kulit normal
4) Bantu untuk
a) Dispnea setelah
5) Tekanan darah
beraktifitas mengidentifikasi aktivitas yang
ketika beraktivitas
disukai
b) Keletihan
5) Bantu pasien atau keluarga
c) Ketidak nyamanan setelah
b. Tingkat kelelahan untuk mengidentifikasi
beraktivitas
kekurangan dalam
Kriteria Hasil :
d) Respon frekuensi jantung beraktivitas
abnormal terhadap aktivitas 1) Kelelahan sedang
6) Bantu pasien untuk
e) Respon tekanan darah 2) Gangguan konsentrasi mengembangkan motivasi diri
abnormal terhadap aktivitas menurun tidak ada dan penguatan

3) Tingkat stress sedang 7) Monitor respon fisik, emosi,


sosial dan spritual
4) Sakit kepala tidak ada

5) Kualitas tidur sedang

6) Kegiatan sehari-hari normal

7) Kualitas istirahat normal

. Tanda-tanda vital

Kriteria Hasil :

1) Tingkat pernafasan normal

2) Irama pernafasan normal

3) Tekanan nadi normal

4) Kedalaman inspirasi normal

Ansientas berhubungan NOC : Setelah dilakukan NIC:


dengan ancaman pada status tindakan a. Pengurangan kecemasan
terkini keperawatan, diharapkan
1. Gunakan pendekatan
partisipan menunjukkan
yang menenangkan
tidak ada rasa ansietas
Definisi :pernafasan tidak 2. Nyatakan dengan jelas
dengan indikator :
nyaman atau kekhawatiran harapan terhadap
yang samar disertai respon Tingkat kecemasan perilaku pasien
autonom (sumber sering kali Kriteria Hasil : 3. Berikan informasi
tidak spesifik) perasaan takut 1) Perasaan gelisah sedang fraktual terkait
yang disebabkan oleh diagnosis, perawatan dan
antisipasi terhadap bahaya. 2) Tidak ada rasa cemas prognosis
Perasaan ini merupakan yang disampaikan 4. Berikan aktivitas yang
isyarat kewaspadaan yang lain untuk mengurangi
3) Tidak ada peningkatan tekanan
memperingati bahaya yang tekanan darah
akan terjadi dan memapukan 4) Tidak ada peningkatan
individu melakukan tindakan frekuensi nadi tidak ada
gangguan pada pola Terapi relaksasi
untuk menghadapi ancaman
tidur 1) Gambarkan rasionalisasi
dan manfaat relaksasi
Batasan Karakteristik : serta jenis relaksasi yang
Perilaku Kontrol kecemasan diri
Kriteria hasil : tersedia (misalnya
a) Penurunan
1) Dapat mengurangi musik, meditasi, dan
produktivitas penyebab kecemasan bernafas dalam)
2) Berikan deskripsi terkait
b) Mengekpresikan 2) Dapat mencari informasi intervensi yang dipilih
kekhawatiran akibat untuk mengurangi 3) Ciptakan lingkungan
perubahan dalam kecemasn yang nyaman
peristiwa hidup 3) Dapat menggunakan 4) Dorong klien untuk
c) Gerakan yang tidak strategi koping yang mengambil posisi yang
relevan efektif nyaman
d) Gelisah 5) Dapatkan perilaku yang
4) Menggunakan menunjukkan terjadinya
e) Memandang teknik relaksasi relaksasi
f)Insomnia mengurangi kecemasan 6) Dorong pengulangan
g) Kontak mata buruk 5) Mengendalikan teknik praktek tertentu
respon kecemasan secara berkala
h) Resah 7) Evaluasi dan
i) Menyelidik dan tidak dokumentasi respon
waspada Penerimaan status kesehatan : terhadap teknik relaksasi
Kriteria hasil :
Afektif Perawatan kehamilan resiko
a) Gelisah 1) Menyesuaikan tinggi :
perubahan dalam status 1) Kaji kondisi medis
b) Kesedihan yang
kesehatan aktual yang berhubungan
mendalam
dengan kondisi
2) Mencari informasi kehamilan (misalnya
c) Distress
tentang kesehatan diabetes,hipertensi dll)
d) Ketakutan 2) Kaji riwayat kehamilan
Membuat keputusan tentang
dan kelahiran
Perasaan tidak adekuat kesehatan yang
berhubungan dengan
f) Fokus pada faktorresiko kehamilan
diri sendiri (misalnya premature
preeklamsia)
3) Kenali faktor resiko
g) Peningkatan kekhawatiran sosio demografi
yang berhubungan
h) Gugup dengan kondisi
kehamilan (minsalnya
i) Nyeri dan usia kehamilan,
kemiskinan, ketiadaan
peningkatan ketidak berdayaan
pemeriksaan kehamilan
yang persisten dll)
4) Kaji pengetahuan klien
j) Perasaan takut dalam mengidentifikasi
faktor resiko
5) Berikan
Fisiologis
pendidikan kesehatan
yang membahas faktor
a) Wajah tegang resiko, pemeriksaan dan
tindakan yang bisa
b) Peningkatan keringat dilakukan
6) Ajarkan klien mengenai
c) Peningkatan ketegangan penggunaan obat-obatan
yang diresepkan
Monitor status fisik dan
psikologis selama
kehamilan
DAFTAR PUSTAKA

Angsar, M.D., 2016. Hipertensi dalam Kehamilan Ilmu dalam Kebidanan


Sarwono Prawirohardjo. Edisi IV. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. pp 531-59

Bothamley, J., Boyle,M., 2013. Patofisiologi Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC.pp


194

Cahyani, M., Tjeng, W.S., Khotimah,S., 2018. Hubungan Antara Peningkatan


NilAl Hematokrit, Derajat Trombositopenia, Dan Status Gizi Lebih Dengan
Kejadian Syok Pada Pasien Demam Berdarah Dengue Anak Di Rsud Abdul Wai-
Iab Sjahranie Samarinda. Jurnal Kedokteran Mulawarman. 4(1):21

Cunningham, F.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap, L.C., Hauth, J.C.,
Wenstrom, K.D.,2013. Hipertensi dalam kehamilan.dalam Obstetri williams. 23
ed. Jakarta:EGC, pp 740-94

Dahlan, M.S., 2014. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang


Kedokteran Dan Kesehatan. ed 2 , Jakarta, Sagung Seto, pp 89
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Identitas klien:
1. nama : Ny “ S”
2. Alamat : Pertamina Rt 29 Jakabaring
3. Umur : 24 thn
4. Pendidikan : SMA
5. perkerjaan, : IRT
6. agama :Islam

Hal-hal yang hal dikeluhkan saat ini alasan meminta pertolongan. Keluhan utama
pusing sakit tekuk kepala,lesu letih
Riwayat haid
1. Umur menarce pertama kali : 13 thn
2. lama haid : 1 Minggu
3. jumlah darah yang keluar : hari 1,2,3 banyak seterusnya sedikit2
4. siklus haid hari pertama hingga hari terakhir:18 – 4 -2020
5. perkiraan tanggal partus : 25 – 1 -2021
Riwayat kehamilan
1. Mengkaji riwayat kehamilan :pasien hamil pertama (G1P0A0)
2. Riwayat persalinan :belum pernah bersalin
3. Riwayat keguguran :belum pernah keguguran
4. Apakah mendapat immunisasi TT :Ya
5. berapa kali diberikan,usia kehamilan pemberian imunisasi :sebelum
menikah dan pada saat hamil
Riwayat persalinan sekarang
1. Berisi tanggal persalinan : 25- 1- 2021
2. jenis persalinan :-
3. lama persalinan (Kala I,II,III,IV) :-
4. jumlah perdarahan selama persalinan:-
5. pengobatan yang telah diberikan:Pct,bcom,nepedipine
6. penyakit persalinan:-
7. penyulit persalinan:hipertensi kehamilan
Riwayat keluarga berencana KB
1. Keluarga melaksanakan KB :Ya
2. kapan akan merencanakan punya anak lagi : 5 Tahun lagi
3. Kontrasepsi yang digunakan :Kb Suntik
.
Riwayat kesehatan
Riwayat Penyakit Ibu: pasien mengatakan baru saat hamil dia menderita
hipertensi
Riwayat Kesehatan keluarga: riwayat keluarga tidak memiliki penyakit yang
serius
Pola kegiatan sehari-hari : Ibu beraktifitas sehari hari di rumah saja sebagi ibu
rumah tangga.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
a. Pemeriksaan TTV
TD : 165/90 Mmhg
N :88 x/mnt
RR :23
S :36.2C
b. Pengkajian tanda-tanda anemia: pasien tampak pucat
c. Pengkajian tanda-tanda edema atau tromboflebitis : ada udem di kaki dan
wajah
d. Pemeriksaan refleks :ada
e. Kaji adanya varises : tidak ada
f. Kaji CVAT (cortical vertebra area tenderness)
payudara
g. Pengkajian daerah aerola (pecah, pendek, rata): aerola membesar puting
menonjol
h. Kaji adanya abses : tdk ada
i. Kaji adanya nyeri tekan : tidak ada
j. Observasi adanya pembengkakan ASI terhenti : tdk ada
k. Kaji pengeluaran ASI : tidak ada
Abdomen dan uterus
d. Observasi posisi uterus : Normal
e. tinggi fundus uteri : 3 jari dibawah proc.xypoideus
f. Kaji adanya kontraksi uterus : ada
g. Observasi ukuran kandung kemih:-
Vulva dan perineum
d. Observasi pengeluara lokhea:-
e. Observasi penjahitan lacerasiatau luka episiotomy: -
f. Kaji adanya pembengkakan, luka dan hemoroid :-

Pemeriksaan penunjang
3) Pemeriksaan darah : Hb (11 )
4) Pemeriksaan urine : tidak dilakukan

ANALISIS DATA

Nama Pasien : Ny” S” Diagnosa Medis : Hipertensi dalam kehamilan


Jenis Kelamin :Perempuan No. Medis Record :122/18
No. Kamar Bed : KIA Hari/tanggal :5/1/21
No Data Senjang Etiologi Masalah Nama dan
Keperawatan Paraf Perawat
1 DO: TD : 165/90 Hipertensi Ketidak
N:88x/mnt efektifan perfusi
S:36.2 Kerusakan vasekuler jaringan perifer
RR: 23 x/mnt pembuluh darah

S: Psien mengatakan Perubahan struktur


Pusing terasa berat
dan sakit tekuk Penyumbatan
pembuluh darah

vasokonstriksi

gangguan sirkulasi

otak

suplay o2

sinkop

gangguan perfusi
jaringan
2 DO: TD : 165/90 Hipertensi nyeri
N:88x/mnt
S:36.2 Kerusakan vasekuler
RR: 23 x/mnt pembuluh darah

S: Psien mengatakan
Pusing terasa berat Perubahan struktur
dan sakit tekuk
terasa nyeri dengan Penyumbatan
skala 3 pembuluh darah

vasokonstriksi

gangguan sirkulasi

otak

resistensi pembuluh
darah otak

nyeri
3 DO: TD : 165/90 Hipertensi Intoleransi
N:88x/mnt aktifitas
S:36.2 Kerusakan vasekuler
RR: 23 x/mnt pembuluh darah

S: Psien mengatakan Perubahan struktur


Pusing terasa berat
dan sakit tekuk dan Penyumbatan
badan lemah
pembuluh darah

vasokonstriksi

gangguan sirkulasi

pembuluh darah

sistemik

vasokonstriksi

afterload meningkat

fatigue

intoleransi aktifitas
4 DO: TD : 165/90 Penyakit hipertensi ansietas
N:88x/mnt dlm kehamilan
S:36.2
RR: 23 x/mnt Merangsang
thalamus
S: Pasien
mengatakan Pusing Amigdala
terasa berat dan
sakit tekuk dan Emosi negatif
merasa cemas
ansietas
NURSING PLANING
Nama Pasien : Ny” S” Diagnosa Medis : Hipertensi dalam kehamilan
Jenis Kelamin :Perempuan No. Medis Record :122/18
No. Kamar Bed : KIA Hari/tanggal :6/1/21

No Diagnosa Tujuan Rencana Keperawatan Nama


Keperawatan (SMART) dan TT
perawat
1 Ketidak Setelah dilakukan 1. pantau tekanan
efektifan tindakan 3 x 24 darah setiap
perfusi jam kali kunjungan.
keperawatan, 2. anjurkan
jaringan
diharapkan mengurangi
perifer partisipan makanan yang
berhubungan menunjukkan dapat
dengan kurang keefektifan menyebabkan
suplai oksigen perfusi jaringan peningkatan
ke jaringan perifer dengan tekanan darah.
indikator 3. anjurkan
istirahat yang
Kriteria Hasil : cukup.
1. Pengisian 4. kolaborasi
kapiler jari dengan tim
normal
kesehatan
2. Pengisian
kapiler jari kaki untuk
normal memberikan
3. Kekuatan obat hipertensi.
denyut nadi 5. gunakan
karotis normal strategi
4. Edema perifer manajemen
tidak ada stress.
6. gunakan teknik
relaksasi
7. monitor posisi
pasien untuk
membantu
masuknya
oksigen
8. anjurkan
melakukan
pemeriksaan
kehamilan
secara rutin
2 Nyeri Setelah dilakukan 1.lakukan pengkajian
berhubungan tindakan 3 kali 24 nyeri secara
dengan agen jam keperawatan komprehensif
diharapkan yang meliputi
cedera
partisipan mampu lokasi, karakteristik
biologis menangani durasi, frekwensi,
masalah nyeri
dan faktor pencetus.
dengan indikator :
2.observasi adanya
Kontrol nyeri :
petunjuk non verbal
1) Mengenali
kapan mengenai ketidak
nyeri terjadi nyamanan.
2) Menggunaka
n 3.gunakan strategi
pencengahan komunikasi
3) Mengenali terapeutik untuk
gejala mengetahui
yang terkait pengalaman nyeri.
dengan nyeri
4) Melaporkan 4. kaji
nyeri
terkontrol pengetahua
n responden
Kepuasan klien megenai
manajemen nyeri.
nyeri
1) Nyeri 5.berikan informasi
terkontrol mengenai nyeri.
Menggunakan
tindakanuntuk 6.ajarkan prisip-
mengurangi resiko
3) Mengambil prinsip manajemen
tindakan untuk nyeri.
memberikan
kenyamanan 7.ajarkan teknik
4) Informasi nonfarmakologi
disediakan untuk
mengurangi nyeri seperti teknik
relaksasi, terapi
Tanda-tanda vital musik, menonton
1) Tingkat TV, lakukan
pernafasan normal
2) Tekanan darah pengukuran TTV.
sistolik normal
3) Tekanan darah 8.menganjurkan
diastolik normal kompres hangat pada
4) Tekanan nadi
normal bagian nyeri dan
tirah baring dengan
posisi sering miring
kiri.

3 Intoleran Setelah dilakukan 1.Berikan posisi


aktifitas tindakan 3 x 24 semifowler
berhubungan jam keperawatan 2. anjurkan istirahat
diharapkan
dengan yang cukup.
partisipan
ketidak menunjukkan 3.gunakan strategi
seimbangan toleransi dalam manajemen stress.
antara suplai beraktivitas 4.gunakan teknik
dan kebutuhan dengan indikator: relaksasi
oksigen monitor posisi pasien
a. Toleransi untuk membantu
terhadap aktifitas
Kriteria hasil : masuknya oksigen
1) Saturasi 5.anjurkan melakukan
oksigen pemeriksaan
dengan kehamilan secara rutin
beraktivitas
normal
2) Frekuensi
nadi
ketika
beraktivitas
normal
3) Frekuensi
pernafasan
bila
beraktivitas
normal
4) Warna kulit
normal
5) Tekanan
darah
ketika
beraktivitas
b. Tingkat
kelelahan
Kriteria Hasil :
1) Kelelahan
sedang
2) Gangguan
konsentrasi
menurun
tidak ada
3) Tingkat stress
sedang
4) Sakit kepala
tidak ada
5) Kualitas tidur
sedang
6) Kegiatan
sehari-hari
normal
Kualitas istirahat
normal
c. Tanda-tanda
vital
Kriteria Hasil :
1) Tingkat
pernafasan
normal
2) Irama
pernafasan
normal
3) Tekanan nadi
normal
Kedalaman inspirasi
normal
4 Ansientas Setelah dilakukan 1.gunakan
berhubunga tindakan 1x 24 pendekatan yang
n dengan jam menenangkan,
ancaman keperawatan, 2.nyatakan dengan
pada status diharapkan jelas harapan
terkini partisipan terhadap prilaku
menunjukkan responden, ajarkan
tidak ada rasa teknik nafas dalam,
ansietas dengan gambarkan
indikator : rasionalisasi dan
manfaat relaksasi
Tingkat kecemasan serta jenis relaksasi
Kriteria Hasil : yang tersedia
5) Perasaan (misalnya musik,
gelisah sedang
6) Tidak ada dan bernafas dalam).
rasa cemas 3.dorong klien untuk
yang mengambil posisi
disampaikan yang nyaman.
7) Tidak ada 4.dorong
peningkatan pengulangan teknik
tekanan darah praktek tertentu
8) Tidak ada secara berkala, dan
peningkatan dokumentasikan
frekuensi respon terhadap
nadi tidak ada teknik relaksasi.
gangguan
pada pola
tidur

Kontrol kecemasan
diri
Kriteria hasil :
6) Dapat
mengurangi
penyebab
kecemasan
7) Dapat
mencari
informasi
untuk
mengurangi
kecemasn
8) Dapat
menggunakan
strategi
koping yang
efektif
9) Menggunaka
n
teknik
relaksasi
mengurangi
kecemasan
10) Mengendalik
an respon
kecemasan

Penerimaan status
kesehatan :
Kriteria hasil :
3) Menyesuaika
n perubahan
dalam status
kesehatan
4) Mencari
informasi
tentang
kesehatan
Membuat
keputusan tentang
kesehatan
NURSING IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Ny” S” Diagnosa Medis : Hipertensi dalam kehamilan


Jenis Kelamin :Perempuan No. Medis Record :122/18
No. Kamar Bed : KIA Hari/tanggal :7/1/21

No Diagnosa Tindakan Respon Nama


Keperawatan dan TT
Perawat
1 Ketidak 1. Monitor kemanpuan pasien Pasien
efektifan dalam mentoleransi kebutuhan menerima
perfusi oksigen saat makan apa yang
2. Monitor perubahan warna kulit
jaringan diberikan
pasien
perifer 3. Monitor posisi pasien untuk oleh
berhubunga membantu masuknya perawat
n dengan oksigen dan
kurang 4. Memonitor penggunaan oksigen mematuhi
suplai saat pasien aktivitas nya.denga
oksigen ke 5. Memonitor perbedaan terhadap n
rasa tajam, tumpul,panas atau
jaringan tercapainy
dingin
6. Monitor adanya mati rasa,rasa a kriteria
geli hasil:
7. Diskusikan tentang adanya pengisian
kehilangan sensasi atau kapiler
perubahan sensasi normal,de
8. Minta keluarga untuk nyut nadi
Memantau perubahan warna kulit
normal.
setiap hari

2 Nyeri 1)Lakukan pengkajian nyeri secara Pasien


berhubunga komprehensif yang meliputi lokasi, menerima
n dengan karaktristik, durasi, frekuensi, apa yang
agen cedera kualitas, intesitas dan faktor diberikan
biologis pencetus oleh
2)Observasi adanya petunjuk non perawat
verbal mengenai ketidaknyamanan dan
3)Gunakan strategis komunikasi mematuhi
terapeutik nya.denga
untuk mengetahui pengalaman n
nyeri tercapainy
4)Kaji pengetahuan pasien a kriteria
mengenai nyeri hasil:
5)Tentukan akibat daripengalaman nyeri tidak
nyeri terhadap kualitas hidup dirasakan
seperti tidur, nafsu makan, perasaan lagi
dll
6)Gali bersama faktor yang dapat
menurunkan atau memperberat
nyeri
7)Berikan informasi mengenai
nyeri
8)Anjarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
9)Ajarkan teknik nonfarmakologi
seperti teknik relaksasi, terapi
musik
3 Intoleran 1)Bantu klien Pasien
aktifitas mengidentifikasi aktivitas yang menerima
berhubunga mampu dilakukan apa yang
n dengan 2)Bantu klien untuk memilih diberikan
ketidak aktivitas yang sesuai fisik, oleh
seimbangan psikologis dan sosial perawat
antara suplai 3)Bantu untuk dan
dan mengidentifikasi aktivitas mematuhi
kebutuhan mendapatkan sumber yang nya.denga
oksigen diperlukan untuk aktivitas yang n
diinginkan tercapainy
4)Bantu untuk a kriteria
mengidentifikasi aktivitas yang hasil:satur
disukai asi
5)Bantu pasien atau keluarga untuk oksigen
mengidentifikasi kekurangandalam normal,tek
beraktivitas anan darah
6)Bantu pasien untuk normal,fre
mengembangkan motivasi diri dan kuensi
penguatan nadi
7)Monitor respon fisik, emosi, normal,fre
sosial dan spritual kuensi
pernafasan
normal.
4 Ansientas Pasien
berhubung 1. Gunakan pendekatan yang menerima
an dengan menenangkan apa yang
ancaman 2. Nyatakan dengan jelas
diberikan
pada harapan terhadap perilaku
status pasien oleh
terkini 3. Berikan informasi fraktual perawat
terkait diagnosis, perawatan dan
dan prognosis mematuhi
4. Berikan aktivitas yang lain nya.denga
untuk mengurangi tekanan
n
5. Gambarkan rasionalisasi dan
manfaat relaksasi serta jenis tercapainy
relaksasi yang tersedia a kriteria
(misalnya musik, meditasi, hasil:tidak
dan bernafas dalam) lagi
6. Berikan deskripsi terkait merasa
intervensi yang dipilih
cemas,tak
7. Ciptakan lingkungan yang
nyaman ut atau
8. Dorong klien untuk gelisah
mengambil posisi yang
nyaman
9. Dapatkan perilaku yang
menunjukkan terjadinya
relaksasi
10. Dorong pengulangan teknik
praktek tertentu secara
berkala
11. Evaluasi dan dokumentasi
respon terhadap teknik
relaksasi
12. Kaji kondisi medis aktual
yang berhubungan dengan
kondisi kehamilan
(misalnya diabetes,hipertensi
dll)
13. Kaji riwayat kehamilan dan
kelahiran yang
14. berhubungan dengan faktor
resiko kehamilan (misalnya
premature preeklamsia)
15. Kenali faktor resiko sosio
demografi
yang berhubungan
dengan kondisi kehamilan
(minsalnya usia kehamilan,
kemiskinan, ketiadaan
pemeriksaan kehamilan dll)
16. Kaji pengetahuan klien dalam
mengidentifikasi faktor resiko
17. 5) Berikan pendidikan
kesehatan yang membahas
faktor resiko, pemeriksaan
dan tindakan yang bisa
dilakukan
18. Ajarkan klien mengenai
penggunaan obat-obatan yang
diresepkan
19. 7) Monitor status fisik dan
psikologis selama
kehamilan

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny” S” Diagnosa Medis : Hipertensi dalam kehamilan
Jenis Kelamin :Perempuan No. Medis Record :122/18
No. Kamar Bed : KIA Hari/tanggal :9/1/21

No Diagnosa Evaluasi Nama dan


Keperawatan TT Perawat
1 Ketidak efektifan perfusi S :Pasien mengatakan
jaringan perifer berhubungan pusing dan sakit tekuk
dengan kurang suplai kepala
oksigen ke jaringan O: TD:165/90
N:88 x/mnt
S:36.2 C
RR:23x/mnt

A:maslah belum
teratasi

P:intervensi
dilanjutkan
Ketidak efektifan perfusi S :Pasien mengatakan
jaringan perifer berhubungan tidak lagi pusing dan
dengan kurang suplai sakit tekuk kepala
oksigen ke jaringan O: TD:120/80
N:86x/mnt
S:35C
RR:22x/mnt

A:masalah teratasi

P:intervensi
dihentikan
2 Nyeri berhubungan dengan S :Pasien mengatakan
agen cedera biologis pusing sakit tekuk
kepala serta terasa
nyeri dengan skala
nyeri 3
O: TD:165/90
N:88 x/mnt
S:36.2 C
RR:23x/mnt
A:masalah belum
teratasi

P:intervensi
dilanjutkan

Nyeri berhubungan dengan S :Pasien mengatakan


agen cedera biologis tidak lagi pusing dan
sakit tekuk kepala dan
tidak nyeri lagi
O: TD:120/80
N:86x/mnt
S:35C
RR:22x/mnt

A:masalah teratasi

P:intervensi
dihentikan
3 Intoleran aktifitas S :Pasien mengatakan
berhubungan dengan ketidak badan terasa
seimbangan antara suplai lemah/lesu
dan kebutuhan oksigen O: TD:165/90
N:88 x/mnt
S:36.2 C
RR:23x/mnt

A:masalah belum
teratasi

P:intervensi
dilanjutkan
Intoleran aktifitas S :Pasien mengatakan
berhubungan dengan ketidak tidak lagi lemah/lesu
seimbangan antara suplai O: TD:120/80
dan kebutuhan oksigen N:86x/mnt
S:35C
RR:22x/mnt

A:masalah teratasi

P:intervensi
dihentikan
4. Ansientas berhubungan S :Pasien mengatakan
dengan ancaman pada pusing sakit tekuk
status terkini kepala dan merasa
cemas
O: TD:165/90
N:88 x/mnt
S:36.2 C
RR:23x/mnt

A:masalah belum
teratasi

P:intervensi
dilanjutkan
Ansientas berhubungan S :Pasien mengatakan
dengan ancaman pada tidak pusing dan sakit
status terkini tekuk kepala dan tidak
lagi merasa cemas.
O: TD:120/80
N:86x/mnt
S:35C
RR:22x/mnt

A:masalah teratasi

P:intervensi
dihentikan

Anda mungkin juga menyukai